0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan50 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai pencemaran udara dan upaya penanggulangannya. Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan secara non-teknis melalui peraturan dan kampanye serta secara teknis dengan mengubah proses produksi, mengganti bahan bakar, mengelola limbah, dan menambah alat penyaring seperti filter udara dan catalytic converter.
Dokumen tersebut membahas mengenai pencemaran udara dan upaya penanggulangannya. Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan secara non-teknis melalui peraturan dan kampanye serta secara teknis dengan mengubah proses produksi, mengganti bahan bakar, mengelola limbah, dan menambah alat penyaring seperti filter udara dan catalytic converter.
Dokumen tersebut membahas mengenai pencemaran udara dan upaya penanggulangannya. Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan secara non-teknis melalui peraturan dan kampanye serta secara teknis dengan mengubah proses produksi, mengganti bahan bakar, mengelola limbah, dan menambah alat penyaring seperti filter udara dan catalytic converter.
bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kelebihan bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Kondisi inilah yang disebut bahwa lingkungan udara telah tercemar. Komposisi udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang
perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Susunan komposisi udara bersih dan kering, kira-kira tersusun oleh : - Nitrogen (N2) = 78,09 % - Oksigen (O2) = 21,94 % - Argon (Ar) = 0,93 % - Karbondioksida (CO2) = 0,032 % Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas- gas mulia, nitrogen oksida,hidrogen, methane belerang dioksida, ammonia dan lain-lain. Nilai Ambang Batas
Nilai ambang batas adalah alternatif untuk
mengukur sejauh mana komposisi dari komponen udara masih dapat diterima, tidak mengganggu kesehatan dan merasa masih aman. Dalam kata lain, nilai ambang batas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Usaha Penanggulangan Pencemaran Udara
Usaha penanggulangan pencemaran udara dapat
dilakukan melalui dua macam cara yaitu: 1. Penanggulangan secara non-teknis, dan 2. Penanggulangan secara teknis I. Penanggulangan secara non-teknis
Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha
untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi. Segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan disuatu tempat. Penanggulangan secara non-teknis meliputi:
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
PIL adalah suatu telaah secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan atau diusulkan yang kemungkinan menimbulkan dampak lingkungan dari kegiatan tersebut apabila berjalan dan menentukan penilaian ke tahap lebih lanjut. Kegunaan PIL adalah memutuskan apakah usulan proyek tersebut perlu diterima tetapi perlu Amdal, atau tidak perlu Amdal atau ditolak sama sekali. 2. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun
1999, disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
3. Menanamkan Perilaku Disiplin
II. Penanggulangan Secara Teknis
Cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan
secara teknis. Diantaranya adalah: 1. Mengubah Proses Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan (limbah) yang berupa zat-zat kimia maka akan terjadi pencemaran lingkungan oleh zat- zat kimia Keadaan ini harus dihindari dengan mengubah proses yang ada dan memenuhi kriteria dibawah ini: 1. Mengutamakan keselamatan lingkungan 2. Teknologi yang telah dikuasai dengan baik 3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan 2. Mengganti Sumber Energi
Sumber energi yang digunakan pada berbagai
kegiatan industri dan teknologi sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil, yang menghasilkan komponan pencemaran udara yang berupa gas. Hal ini bisa dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG (Liquid Natural Gases) yang menghasilkan gas buangan yang lebih bersih. 3. Mengelola Limbah
Pengelolaan limbah industri dari bahan
buangan industri dan teknologi dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan limbah ini sering disebut dengan Waste Management. Cara mengelola limbah industri dan teknologi tergantung pada sifat kandungan limbah serta tergantung pula pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen. 4. Menambah Alat Bantu
Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran
secara teknis dilakukan dengan menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Beberapa alat bantu yang digunakan untuk mengurangi atau menanggulangi pencemaran lingkungan diantranya: a. Filter udara Filter udara dimaksudkan untuk menangkap abu atau partikel yang keluar dari cerobong, agar tidak ikut terlepas kelingkungan udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Gambar 1. Filter udara (kiri) dan pengendap siklon (kanan) b. Pengendapan siklon (Cyclone separator)
Pengendapan siklon adalah pengendapan
debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruangan pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendapan siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara/gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif beratakan jatuh kebawah. c. Filter basah (Serubbers/Wel Colectors)
Prinsip kerja filter basah adalah
membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprot air dari bagian atas alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotan air turun kebawah. d. Pengendap sistem gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk
membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relative cukup besar, sekitar 50 mikro atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor kedalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehimgga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba,partikel akan jatuh terkumpul dibawah akibat gaya berat sendiri. Namun, masih banyak pabrik industri yang belum menggunakan filter pengendap sistem gravitasi karena biayanya relatif mahal. e. Pengendap elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk
membersihkan udara kotor dalam jumlah relative besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air, alat dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih. Prinsip Kerja Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap ini menggunakan arus searah yang
mempunyai tegangan 25-100 KV alat ini berupa tabung silinder dimana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat selinder, sejajar dinding tabung diberi muatan negative. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona discharge di daerah pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah-olah mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negative sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negative akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar. Jenis penyaring polusi pengendap elektrostatik, masih banyak ditemukan kekurangan dan harganya juga relatif mahal, sehingga tidak banyak pihak pemilik pabrik tidak mau menggunakannya. Selain itu juga, jenis filter ini tidak memanfaatkan air, sehingga belum mampu mengikat silika sebagai yang terkandung pada limbah asap pabrik sebagai bahan dasar pembuatan semen. f. Catalitic converter
Kendaraan bermotor berbahan bakar bensin
merupakan salah satu kontributor adanya polusi udara dari sektor transportasi. Catalytic Converter merupakan salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk menurunkan polutan dari emisi kendaraan bermotor, khususnya untuk motor berbahan bakar bensin. Tujuan pemasangan catalytic converter adalah merubah polutan-polutan yang berbahaya seperti CO, HC, dan NOx menjadi gas yang tidak berbahaya, seperti karbondioksida (CO2), uap air (H2O)dan nitrogen (N2) melalui reaksi kimia. Pengkonversian polutan-polutan berbahaya tersebut tergambar pada reaksi sebagai berikut: 1.CO + O2CO2 2.HC + O2 H2O + CO2 3.NOx N2+ O2 Pada reaksi nomor 1 dan 2 terjadi reaksi oksidasi (penambahan oksigen), sedangkan pada reaksi nomor 3 memerlukan pengeluaran oksigen (reduksi). Catalytic converter terdiri atas bahan-bahan yang bersifat katalis yaitu bahan yang bisa mempercepat terjadinya reaksi kimia yang tidak mempengaruhi keadaan akhir kesetimbangan reaksi dan komposisi kimia katalis tersebut tidak berubah. Bahan dasar dari catalytic converter adalah logam katalis. Logam katalis yang biasa digunakan adalah Platinum (Pt) dan Rhodium(Rh). Alasan pemilihan bahan ini karena Platinum mempunyai keaktifan yang tinggi selama proses oksidasi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC), sedangkan Rhodium sangat aktif selama proses reduksi nitrogen oksida (NOx). Jenis-Jenis Catalytic
1.Catalytic Converter Oksidasi
Catalytic converter oksidasi atau single bed oxidation catalytic converter beroperasi pada keadaan udara berlebih dan mengubah HC dan CO menjadi H2O dan CO2. Namun catalytic converter ini tidak memberikan pengaruh terhadap NOx. 2.Catalytic Converter Dua jalan
Sistem ini terdiri dari dua sistem katalis yang dipasang
segaris. Dimana gas buang pertama mengalir melalui catalytic reduksi dan kemudian catalytic oksidasi. Sistem yang pertama (Bagian depan) merupakan katalis reduksi yang berfungsi untuk menurunkan emisi Nox Sedangkan sistem yang kedua (bagian belakang) merupakan katalis oksidasi yang dapat menurunkan emisi HC dan CO. Konverter jenis ini secara luas dipakai pada mesin diesel untuk mengurangi senyawa hidrokarbon dan karbon monoksida 3.Catalytic converter tiga jalan
Sistem ini dirancang untuk mengurangi gas-gas polutan, seperti
CO, HC, NOx yang keluar dari sistem gas buang dengan cara mengubahnya melalui reaksi kimia menjadi CO2,uap air (H2O), dan nitrogen (N2). Terdapat tiga reaksi simultan, terdapat reaksi sebagai berikut: a)Reaksi reduksi nitrogen oksida menjadi nitrogen dan oksigen: 2NOx > xO2+ N2 B)Reaksi oksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida : 2CO + O2> 2CO2 c)Reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar menjadi karbon dioksida dan air : CxH2x+2 + [(3x+1)/2]O2 xCO2+ (x+1)H2O Catalitic Converter tiga jalan paling ideal digunakan dengan mesin yang telah menggunakan closed loop feedback fuel injection. E. Menjauhkan Sumber Pencemar
Hal-hal yang mempengaruhi konsentrasi
pencemar udara, diantaranya adalah: a. Persentase gas yang dikeluarkan (Emisi gas buang) b. Jumlah sumber-sumber pencemar (Volume) c. Waktu beroperasi(lamanya sumber beroperasi) Agar konsentrasi zat pencemar yang berasal dari sumber tidak melebihi ambang batas,maka perlu diadakan rekayasa agar jauh dari masyarakat. Sebagai contoh: a. Untuk membagun sebuah pabrik/industri maka perlu dipilih lokasi yang tepat, misalnya dengan memperhatikan jumlah pabrik/industri (sumber pencemar) di daerah tersebut, adanya perumahan penduduk, pengambangan kota, dan lain sebagainya, sehingga tidak banyak menimbulkan permasalan bagi masyarakat. b. Jika dalam suatu tempat (ruas jalan) terjadi konsentrasi pencemaran udara yang melebihi ambang batas, maka dapat ditangani dengan cara mengurangi jumlah kendaraan yang akan melewati ruas jalan tersebut. Contohnya : Program Car Free Day F. Reboisasi dan Penghijauan
Reboisasi adalah Tindakan penanaman kembali
hutan yang telah gundul akibat di tebang atau akibat bencana alam. Dengan kembalinya fungsi hutan maka dapat menghindarkan lingkungan dari polusi udara, kembalinya ekosistem hutan, penyerapan karbondioksida yang optimal. Penghijauan sebenarnya hampir mirip dengan reboisasi hanya saja sistem dalam penghijauan berbeda dengan reboisasi. Jadi penghijauan adalah usaha untuk menanam pohon dan tumbuhan di tempat yang dianggap bisa menjadi tumbuh kembang si tumbuhan tersebut. Gerakan penghijauan bisa dimulai dari rumah kita sendiri. Tanaman Yang Bisa Mengurangi Polusi Udara
1. Pohon palm (Chrysalidocarpus lutescens)
Pohon palm paling bagus untuk menghilangkan formaldehyde dan juga sebagai air humidifier (kalo di Indonesia air humidifier tidak perlu karena udaranya lembab, tapi di negara empat musim yang kering air humidifier sangat dibutuhkan terutama saat musim dingin, kalo gak kulit kita akan sangat kering dan pecah-pecah) 2. Pohon Bungur Dan Mahoni
Bungur dan Mahoni mampu menyerap polutan
udara seperti timbal. Kedua pohon ini sebaiknya ditanam untuk penghijauan di kota-kota besar, dekat jalan protokol yang padat lalu lintasnya. Bukan rahasia lagi kalau kendaraan bermotor menjadi penyumbang timbal terbesar di udara. 3. Lidah Buaya/Aloe Vera (Aloe barbadensis)
Nama latin tumbuhan ini adalah Aloe vera, yang di
Indonesia dikenal sebagai lidah buaya. Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan mulai dikembangkan sebagai bahan industri kosmetik, farmasi, dan makanan- minuman kesehatan ini ternyata mempunyai kemampuan sebagai penyerap polutan. Aloe vera mampu menetralisir racun benzena, formaldehida (formalin), dan berbagai bahan kimia lainnya. 4. Lidah Mertua/Snake Plant (Sansevieria trifasciata) Banyak digunakan sebagai tanaman hias, tanaman yang di Indonesia dikenal dengan nama lidah mertua ini merupakan tanaman cemara abadi yang toleran terhadap kurangnya air dan hujan. Ilmuwan menemukan bukti bahwa tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap karbonmonoksida, nikotin, benzene, formaldehyde, trichloroethylene, hingga dioksin. Satu tanaman dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi. 5. Chrysanthemum (Bunga Krisan) Kalo di rumah anda banyak perokok, sebaiknya tanam bunga krisan di dlm pot. Bunga ini akan menyerap zat benzene yang banyak terdapat dalam tembakau. Benzene ini berbahaya sebagai pemicu kanker. TERIMAKASIH