Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KODE ETIK SANITARIAN

DISUSUN OLEH :

Yogi Rizki Ramadhani ( 211510046 )

Muhammad Rizki Febrian (

KELAS B

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

BAB I LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

1.1 PENDAHULUAN KODE ETIK............................................................................................2

1.2 TUJUAN KODE ETIK...........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................4

2.1 MUKADIMAH.......................................................................................................................5

2.2 KEWAJIBAN UMUM SANITARIAN..................................................................................6

2.3 KEWAJIBAN SANITARIAN TERHADAP PASIEN...........................................................7

2.4 KEWAJIBAN SANITARIAN DENGAN TEMAN SEJAWAT............................................8

2.5 KEWAJIBAN SANITARIAN TERHADAP PETUGAS KESEHATAN LAIN...................9

2.6 PENUTUP...............................................................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................................11

3.1 PERSAMAAN KODE ETIK YANG SATU DENGAN YANG LAIN.................................12

3.2PERBEDAAN KODE ETIK YANG SATU DENGAN YANG LAIN..................................13

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan dengan judul :
KODE ETIK SANITARIAN.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah terselesaikan dan kami
berterima kasih banyak kepada Bapak Dedi Alamsyah , SKM,M.kes yang telah mengajar kami.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.

Pontianak, 1 November 2021

Penulis
BAB I LATAR BELAKANG

A. PENDAHULUAN KOTE ETIK

Kode etik berasal dari dari Bahasa latin yaitu “coder” yang artinya adalah himpunan,
kode etik juga merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu atau dalam artian kode etik adalah himpunan norma norma yang disepakati
dan ditetapkan oleh dan untuk pengemban profesi tertentu.

Kode etik juga diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis, dalam
melakukan sesuatu kegiatan atau pekerjaan.

B. TUJUAN KODE ETIK

Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis. yaitu : (1). Menghargai harkat dan
martabat (2). Peduli dan bertanggung jawab (3). Integritas dalam hubungan (4). Tanggung jawab
terhadap masyarakat. kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut
sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan
tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi
kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi.

Kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam
menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan
serta menjiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak
menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. MUKADIMAH

Sanitarian atau Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di
bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Sanitarian (juga dikenal sebagai Inspektur Kesehatan Masyarakat atau Praktisi Kesehatan
Lingkungan) bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, termasuk mengelola dan menegakkan undang-undang yang terkait dengan kesehatan
lingkungan dan memberikan dukungan untuk meminimalkan bahaya kesehatan dan keselamatan
kerja. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, misalnya memeriksa fasilitas makanan,
menyelidiki gangguan kesehatan masyarakat, dan menerapkan pengendalian penyakit. Petugas
kesehatan lingkungan difokuskan pada pencegahan, konsultasi, investigasi, dan edukasi
masyarakat mengenai risiko kesehatan dan menjaga lingkungan yang aman.

Sanitarian membawa pemahaman mikrobiologi, penilaian risiko, ilmu pengetahuan dan


teknologi lingkungan, ilmu pangan, serta keterampilan dan pengetahuan yang terkait dengan
pelacakan dan pengendalian penyakit menular. Mereka juga harus memiliki keterampilan
investigasi yang kuat dan pemahaman menyeluruh tentang penerapan undang-undang yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Bekerja sama dengan Kementerian
Pemerintah (seperti Kesehatan, Pertanian dan Lingkungan Hidup), pemerintah daerah, bisnis,
kelompok masyarakat, lembaga lain dan anggota masyarakat secara individu, Sanitarian
memainkan peran penting dalam melindungi masyarakat.

B. KEWAJIBAN UMUM SANITARIAN

Sanitarian profesional biasanya dipekerjakan oleh pemerintah daerah atau otoritas


kesehatan negara untuk memberi saran dan menerapkan standar kesehatan masyarakat.
Kualifikasi Tenaga Sanitarian ditetapkan berjenjang dan berkelanjutan yang terdiri dari:
a. Sanitarian;
b. Teknisi Sanitarian Utama (Technical Sanitarian);
c. Teknisi Sanitarian Madya (Junior Technical Sanitarian);
d. Teknisi Sanitarian Pratama (Assistent Technical Sanitarian); dan
e. Asisten Teknisi Sanitarian (Junior Assistent Technical Sanitarian).

C. KEWAJIBAN UMUM SANITARIAN TERHADAP PASIEN


Seorang sanitarian wajib bersikap tulus, ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
keterampilannya untuk kepentingan penyelesaian masalah klien atau masyarakat. Dalam hal ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau penyelesaian masalah, maka ia wajib
berkonsultasi, bekerjasama atau merujuk pekerjaan tersebut kepada sanitarian lain yang
mempunyai keahlian dalam penyelesaian masalah tersebut.

Dan juga sanitarian wajib melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab serta
melakukan penyelesaian masalah sanitasi secara tuntas dan keseluruhan, selain itu seorang
sanitarian wajib memberikan informasi kepada kliennya atas pelayanan yang diberikannya serta
mendapatkan perlindungan atas praktek pemberian pelayanan.

D. KEWAJIBAN SANITARIAN DENGAN TEMAN SEJAWAT

Seorang sanitarian memperlakukan teman seprofesinya sebagai bagian dari penyelesaian


masalah dan tidak boleh saling mengambil alih pekerjaan dari teman seprofesi, kecuali dengan
persetujuan, atau berdasarkan prosedur yang ada.

E. KEWAJIBAN SANITARIAN TERHADAP PETUGAS KESEHATAN YANG LAIN


Kewajiban seorang sanitarian terhadap petugas Kesehatan yang lain adalah seorang
sanitarian harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan klien atau masyarakat dan teman
seprofesinya, dan berupaya untuk mengingatkan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau kebohongan
dalam Menangani masalah klien atau masyarakat. Dan juga eorang sanitarian harus menghormati
hak-hak klien atau masyarakat, hak-hak teman seprofesi, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan
harus menjaga kepercayaan klien atau masyarakat. Dalam melakukan pekerjaannya seorang
sanitarian harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan seluruh aspek
kesehatan lingkungan secara menyeluruh, baik fisik, biologi maupun sosial, serta berusaha
menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
F. PENUTUP
Sanitarian juga merupakan Ahli Kesehatan Lingkungan, seorang tenaga professional yang
bertanggung jawab untuk tujuan pemutusan mata rantai, dan pencegahan resiko penyakit,
pencemaran dan kecelakaaan institusi, masyarakat dan bidang khusus dengan jenis :

1              Sanitarian Institusi (RS, Industri,TTU, Tempat kerja)


2              Sanitarian lapangan (Desa, Kota, khusus, Matra)
3              Sanitarian specialist (Pendidik,Peneliti,Ahli stadadisasi,Ahli hokum kesehatan lingkungan)
BAB III

A. PERSAMAAN KODE ETIK YANG SATU DENGAN YANG LAIN

Anda mungkin juga menyukai