PENDAHULUAN
Pencemaran udara adalah kehadiran satu Kondisi udara di dalam atmosfer
atau lebih substansi fisik, kimia, atau tidak pernah ditemukan dalam
biologi di atmosfer dalam jumlah yang keadaan bersih, melainkan sudah
dapat membahayakan kesehatan manusia, tercampur dengan gas-gas lain dan
hewan, dan tumbuhan, mengganggu partikulat-partikulat yang tidak kita
estetika dan kenyamanan, atau merusak perlukan. Gas-gas dan partikulat-
properti. partikulat yang berasal dari
aktivitas alam dan juga yang
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh dihasilkan dari aktivitas manusia
sumber-sumber alami maupun kegiatan ini terus-menerus masuk ke dalam
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik udara dan mengotori/mencemari
seperti suara, panas, radiasi atau polusi cahaya udara di lapisan atmosfer
dianggap sebagai polusi udara. khususnya lapisan troposfer.
PENDAHULUAN
Kuantitas pencemaran dapat dinyatakan atas dasar volume atau dasar massa.
Untuk yang berdasarkan massa, satuan yang tepat ialah gram/cm3 atau pon massa
per kaki kubik 3. Satuan volumetric biasa digunakan sebagai bagian per sejuta(part
per million atau ppm) yang didefinisikan sebagai :
1 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑒𝑚𝑎𝑟𝑎𝑛
1 𝑝𝑝𝑚 = atau 0.0001 persen volume = 1 𝑝𝑝𝑚
1.000.000 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎+𝑝𝑒𝑛𝑐𝑒𝑚𝑎𝑟𝑎𝑛)
Andaikan perangai gas ideal,
konversi itu dapat dilakukan dengan:
dimana:
mp/V = konsentrasi massa pencemar (kg/m3)
Mp = bobot molekul pencemar (gram/mol)
p = tekanan total campuran udara dan zat pencemar (atm)
Ʀ = konstanta gas universal
T = suhu absolut campuran (K)
0oC 25oC
Penyaringan (filtrasi)
Pengeringan untuk mengeluarkan kelembaban
Penjenuhan dengan uap air
Berbagai reaksi kimia untuk mengeluarkan bahan pencemar yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
pengukuran nanti
Dalam bagian pengumpulan contoh, pencemaran
berbentuk gas atau butiran dikeluarkan dari udara
dengan menggunakan salah satu metode di bawah ini:
1. Pengumpulan gas
- adsorbsi pada permukaan zat padat
- adsorbsi dengan reaksi kimia ke dalam zat cair
- kondensasi ke dalam perangkat beku pisah
2. Pengumpulan butiran
- penyaringan
- pemisahan dengan sedimentasi (pengendapan)
a. Teknik Absorpsi
Dalam teknik adsorpsi b. Teknik Adsorpsi
ini contoh udara dibuat
menggelembung-gelembung Dalam proses adsorbsi
melalui zat cair tertentu sehingga molekl gas yang akan dianalisis
zat pencemar yang dikandungnya ditempatkan di dalam keadaan kontak C. Teknik kondensasi dalam
diserap dengan reaksi kimia. dengan permukaan zat padat, di mana perangkap beku pisah
Proses absorpsi terjadi di dalam molekul gas itu lalu melekat. Contoh Jika contoh udara itu dilewatkan
kolom absorpsi yang berbentuk zat padat yang biasa digunakan dalam melalui kamar-kamar pendingin yang
silinder. proses ini adalah karbon aktif, dijaga pada suhu yaang sangat rendah,
alumina (AlO2) aktif dan gen silika hal ini dapat menyebabkan berbagai
(SiO2). komponen gas itu mengkondensasi
Zat padat itu dapat dicuci dengan zat atau membeku dan terpisah.
pereaksi yang lalu menyerap
(adsorpsi) pencemar yang kemudian
dianalisis.
TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH BUTIRAN
Sulfur dioksida timbul sebagai akibat pembakaran bahan hidrokarbon yang mengandung
banyak belerang dan merupakan suatu sumber utama pencemaran udara.
Pengukuran elektrokonduktivitas menghasilkan ion sulfat yang mengubah konduktivitas larutan, sebanding
dengan SO2 yang ada. Dengan menggunakan air sebagai pereaksi kita dapatkan reaksi:
Sebagai alternatif kita dapat memakai H2O2 dalam hal ini, kita tidak akan mengalami banyak gangguan dari gas-
gas seperti CO2
H2O2+SO2──► H2SO4
Prinsip kerjanya ialah zat pereaksi dilewatkan terlebih dahulu melalui sel rujukan, kemudian
melalui kolom absorbsi dimana contoh udara itu bercampur di dalam proses aliran arus
berlawanan.
SO2 diserap di dalam pereaksi, dan larutan baru yang terjadi dilewatkan melalui sel pengukur
konduktivitas. Pada sel konduktivitas itu diberikan tegangan arus bolak-balik dan arusnya diukur
untuk menghitung tahanannnya.
Kalibrasi tingkat nol dilakukan dengan mengalirkan udara tersebut melalui kapur soda untuk
memisahkan semua SO2 untuk kondisi ini. Konduktivitas sel rujukan dan sel pengukur harus sama
dan karena itu dapat dipakai untuk menetapkan tingkat keluaran.
3. Analisa SO2 dengan cara coulometri
Untuk melakukan analisis dengan coulometri, sel detector dibuat seperti pada gambar. Sel tersebut mengandung
larutan dapar KI yang membangkitkan I2 pada anoda menurut persamaan reaksi:
2I- ──►I2 +2e
Bila contoh udara yang mengandung SO2 ditarik ke dalam sel itu, maka ia bereaksi dengan I2 sehungga dipisahkan
dari sel. I2 yang tidak bereaksi kemudian direduksi menjadi I- pada katoda. Sebagai akibat reaksi itu, elektroda
rujukan akan dapat mendeteksi perbedaan antara arus anoda dan katoda sebagai berikut:
Ir = Ia – Ic
Arus ini kemudian diperkuat untuk mendapatkan keluaran yang sebanding dengan konsentrasi SO2.
PENGUKURAN HASIL PEMBAKARAN
Keburaman arus gas yang keluar dari cerobong asap memang merupakan ukuran konsentrasi zat
butiran didalam gas itu.Namun warna gas buangan bergantung pada bahan butirana apa yang
terdapat dalam proses itu.
Ungtuk membantu penmbakuan pengamatan visual telah dikembangkan system peta asap
ringleman.lima buah cart disusun denagn peningkatan kehitaman yang teratur seperti terlihat
pada table 7-2./Pengamatan lalu dilatih untuk membandingkan pengamatannya dengan cart
tersebut.Daalam proses latihan,cart tersebut ditempatkan pada jarak 50ft dari pengamatan,pada
garis pandang yang sama denagn asap itu.pada jarak itu,cart-cart terssebut akan tampak
seperti beberapa tingkat keabu-abuan.dalam pengamatan itu,pengamat harus berdiri
membelakangi matahari.Untuk latihan,pengukuran trabsmisi optic dapat pula dilaakukan pada
asap untuk dikolerasikan.
Tabel 7-2 garis pisah untuk pembuatan cart
Keburaman buangan cerobong dapat dengan mudah diubah tanpa mengubah emisi
total pencemar.Oleh karena keburaman merupakan fungsi dari panjang lintas optic,salah
satu cara untuk mengubah keburaman ialah memperkecil diameter cerobong dan
meningkatkan kecepatan aliran.cara lain ialah menambah jumlah cerobong yang
digunakan.peraturan-peraturan pengenddalian pencemaran udara sering tidak
memungkinkan penggunaan teknik-teknik tersebut bila pabrik itu sudah dituduh
mempunyai keburaman buangan terlalu tinggi.
1 1 9 20
2 2,3 7,7 40
3 3,7 6,3 60
4 5,5 4,5 80
5 Hitam semua 100
PENGUKURAN BAU
Setiap orang akan berbeda reaksinya mengenai bau tertentu.Secara ideal,kita tentu ingin menyatakan tingkat abau dengan konsentrasi zat
bau dalam bagian persejuta(ppm) atau microgram permeter kubik.Teknik yang biasa digunakan ialah memberikan berbagai konsentrasi zat
bau kepada sekelompok orang dan meminta setiap anggota kelompom itu memberikan penilaian denagn skala :
5 Bau tak tertahankan
4 Sangat berbau
3 Bau mudah tercium
2 Agak berbau
1 Hampir tidak berbau
0 tidak berbau
Skala ini dapat diterapkan terhadap intensitas bau,mudahnya bau itu menjalar dan tingkat bau itu disukai atau tidak disukai.
P=K log S
Bila data telah terkumpul,memenuhi hubungan,dimana P adalah respon indra manusia,atau intensitas(dari 0 sampai 5),dan S adalah
rasio konsentrasi dalam bagian persejuta terhadap respon 0.K ialah konstanta yang besarnya antara 0,3 dan 0,6,bergantung pada jenis zat
bau.Dengan menggunakan teknik-teknik seperti itu,kita dapat menentukan ambang bau berbagai zat,seperti pada table 7-3.
1 satuan bau=kunatitas zat bau yang mencemarkan 1 ft3 udara bersih untuk mencapai nilai ambang.
Dari table 7-3 bisa diliihat bahwa 1 satuan bau aseton ialah kuantitas yang diperlukan untuk menghasilkkan konsentrasi 100
ppm,sedang satu satuan bau formaldehidaiaalah kuantitas yang diperlukan untuk menghasilkan konsentrasi 1,0 ppm.
Zat bau Ambang bau,ppm
Asam asetat 1,0
Aseton 100
Amina trimetril 0,0021
Amonia 46,8
Anilina 1,0
Karbon disulfide 0,21
Klor 0,31
Dietil formanida 100
Difenil sulfida 0,21
Formaldehida 1,0
Hydrogen sulfide 0,00047
Methanol 100
Metilena klorida 214
Nitrobenzene 0,00047
Fenol 0,047
Trimetil amina 0,00021