Anda di halaman 1dari 42

PEMANTAUAN KUALITAS

UDARA

Page 1
BAKU MUTU UDARA

Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Pemantauan kualitas udara
 Tujuan : - UKL/UPL usaha/kegiatan
- Informasi lingkunngan
 Langkah-langkah pemantauan :
1. Perencanaan Jadwal
2. Penentuan Lokasi
3. Metode Sampling
4. Analisa Sampel
5. Pelaporan
6. Perekaman Data

Page 6
Teknik sampling kualitas udara
Berdasarkan lokasi pemantauannya:
1. Teknik sampling udara ambien/atmosferik.
Sampling kualitas udara pada media penerima polutan
udara/emisi udara.
 Atmosfer merupkan medium yg sangat dinamik →
karakteristinya berubah dlm skala spasial dan temporal
 Perubahan yg terjadi di atmosfer berlangsung sangat cepat
dimana faktor meteorologi dan fisika kimia atmosfer secara
langsung mempengaruhinya.
 Hal ini yg mjd salah satu kendala utama yg menentukan
metoda dan teknik pengukuran parameter-parameter kimia
atmosfer. → metoda dan teknik harus mempunyai
kemampuan preisisi dan akurasi yg tinggisekali → tenaga-
tenaga teknik dan operator dengan keterampilan yg tinggi.

Page 7
Metode sampling udara ambien
 Metode dan alat sampling
1. Gravimetric ( Pb, Partikulat)
2. Chemiluminesence ( ozon)
3. Spektrofotometer( SO2 ,NO2 , Ozon)
4. Gas Chromatograph ( HC)
5. Hi-Vol Sampler ( partikulat )
 Frekuensi Sampling ( PP 41/99) :
• Continues ( 1 tahun)
• Grab Sampling
( 1 jam, 24 jam, 30 hari)

Page 8
Maksud dan tujuan sampling
pencemaran udara
Sampling ambien bertujuan:
1.Memenuhi dan mematuhi baku mutu udara
ambien
2.Penyediaan data dasar untuk evaluasi
pengaruh pencemaran & pertimbangan
perancangan, ex : pengembangan kota dan
tata guna lahan, transportasi, dll.
3.Evaluasi kecenderungan tkt pencemaran
4.Menentukan prosedur kontrol darurat
5.Monitoring sumber spesifik
6.Monitoring pencemaran alami Page 9
BERDASARKAN PARAMETER YANG DIUKUR
Dari sisi parameter yang akan diukur, pemantauan
kualitas udara terdiri dari pemantauan gas dan
partikulat.

BERDASARKAN WAKTU PENGUKURAN

Waktu mingguan, harian, per jam atau menerus


dgn interval tertentu, durasi dan frekuensi
berdasarkan efek terhadap kesehatan

Dilaksanakan oleh ahli kimia, dan teknik

Page 10
Metode sampling berdasarkan waktu

 Sampling udara secara kontinu


1. Memungkinkan pengukuran kualitas udara secara konstan
selama periode pengambilan
2. Diperoleh fluktuasi data selama pengukuran
3. Paling ideal untuk daerah perkotaan dan tercemar
 Sampling udara secara intermitten
1. Digunakan utk beberapa titik pengukuran dgn interval waktu
reguler, mingguan, bulanan & tahunan
2. Daerah yang cukup tercemar
 Sampling udara sesaat (Grab sampling)
1. Pengukuran satu atau dua kali yang tidak kontinu dan tidak
periodik, hanya dilakukan pada saat2 ttt .
2. Untuk uji keabsahan data pencemaran yang ada.

Page 11
PENENTUAN LOKASI PEMANTAUAN

 Prinsip:
Data yang diperoleh harus dapat mewakili
daerah yang sedang dipantau, yang telah
memenuhi persyaratan yang harus
ditetapkan

 Faktor yang dipertimbangkan:


Faktor meteorologi (arah dan kecepatan
angin)
Faktor geografi (topografi)
Tata guna lahan
Page 12
PERSYARATAN PEMILIHAN LOKASI
Hindari tempat dimana pengganggu
kimia terhadap bahan pencemar yang
akan diukur dapat terjadi (mis: emisi
kendaraan bermotor dapat mengotori
pengukuran ozon)
Hindari tempat dimana pengganggu
fisika dapat mengganggu dalam
pengukuran partikulat (mis: tidak
boleh dekat insinerator

Page 14
 Letakkan peralatan di daerah dengan
gedung/bangunan yang rendah dan
saling berjauhan
 Apabila pemantuan bersifat kontinu,
pemilihan lokasi harus mempertimbangkan
perubahan kondisi peruntukan untuk
masa yang akan datang
 Pada arah angin dominan: titik
pemantauan kualitas ambien minimum 2
titik dengan mengutamakan pada daerah
pemukiman atau tepat-tempat sensitif.
Sedangkan pada arah angin lainnya
minimum 1 titik dengan kriteria
penetapan lokasi seperti pada arah angin
dominan

Page 15
GAMBAR LOKASI PEMANTAUAN UDARA
AMBIEN

Page 16
PERSYARATAN PENEMPATAN ALAT
SAMPLING
Letakkan peralatan sampling di daerah
yang aman
Penempatan peralatan sampling di atap
bangunan lebih baik untuk sampling
dengan kepadatan penduduk/bangunan
menengah sampai tinggi
Letakkan peralatan di atap bangunan yang
bersih dan tidak terpangaruh oleh emisi
gas buang dari dapur, insinerator atau
sumber lokal lainnya

Page 17
Posisi probe
Probe : tempat masuk/inlet sampel udara
Probe di tempatkan pada jarak minimal 15 m dari
jalan raya
Ketinggian probe stasiun tetap 3-6 m, dan
ketinggian probe untuk sampling manual 1,5 m
dari permukaan tanah
Untuk sampling partikulat, dilakukan minimal 2 m
di atas permukaan tanah datar pada pinggir jalan
raya
Untuk stasiun pemantau, probe harus berjarak
minimal 15 m dari sumber pengganggu
Untuk stasiun pemantau, probe ditempatkan
minimal 2 kali ketinggian gedung yang terdekat

Page 18
PEMANTAUAN KONDISI METEOROLOGIS
UNTUK STASIUN TETAP

Kondisi meteorologis yang dipantau adalah arah


dan kecepatan angin, kelembapan dan temperatur
Ketentuan lokasi stasiun pemantau yang relatif
dekat dengan bangunan atau pohon tertinggi
1. Tinggi probe alat pemantau meteorologis minimal
2,5 kali dari tinggi penghisap alat pemantau udara
ambien dan membentuk sudut 30o terhadap
bangunan/pohon tertinggi
2 Minimal 2 m lebih tinggi dari bangunan/pohon
tertinggi
3. Tinggi lokasi stasiun pemantau kondisi
meteorologis minimal 10 m dari permukaan tanah

Page 19
Page 20
PEMANTAUAN KONDISI METEOROLOGIS
UNTUK STASIUN TETAP
 Ketentuan lokasi stasiun pemantau yang relatif
jauh dari bangunan/pohon tertinggi (jarak
stasiun ke bangunan/pohon tertinggi minimal 10
kali tinggi bangunan/pohon tertinggi)
1. Tinggi probe alat pemantau meteorologis 2,5
kali dari tinggi bangunan/pohon tertinggi
2. Tinggi lokasi stasiun pemantau kondisi
meteorologis minimal 10 m dari permukaan
tanah

Page 21
Page 22
Page 23
Metoda Pengujian Partikulat dari Udara
Ambien secara Aktif

• Partikulat atau debu adalah suatu benda


padat yang  tersuspensi di udara dengan
ukuran dari 0,3 µm sampai 100 µm
• Berdasarkan besar ukurannya partikulat
(debu) ada dua bagian besar yaitu debu
dengan ukuran lebih dari 10 µm disebut
dengan debu jatuh (dust-fall) sedang debu
yang ukuran partikulatnya kurang dari 10 µm
disebut dengan Suspended Partikulate Matter
(SPM). Debu yang ukurannya kurang dari 10
µm ini bersifat melayang-layang di udara.
Page 24
 Peralatan yang dipakai untuk melakukan
pengukuran debu SPM (melayang-layang)
diantaranya :

1. HVS (High Volume Sampler)


 Cara ini dikembangkan sejak tahun 1948
menggunakan filter berbentuk segi empat
seukuran kertas A4  yang mempunyai 
porositas 0,3 - 0,45 µm dengan kecepatan
pompa berkisar 1.000 – 1.500 lpm.
Pengukuran berdasarkan metoda ini
untuk penentuan sebagai TSP (Total
Suspended Partikulate).
Page 25
• Alat ini dapat digunakan selama 24 jam
setiap pengambilan contoh udara ambien. 
Bentuk alat HVS dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini :

Page 26
Page 27
2. MVS (Middle Volume Sampler).
Cara ini menggunakan filter berbentuk
lingkaran (Bulat)  dengan porositas 0,3-
0,45 µm, kecepatan pompa yang dipakai
untuk pengangkapan suspensi Particulate
Matter ini adalah 50 – 500 lpm. Alat MVS
dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 28
Page 29
3. LVS (Low Volume Sampler)
• Cara ini menggunakan filter berbentuk
lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3-
0,45 µm, kecepatan pompa yang dipakai
untuk pengangkapan Suspensi Partikulate
Matter ini adalah 10 – 30 lpm. Alat LVS
dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 30
Page 31
KRITERIA PENENTUAN TITIK SAMPLING
• Kriteria lain dalam penentuan lokasi mengacu
kepada Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor
KEP.205/BAPEDAL/07/1996. Beberapa
persyaratan yang harus adalah :
• Pertimbangan dalam menetapkan lokasi
pemantauan ambien meliputi : arah angin,
tata guna lahan, karakteristik sumber
pencemar, dan luas sebaran bahan
pencemar.
• Titik lokasi pemantauan dapat dilakukan
melalui pendekatan dengan model dispersi
atau pengamatan lapangan.
Page 32
 Pada arah angin dominan, titik
pemantauan kualitas udara ambien
minimum 2 titik dengan mengutamakan
pada daerah permukiman atau tempat –
tempat sensitif. Sedangkan pada arah
angin lainnya minimum 1 titik dengan
kriteria penetapan lokasi seperti pada
arah angin dominan. Ilustrasi titik pantau
kualitas ambien dapat dilihat pada gambar
berikut :
Page 33
Titik pemantauan
• Pemantauan titik sumber, langsung mengukur
kadar emisi pencemar yg dikeluarkan oleh titik
sumber .
• Pemantauan daerah dampak, merupakan
pemantauan di sebelah hilir (down wind) yg
menerima secara langsung pengaruh emisi
sumber. Pemantauan daerah dampak
diutamakan dilakukan di atas permukaan tanah

Page 34
• Pemantauan daerah referensi, untuk
mengetahui keadaan latar belakang
kualitas udara, yg umumnya dilakukan di
daerah yg tidak terpengaruh sumber, yaitu
daerah di sebelah hulu.(up wind area)

Page 35
Prosedur dan teknik pengambilan contoh udara
Metode sampling udara dilakukan
berdasarkan jenis pencemar (debu sampai
gas), lokasi (emisi sampai ambien), dan
sampel berdasarkan waktu”intermittent”
sampai kontinyu
Berasarkan karakteristik pencemar
diperlukan teknik2 pengambilan contoh
udara yg berbeda untuk berbagai jenis
pencemaran:
1.Sampling unsur mudah menguap (volatil)
sampling utk unsur gas yg mudah menguap
dilakukan berdasarkan: Page 36
 Metode yg digunakan
 Konsentrasi yg diperlukan
 Pemisahan unsur mudah menguap
 Volume yg besar utk mendapat kuantits
maksimum
2. Sampling unsur debu
 Pengambilan sampel isokinetik
 Pencegahan aglomerasi dan kondensasi

Page 37
3. Sampling emisi
• Pengambilan contoh udara yg di beberapa titik
sampling dlm jumlah maksimum
• Jumlah rata-rata contoh udara berdasarkan
pengenalan sifat
4. Sampling ambien
Sampling dilakukan berdasarkan:
• Pengenceran pencemar yg sangat tinggi
• Volume yg besar
• Pengambilan dibbrp titik sampling yg tdk
isokinetik akibat pengaruh angin Page 38
2. Teknik sampling udara emisi

- Sampling emisi (sumber) pemantauan & pengawasan


pencemaran udara langsung pd setiap titik emisinya,
baik yg berbentuk titik (point source) maupun garis (line
source)

- Sumbernya emisi seperti cerobong pabrik dan saluran


knalpot kendaraan bermotor.

- Pengukuran kualitas pencemar dr sumber tertentu


- Sistem monitoring kontinyu
-Dilaksanakan oleh insinyur atau ahli teknik dan
dianalisis oleh ahlli kimia.

Page 39
Maksud dan tujuan sampling
pencemaran udara
Sampling emisi bertujuan :
1.Mengetahui besaran emisi pencemar
sesuai peraturan yg berlaku
2.Mengetahui tingkat emisi dan laju
produksi/operasi industri (kesetimbangan
proses dan emisi)
3.Mengevaluasi keefektifan metoda
pengendalian dan peralatan pengendali
pencemar yg dipasang.

Page 40
GAMBAR SAMPLING EMISI

Page 41
Page 42
• https://www.youtube.com/watch?v=KORl
WnPpFYQhttps://www.youtube.com/watch
?v=KORlWnPpFYQ
• Video sampling udara

Page 43

Anda mungkin juga menyukai