PENGUKURAN KECEPATAN ANGIN DAN PEMBUATAN SPM: campuran berbagai senyawa organik dan anorganik dg
WINDROSE DIAGRAM diameter <1-500 mikron. Sumber: debu tanah kering yg
terbawa angin, letusan gunung berapi, pembakaran tdk
- Angin : massa udara yg bergerak karena perbedaan tekanan sempurna bahan bakar, pembakaran batu bara, kendaraan
(tinggirendah) bermotor.
- Arah angin : arah darimana tiupan angin berasal (diukur dalam
derajat yg serah jarum jam dari arah utara) - Metode aktif: membutuhkan bantuan pompa untuk
mengalirkan udara melalui wadah sampel udara ex: HVAS,
- Kecepatan angin: jarak tempuh angin atau pergerakan udara MVAS, LVAS
persatuan waktu (m/s, km/jam, mil/jam) Metode pasif: tergantung pada energi kinetik dari molekul gas
- Anemometer: alat u/ mengukur kecepatan angin, arah angin, dan difusi gas yang masuk ke dalam media penyerap ex:
dan memperkirakan cuaca passive sampler
(terdiri atas mangkok, alat pencacah)
- Peralatan pengukuran debu SPM
- Windrose : metode penyajian data kecepatan dan arah angin 1. HVAS: pakai filter segi empat A4 dg porositas 0,3-0,45 μm,
dlm bentuk diagram/tabel untuk lokasi dan waktu tertentu kecepatan pompa 1000-1500 lpm. Terdiri atas: dust filter
Data penunjang windrose holder, mesh, pompa vakum, dan flowmeter
1. Kecepatan angin (tiap arah ex: N,NE,E,SE,S,SW,W,NW) Prinsip HVAS: menarik udara bebas dg pompa melalui
2. durasi pengukuran angin inlet yang punya ukuran tertentu, udara yg masuk akan
3. waktu pengukuran tersaring di kertas filter, HVAS diletakkan searah dg arah
angin.
- WRPlot: program windows yg mengenerate statistik dari 2. MVAS: pakai filter lingkaran diameter 12 cm dg porositas
windrose dan plot u/ beberapa data meteorologi 0,3-0,45 μm, kecepatan pompa 50-500 lpm.
- Fitur WRPlot: 3. LVAS: pakai filter lingkaran diameter 12 cm dg porositas
1. Menampilkan plot windrose untuk kecepatan angin dan 0,3-0,45 μm, kecepatan pompa 10-30 lpm.
kelas stabilnya
2. Membaca dan menampilkan sebaran frekuensi dari data
angin
3. Memiliki kontrol yang cukup
lengkap untuk warna, gridline dan tampilan plot windrose
Arah angin relatif tetap dan secara terus menerus menuju pada
area yang sama polutan akan terakumulasi dan
menyebabkan konsentrasinya meningkat di daerah tersebut
PERHITUNGAN BEBAN EMISI KENDARAAN BERMOTOR
- Hub. Windrose dg pencemaran udara DENGAN METODE TRAFFIC COUNTING
Windrose membantu mengidentifikasi zona-zona yang lebih
rentan terhadap pencemaran udara yg dilihat berdasarkan - PP No.22 thn 2021
arah angin dominan dan kecepatan angin Emisi: zat, energi, komponen pencemar yang dihasilkan dari
suatu kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam
PERHITUNGAN KONSENTRASI SPM MENGGUNAKAN udara ambien yang mempunyai atau tidak mempunyai potensi
HVAS sebagai unsur pencemar
Sumber emisi: bergerak (kendaraan bermotor) & tidak
- Sampling udara emisi: teknik sampling udara pada bergerak (cerobong pabrik, industri, pembangkit listrik, rumah
sumbernya seperti cerobong pabrik dan knalpot tangga)
Sampling udara ambien: sampling kualitas udara pada media
penerima polutan udara/emisi udara - Emisi gas buang kendaraan: karbondioksida (CO2), uap air
(H2O), Oksigen (O2), Nitrogen (N2), karbon monoksida (CO),
- Partikulat/debu : benda padat yang tersuspensi di udara hidrokarbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx) dan partikulat
dengan ukuran dari 0,3-100 μm
Jenis berdasarkan ukurannya: - PerMen LH No.5 thn 2006
1. Dustfall: ukuran >10 μm Uji emisi kendaraan bermotor: uji emisi gas buang yang wajib
2. Suspended Particulate Matter (SPM): <10 μm, melayang- dilakukan untuk kendaraan bermotor secara berkala (6 bulan
layang di udara sekali)
ishma
- Traffic Counting: cara u/ menghitung volume kendaraan yang 3. Area padat transportasi
melaju pada suatu titik pantau per periode waktu, dg tujuan 4. Dapat merepresentasikan seluruh wilayah sehingga
pemantauan kualitas udara kualitas udara dapat dipantau secara menyeluruh
Metode pengumpulan data: 5. Menghindari tempat yg dpt merubah konsentrasi akibat
1. Interval waktu 60 menit adanya absorpsi/adsorpsi, ex: dekat gedung atau pohon
2. Dilakukan untuk 2 arah
3. Jenis kendaraan dapat diklasifikasikan secara detail - Faktor yg memengaruhi hasil sampling
Penentuan lokasi pengambilan contoh uji: 1. Kecepatan angin tinggi konsentrasi SO2 rendah
1. Memiliki variasi lalu lintas 2. Kelembaban udara rendah konsentrasi SO2 rendah
2. Memiliki banyak informasi pergerakan antar zona seperti 3. Temperatur tinggi konsentrasi SO2 rendah
jarak, waktu, atau jumlah pergerakan kendaraan bermotor 4. RTH (rendah), bangunan (polutan terakumulasi)
3. Memperhatikan tipe jalan
4. Menghindari daerah rawan bencana dan kerusuhan - Faktor kesalahan
1. Perubahan kestabilan laju alir udara efisiensi
- Beban emisi (ton/thn) pengambilan sampel rendah
2. Volume larutan penjerap terlalu sedikit kemampuan
menangkap SO2 rendah
VKT= jumlah kendaraan x jarak tempuh rata” (km/thn)
3. Human error
FE= besar polutan yg diemisikan u/ polutan (gr/km)
4. Kesalahan pemilihan lokasi sampling
*menggunakan nilai faktor emisi untuk kota metropolitan dan
kota besar di Indonesia yang ditetapkan berdasarkan PerMen
- Pengambilan contoh uji SO2
LH Nomor 12 Tahun 2010
- Bahan larutan penjerap griess saltzam - Screen view: aplikasi dengan bahasa pemrograman berbasis
NEDA, asam sulfanilat, asam asetat glasial, aseton Model Dispersi Gaussian untuk menentukan dispersi polutan
- Prinsip uji dan kadar polutan maksimum dengan jarak tertentu
NO2 dijerap dalam larutan Griess-Saltzman sehingga Input
membentuk suatu senyawa azo dye berwarna merah muda. data-data emisi dan data meteorologi (wind rose, laju emisi,
Konsentrasi larutan ditentukan segera (kurang dari 1 jam) tinggi cerobong, diameter cerobong, temperatur gas keluar,
secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm) laju alir gas, temperatur udara ambien, dan keadaan atmosfer)
Output
- Volume udara (Nm3) keluaran polutan SOx, NOx dan Partikulat dengan jarak
/1000 tertentu
- Konsentrasi NO2 di udara ambien (µg/Nm3)
- Pengaruh fumigation dan building downwash
Fumigation: untuk pedesaan dan tinggi tumpukan lebih dari
- Faktor yg memengaruhi pengujian NO2 10 meter. Fungsi: mensimulasikan kondisi polutan yang tidak
1. Kondisi alat (impinger dan spektrofotometri) dapat terdispersi keatas melewati daerah yang stabil, sehingga
2. Prosedur kerja (diletakkan pd botol gelap, harus segara di polutan bercampur ke daerah dekat permukaan
analisis yaitu kurang dr 1 jam atau dimasukkan ke coolbox)
3. Kondisi lingkungan (kelembaban udara, suhu, angin) Building downwash: digunakan ketika terdapat bangunan di
sama kayak pembahasan SO2 sebelumnya sekitar sumber emisi dan memiliki kecepatan angin lebih dari
4. Human error 1,5 m/s
PERMODELAN DISPERSI
- Model dispersi:
1. Model empirik/statistik: u/ menghubungkan data
konsentrasi suatu lingkungan dengan lingkungan lain ex:
CAR-model
2. Model gauss/plume model: model teori dasar
penyebaran mengenai distribusi polutan karena
turbulensi digunakan pada skala lokal
3. Model lagrangian: u/ paket udara sebagai fungsi waktu
sepanjang aliran streamlines dalam atmosfer
menganalisis emisi polutan pada topografi yang kompleks
4. Model eulerian: u/ menganalisis konsentrasi satu atau
beberapa kotak, pergerakan dari kotak ke kotak
dipengaruhi oleh kecepatan angin