Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 2
Muhammad Faizal Bardan. D P21335121056
Nabila Aulia Putri P21335121060
Raihan Taufikurohman P21335121066
Sabrina Nur Habibah. S P21335121069
Sebphira Ayuwandira P21335121073
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair- B. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai vektor penyakit yang sering kita jumpai bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin, SKM.,
M.Kes selaku dosen mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair - B yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat lebih memahami konsep dan teori bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kesempatan untuk mengakses beberapa media informasi dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran........................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak
aspekkesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat
dimulai,didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan. Bagi pengusaha
yangbelum sadar terhadap akibat buangan mencemarkan lingkungan, tidak memiliki
programpengendalian dan pencegahan pencemarann yang mengakibatkan bahan buangan
yangkeluar dari pabrik langsung dibuang ke alam bebas
Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali,
apabila limbah ini terlalu banyak di lingkungan maka akan berdampak pada pencemaran
lingkungan dan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. Limnah dibagi menjadi dua
bagian sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang
berasal dari non-domestik (pabrik industry, dan limbah pertanian).
Limbah cair merupakan bahan dominan berasal dari aktivitas manusia yang dapat
mencemari lingkungan, baik lingkungan perairan, lahan-lahan pertanian, perkebunan,
peternakan, dan sebagianya. Dengan semakin meningknya jumlah penduduk dengan segala
kegiatannya, dengan demikian jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Meningat
besarnya dampak yang ditimbulkan, penting bagi masyarakat untuk memahami prinsip
pengolahan air limbah domestik.
Air limbah selalu menimbulkan masalah jika tidak ditangani dengan baik dan benar. Tetapi,
tidak semua pengusaha industry memahamii benar mengenai pengolahan air limbah. Air
limbah akan terus ada selama proses produksi masih berjalan. Air limbah yang dihasilkan
bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan. Air limbah yang dihasilkan tentunya
akan memberikan dampak. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi air
limbah, baik itu limbah domestik ataupun limbah non-domestrik.
Dalam upaya mengurangi bahaya limbah cair pada lingkungan saat dibuang maka
pengetahuan tentang karakeristik limbah sangat penting. Karakteristik limbah umumnya
dikelompokkan dalam karakteristik fisik, kimia, dan biologis. Karakteristik fisik mencakup
suhu, warna, bau, dan kekeruhan. Karakteristik kimia mencakup BOD, COD, kesadahan, PH,
dan sebagainya sedangkan karakteristik biologis adalah ragam organisme yang ada pada
limbah tersebut (Hidayat, 2016).
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan air limbah?
2. Apa saja sumber dan jenis-jenis air limbah?
3. Apa saja karakteristik air limbah?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi air limbah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu
hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair merupakan cairan yang dihasilkan
dari proses produksi. Limbah cair ini umumnya akan dikumpulkan dahulu kemudian akan
mengalami proses pengolahan ataupun kadang kala langsung dibuang ke perairan.
Pembuangan limbah cair ke lingkungan akan sangat membahayakan karena adanya bahan-
bahan berbahaya ataupun kandungan limbah yang ada tidak mampu dicerna oleh
mikroorganisme yang ada di lingkungan.
Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga berasal dari industri,
air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan dengan demikian air buangan ini
merupakan hal yang bersifat kotoran umum (Sugiharto, 2014). Menurut Wilgoso (1979, dalam
hasnawati 2008), air limbah adalah air buangan yang berasal dari perumahan, perdagangan dan
bercampur dengan zat-zat padat.
Menurut Iman Hebdargo Ismoyo (1994 dalam Hasnawati, 2008), air limbah adalah air yang
membawa limbah dari rumah, bisnis, dan industry yang merupakan suatu campuran air dan
padatan terlarut atau tersuspensi dan air buangan dari hasil kegiatanproses yang dibuang
langsung ke dalam badan air, sehingga dapat mencemari badan air dan mengganggu kesehatan.
Limbah cair pada dasarnya adalah air yang mengandung banyak polutan, polutan inilah
yang menjadikan air tersebut dapat atau tidak digunakan untuk berbagai keperluan. Polutan
dalam air limbah dapat dikelompokkan dalam:
1. Substansi yang terlarut mencakup bahan organik mudah dirombak dan sulit di rombak serta
bahan anrganik
2. Koloid. Koloid banyak yang berupa bahan organik ataupun anorganik yang membentuk
partikel kecil ataupun minyak yang berupa tetesan dan tidak terendapkan.
3. Padatan tersuspensi mencakup pertikel organik dan anorganik. Partikel organik misalnya
mikroorganisme dan sisa-sisa makanan sedangkan pertikel anorganik misalnya pasir, lempung,
mineral, dan sebagainya..
3
2.2 Sumber dan Jenis Air Limbah
Air limbah berasal dari tiga jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industri,
dan air limbah fasilitas umum. Secara umum di dalam limbah rumah tangga tidak terkandung
zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah industry harus dibedakan antara limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak.
4
tersebut akan menjadi tempat perkembangbiakan ventor seperti nyamuk. Air limbah yang
mengandung mikroorganisme patogen dan berasal dari pembesihan kamar mandi mungkin
dapat menginfeksi anak-anak yang sedang bermain dihalaman.
Daerah yang volume air limbah dan angka kepadatan rumahnya masih rendah,
pembuangan air limbah di luar rumah dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Jika
kondisi tanah sukar ditembusi air, sementara penggunaan air atau kepadatan rumah tinggi,
metode pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan mutlak diperlukan. Penggunaan
air limbah dengan cara dimanfaatkan untuk penyiraman sayur-sayuran di kebun dekat dengan
rumah memberikan dampak negatif yang lebih kecil terhadap kesehatan. Namun pemanfaatan
tersebut jangan sampai menibulkan genangan air karena dapat menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk.
5
d) Air limbah industri yang mengandung zat anorganik umum, misalnya industri kimia
seperti industri pupuk anorganik, industri kimia anorganik, pencucian pada industri logam,
industri keramik dll.
e) Air limbah industri yang mengandung zat anorganik berbahaya beracun, misalnya
industri pelapisan logam (elektroplating), industri baterai dll.
Jumlah air limbah yang dikeluarkan oleh masing-masing industri tergantung pada
banyaknya produksi yang dihasilkan serta jenis produksinya. Sebagai gambaran industri pulp
dan rayon menghasilkan limbah cair sebanyak 30 meter kubik setiap ton pulp yang dihasilkan,
industri ikan dan makanan menghasilkan air limbah berkisar antara 79-500 meter kubik perhari.
Air Limbah Fasilitas Umum adalah air buangan yang berasa dari daerah perkantoran,
perdagangan, resotoran, hotel, tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada
umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan jenis air limbah
rumah tangga.
1. Sifat Fisik
Sifat fisik suatu limbah ditentukan berdasarkan jumlah padatan terlarut, tersuspensi dan
total padatan, alkalinitas, kekeruhan, warna, salinitas, daya hantar listrik, bau dan temperature.
Sifat fisik ini beberapa diantaranya dapat dikenali secara visual tapi untuk mengetahui secara
pasti maka digunakan analis laboratorium.
a. Padatan
Dalam limbah ditemukan zat padat yang secara umum diklasifikasikan kedalam dua
golongan besar yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi terdiri
dari partikel koloid dan partikel biasa. Jenis partikel dapat dibedakan berdasarkan
diameternya. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis maupun sifat
inorganic tergantung dari mana sumber limbah. Disamping kedua jenis padatan ini ada lagi
padatan yang dapat terendap karena mempunyai diameter yang lebih besar dan dalam
keadaan tenang dalam beberapa waktu akan mengendap sendiri karena beratnya.
b. Kekeruhan
6
Sifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena ada partikel
koloidal yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan- bahan, protein dan ganggang yang
terdapat dalam limbah.kekeruhan merupakan sifat optis larutan. Sifat keruh membuat
hilang nilai estetikanya.
c. Bau
Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah
mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak
enak bagi penciuman disebabkan adanya campuran nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal
dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Timbulnya bau yang diakibatkan limbah
merupakan suatu indicator bahwa terjadi proses alamiah. Dengan adanya bau ini akan lebih
mudah menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya dibandingkan dengan limbah
yang tidak menghasilkan bau.
d. Temperatur
e. Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan (secara alami),
humus, plankton, tanaman, air dan buangan industri. Warna berkaitan dengan kekeruhan,
dan dengan menghilangkan kekeruhan kelihatan warna nyata. Demikian juga warna dapat
disebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi. Warna menimbulkan pemandangan yang
jelek dalam air limbah meskipun warna tidak menimbulkan sifat racun.
2. Sifat Kimia
Karakteristik kimia air limbah ditentukan oleh BOD, COD, dan logamlogam berat yang
terkandung dalam air limbah.
a. BOD
Pemeriksaan BOD dalam limbah didasarkan atas reaksi oksidasi zat- zat organis
denga oksigen dalam air dimana proses tersebut dapat berlangsung karena ada sejumlah
7
bakteri. Diperhitungkan selama dua hari reaksi lebih dari sebagian reaksi telah tercapai.
BOD adalah kebutuhan oksigen bagi sejumlah bakteri untuk menguraikan (
mengoksidasikan ) semua zat-zat organic yang terlarut maupun sebagai tersuspensi dalam
air menjadi bahan organic yang lebih sederhana. Nilai ini hanya merupakan jumlah bahan
organik yang dikonsumsi bakteri. Penguraian zat-zat organis ini terjadi secara alami.
Aktifnya bakteri-bakteri menguraikan bahan-bahan organik bersamaan dengannya habis
pula terkonsumsi oksigen.
b. COD
c. Methan
Gas methan terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisi anaerob
pada air limbah. Gas ini dihasilkan lumpur yang membusuk pada dasar kolam, tidak
berdebu, tidak berwarna dan mudah terbakar. Methan juga ditemukan pada rawa-rawa dan
sawah.
d. Keasaman air
8
e. Alkalinitas
Kandungan lemak dan minyak yang terdapat dalam limbah bersumber dari industri
yang mengolah bahan baku mengandung minyak bersumber dari proses klasifikasi dan
proses perebusan. Limbah ini membuat lapisan pada permukaan air sehingga membentuk
selaput.
g. Oksigen terlarut
Keadaan oksigen terlarut berlawanan dengan keadaan BOD. Semakin tinggi BOD
semakin rendah oksigenterlarut. Keadaan oksigen terlarut dalam air dapat menunjukkan
tanda-tanda kehidupan ikan dan biota dalam perairan. Semakin banyak ganggang dalam air
semakin tinggi kandungan oksigennya.
Logam berat pada umumnya adalah metal-metal seperti copper, selter pada
cadmium, air raksa, lead, chromium, iron dan nikel. Metal lain yang juga termasuk metal
berat adalah arsen, selenium, cobalt, mangan, dan aluminium. Logam-logam ini dalam
konsentrasi tertentu membahayakan bagi manusia.
3. Sifat Biologis
Bahan-bahan organik dalam air terdiri dari berbagai macam senyawaan. Protein adalah
salah satu senyawa kimia organik yang membentuk rantai kompleks, mudah terurai menjadi
senyawa-senyawa lain seperti asam amino. Bahan yang mudah larut dalam air akan terurai
menjadi enzim dan bakteri tertentu. Bahan ragi akan terfermentasi menghasilkan alkohol. Pati
sukar larut dalam air, akan tetapi dapat diubah menjadi gula oleh aktifitas mikrobiologi. Bahan-
bahan ini dalam limbah akan diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa kimia yang
sedrehana seperti karbon dioksida dan air serta amoniak. (Ginting,2006.
9
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Produksi Air Limbah
Volume air limbah dipengaruhi oleh beberap faktor, antara lain :
Semakin banyak orang yang menggunakan air maka makin banyak air limbah yang
dihasilkan. Kebiasaan mencuci, mandi, mencuci mobil, dan lainnya akan mempengaruhi
jumlah limbah yang dihasilkan.
2) Sistem pembuangan
Pada sistem kombinasi volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih per
kapita, sedangkan pada sistem pembuangan terpisah volume limbah mencapai rata-rata 25-50
galon.
3) Waktu aktivitas
Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi bergantung pada
waktu dalam sehari dalam semusim. Di pagi hari manusia cendrung menggunakan air yang
menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedangkan pada tengah hari volumenya sedikit
dan malam hari agak meningkat lagi.
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula jumlah per
kapita limbah yang dibuang. Kualitas limbahnyapun banyak yang bersifat tidak dapat terurai.
Perubahan kalitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku
serta kesadaran masyarakat akan persoalan limbah. Kenaikan kesejahteraan inipun akan
meningkatkan kegiatan konstruksi dan pembaharuan bangunan-bangunan, transportasi, produk
pertanian, industri, dan lain-lain. Sebagai konsekuensi dari semua itu akan menambah volume
dan jenis sampah.
5) Kemajuan teknologi
10
6) Pada indurstri,
Jumlah air limbah yang dihasilkan tergantung pada bahan-bahan, tipe proses, jenis
produksi, besar-kecilnya industri, banyak jumlah produksi, derajat penggunaan air, derajat
pengolahan air limbah yang ada, dan variable-variabel lain.
Limbah tidak memberi pengaruh terhadap lingkungan karena volume limbah kecil dan
parameter pencemar yang terdapat di dalamnya sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena itu
andaikata masuk pun dalam lingkungan ternyata lingkungan mampu menetralisasinya.
Konsentrasi kandungan bahan yang terdapat dalam limbah barangkali dapat diabaikan karena
kecilnya. Ada berbagai parameter pencemar yang menimbulkan perubahan kualitas lingkungan
namun tidak menimbulkan pencemaran,Artinya : lingkungan itu memberikan toleransi
terhadap perubahan serta tidak menimbulkan dampak negatif.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Limbah cair merupakan cairan yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah cair ini
umumnya kan dikumpulkan dahulu kemudian akan mengalami proses pengolahan ataupun
kadang kala langsung dibuang ke perairan. Air limbah berasal dari berbagai sumber, secara
garis besar dikelompokkan atas 3, yakni : air limbah domestik, air limbah industri, dan air
limbah fasilitas umum.
Karakteristik air limbah memiliki sifat-sifat fisika. Kimia, dan biologi. Karakter fisika air
limbah meliputi temperatur, bau, warna, dan padatan. Karater kimia air limbah meliputi
senyawa organik dan senyawa anorganik. Karatek biologis air limbah adalah kandungan
mikroorganisme.Karakterisktik air limbah yang biasanya diukur antara lain temperatur, pH,
alkalinitas, padatan-padatan, kebutuhan oksigen, nitrogen, dan fosfor.
Volume air limbah dipengaruhi oleh jumlah dan kebiasaan manusia, sistem pembuangan,
waktu aktivitas, keadaan sosial skonomi, kemajuan teknologi, bahan-bahan, tipe proses, jenis
produksi, dan banyak jumlah produksi. Air limbah yang tidak tertangani dengan baik, akan
menjadi tempat perkembangbiakan bibit penyakit dan akan menggangu dan merusak
ekosistem lingkungan,.
3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa dapat memahami apa saja penyakit yang ditimbulkan oleh
vektor penyakit. Dengan pemahaman tersebut dapat mencegah terjadinya penularan yang
lebih besar serta pencegahan dapat dilakukan lebih awal sebelum adanya kasus seperti
penjelasan diatas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hasnawati. 2008. Efektifitas Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit. Makassar: Program
Diploma III Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar.
Peraturan Pemerintah RI. No. 82 Tahun 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan RI No. P. 68/Melhk- Sekjen/2016. Baku
Mutu Air Limbah Domestik
Said. Nusa Idaman, 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah. Makassar. Erlangga. Siregar,
Sakti A. 2015. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta. Kanisius.
Taufik, Nur. 2018. Dampak Positif dan Negatif Pengelolaan Air Limbah.
https://www.dinamikabelajar.com/2018/01/dampak-positif-dan-negatif-
pengelolaan.html?m=1
Putri Kusuma, 2016. Sistem Pengelolaan Air Limbah. Bukit Jimbaran. Universitas Udayana
13