“SANDFLIES”
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Raisa Salsabila 1711213010
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan karunia-Nya kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tidak dapat kelompok
selesaikan.
Kelompok juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Vektor, yang telah membimbing
kelompok dalam belajar dan juga pembuatan makalah ini.
Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kelompok harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha kita.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................1
2.2 Identifikasi.................................................................................................1
2.4 Klasifikasi..................................................................................................2
2.8 Epidemiologi.............................................................................................6
2.9 Porsi Lalat dalam Standar Kualitas Lingkungan (Kep. Men. LH. tentang
Baku Mutu Kualitas Lingkungan)........................................................................8
2.10 Kontrol.......................................................................................................9
BAB 3 PENUTUP................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
ii
3.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2. Jelaskan Identifikasi Sandflies ?
3. Jelaskan Keanekaragaman dan distribusi Sandflies ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
epidemiologi penyakit kronik di tempat kerja.
9. Mengetahui Porsi Lalat dalam Standar Kualitas Lingkungan (Kep. Men. LH.
tentang Baku Mutu Kualitas Lingkungan)
10. Mengetahui Cara Kontrol Lalat
2
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu prasyarat
dalam mata kuliah Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Vektor.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
1.5 Pengertian Sandflies
Sandflies (Phlebotominae) adalah hewan pengisap darah dan larva
mereka mendiami tempat-tempat di mana ada bahan organik tinggi seperti pada
sarang hewan dan lubang pohon. Sandflies dikenal sebagai vektor spesies
trypanosome dalam genus Leishmania, yang menyebabkan penyakit
leishmaniasis.
1.6 Identifikasi
Sandflies termasuk famili Psychodidae, yang ditandai dengan sayap
berbulu padatdan penampilannya seperti ngengat. Phlebotomines dapat dibedakan
dari anggota lain dengan melihat bentuk sayapnya dalam posisi V vertikal.
1
1.8 Klasifikasi
Morfologi
Taxonomi:
Kelas : insekta.
Ordo : Diptera.
Family : Psychodidae.
Genus : Brumptomyia
Genus : Lutzomyia . Satu-satunya genus lalat phlebotomine yang
menghisap darah dari orang-orang pada saat ini.
Genus : Warileya
2
Genus : Phlebotomus . Genus utama lalat phlebotomine yang
menghisap darah dari orang-orang di zaman dulu dan satu-satunya genus
lalat phlebotomine yang menularkan penyakit kepada orang-orang di
wilayah ini.
Genus : Sergentomyia. Makanan utama pada reptil, kadang-kadang
menularkan parasit protozoa Sauroleishmania. Jarang menggigit orang
dan tidak menularkan penyakit kepada orang.
3
1.10 Organisme Penyakit Menular
Leishmania. Protozoa parasit yang menyebabkan leishmaniasis
visceral ( kala - azar ) dan berbagai jenis leishmaniasis kulit ( misalnya
oriental sakit , espundia ) pada manusia.
Bartonella bacilliformis. Sebuah bakteri menyebabkan penyakit
bartonellosis ( Oroya demam, penyakit Carrion ) di barat laut Amerika
Selatan ( Peru , Kolombia dan Ekuador ) .
Virus Demam sandfly. Ditularkan oleh sandflies di Afrika Utara dan
Timur Tengah .
Virus Toscana. Terjadi di Mediterania utara dan barat .
Chagres dan Punta Toro virus . Terjadi pada saat ini.
4
Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter,
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari.
Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang
agak gelap hitam dipunggungnya, pemakan segala: bangkai, zat organik, sampah,
kotoran hewan & berada ditempat yg lembab, mempunyai 4 stadium, bentuk
silindris, memanjang, memiliki kepala warna hitam, abdomen bersegmen &
mempunyai kaki palsu pada tiap segmen abdomen, bagian post abdomen terdapat
dua pasang rambut panjang disebut caudal bristle / caudal setae.Pupa; ujung
abdomen terdapat dua pasang caudal bristle & sisa kulit yg tidak dilepas
seluruhya. Dewasa; Jantan & betina menghisap cairan tumbuhan, kecuali yang
betina kadang-kadang menghisap darah hewan vertebrata pada malam hari di luar
rumah (exophagic) atau di dalam rumah (endophagic). Jarak terbang pendek
sehingga penyebaran tidak luas, suka bersembunyi ditempat terlindung. pada
kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat
pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa
sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi
sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
Telur. Betina meletakkan telur 30-70 oleh hamburan mereka di sekitar situs
perkembangbiakan potensial. Mereka menetas dalam waktu 1-2 minggu.
5
dihasilkan oleh laki-laki . Getaran dari sayap oleh laki-laki dapat menjadi penting
dalam mendorong perempuan untuk kawin .
Dewasa terutama aktif di pagi hari , sore dan malam hari meskipun mereka
bisa menggigit siang hari jika terganggu. Ketika innactive , sandflies dewasa
memiliki situs istirahat habitat khusus yang merupakan ciri khas dari spesies
tertentu . Salah satu cara utama di mana ahli entomologi mempelajari sandflies
adalah dengan menemukan dan mempelajari hal tersebut pada situs mereka
beristirahat . Situs Istirahat seringkali sama atau dekat dengan tempat
perkembangbiakan larva dan biasanya tempat-tempat yang dingin , lembab dan
gelap . Sandflies dapat bertahan hidup di lingkungan kering dengan menarik diri
untuk mendinginkan , situs istirahat lembab selama hari dan kemudian menjadi
aktif di malam hari ketika suhu ambien drop dan kelembaban meningkat.
Aktivitas musiman orang dewasa dipengaruhi terutama oleh suhu dan curah hujan
.
1.12 Epidemiologi
Lalat pasir ialah vektor penyakit leishmaniasis, demam papataci dan
bartonellosisi. Leishmania donovani, penyebab Kala azar; L. tropica, penyebab
oriental sore; dan L. braziliensis, penyebab leishmaniasis Amerika, ditularkan oleh
Phlebotomus. Penyebarannya di daerah China, India, Amerika, daerah tropis dan
subtropis. Demam papataci atau demam phlebotomus, penyakit yang disebabkan
oleh virus banyak terdapat di daerah Mediterania dan Asia Selatan, terutama
ditularkan oleh P. papatsii, yang menjadi infektif setelah masa perkembangan
virus selama 7-10 hari. Bartonellosis juga terdapat di Amerika Selatan bagian
Barat Laut sebagai demam akut penyakit Carrion dan sebagai keadaan kronis
berupa granulema verrucosa. Basil penyebab adalah Bartonella bacilliformis,
ditularkan oleh lalat pasir yang hidup di daerah pegunungan Andes.
6
Demam Oroya : suatu anemia infeksiosa yang berat. Demam Oroya ditandai
dengan demam yang tidak teratur, sakit kepala, nyeri otot, arthralgia, muka pucat,
timbulnya anemia berat secara cepat akibat kerusakan darah, pembesaran limpa
dan hati, serta pendarahan dalam kelenjar-kelenjar getah bening. Massa bartonella
mengisi sitoplasma dari sel yang melapisi pembuluh darah, dan pembengkakan
endotel dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan trombosis.
Angka kematian demam Oroya yang tidak diobati adalah sekitar 40- 85%.
7
darah. Di daerah endemis, carrier tanpa gejala dapat mencapai 5%. Tidak
diketahui adanya hewan sebagai inang.
Manusia menjadi sumber infeksi bagi “sand fly” untuk masa yang lama, agen
penyebab dapat muncul dalam darah beberapa minggu hingga hitungan tahun
setelah muncul gejala klinis. Lama dari masa infeksi “sand fly” tidak diketahui.
Penularan terjadi melalui gigitan “sand fly” dari genus Lutzomyia. Spesies ini
tidak ditemukan di semua wilayah; Lutzomyia verrucarum terdapat di Peru.
Serangga ini hanya menggigit dari petang hingga pagi. Transfusi darah, terutama
pada stadium demam Oroya, dapat menularkan infeksi. Biasanya 16 – 22 hari,
tapi kadang kala sampai 3– 4 bulan. Manusia berperan sebagai reservoir dengan
agen penyebab yang ditemukan dalam darah. Di daerah endemis, carrier tanpa
gejala dapat mencapai 5%. Tidak diketahui adanya hewan sebagai inang.
1.13 Porsi Lalat dalam Standar Kualitas Lingkungan (Kep. Men. LH.
tentang Baku Mutu Kualitas Lingkungan)
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit oleh serangga bernama
lalat diperlukan sebuah pengukuran sederhana. Dalam Tabel Standar Skala
Kualitas Lingkungan Kep. Men. LH. terdapat pembagian lima kelas kualitas yang
harus menjadi perhatian dalam hal kunjungan lalat ini. Pengukurannya
menggunakan satuan landing rate per hour per square meters atau jumlah individu
lalat yang berkunjung/mendarat dalam waktu satu jam dalam rentang luasan satu
meter persegi. Satuan ini berlaku untuk semua tempat, mulai tempat sampah
hingga tempat tidur keluarga.
8
disetrika dengan suhu tinggi untuk mematikan telur-telur yang telah diletakkan
oleh lalat.
1.14 Kontrol
Penyemprotan insektisida residual pada permukaan di rumah. Ini telah
menjadi cara utama yang digunakan untuk mengendalikan sandflies tetapi jelas
tidak efektif bagi spesies yang menggigit jauh dari rumah seperti di hutan
Amerika Selatan. Teknik kontrol ini juga digunakan untuk membunuh nyamuk
Anopheles yang menularkan malaria dan beberapa daerah justru efektif dalam
mengurangi malaria dan leishmaniasis.
9
· Pengangkutan/pembuangan sampah yang dilakukan setiap hari
dengan cara yang memenuhi syarat;
· Tempat penampungan sampah diberi alas yang kedap air, misalnya
semen;
10
Karena parathion sangat rentan untuk manusia, hanya orang-orang yang
berpengalaman dapat mengerjakannya dengan sangat hati-hati, dengan memakai
sarung tangan dari kain atau karet. Jika kulit terkontaminasi dengan parathion
maka bagian kulit yang terkena harus segara dibilas dengan air dan sabun.
11
BAB 3
PENUTUP
1.16 Kesimpulan
Sandflies (Phlebotominae) adalah hewan pengisap darah dan larva yang
mendiami tempat-tempat di mana ada bahan organik tinggi seperti pada sarang
hewan dan lubang pohon. Sandflies menyebabkan berbagai penyakit karna
mengandung organism-organisme penyabab penyakit. Penyakit tersebut
diantaranya : leishmaniasis visceral ( kala - azar ), leishmaniasis kulit (misalnya
oriental sakit, espundia), bartonellosis (Oroya demam, penyakit Carrion), demam
sandfly dan lain-lain. Pemberantasan lalat dapat dilakukan dengan cara : usaha
pemberantasan lalat melalui tindakan penyehatan lingkungan dan untuk
membasmi lalat dewasa bisa dilakukan melalui penyemprotan udara.
1.17 Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini penulis berharap pembaca
dapat melakukan pengendalian secara terpadu direncanakan dan dilaksanakan
untuk jangka panjang, ditunjang dengan pemantuan yang kontinu.
12
DAFTAR PUSTAKA
Araz Meilin. 2016. Serangga dan Peranannya Dalam Bidang Pertanian Dan Kehidupan.
Jurnal Media Pertanian. Vol. 1. No.1. Hal 18-28.
13