Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PARAMETER KIMIA AIR ,UDARA DAN TANAH

Dosen Pengampu : FAKHRIDA KHAIRAT,SKM,M.Kes

(196609051987032001)

Disusun oleh :

NURHALIZA NOVIANTI KENNEDY

PO71331230036

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI


SANITASI LINGKUNGAN

POLTEKES KEMENKES JAMBI 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
membahas tentang parameter kimia, air, udara,dan tanah.Parameter kimia adalah ukuran yang
menunjukkan karakteristik kimia suatu bahan atau zat. Parameter kimia dapat digunakan
untuk menentukan kualitas, kuantitas, komposisi, sifat, fungsi, dan reaksi dari bahan atau zat
tersebut. Parameter kimia sangat penting untuk dipelajari dan dianalisis karena berhubungan
dengan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan, lingkungan, pertanian, industri,
dan lain-lain.

Dalam makalah ini, Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A...Latar belakang...................................................................................................................1
B...Rumusan masalah............................................................................................................. 1
C...Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3

A...Parameter air..................................................................................................................... 3
B...Parameter udara.................................................................................................................10
C...Parameter tanah.................................................................................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 17

A...Kesimpulan....................................................................................................................... 17
B...Saran..................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Air, udara, tanah adalah bahan atau zat yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom
hidrogen dan oksigen yang berikatan secara kovalen. Air memiliki berbagai fungsi,
seperti sebagai pelarut, pengatur suhu, medium reaksi, dan sumber hidrasi. Udara adalah
campuran gas yang terdiri dari nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, dan gas-gas
lainnya dalam jumlah kecil. Udara memiliki fungsi, seperti sebagai sumber oksigen,
pelindung dari radiasi matahari, penyebar suara, dan pembentuk cuaca. Tanah adalah
lapisan atas permukaan bumi yang terdiri dari berbagai bahan organik dan anorganik.
Tanah memiliki fungsi, seperti sebagai tempat tumbuh tanaman, habitat hewan, sumber
mineral, penyerap air, dan penyangga iklim.
Untuk mengetahui kualitas, kuantitas, komposisi, sifat, fungsi, dan reaksi dari
bahan atau zat tersebut, kita perlu mempelajari dan menganalisis parameter kimia yang
ada di dalamnya. Parameter kimia adalah ukuran yang menunjukkan karakteristik kimia
suatu bahan atau zat. Parameter kimia dapat digunakan untuk menentukan kelayakan,
kesesuaian, keamanan, dan dampak dari bahan atau zat tersebut terhadap lingkungan dan
kesehatan⁵ . Parameter kimia dapat berupa unsur, senyawa, ion, molekul, atau radikal
yang terdapat dalam bahan atau zat tersebut. Parameter kimia dapat diukur dengan
menggunakan metode analisis kimia, seperti titrasi, spektrofotometri, kromatografi,
elektroforesis, dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apa apa saja parameter air?


 Apa saja parameter udara?
 Apa saja parameter tanah?
 Apa saja Alat dan bahan dalam pengujian?
 Bagaimana cara kerja prosedur dalam pengujian?

1
C. TUJUAN

Untuk mengetahui apa saja parameter air


Untuk mengetahui apa saja parameter udara
Untuk mengetahui apa saja parameter tanah
Untuk mengetahui alat dan bahan dalam pengujian
Untuk mengetahui cara kerja prosedur dalam pengujian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PARAMETER AIR

1. Nitrat

Pengujian nitrat adalah pengujian kimia yang digunakan untuk mengetahui


keberadaan ion nitrat dalam suatu larutan. Nitrat dapat dideteksi dengan mereduksinya
menjadi ion nitrit yang lebih reaktif dan menggunakan salah satu dari banyak
pengujian nitrit. Difenilamin dapat digunakan sebagai uji kimia basah untuk
mengetahui keberadaan ion nitrat. Dalam pengujian ini, larutan difenilamin dan
amonium klorida dalam asam sulfat digunakan. Dengan adanya nitrat, difenilamin
teroksidasi sehingga menghasilkan warna biru. Pengujian nitrat penting dalam
akuarium Karen a ion nitrit (NO2–) dan nitrat (NO3–) terbentuk dari amonium (NH4+)
sebagai bagian dari proses nitrifikasi. Nitrit, yang sangat beracun bagi spesies air tawar,
diproduksi pada tahap pertama proses bakteri. Jika proses nitrifikasi berhasil, nitrit
diubah menjadi nitrat pada tahap kedua. Konsentrasi nitrat yang lebih tinggi di
akuarium air asin akan menghambat pertumbuhan karang halus. Oleh karena itu,
konsentrasi nitrit dan nitrat dalam air akuarium harus diuji secara rutin. Alat pengujian
nitrat tersedia di pasaran, dan ada banyak video instruksional serta manual yang
tersedia online untuk memandu pengguna tentang cara menggunakannya.

a) Alat dan Bahan

1) Spektrofotometer sinar tampak shimadzu UV-1800 dengan kuvet silika;


2) )Labu ukur 10 mL;
3) Pipet volumetrik 1 mL; 2 mL; 5 mL; 10 mL; 50 mL;
4) Pipet ukur 5 mL;
5) Gelas piala 200 mL;
6) Erlenmeyer 250 mL;
7) Neraca analitik..

3
8) Akuabides
9) Glass wool
10) kertas saring bebas nitrit berukuran pori 0,45 µm
11) Larutan sulfanilamida, H₂ NCH SO₂ NH
12) Larutan NED dihidroklorida, N-(1-naftil)-etilen diamin dihidroklorid
13) Larutan induk nitrit, 250 mg/L NO-N
14) Larutan induk nitrat 100 mg/L
15) Asam klorida 1 N
16) Sampel air.

b) Prosedur pegujian

1) Masukkan air sample sebanyak 20 ml kedalam tabung reaksi 20 ml.


2) Tambahkan 1 spoonful dari Nitratest Powder dan tambahkan 1 Reagent Nitrates
tabletJangan dihancurkan untuk reagent Nitrates tablet, kemudian tutup tabung
reaksinya dan kocok hingga mencair selama 1 atau 3 menitDan diamkan selama
2 menit.
3) Masukkan 10 ml sampel ke dalam tabung reaksi dan tambahkan reagent
Nitracol tablet, hancurkan terlebih dahulu.
4) Diamkan 10 menit untuk perubahan warna.
5) 5Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 23]. Jika pada layar LCD
Photometer ZE-200 muncul dialog [Masukan Blanko]
6) Masukkan Blangko yang berwarna jernihkemudian letakkan pada tube
Photometer
7) ZE-200 untuk melakukan blanking.
8) Letakkan sampel yang tercampur dengan reagent tersebut kedalam
tubePhotometer ZE-200, tutup tempat kuvet dengan menggunakan penutup
photometer
9) lalu tekan tombol [OK] untuk memulai pembacaanya
10) Layar LCD photometer akan menampilakan hasilnya mg/l N3
11) Catat hasil untuk mendapatkan data pengukuran.
2. Do

4
Oksigen terlarut (DO) merupakan parameter penting dalam menilai kualitas
air dan merupakan indikator utama kesehatan ekosistem perairan. DO adalah
pengukuran jumlah molekul oksigen bebas dalam air. Mengukur tingkat DO
merupakan indikator penting dalam industri seperti sistem kualitas air dan ekosistem
perairan karena oksigen merupakan unsur kimia penting bagi sebagian besar bentuk
kehidupan. Jumlah oksigen terlarut dalam sungai atau danau dapat memberi tahu kita
banyak hal tentang kualitas air. Jumlah gas yang dapat larut dalam air bergantung pada
suhu air.

Perairan yang lebih dingin dapat menampung lebih banyak gas terlarut dan air
yang lebih hangat dapat menampung lebih sedikit gas. Jumlah oksigen maksimum
teoritis yang dapat ditampung setiap perairan pada suhu tertentu disebut saturasi 100%.
Hasil DO terkadang dilaporkan sebagai persen saturasi. Ada beberapa metode yang
tersedia untuk mengukur konsentrasi oksigen terlarut, antara lain metode titrimetri,
metode analisis elektrokimia, dan metode analisis fotokimia. Metode paling populer
untuk pengukuran oksigen terlarut adalah dengan pengukur dan sensor oksigen terlarut.
Meskipun kategori umum sensor oksigen terlarut adalah optik dan elektrokimia, sensor
elektrokimia selanjutnya dapat dipecah menjadi sensor polarografik, polarografi
berdenyut, dan sensor galvanik. Pengujian DO penting dalam industri seperti
hidroponik, makanan dan minuman, dan pengolahan air limbah. Tingkat DO yang
rendah dalam air merupakan masalah bagi sebagian besar kehidupan akuatik,
seringkali menciptakan zona mati dimana kehidupan akuatik mati. Alat uji oksigen
terlarut tersedia di pasaran, dan ada banyak video instruksional serta manual yang
tersedia online untuk memandu pengguna tentang cara menggunakannya.

a) Alat dan bahan

1) DO meter atau Dissolve Oxygen Meter


2) Botol Winkler
3) Inkubator dengan suhu ±20°C
4) Pipet ukur 5 ml dan 10 ml
5) Erlenmeyer 250 ml
6) Labu ukur 1000 ml
7) Statip
5
8) Corong
9) Buret
10) Gelas ukur
11) Air sampel
12) Aquades
13) Larutan KHP 500 ppm
14) Larutan asam sulfat pekat
15) MnSO4
16) H2SO4 pekat
17) Indikator kanji/amilum
18) KOH-KI
19) Na2S2O3
20) Magnesium karbonat, MgCO3
21) Aseton
22) Asam klorida pekat, HCl
23) Air suling

b) Prosedur pengujian

1) Siapkan alat DO meter sesuai dengan petunjuk buku manual


2) Kalibrasi alat DO meter dengan udara atau dengan larutan yang kadar
oksigennya ditentukan
3) Cek oksigen terlarut (DO) pada air limbah setiap kurun waktu tertentu untuk
memastikan bahwa air limbah terolah secara maksimal
4) Pada tahap pengontrolan dan pengendalian proses pengolahan air limbah,
penting untuk memastikan bahwa air limbah yang masuk tidak berlebih dan
dijadikan sebagai titik awal untuk kontrol oksigen pada pengolahan air limbah
5) Pada tahap akhir, perlu dilakukan pengukuran oksigen terlarut pada air limbah
untuk memastikan bahwa kadar oksigen sesuai dengan standar dan layak untuk
dibuang ke sungai
6) Metode pengukuran yang umum digunakan adalah metode titrasi iodometri
secara Winkler atau electrometri menggunakan elektrode membran (DO meter)
6
7) .Pengukuran oksigen terlarut harus dianalisa secepat mungkin karena kelarutan
oksigen dalam air sangat dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan udara di
sekitarnya. Sebaiknya dilakukan di lokasi pengambilan contoh air
8) Data oksigen terlarut berguna untuk menentukan tingkat pencemaran di badan
air dan kemampuan badan air (air sungai) untuk proses self-purification. Dalam
pengolahan air secara biologis, data oksigen terlarut berguna untuk mengevaluasi
efisiensi pengolahan
9) Kadar oksigen terlarut yang baik pada air limbah berkisar 0-4 mg/L, namun suhu
air limbah juga akan mempengaruhi jumlah oksigen yang terlarut. Semakin
tinggi suhu air limbah, maka kelarutan oksigen di dalamnya semakin rendah.

3. Bod

Pemeriksaan BOD membutuhkan waktu 5 hari untuk diselesaikan dan


dilakukan dengan menggunakan alat tes oksigen terlarut. Kadar BOD ditentukan
dengan membandingkan kadar DO sampel air yang diambil langsung dengan kadar
DO sampel air yang telah diinkubasi di tempat gelap selama 5 hari..Perbedaan antara
dua tingkat DO menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk dekomposisi
bahan organik dalam sampel dan merupakan perkiraan yang baik untuk tingkat
BOD.Sebanyak 2 sampel air diambil dan dicatat tingkat DO satu dalam ppm segera
dengan menggunakan metode yang dijelaskan dalam uji oksigen terlarut. Tempatkan
sampel air kedua dalam inkubator dalam keadaan gelap gulita pada suhu 20 derajat
Celcius selama 5 hari.

Apabila tidak memiliki inkubator, bungkus botol sampel air dengan


aluminium foil atau pita listrik hitam dan simpan di tempat gelap pada suhu kamar (20
oC atau 68 oF). Setelah 5 hari, dilakukan pembacaan oksigen terlarut (ppm) lainnya
menggunakan alat tes oksigen terlarut.Tingkat BOD ditentukan dengan mengurangkan
pembacaan Hari ke-5 dari pembacaan Hari ke-1. Hasil akhir dari analisis BOD dicatat
dalam ppm.

a) Alat Dan Bahan


 ALAT
1) Botol Winkle
7
2) Lemari inkubasi,
3) pipet volumetrik,
4) labu ukur,
5) aerator,
6) pH meter,
7) oven,
8) kultur tabung borosilikat bertutup ulir,
9) heatingblock, statif, mikroburet,
10) pipet skala, erlenmeyer,
11) gelas kimia dan neraca analitik.

 BAHAN
1) larutan mangan sulfat (MnSO),
2) larutan alkali iodida azida (NaN,, NaOH, dan Nal),
3) larutan asam sulfat (H2SO4),
4) larutan glukosa-asam-glutamat, larutan pereaksi asam sulfat (H₂ SO, dan
Ag₂ SO),
5) indikator amilum, larutan baku kalium dikromat (K2Cr2O7),
6) larutan indikator feroin, larutan air pengencer (akuades jenuh oksigen, buffer
fosfat, MgSO4, CaCl2, FeCl3)
7) larutan ferro ammonium sulfat (FAS),
8) larutan baku kalium hidrogen ftalat (KHP) dan
9) akuades.

b) Prosedur

1) Sampel uji dikondisikan pada suhu 20°C ± 3°C.


2) Sampel dilakukan pengukuran pH, Jika nilainya tidak dalam kisaran 6,0-8,0
maka pH diatur pada kisaran tersebut dengan menambahkan larutan H2SO4
atau NaOH. 3) Larutan glukosa-asam glutamat dikondisikan pada suhu 20°C ±
3°C.
3) ) Larutan glukosa-asam glutamat sebanyak 20 mL dimasukkan ke dalam labu
ukur 1 L dan diencerkan dengan air pengencer.

8
4) Jumlah pengenceran sampel sangat tergantung pada sampel uji, dan di pilih
pengenceran yang diperkirakan dapat menghasilkan penurunan oksigen terlarut
minimal 2,0 mg/L dan sisa oksigen terlarut minimal 1,0 mg/L setelah dinkubasi
5 hari
5) Botol winkler disiapkan 2 buah dan ditandai masing-masing A, dan A 2
Larutan sampel uji dan larutan air pengencer sesuai Tabel 3.2 dimasukkan ke
dalam masing-masing botol winkler A, dan A, sampai meluap Kemudian
masing-masing botol ditutup secara hati-hati untuk menghindari terbentuknya
gelembung udara.
6) Pengocokan dilakukan beberapa kall kemudian akuades ditambahkan pada
sekitar mulut botol winkler yang telah ditutup.
7) Botol A, disimpan dalam lemari inkubator 200C 10C selama 5 hari.
8) Botol A, ditambahkan 1 mL larutan MnSO ditambahkan 1 mL larutan alkali
iodida azida dan ditambahkan 1 mL larutan H,SO serta ditambahkan 1-2 tetes
indikator amilum.
9) Pengukuran dilakukan dengan metode titrasi secara lodometri (modifikasi
Azida). Hasil pengukuran, merupakan nilai oksigen tertarut nol hari (A.).
Pengukuran oksigen tertanut pada not hari harus dilakukan paling lama 30
menit setelah pengenceran.
10) ) Pengerjaan tahap 5 dan 6 diulangi untuk botol A yang telah dinkubasi 5 hari,
Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut 5 hari (A).
11) Penetapan blanko dilakukan dengan menggunakan tarutan pengencer tanpa
sampel uj. Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut
nol hari (B) dan nilai oksigen terlarut 5 Hari (B)
12) Penetapan kontrol standar dilakukan dengan menggunakan larutan
glukosaasam glutamat. Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai
oksigen terlarut nol han dan nilai oksigen terlarut 5 Hari.

9
B. PARAMETER UDARA

1. Co2
CO2 adalah gas yang terdiri dari dua atom oksigen dan satu atom karbon. Gas
ini dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia dan alam, seperti pembakaran bahan
bakar fosil, deforestasi, dan respirasi hewan. Pengukuran konsentrasi CO2 dapat
dilakukan dengan menggunakan alat pengukur CO2 seperti CO2 analyzer.

a) Alat dan bahan

Untuk melakukan pengujian konsentrasi CO2, dibutuhkan beberapa alat dan bahan,
antara lain:
1) Tabung refluks tertutup
2) Pipet ukur 5 ml dan 10 ml
3) Labu ukur 1000 ml
4) Karet hisap
5) Rak tabung
6) Thermoreaktor
7) Kuvet
8) Spektrofotometer
9) Air sampel
10) Aquades
11) Larutan KHP 500 ppm
12) Larutan asam sulfat pekat
13) Digestion solution rendah.

b) Prosedur

Berikut adalah prosedur cara kerja pengujian konsentrasi CO2:


 Pembuatan kurva kalibrasi
1) Mengambil 0,4 ml; 0,8 ml; 1,2 ml; 1,6 ml larutan KHP 500 ppm
2) Memasukkan masing-masing ke dalam 5 buah labu ukur 10 ml
3) Menambahkan aquades, mapatkan hingga tanda batas

10
4) Mengambil 2,5 ml dari sampel yang telah diencerkan 3,5 ml H2SO4 pekat
5) Memasukkan ke dalam refluks digestion solution rendah
6) Memasukkan ke dalam thermoreaktor selama 2 jam
7) Mengangkat dan mendinginkan dalam suhu ruangan
8) Membaca dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 420
nm dan mencatat nilai absorbansi
 Pengujian sampel
1) Mengambil 1 ml sampel
2) Memasukkan ke dalam labu ukur 1000 ml
3) Menambahkan aquades, mapatkan hingga tanda batas
4) Mengambil 2,5 ml dari sampel yang telah diencerkan 3,5 ml H2SO4 pekat
5) Memasukkan ke dalam refluks
6) Memasukkan ke dalam thermoreaktor selama 2 jam
7) Mengangkat dan mendinginkan dalam suhu ruangan
8) Membaca nilai absorbansi dengan spektrofotometer UV-Vis, dengan panjang
gelombang 420 nm ¹.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida (NO2) adalah gas yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas
manusia dan alam, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan aktivitas
industri. Pengukuran konsentrasi NO2 dapat dilakukan dengan menggunakan metoda
Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm
dengan kisaran konsentrasi 0,005 ppm sampai 5 ppm udara atau 0,01 µg/L sampai
dengan 10 µg/L

a) Alat dan Bahan

Untuk melakukan pengujian konsentrasi NO2, dibutuhkan beberapa alat dan bahan,
antara lain:
1) Alat pengambil contoh uji gas nitrogen dioksida menggunakan larutan penjerap
11
2) Alat ukur yang terkalibrasi
3) Larutan standar konsentrasi tinggi yang digunakan untuk membuat larutan standar
konsentrasi lebih rendah
4) Larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai
pembanding di dalam pengujian
5) Larutan penjerap yang dapat menjerap analat
6) Blanko laboratorium larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol
kontaminasi selama preparasi dan penentuan contoh uji di laboratorium
7) Blanko lapangan larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi
selama pengambilan contoh uji ²³.

b) Prosedur

Berikut adalah prosedur cara kerja pengujian konsentrasi NO2 menggunakan metoda
Griess Saltzman:
1) Pengambilan contoh uji gas nitrogen dioksida menggunakan larutan penjerap
2) Perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap
3) Penentuan gas nitrogen dioksida, NO2 di udara ambien menggunakan metoda
Griess Saltzman secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm dengan
kisaran konsentrasi 0,005 ppm sampai 5 ppm udara atau 0,01 µg/L sampai dengan
10 µg/L ²³.

3. Particulate Matter 10 (PM10)

Particulate Matter 10 (PM10) adalah partikel udara dengan diameter kurang


dari 10 mikrometer. Pengukuran konsentrasi PM10 dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur seperti EPAM5000 dan BAM1020.

a) Alat dan Bahan

Untuk melakukan pengujian konsentrasi PM10, dibutuhkan beberapa alat dan


bahan, antara lain:
1) Alat pengambil contoh uji gas nitrogen dioksida menggunakan larutan penjerap
2) Alat ukur yang terkalibrasi
12
3) Larutan standar konsentrasi tinggi yang digunakan untuk membuat larutan standar
konsentrasi lebih rendah
4) Larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai
pembanding di dalam pengujian
5) Larutan penjerap yang dapat menjerap analat
6) Blanko laboratorium larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol
kontaminasi selama preparasi dan penentuan contoh uji di laboratorium
7) Blanko lapangan larutan penjerap yang diperlakukan sebagai kontrol kontaminasi
selama pengambilan contoh uji .

b) Prosedur
Berikut adalah prosedur cara kerja pengujian konsentrasi PM10:
1) Pengambilan contoh uji gas nitrogen dioksida menggunakan larutan penjerap
2) Perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap
3) Penentuan konsentrasi PM10 di udara ambien menggunakan alat ukur yang
terkalibrasi .

C. PARAMETER TANAH

1. pH

Parameter kimia tanah yang paling umum adalah pH. pH tanah mengacu pada tingkat
keasaman atau kebasaan tanah.

a) Alat dan bahan

pengujian yang digunakan untuk mengukur pH tanah antara lain


1) pH meter
2) timbangan analitik
3) mesin pengocok/shaker
4) erlenmeyer 100 ml
5) dan botol semprot 50 ml.

13
b) Prosedur

Prosedur cara kerja pengujian pH tanah meliputi beberapa tahapan, yaitu:


1) Timbang 5 g tanah kering udara, masukkan ke dalam botol plastik.
2) Tambahkan 10 ml larutan air bebas ion (untuk penetapan pH H2O) dan 10 ml
KCl (untuk penetapan pH KCl).
3) Kocok dengan pengocok elektrik selama 10 menit.
4) Ukur pH suspensi dengan pH meter ⁷ .

2. Permabilitas

Parameter tanah permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk melewatkan air


atau fluida lainnya. Permeabilitas tanah dapat diukur dengan menggunakan beberapa
metode, seperti metode falling head, metode constant head, dan metode variable head.

a) Alat dan bahan

pengujian: Beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk menguji parameter tanah
permeabilitas antara lain :
1) Alat permeameter
2) Alat pompa air
3) Alat pengukur tekanan
4) Pipa pengukur
5) Timer
6) Wadah pengukur

b) Prosedur

Berikut adalah prosedur cara kerja pengujian parameter tanah permeabilitas :


1) Pengambilan sampel tanah
2) Penyaringan sampel tanah
3) Pengeringan sampel tanah
4) Penimbangan sampel tanah
5) Penempatan sampel tanah pada alat permeameter
14
6) Pengukuran tekanan awal
7) Pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk air melewati sampel tanah
8) Pengukuran tekanan akhir
9) Penghitungan nilai permeabilitas

3. Tekstur

Penjelasan mengenai parameter tanah tekstur: Parameter tanah tekstur adalah


ukuran relatif dari fraksi pasir, debu, dan liat dalam tanah. Beberapa ciri dan sifat tanah
yang akan ditetapkan di lapangan adalah warna, tekstur, struktur, konsistensi,
kandungan bahan organik, kandungan kapur, dan pH tanah .

a) Alat dan bahan

Beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk menguji parameter tanah
tekstur antara lain :
1) Alat penetrometer
2) Alat pengukur berat jenis
3) Alat pengukur kelembaban tanah
4) Alat pengukur pH tanah
5) Alat pengukur kadar bahan organik
6) Alat pengukur kadar kapur

b) Prosedur

Berikut adalah prosedur cara kerja pengujian parameter tanah tekstur :


1) Pengambilan sampel tanah
2) Penyaringan sampel tanah
3) Pengeringan sampel tanah
4) Penimbangan sampel tanah
5) Pengukuran berat jenis tanah
6) Pengukuran kelembaban tanah

15
7) Pengukuran pH tanah
8) Pengukuran kadar bahan organik
9) Pengukuran kadar kapur

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Parameter kimia air, udara, dan tanah sangat penting untuk dijaga agar
lingkungan tetap sehat dan tidak tercemar. Parameter polutan pada ketiga media tersebut
dibagi menjadi parameter fisik dan parameter kimia. Parameter fisik meliputi suhu,
kecerahan, kekeruhan, warna, padatan tersuspensi, dan padatan terlarut hingga salinitas
air. Sedangkan parameter kimia meliputi pH, oksigen terlarut, BOD, COD, nitrat, fosfat,
dan logam berat. Kondisi parameter kimia yang buruk dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan
pengelolaan yang baik terhadap parameter kimia air, udara, dan tanah.

B. SARAN

a) Selalu menjaga kualitas air, udara, dan tanah dengan memantau parameter kimia dan
fisik.
b) Meningkatkan pemahaman tentang dampak kebijakan pengelolaan lingkungan
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
c) Mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi kualitas air, udara, dan
tanah, serta mengadopsi langkah-langkah pencegahan pencemaran lingkungan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Cara untuk Menguji CO2 - wikiHow. https://id.wikihow.com/Menguji-CO2.

CO2 Analyzer, Salah Satu Alat yang Digunakan oleh BMKG.


https://www.kompasiana.com/danielhpsimorangkir/608005ffd541df26ae62e214/co2-analyzer-
salah-satu-alat-yang-digunakan-oleh-bmkg.

Uji Spesifikasi Pengukuran PM10 Dengan EPAM5000 dan BAM 1020 Terhadap ....
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/43226/pdf.

BAB V PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT - Universitas Diponegoro.


http://eprints.undip.ac.id/69214/9/15._BAB_V.pdf.

Training Pengujian Partikulat (PM2,5 dan PM10) dalam Udara Ambien.


https://aljabarselaras.com/analytical-chemisty/training-pengujian-partikulat-pm25-dan-
pm10-dalam-udara-ambien/.

PENGENALAN STANDAR PENGUKURAN PARAMETER KUALITAS UDARA.


https://bsilhk.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2021/12/2021-Des-22-Pengenalan-Standar-
Pengukuran-Udara-rev_opt.

pdf.Penetapan pH Tanah, Air, dan Pupuk | JAGAD KIMIA.


https://www.jagadkimia.com/2019/02/penetapan-ph-tanah-air-dan-pupuk.html.

P H tanah dan kapur - LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH “PENETAPAN


pH .... https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
jawa-timur/agriculture/p-h-tanah-dan-kapur/38715827.

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH DAN STATUS KESUBURAN TANAH PADA ....
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsilvik/article/download/28722/18117.

pH Tanah - Pengertian, Jenis, Pengukuran & Manfaat - RimbaKita.com.


https://rimbakita.com/ph-tanah/.

LAPORAN PRAKTIKUM DIT PH TANAH - Academia.edu.


https://www.academia.edu/es/76485286/LAPORAN_PRAKTIKUM_DIT_PH_TANAH.

Analisis Tekstur, pH, C-Organik, N-Total, dan KTK Tanah Menggunakan ....
https://ereport.ipb.ac.id/id/eprint/10769/.

18
SNI 6787:2015 Metode Uji Tanah Dengan pH Meter (Proses Penetapan).
https://pu.go.id/pustaka/biblio/sni-67872015-metode-uji-tanah-dengan-ph-meter-proses-
penetapan/4D989.

8 Alat Uji Tanah Terbaik untuk Analisis Kualitas Tanah. https://dropshiper.co.id/8-alat-uji-


tanah-terbaik-untuk-analisis-kualitas-tanah/.

19

Anda mungkin juga menyukai