UDARA AMBIEN
Udara Ambien
Udara Ambien diartikan sebagai udara bebas di
permukaan bumi pada lapisan troposfer yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia,
makhuk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya
LOKASI SAMPLING
Titik pemantauan Kriteria berikut ini dapat dipakai dalam
mempertimbangkan : penentuan suatu lokasi pemantauan
Faktor meteorologi (arah dan
kualitas udara ambien:
kecepatan angin), Area dengan konsentrasi pencemar
Faktor geografi seperti topografi,
tinggi.
dan tata guna lahan. Area dengan kepadatan penduduk
tinggi.
Di daerah sekitar lokasi penelitian
Hindari tempat yang dapat merubah konsentrasi akibat adanya absorpsi, atau
adsorpsi (seperti dekat dengan gedung-gedung atau pohon-pohonan).
Hindari tempat dimana pengganggu kimia terhadap bahan pencemar yang akan
diukur dapat terjadi: emisi dari kendaraan bermotor yang dapat mengotori pada
saat mengukur ozon, amoniak dari pabrik refrigerant yang dapat mengotori pada
saat mengukur gas-gas asam.
Hindari tempat dimana pengganggu fisika dapat menghasilkan suatu hasil yang
mengganggu pada saat mengukur debu (partikulat matter) tidak boleh dekat
dengan incinerator baik domestik maupun komersial, gangguan listrik terhadap
peralatan pengambil contoh uji dari jaringan listrik tegangan tinggi
Letakkan peralatan di daerah dengan gedung/bangunan yang rendah dan saling
berjauhan.
Apabila pemantauan bersifat kontinyu, maka pemilihan lokasi harus
mempertimbangkan perubahan kondisi peruntukan pada masa datang.
Parameter Praktikum PAKU
Penetapan Kadar Nitrogen dioksida (NO2) metoda Griess Saltzman
secara Spektrofotometri
Prinsip
Gas nitrogen dioksida dijerap dalam larutan Griess Saltzman
sehingga membentuk suatu senyawa azo dye berwarna merah
muda yang stabil setelah 15 menit. Konsentrasi larutan ditentukan
secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm dengan
kisaran konsentrasi 0,005 ppm sampai 5 ppm udara atau 0,01
μg/L sampai dengan 10 μg/L.
Penetapan Kadar Sulfur dioksida (SO2) metoda Pararosanilin secara
Spektrofotometri
Prinsip
Gas sulfur dioksida (SO2) diserap dalam larutan penjerap tetrakloromerkurat
membentuk senyawa kompleks diklorosulfonatomerkurat. Dengan
menambahkan larutan pararosanilin dan formaldehida, kedalam senyawa
diklorosulfonatomerkurat maka terbentuk senyawa pararosanilin metil
sulfonat yang berwarna ungu. Konsentrasi larutan di ukur pada panjang
gelombang 550 nm dengan kisaran konsentrasi 0,01 ppm sampai 0,4 ppm
udara atau 25 μg/m3 sampai 1000 μg/m3.
CO ( Karbon Monoksida )
Menggunakan CO Meter
PERALATAN SAMPLING UDARA
Peralatan impinger secara
IMPINGER keseluruhan terdiri dari :
Pompa vakum : dibuat dengan sistem
vibrasi ganda yang tahan korosi.
Kecepatan hisap stabil dan dapat
diatur dengan potensiometer
Tabung impinger : tempat reaksi
antara kontaminan udara dengan
larutan penangkap. Dapat lebih dari
satu tabung.
Moisture adsorber : tabung berisi
bahan penyerap uap air (desikan)
untuk melindungi pompa dari korosi.
Flow meter, yaitu alat pengukur
kecepatan aliran udara dengan
metoda bubble flow.
Sampling udara dengan impinger pada hakikatnya terdiri
dari beberapa langkah yaitu:
•Menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung
impinger yang berisi larutan penangkap.
•Mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi
dengan larutan penangkap baik dengan metoda
konvensional maupun instrumental.
•Menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan
jumlah udara yang dipompa dan hasil pengukuran.
HVAS
CO Meter