Anda di halaman 1dari 29

PENGENDALIAN

PENCEMARAN UDARA
Peraturan Perundangan Pengendalian
Pencemaran Udara
 UU No. 23/97 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
 UU No. 17/2004 tentang Ratifikasi Protokol Kyoto
 Keppres No. 23/92 tentang Ratifikasi Protokol
Montreal
 PP No. 4/2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan
Perusakan Lingkungan Hidup yang Berkaiatan dengan
Kebakaran Hutan dan atau Lahan
 PP No. 41/99 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan Ambien
 Kepmen LH No.45/96 tentang Indeks Standar Pencemar
Udara
 Kepmen LH No.48/96 tentang Baku Tingkat Kebisingan
 Kepmen LH No. 49/1996 tentang Baku Mutu Getaran
 Kepmen LH 50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat
Kebauan.
Sumber Bergerak :
 Keputusan Menteri Negara LH No: KEP-
05/MENLH/2006 tentang Ambang
Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
 KepMen LH No. 141/2003 tentang Ambang Batas
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe baru
Dan Kendaraan Bermotor Yang Sedang
Diproduksi
 Kepmen No.252/2004 tentang Program Penilaian
Peringkat Hasil Uji Tipe Emisi Gas Buang
kendaraan bermotor Tipe Baru
Sumber Tidak Bergerak
 Kepmen LH No: KEP-13/MENLH/95 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
 Kepdal No. 205/97 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara dari
Sumber Tidak Bergerak
 Kepmen LH No.129/2003 tentang Baku Mutu
Emisi Usaha dan atau Kegiatan Minyak dan
Gas Bumi.
 KepMen LH No.133/2004 tentang Baku Mutu
Emisi Usaha Bagi Kegiatan Industri Pupuk.
Perangkat Peraturan yang Terkait dengan
Pengendalian Pencemaran Udara
 UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah
 UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak
dan Gas Bumi
 UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
Dasar Pentingnya Pengaturan Udara
Bersih
 Kondisi kualitas udara di beberapa kota melampaui
baku mutu udara ambien
 Kualitas udara yang bersih dan sehat merupakan hak
individu masyarakat
 Dampak kesehatan pada manusia: iritasi mata, hidung,
paru-paru, kesulitan nafas, infertilitas, pemicu kanker,
kelainan kelahiran, kerusakan otak dan syaraf, radang
paru-paru jangka panjang
 Merusak lingkungan: pohon, sungai dan danau.
Penipisan lapisan ozon diatas bumi sehingga stratosfir
menyebabkan kanker kulit & katarak.
 Pencemar udara mengakibatkan
korosi pada gedung, monumen dan
patung
 Pencemaran udara menyebabkan
terjadi asap menurunkan jarak
pandang mata, mengganggu
penerbangan
 Dampak pencemaran udara bersifat
jangka panjang
 Karakteristik penyebaran polusi udara
bersifat lintas batas baik lintas negara,
propinsi maupun kabupaten/kota
 Penanggulangan pencemaran udara
melibatkan lintas sektor
 Peraturan daerah dapat merubah cara
masyarakat bekerja dan berkarya serta
merubah perilaku hidup masyarakat
dalam mengupayakan udara bersih
 Era otonomi daerah melalui UU No. 32/2004
melimpahkan pengelolaan lingkungan ke
daerah.
 Secara atribusi Pemerintah Daerah dapat
membuat peraturan daerah sendiri sepanjang
tidak bertentangan dengan kebijakan pusat,
peraturan yang lebih tinggi dan kepentingan
umum.
Langkah Prioritas Dalam
Pengendalian Pencemaran Udara
 Pengendalian pencemaran udara yang
efektif
 Pencegahan dari sumber
 Kendaraan bermotor

 Industri

 Kegiatan lain

 Tata ruang
Langkah Prioritas
• Prioritas ditentukan oleh
• Kontribusi terbesar
• Kapasitas pengendalian
• Sarana
• SDM
• Institusi
• Komitmen pemimpin
• Tingkat keberhasilan yang tinggi
• Teknologi yang tersedia (BPT atau BAT)
Dilaksanakan secara bertahap…..
Prinsip pengendalian
pencemaran udara
Pada titik sumbernya (At the source).
Dengan cara mencegah teremisi ke atmosfir,
lahan dan tangani sebelum tersebar ke
atmosfir.

Metoda Penanganan pada industri yang ada :


Penggantian/ perubahan bahan baku
Lebih mengefisienkan operasi dan peralatan
Perubahan operasi
Modifikasi atau penggantian peralatan proses
Adopsi alternatif metoda
 Atmosfer memiliki kemampuan alami “self cleansing”
 Perlengkapan pengendalian pencemaran udara prinsipnya
mengikuti prinsip penyisihan partikel dan gas pencemar di
atmosfer
 Pendekatan dalam pengendalian pencemaran adalah
pengenceran dan pengendalian pencemar pada
sumbernya
ALATPENGENDALI PARTIKULAT
 Gravity Settling
Chambers
Mengendapkan partikulat secara gravitasi ke bagian
pengumpul debu

 Cyclone (Mechanical
Collector)

Menyisihkan partikulat dengan gaya inersia


partikel, dimana udara berputar seperti siklon
ALATPENGENDALI PARTIKULAT
 Particulate Wet Scrubber
Menggunakan gaya inersia partikulet dan droplet untuk
mentransfer partikulat dari aliran gas ke liquid

 Electrostatic Presipirator (ESP)

Menggunakan medan listrik voltase tinggi untuk memberikan


muatan listrik terhadap partikulat
ALATPENGENDALIGAS
 Absorpsi

Absorpsi : Mekanisme dimana satu atau


lebih zat pencemar dalam aliran gas
dieliminasi dengan cara melarutkannya
dalam liquid (cair)
Jenis absorber: packed tower, plate tower,
spray tower, liquid jet scrubber

 Adsorpsi

Adsorpsi : Proses dimana gas/uap


pencemar tertahan pada permukaan padat
ALATPENGENDALIGAS
 Kondensasi

Proses penyisihan gas


pencemar dengan cara
merubah fasa (gas ke cair)
dengan metode penurunan
temperatur/kenaikan
tekanan/keduanya

 Biofilter

Proses penyisihan gas


pencemar dengan
memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme (biasanya
untuk menghilangkan bau)
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
KENDARAAN BERMOTOR
 Pemantauan kualitas udara
 Bahan bakar bersih
 Standar emisi dan teknologi kendaraan
 Manajemen transportasi
 Tata guna lahan dan perencanaan kota

PENANGANAN PADA INDUSTRI


 Penggantian/ perubahan bahan baku
 Lebih mengefisienkan operasi dan peralatan
 Perubahan operasi
 Modifikasi atau penggantian peralatan proses
 Adopsi alternatif metoda
KEBISINGAN DAN GETARAN
Kebisingan adalah
suara yang tidak dinginkan
Suara pada waktu dan tempat yang salah
Gangguan kebisingan : Percakapan
Pendengaran
Psikologis (marah, lelah, pusing, dsb)

Alat pengukur
kebisingan : Sound level meter
getaran : Vibratometer
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KEBISINGAN

1. Mengurangi getaran dari sumber


timbulnya suara
-membuat pondasi mesin dan
peredam suara
2. Menutup atau mengurangi
sumber suara
- penggunaan peredam suara pada
telinga (earplug)
dapat menurunkan 20 – 25 dBA
3. Melemahkan intensitas suara
- pemasangan dinding penyekat
(semen/beton, seng) dengan
ketebalan tertentu dapat
menurunkan 20-35 dBA
Pengendalian Pencemaran Udara Akibat
kenderaan bermotor
• Kenderaan bermotor adalah sumber lagsung yg mengemisikan pencemar ke
atmosfer,
• Jumlah trip dan kenderaan per Km yg menentukan besaran emisi.
• Pengendalian pencemaran akibat kenderaan bermotor mencakup upaya2
pengendalian baik langsung maupun tak langsung, yg dpt menurunkan tkt
emisi dr kenderaan bermotor sec efektif
• Dua pendekatan strategis yg mungkin diterapkan :
1.Penurunan laju emisi pencemar dari setiap kenderaan utk setiap Km jalan yg
ditempuh atau
2. Penurunan jumlah dan kerapatan total kenderaaan di dlm suatu daerah ttt.
Pengendalian pada sumber (mesin
kenderaan)
• Persyaratan pemerintah Federal (1970) utk mengendalikan emisi
kenderaan bermotor :
1. Perubahan yg dilakukan dlm rencana mesin meliputi pemasangan
(katup) PCV valve sistem karburasi,
2. Sistem pemantikan yg memungkinkan pembakaran lbh sempurna
3. Sirkulasi uap BBM utk mengurangi emisi tangki BBM
4. After burner utk menurunkan emisi

• Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik

• Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala

• Memasang filter pada knalpot


Metoda pengendalian emisi
pencemar udara industri
Pengendalian emisi pencemar udara hrs dilakukan sec komprehensif,
shg kemungkinan utk timbulnya dampak negatif thd lingk maupun thd
udara ambien dpt dihilangkan dgn metode :
1. Ventilasi industri, bertujuan mengamankan lingk kerja dan pekerja
dari unsur-unsur berbahaya yg terbawa udara termasuk gas dan
partikulat
2. Pengendalian emisi pencemar udara, utk mengurangi tkt emisi
gas/partikulat hingga mencapai tkt yg tdk membahayakan lingk
udara ambien
Ventilasi Industri
• Sistem ventilasi industri atas sistem penangkap dan
pengumpul unsur-unsur pencemar dari tiap titik sumber.
Sistem ventilasi lokal terdiri atas empat bagian yaitu :
1. Penangkap (hoods) yg menghisap pencemar dgn kecepatan
ttt sesuai dgn sifat unsur
2. Saluran udara (duct) yg mengumpulkan dan membawa
pencemar dari sumbernya ke titik sentral (pengolahan) dgn
kecepatan sesuai dengan sifat unsur. (tabel 1)
Perilaku manusia
Untuk mencegah dampak kesehatan, dilakukan upaya-upaya :
• Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
• Mengurangi aktifitas diluar rumah.
Pengendalian emisi udara
• Pengendalian emisi pencemar udara merupakan metode pengolahan
yg diterapkan thd unsur pencemar yg akan dibuang ke atmosfer, shg
emisinya tdk menimbulkan pencemaran udara ambien.
• Pengendalian emisi pencemar merup bgn dr pengendalian
pencemaran udara sec menyeluruh yg terdiri atas :
- pelaksanaan peraturan baku mutu udara ambien
- Pemantauan udara ambien dan sumber emisi
- Baku mutu pencemar sumber
Teknologi Pengolahan
- Jenis teknologi emisi pencemar udara tergolong dlm teknologi
konvensional, yg bersifat retrofit yaitu teknologi pengendalian yg digunakan
utk mengurangi, menurunkan dan menghilangkan kadar pencemar unsur-
unsur limbah proses yg dihasilkan.
- Teknologi retrofit diterapkan dlm btk proses dan atau peralatan pengolah yg
dipasang sbg tambahan proses yg ada.
- Sec umum teknologi yg diterapkan dpt dibedakan atas dua golongan, yaitu :
1.Pengolahan pencemar partikulat dan aerosol
2.Pengolahan pencemar gas.

• Memasang scruber pada cerobong asap.


• Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara
berkala.
• Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar Sulfur
rendah
Pengendalian pencemaran udara dalam
ruangan
• Sumber pencemaran udara ruangan
1. Asap rokok
2. Asap pembakaran. Asap ini berasal dari berbagai jenis bahan bakar
yang digunakan di rumah, ( bahan bakar kayu merupakan
penyumbang polusi yang paling besar)
3. Partikel dari alat rumah. (cat, semen dan kayu). alat-alat yang
dipergunakan di rumah sebagai penyumbang polusi udara(kasur
kapuk, mesin pengisap debu, dan mesin fotocopi)
4. Manusia dan hewan peliharaan. (seperti virus, bakteri, protozoa, dan
cacing). hewan peliharaan yang tidak terawat baik( debu dari bulu-
bulu kucing, anjing, dll)
Pengendalian
• Ventilasi yg sesuai
• Filtrasi (untuk memisahkan polutan partikel ) Pemasangan
filter untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan
dari udara luar ruangan.
• Pembersihan udara secara elektronik (Electronic air cleaner).
Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini
sehingga udara yang ada di dalam ruangan sudah berkurang
polutannya atau ”bebas” polutan.
• Filter dan penangkap gas dipergunakan filter yang bersifat
adsorben, pembakaran, dan reaksi katalik polutan sehingga
diperoleh ruangan “bebas” polutan

Anda mungkin juga menyukai