Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYEHATAN TANAH

DOSEN PENGAMPU:

Sarip Usman, SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 REGULER 1

1. TEGAR SAIFULLAH 2113451012

2. OLGA DEFANASARI 2113451013

3. MEIVINDA NUR VITASARI 2113451017

4. MIRANDA SYAHARANI 2113451023

5. WILDAN ZIKRI ARYAWAN 2113451028

6. DISTA SARI 21134541

7. JESSICA AULIYA PUTRI 2113451048

PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA III

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. pemilik segala yang bernyawa dan penguasa segala keteraturan, yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengertian Penyehatan Tanah dengan Manipulasi Biopori” ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Penyehatan Tanah dengan harapan dapat menambah wawasan
bagi penulis khususnya dan para pembaca makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan baik ditinjau
dari isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kontribusi
pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 14 September 2022

Kelompok 3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah adalah salah satu sumber daya utama dalam bidang pertanian. Tanah yang ideal bagi usaha
pertanian adalah tanah dengan sifat fisika, kimia, dan biologi yang baik. Secara fisika, tanah berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman serta menyuplai kebutuhan air dan
udara. Secara kimia, tanah berfungsi sebagai gudang dan penyuplai unsur. Sedangkan secara biologi,
tanah berfungsi sebagai habitat organisme tanah yang aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif
bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, tanah juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari ekosistem.
Ekosistem yang paling stabil dan sustainable adalah ekosistem hutan. Hal ini disebabkan karena
fungsinya yang dapat mensuplai hara sendiri melalui salah satu caranya yaitu pengembalian bahan
organik. Oleh sebab itu, fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman sangat penting untuk
diperhatikan.
Kesuburan tanah ditentukan oleh 3 (tiga) faktor, yaitu sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Sifat fisika
tanah yang berpengaruh terhadap kualitas kesuburan tanah baik secara langsung maupun tidak
langsung, diantaranya yaitu tekstur tanah, struktur tanah, bobot volume (BV) tanah, total ruang pori
(TRP) tanah, permeabilitas tanah, bahan organik tanah, dan kemantapan agregat tanah. Sifat fisika ini
juga akan mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah. Ketiga sifat tanah ini saling berkaitan, sehingga
akan menentukan tingkat kesuburan dari suatu tanah.

Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya saja tetapi juga sifat
fisika dan kimia tanah. Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan
penyusunnya. Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah.

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Setiap jenis tanah
memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karenanya tanah dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain tanah pasir, tanah liat, dan tanah lempung. Pasir memiliki partikel yang berukuran paling
besar yaitu 2 – 0,05 mm, liat memiliki partikel yang berukuran paling kecil yaitu < 0,002 mm. Keadaan
struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik tanah yang lain seperti struktur tanah ,
porositas tanah, dan warna tanah.

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel
tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini
mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda). Beberapa jenis struktur
tanah antara lain granular, gumpal (blocky), prisma (prismatic), tiang (columnar), dan lempeng (platy).

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Besar kecilnya kemampuan tanah dalam
menyerap air berhubungan dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah, porositas tanahnya
semakin kecil karena tanah yang padat sulit untuk menyerap air. Tanah yang baik adalah tanah yang
porositasnya besar karena akan memudahkan akar tanaman untuk menembus tanah dalam mencari
bahan organik. Selain itu tanah tersebut juga mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak
kekurangan air.
Warna tanah merupakan ciri fisik yang paling mudah dikenali. Perbedaan warna tanah umumnya
dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin hitam warna tanah menunjukkan tanah
tersebut semakin subur. Sebaliknya semakin terang warna tanah menunjukkan semakin tidak suburnya
tanah tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Kenapa tanah perlu disehatkan?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah?

3. Apa ciri-ciri tanah yang sehat?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tentang alasan tanah perlu disehatkan.

2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya pencemaran tanah.

3. Menjelaskan tentang ciri-ciri tanah yang sehat.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya tanah disehatkan


Kesehatan tanah didefinisikan sebagai kapasitas tanah untuk berfungsi sebagai sebuah sistem
kehidupan. Tanah yang sehat mempertahankan keragaman komunitas organisme tanah yang membantu
pengendalian penyakit tanaman, serangga dan hama gulma, membentuk hubungan secara simbiosis
yang menguntungkan akar tanaman, mendaur ulang nutrisi penting tanaman, memperbaiki struktur
tanah yang berefek positif bagi air tanah dan kapasitasnya menyimpan nutrisi, yang pada akhirnya
meningkatkan produksi tanaman. Tanah yang sehat juga memberikan kontribusi untuk memitigasi
perubahan iklim dengan mempertahankan atau meningkatkan kandungan karbonnya.

Tanah dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat penting antara lain sebagai sumber
kesejahteraan, kemakmuran, dan kehidupan. Tanah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
tanaman perlu dikelola dengan baik dan bijaksana, karena di dalam tanah yang terkandung berbagai
unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.

Fungsi tanah yang sangat dikenal luas adalah mendukung produksi pangan. Ini merupakan pondasi bagi
pertanian dan media dari tumbuhnya hampir seluruh tanaman penghasil pangan. Faktanya, diperkirakan
bahwa 95% dari makanan kita secara langsung ataupun tidak langsung diproduksi di tanah. Tanah yang
sehat menyediakan nutrisi penting, air, oksigen dan menunjang akar yang dibutuhkan tanaman pangan
agar dapat tumbuh dan berkembang. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung akar tanaman yang peka
terhadap perubahan temperatur yang drastis.

Ada beberapa alasan classic yang harus kita tau untuk menjaga tanah

1. Tanah merupakan wadah hidup tananaman

Kita sudah tau tentang unsur hara mikro dan makro nnamun yang kita harus tau unsur hara tersebut
dapat kita jumpai sehari hari dan itu baik buat tanaman jika dengan komposisi yang tepat artinya yang
pas pas saja. Bukankah kita dari kecil sudah belajar apapun yang berlebih tidak baik begitu pula dengan
tanaman.

2. Tempat jutaan makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang

Mungkin kita mengabaikan bahwa ada ribuan bahkan jutaan mahkluk hidup yang ada dibawah kaki kita
namun semua itu tetaplah ada dan tidak boleh dipandang sebelah mata mulai dari bakteri, jamur, virus,
mikroba, sampai kisah asmara sesosok cacing tanah. Semua itu ada keterkaitan satu sama lain dimana
ada kisah asmara cacing yang membuahkan banyak telut cacing dan membantu menggemburkn tanah,
mungkin hal tersebut bersifat sepele buat kita namun sangat bermanfaat bagi berbagai makhluk hidup
lain termasuk tanaman. Di dalam ekosistem sendiri, organisme perombak bahan organik memegang
peranan penting karena sisa organik yang telah mati diurai menjadi unsur-unsur yang dikembalikan ke
dalam tanah (N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain) dan atmosfer (CH4 atau CO2) sebagai hara yang dapat
digunakan kembali oleh tanaman, sehingga siklus hara berjalan sebagai-mana mestinya dan proses
kehidupan di muka bumi dapat berlangsung,

3. Pemberian Tuhan
Tanah yang kita pijak ini seperti surga dunia, nikmat yang nggak akan mungkin bisa diciptakan oleh
manusia. Semakin berkembang teknologi, manusia memang sudah mampu membuat segala sesuatunya
sendiri. Tapi sepintar apapun manusia, ngga akan bisa menyaingi ciptaan apa pun yang melebihi
penciptanya. Oleh itu tidak ada ciptaan lain yang dapat menggantikanya. Begitu pula tanah dan segala
organisme didalamnya.

4. Tempat kita kembali

Alasan utama menjaga tanah karena cepat atau lamban tanah merupakan tempat unuk kembali kepada
sang pencipta. Diamana kita akan kembali lagi menyatu bersama alam dan kembali menjadi bagian dari
suatu proses daur ulang .

B. Penyebab Pencemaran Tanah

Berbagai hal dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah di suatu wilayah, berikut beberapa
contohnya beserta dengan penjelasannya.

1. Limbah Padat

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang pertama pada suatu wilayah adalah limbah padat
yang biasanya dihasilkan oleh berbagai macam hal seperti pabrik gula, kertas, rayon, ikan, plywood,
pengawet buah, dan masih banyak lagi.

Limbah padat seperti namanya berupa bentuk padat yang seringkali dihasilkan oleh industri pabrik
dalam bentuk bubur maupun lumpur. Limbah padat yang menumpuk dapat mengotori tanah dan
membuat timbulnya pencemaran tanah. Selain itu, dengan adanya limbah padat di suatu wilayah dapat
merusak dan memperburuk pemandangan.

2. Limbah Cair

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua pada suatu wilayah adalah limbah cair
dimana biasanya berupa sisa pengolahan limbah industri kimia dan juga logam. Hal ini disebabkan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab membuang limbah cair ke permukaan tanah tanpa mengolahnya
terlebih dahulu.

Umumnya, limbah cair dihasilkan oleh industri pabrik. Namun pada kenyataannya, kegiatan yang
dilakukan dalam ruang lingkup rumah tangga juga bisa menghasilkan limbah cair ini seperti air sisa bekas
cucian yang biasanya mengandung sabun maupun deterjen.

Pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah cair ini bukan hanya terjadi di permukaan tanah saja
namun juga hingga ke tanah lapisan dalam karena sifatnya yang dapat menyerap.

3. Limbah Anorganik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga pada suatu wilayah adalah limbah anorganik
yang merupakan limbah yang tidak dapat mengalami proses penguraian dengan waktu yang cepat.
Contoh dari limbah anorganik adalah berbagai produk yang terbuat dari bahan dasar plastik seperti
botol bekas ataupun kemasan minuman lain, besi, kaleng, seng, dan berbagai jenis bahan dasar lain yang
sulit terurai.

Selain itu, limbah organik juga dapat menjadi sarang nyamuk jika dibiarkan terus menerus karena
memiliki sifat tidak mudah hancur dan dapat menampung air, oleh sebab itu harus dicari solusi untuk
menguraikan limbah anorganik ini, seperti dengan cara dibakar yang dapat mengatasi permasalahan ini.

4. Limbah Organik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat pada suatu wilayah adalah limbah organik
yang biasanya berasal dari berbagai macam tinja maupun feses, hingga sampah rumah tangga yang
menumpuk seperti sisa nasi, sayuran, dan juga buah-buahan, serta kotoran hewan dan berbagai jenis
lainnya.

Limbah organik sendiri seringkali dianggap lebih baik dan sifatnya tidak berbahaya pada tanah jika
dibandingkan dengan limbah lainnya seperti limbah anorganik. Namun, jika limbah organik yang ada
terlalu banyak dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran tanah di wilayah tersebut dan juga
menghambat pertumbuhan tanaman.

5. Limbah Industri

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kelima pada suatu wilayah adalah limbah pabrik
industri, dimana baik industri besar maupun kecil dapat menimbulkan pencemaran tanah.

Hal ini dikarenakan dari setiap proses produksi yang mereka lakukan, akan adanya proses pengolahan
yang menghasilkan limbah yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran. Baik itu
industri wisata, industri pakaian, dan jenis industri lainnya jika limbah atau sampah yang dihasilkan tidak
diolah dengan baik maka akan menjadi penyebab timbulnya pencemaran tanah.

6. Limbah Pertanian

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keenam pada suatu wilayah adalah limbah
pertanian, dimana dapat disebabkan dengan adanya penggunaan pupuk berbahan dasar kimia dan juga
cairan pestisida secara berlebihan dan terus menerus.

Hal ini dikarenakan, dengan menggunakan cairan pestisida secara berlebihan dapat mengikis unsur hara
alami yang ada pada tanah dan jika tidak dikendalikan, maka hal tersebut dapat menjadi penyebab
gagalnya berkembang biak sebuah tumbuhan dan juga merusak tanah.

7. Bencana Alam

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketujuh pada suatu wilayah adalah bencana alam
yang terjadi pada suatu wilayah. Seperti contohnya, jika suatu wilayah terkena bencana banjir maka
lapisan unsur hara dari tanah akan menghilang terbawa aliran air yang ada sehingga terjadinya
pencemaran pada tanah tersebut.

Contoh kasus lainnya adalah ketika gunung berapi meletus, dimana tanah akan tertutup oleh tumpukan
abu vulkanik, pasir, dan berbagai macam material lainnya yang berpotensi membuat tanah menjadi
kering. Namun, letusan gunung berapi memiliki manfaat dimana ketika keadaan sudah kembali normal
seiring berjalannya waktu, tanah yang rusak tersebut akan kembali menjadi lebih subur di kemudian
hari.

8. Kebakaran Hutan

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedelapan pada suatu wilayah adalah kebakaran
hutan yang seringkali disebabkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi
yang dapat membuat terjadinya pencemaran tanah.

C. Ciri-ciri tanah yang sehat

Tanah sehat adalah tanah yang mampu menopang pertumbuhan tanaman/hewan secara maksimal dan
bebas dari bahan pencemar dan OPT (Organisme Penggangu Tanaman).

Ciri tanah sehat itu produktif yang ditandai dengan tanaman tumbuh subur di atasnya. Biasanya
memiliki kandungan C-organik, P dan K tanah tinggi. Selain itu tanah sehat bebas dari residu pestisida,
logam berat, hama dan penyakit tanaman. Ciri-ciri tanah yang sehat dan hidup adalah:

Tanah yang mengandung humus. Humus adalah hasil pelapukan bahan organik seperti kompos, mulsa,
pupuk alami, akar tanaman dan lain lain. Humus memberikan makanan bagi biota tanah, jasad biota
kemudian menjadi makanan bagi tanaman. Humus juga menyimpan unsur hara, membantu mengikat
partikel, memperbaiki struktur tanah, menyerap serta menyimpan air.

Tanah yang sehat artinya tanah itu hidup. Mengandung milyaran biota tanah yang mengubah bahan
organik dan unsur hara menjadi makanan bagi tanaman. Biota tanah meliputi: bakteri, mikro organisme,
semut, cacing, dan banyak lagi organisme yang tidak terlihat.

Tanah yang sehat adalah tanah yang komposisi seimbang. tanah liat akan menyimpan mineral dan pasir
akan memungkan tanah memiliki drainase yang baik,

Tanah yang sehat memiliki kantung-kantung udara. Tekstur gembur ketika ketika ditekan, tidak remuk
seperti pasir dan tidak licin seperti lempung. Kantung udara penting agar tanah memiliki ruang untuk
menyimpan banyak air dan unsur hara, udara memberikan oksigen yang dibutuhkan akar untuk
memproses unsur hara, pertumbuhan akar lebih mudah karena tanah tidak padat, tanah akan memiliki
PH yang seimbang.

Tanah terlindungi dari sinar matahari langsung dan hujan. Tanah yang terbuka akan mengalami
penguapan air yang besar ketika panas dan pemadatan ketika hujan. Tanah dapat ditutup dengan mulsa
(daun kering, sekam, karton dll) atau tanaman yang menutup permukaan tanah seperti kacang-kacang.
Pernah jalan-jalan ke hutan atau gunung? perhatikan tanah dibawah pepohonan, biasanya tertutup
daun-daun yang berguguran. Tanah di bawahnya akan sangat lembab dan sehat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanah yang sehat mempertahankan keragaman komunitas organisme tanah yang membantu
pengendalian penyakit tanaman, serangga dan hama gulma, membentuk hubungan secara simbiosis
yang menguntungkan akar tanaman, mendaur ulang nutrisi penting tanaman, memperbaiki struktur
tanah yang berefek positif bagi air tanah dan kapasitasnya menyimpan nutrisi, yang pada akhirnya
meningkatkan produksi tanaman. Tanah yang sehat juga memberikan kontribusi untuk memitigasi
perubahan iklim dengan mempertahankan atau meningkatkan kandungan karbonnya.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Tanah sehat itu produktif yang ditandai dengan tanaman tumbuh subur di atasnya. Tanah yang sehat
dan hidup adalah Tanah yang mengandung humus, tanah itu hidup, tanah yang komposisi seimbang,
tanah yang memiliki kantung kantung udara, dan tanah terlindungi dari sinar matahari langsung dan
hujan.

B. Saran

Sebaiknya kita lebih memperhatikan keadaan lingkungan agar tubuh kita tidak gampang terserang
penyakit dan dapat melestarikan keasrian lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai