DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V/1 KC
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya,
penyusunan makalah berjudul Indeks Bias Campuran dan Penentuan Diagram Terner dapat
diselesaikan dengan baik. Walaupun tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan di kalangan mahasiswa beserta
masyarakat luas.
Penulis
PEMBAHASAN
2.
Materi terdiri dari tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas. Setiap wujud ini disebut fasa,
yang merupakan bagian homogen suatu sistem yang bersentuhan dengan bagian sistem yang
lain dengan batas yang jelas. Pengertian lain dari fasa merupakan keadaan materi yang
seragam di seluruh bagiannya, tidak hanya dalam komposisi kimianya tetapi juga dalam
keadaan fisiknya. Perubahan fasa yaitu peralihan dari satu fasa ke fasa lain, terjadi apabila
energi ditambahkan atau dilepaskan.
Sistem 2 fasa : Cairan polar (misal air) dan non polar. (misal :minyak), sistem
belerang padat (monoklin dan rombik)
Berdasarkan hukum fase Gibbs, jumlah terkecil perubahan bebas yang diperlukan
untuk menyatakan keadaan suatu sistem dengan tepat pada kesetimbangan diungkapkan
sebagai :
V=C–P+2
Keterangan :
C = jumlah komponen;
P = jumlah fasa.
Dalam ungkapan di atas, kesetimbangan mempengaruhi suhu, tekanan, dan komposisi sistem.
Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap dapat
dinyatakan sebagai :
V=3–P
Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka V = 2. Berarti, untuk menyatakan
keadaan sistem dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi dari dua komponennya. Sedangkan
bila dalam sistem terdapat dua fasa dalam kesetimbangan V = 1; berarti hanya satu komponen
yang harus ditentukan konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tentu
berdasarkan diagram fasa untuk sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada
suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan maksimum = 2 (jumlah fasa
minimum = 1). Untuk campuran yang terdiri atas tiga komponen, komposisi (perbandingan
3.
masing-masing komponen) dapat digambarkan di dalam suatu diagram segitiga sama sisi
yang disebut dengan Diagram Terner. Komposisi dapat dinyatakan dalam fraksi massa
(untuk cairan) atau fraksi mol (untuk gas).
Diagram Terner merupakan suatu diagram fasa berbentuk segitiga sama sisi dalam
satu bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa.
Komponen merupakan suatu hal yang biasanya terdapat di dalam suatu campuran, baik
cairan, padat, maupun gas. Jumlah komponen-komponen dalam suatu system didefinisikan
sebagai jumlah minimum dari “variable bebas pilihan” yang dibutuhkan untuk
menggambarkan komposisi tiap fase dari suatu system. Jumlah komponen di dalam suatu
campuran dilambangkan dengan C.
Tiap sudut segitiga dalam diagram terner menggambarkan suatu komponen murni.
Prinsip penggambaran komposisi dalam diagram terner dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
C
XC
XA
A B
XB
Diagram fase yang digambarkan sebagai segitiga sama sisi menjamin dipenuhinya
sifat ini secara otomatis, sebab jumlah jarak ke sebuah titik di dalam segitiga sama sisi yang
diukur sejajar dengan sisi-sisinya sama dengan panjang sisi segitiga itu yang dapat diambil
sebagai satuan panjang.
Diagram tiga sudut atau diagram segitiga berbentuk segitiga sama sisi dimana setiap
sudutnya ditempati komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang
menyatakan bagian 100% zat yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan letak
titik dalam diagram segitiga yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing
komponen dilakukan sebagai berikut.
4.
Suatu sistem tiga komponen yang mana mempunyai dua pengubah komposisi yang
bebas, sebut saja X2 dan X3. Jadi komposisi suatu sistem tiga komponen dapat dialurkan
dalam koordinat cartes dengan X2 pada salah satu sumbunya dan X3 pada sumbu yang lain
yang dibatasi oleh garis , garis tersebut berbentuk X2 + X3 = 1.
5.
Syarat pembuatan Diagram Terner : Menggunakan aplikasi Prosim Terney Diagram.
Mencari fraksi mol dari masing-masing larutan yang dicari, dapat dilakukan dengan cara :
Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga komponen tergantung pada daya saling larut
antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C. A
dan B saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akan
memperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.
Ditinjau dari sistem yang memperbesar daya saling larut A dan B. Dalam hal ini A dan
C serta B dan C saling larut sempurna. Kelarutan cairan C dalam berbagai komposisi
campuran A dan B pada suhu tetap dapat digambarkan pada suatu diagram terner.
Titik A, B dan C menyatakan komponen murni. Titik-titik pada sisi AB, BC dan AC
menyatakan fraksi dari dua komponen, sedangkan titik didalam segitiga menyatakan fraksi
dari tiga komponen. Titik P menyatakan suatu campuran dengan fraksi dari A, B dan C
masing-masing sebanyak x, y dan z.
6.
7.
8.