Anda di halaman 1dari 23

KIMIA ANALIS TERAPAN

1. Asya Rizkya F
2. Dimas Wijayanto
3. Eka Putri
4. Fikri Khaikal M
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya
tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara / tekanan udara dan lingkungan
sekitarnya. Udara adalah juga atmosfer yang berada disekeliling bumi yang
berfungsi sangat penting bagi kehidupan didunia ini. Dalam udara terdapat oksigen
(O2) untuk bernapas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun
dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet.
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen
oksida, hidrogen, methana, belerang dioksida, amonia dan lain-lain. Apabila
susunan udara menglami perubahan dari susunan keadaan normal seperti tersebut
diatas dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang, maka
udara telah tercemar.
Salah satu pencemar udara adalah akibat emisi pabrik dan kendraan
bermotor. Kendaraan bermotor dapat mengeluarkan emisi gas buang antara lain
SOx , NOx , CO dan HC. Konsentrasi CO dan NO merupakan parameter pencemaran
udara yang sangat perlu diperhatikan karena dampak dari kepadatan lalu lintas.
Apabila diatas standar baku mutu maka gas tersebut dapat berbahaya bagi
kesehatan manusia bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kenraan bermotor
merupakan sumber utama CO dan NO terutama pada kendaraan yang sudah tua,
karena mesin kendaraan sudah tidak terlalu berfungsi sempurna.
1. Apa pengertian
Sampling ?

2. Apa saja jenis


sampling gas ?
Sampling merupakan pengambilan cuplikan atau contoh yang mewakili dari
materi yang akan dianalisa. Untuk keperluan analisis kuantitatif langkah
awal yang penting adalah sampling cuplikan harus repsrentatif, artinya
dapat mewakili keseluruhan materi yang akan dianalisis.

Sampling dapat di bedakan menjadi 3, yaitu sampling padat, sampling cair


dan sampling gas.
Sampling Ambien
Ambient merupakan daerah tempat tinggal penduduk (pemukiman) dimana diperkirakan
seseorang mengalami keterpaan terhadap zat pencemar yang berlangsung selama 24 jam, dan
berfungsi :
a. Memenuhi dan mematuhi baku mutu udara embien,
b. Menyediakan data untuk evaluasi kualitas udara di industri,
c. Observasi terhadap kecendrungan adanya pencemaran,
d. Menentukan prosedur pencegahan dan penanganan pencemaran
e. Memantau sumber pencemar spesifik dari proses industry

Sampling Emisi
Dilakukan pada daerah sumber pencemaran udara dan tempat kerja dimanaBiasanya
seseorang bekerja di in-dustri/pabrik selama 8 jam per hari, sehingga keterpaparan zat pencemar
terhadap seseorang yang bekerja diharapkan tidak mengganggu kesehatannya, dan berfungsi :
a. Mengetahui besaran emisi pencemar untuk dibandingkan dengan baku emisi,
b. Mengetahui tingkat emisi dari laju produksi / operasi industri,
c. Melakukan pemantauan kinerja alat pencegahan pencemaran.
Sampling kontinyu, yaitu pengukuran secara konstan selama periode
pengambilan sehingga dapat fluktuasi data selama pengukuran,

Sampling itermitten, yaitu pengukuran dengan mengambil beberapa titik


pengukuran dengan interval waktu pengukuran yang konstan,

Sampling sesaat (grab), yaitu pengukuran yang hanya dilakukan satu atau
dua kali saja, tidak secara kontinyu dan periodik
Teknik tangkapan
Teknik sampling dengan menggunakan sejumlah volume contoh udara
yang ditarik kedalam kontainer khusus, contoh udara kemudian di analisis
di laboratorium dengan instrumen analisis.

Teknik pemekatan
Sampling dengan memekatkan sejumlah volume contoh udara yang
ditarik kedalam media tertentu (cairan, reagen kimia, filter), untuk dianalisis
di laboratorium. Dengan adanya pemekatan maka konsentrasi sampel dapat
dinaikkan tanpa mengubah konsentrasi relatifnya sehingga cocok untuk
sampling udar ambien yang konsentrasinya cukup rendah.
Teknik adsorpsi adalah teknik pengumpulan gas berdasarkan kemampuan gas pencemar
terabsorpsi/bereaksi dengan larutan pereaksi spesifik (larutan absorben). Pereaksi kimia yang
digunakan harus spesifik artinya hanya dapat bereaksi dengan gas pencemar tertentu yang akan di
analisis.

Efisiensi pengumpulan nya sangat dipengaruhi oleh :


1. Karakteristik dari gas pencemar, yaitu kemampuan/kecepatan absorpsi zat pencemar pada
larutan spesifik
2. Waktu kontak antara gas pencemar dengan pereaksi spesifik
3. Luas permukaan bidang kontak/ukuran gelembung.
Cara Kerja Teknik Adsorbsi
1. Menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi larutan penangkap.
2. Mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan penangkap baik dengan
metoda konvensional maupun instrumental.
3. Menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang dipompa dan hasil
pengukuran.
Peralatan impinger secara keseluruhan terdiri dari :

Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda


yang tahan korosi. Kecepatan hisap stabil dan dapat
diatur dengan potensiometer
Tabung impinger : tempat reaksi antara kontaminan
udara dengan larutan penangkap. Dapat lebih dari satu
tabung.
Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap
air (desikan) untuk melindungi pompa dari korosi.
Flow meter, yaitu alat pengukur kecepatan aliran udara
dengan metoda bubble flow.
Susunan Peralatan Pengumpulan Gas/Debu Untuk pengumpulan contoh gas pencemar atau debu diperlukan
peralatan pengambilan contoh udara yang pada umumnya terdiri dari collector, flowmeter dan pompa vacuum.
Collector berfungsi untuk mengumpulkan gas/debu yang tertangkap contohnya
1. Kertas filter untuk menangkap debu
2. Tabung impinger, fritted bubbler untuk mengumpulkan gas dengan metode absorpsi
3. Tube adsorbent karbon aktif untuk mengumpulkan gas hidrokarbon dengan metode adsorpsi.

Flowmeter (rotameter ) : berfungsi untuk mengetahui laju aliran udara ambien yang terkumpul, sehingga volume
gas /udara yang dikumpulkan dapat diketahui

Pompa vacuum : berfungsi untuk menarik gas /udara dari luar masuk ke dalam colletor dan flowmeter.
Konfigurasi susunan peralatan sampling gas yang umum adalah sebagai berikut:

Untuk menghubungkan collector dengan flowmeter ( rotameter) dan pompa digunakan connector yang terbuat
dari bahan yang innert, yang tidak akan bereaksi dengan gas pencemar atau akan mengotori sampel gas.
Biasanya digunakn bahan dari gelas atau plastik atau tubing dari silikon atau jenis tubing lainnya. Selain itu,
perlu diperhatikan bahwa tidak terjadi kebocoran dalam rangkaian peralatan sam-pling tersebut
Teknik desorbsi berdasarkan kemampuan gas pencemar terdesorbsi pada permukaan padat
adsorbent. Jenis adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif, TENAX-GC atau Amberlite
XAD. Teknik ini digunakan untuk pengumpulan gas-gas organik seperti senyawa hidrokarbon,
benzene, toluene dan berbagai jenis senyawa organik yang mampu terserap pada permukaan
adsorben yang digunakan
Efisiensi pengumpulan gas analit/gas pencemar pada adsorbent tergantung:
1. Konsentrasi gas pencemar disekitar permukaan adsorben.
2. Semakin tinggi konsentasi gas pencemar semakin tinggi efisiensi pengumpulan.
3. Luas permukaan adsorben, semakin kecil diameter adsorben semakin luas permukaannya,
semakin banyak gas analit yang teradsorpsi.
4. Temperatur. Semakin tinggi temperatur semakin rendah efisiensi pengumpulan gas analit, oleh
sebab itu teknik ini jarang digunakan untuk pengumpulan gas pencemar dari sumber emisi
(cerobong) dengan temperatur gas yang tinggi.
5. Kompetisi dari gas organik lain. Senyawa organik yang lain akan ikut terdesorbsi peda
permukaan padat sehingga efisiensi pengumpulan semakin berkurang.
6. Sifat/karateristik dari adsorben yang digunakan.Harus digunakan jenis adsorben yang
cocok/sesuai dengan jenis gas analit yang akan diukur. Karbon aktif yang bersifat non polar
cocok untuk gas or-ganik yang polaritasnya rendah seperti senyawa hidrokarbon
Tabung adsorber berisi karbon aktif
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui secara lansung kosntrasi kontaminan di udara. Alat
ini menggunkan sistem sensor berdasarkan dari sifat kimia dan fisik dari kontaminan.
N SENSOR PRINSIP DASAR APLIKASI
O ANALISA
1. Aerosol fotometri Hubungan cahaya oleh debu Deteksi debu
dalam udara
2. Chemiluminecence Fluresensi kontaminan Ozon, NOx

3. Coulometri Pengukuran arus listrik Ozon, NOx, SO2,

4. Detektor nyala Arus listrik elektroda yang Hidrokarbon


diakibatkan hasil
pembakaran
5. Potensiometri Perubahan pH akibat CO2
absorspsi kontaminan
6. Konduktivitas Perubahan hantaran filament Hidrokarbon
akibat perubahan gas

7. Infra merah Absorpsi elektromagnitik Alkohol


Metode analitik yang sederhana dengan waktu
pengukuran yang lama seperti titrasi atau
gravimetri yang digunakan untuk mengukur kadar
debu di lingkungan tempat kerja.
Untuk pengumpulan partikulat /debu dari
udara berbeda dengan pengum-pulan gas. Yang
perlu diperhatikan dalam pengumpulan partikulat
adalah ukuran diameter dari partikulat tersebut

Teknik pengumpulan yang umum digunakan


adalah :
a. Teknik pengumpulan secara impaksi b. Teknik Filtrasi
Gas atau udara yang mengandung partikulat di Pengumpulan partikulat/debu dengan teknik filtrasi
hisap/ditarik melalui nozzle dengan laju aliran udara merupakan teknik yang paling populer. Jenis filter yang
tertentu, kemudian ditumbukan ke permukaan plate , digunakan adalah filter fiber glass, cellulose, polyurthen
maka partikel dengan diameter tertentu tidak bisa foam. Setiap jenis filter mempunyai karateristik tertentu
mengikuti aliran gas yang dibelokkan ( karena gaya yang cocok untuk penggunaan tertentu. Filter fiber glass
inertia), sehingga partikel debu tersebut tertahan pada merupakan filter yang paling banyak digunakan untuk
permukaan plate . Sedangkan untuk partikel debu yang pengukuran SPM (suspended particu-late mater) atau
lebih kecil akan mempunyai kemampuan mengikuti TSP (Total Suspended Particulate, terbuat dari mikro
aliran gas masuk kedalam plate berikutnya, yang fiber gelas dengan porositas < 0,3 m, yaitu mempunyai
selanjutnya akan terperangkap dalam plate yang efisensi pengumpulan partikulat dengan diameter 0,3 m
berikutnya. Dengan demikian terjadi pemisahan debu sebesar 95%. Filter ini tahan korosif dan dapat
berdasarkan ukuran partikel digunakan pad temperatur 540oC. Tetapi kelemahannya,
filter ini mudah sobek.
HVS (High Volume Sampler)

Metode High Volume Sampling Metode ini digunakan untuk pengukuran to-tal suspended
partikulat matter (TSP, SPM), yaitu partikulat dengan diameter 100 m, dengan prinsip dasar
udara dihisap dengan flowrate 40-60 cfm, maka sus-pended particulate matter (debu) dengan
ukuran < 100 m akan terhisap dan terta-han pada permukaan filter microfiber dengan porositas<
0,3 m.
Partikulat yang tertahan di permukaan filter ditimbang secara gravimetrik, sedangkan volume udara
dihitung berdasarkan waktu sampling dan flowrate.

Pengukuran berdasarkan metoda ini untuk penentuan sebagai TSP (Total Suspended Partikulate).
Alat ini dapat digunakan selama 24 jam setiap pengambi-lan contoh udara ambien.
Pengukuran PM 10 dan PM 2.5.

Pengertian PM10 dan PM 2.5 adalah partikulat atau debu dengan diameter 10 mikron dan 2.5 mikron . Untuk
pengukuran partikulat dengan diameter tersebut di atas diperlukan teknik pengumpulan impaksi, dengan metode
tersebut dimungkinkan untuk memisahkan debu berdasarkan diameternya . Diameter yang lebih besar akan
tertahan pada stage paling atas, semakin ke bawah, maka semakin kecil diameter yang dapat terkumpulkan
permukaan stage .
Setiap Cascade Impactor terdiri dari beberapa stage, ada yang 3, 5 sampai 9 stage (plate) tergantung kepad
keperluaannya. Salah jenis Cascade Impactor yang terdiri dari 9 stage adalah Cascade Impactor buatan Graseby
Andeson
Prinsip pengukuran Kertas saring yang telah ditimbang, disimpan di mas-ing-masing stage (plate) yang
terdapat pada alat Cascade Impactor . Selanjutnya udara dilewatkan ke dalam Cascade Impactor flow rate tertentu
dan dibiarkan selama 24 jam atau lebih tergantung kepada konsentrasi debu di udara ambient . Setelah sampling
selesai, debu-debu yang terkumpul pada masing-masing stage ditimbang, menggunakan neraca analitik .
MVS (Middle Volume Sampler).
Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45 m, kecepatan
pompa yang dipakai untuk pengangkapan suspensi Particulate Mat-ter ini adalah 50 500 lpm.
Operasional alat ini sama dengan High Volume Sampler, hanya yang mem-bedakan dari ukuran filter
membrannya.
HVS ukuran A 4 persegi panjang, sedang MVS ukuran bulat diameter 12 cm.

LVS (Low Volume Sampler)


Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45 m, kecepatan
pompa yang dipakai untuk pengangkapan Suspensi Partikulate Mat-ter ini adalah 10 30 lpm.

Anda mungkin juga menyukai