DISUSUN OLEH :
KELAS B
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
2.1 MUKADIMAH.......................................................................................................................5
2.6 PENUTUP...............................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah terselesaikan dan kami
berterima kasih banyak kepada Bapak Dedi Alamsyah , SKM,M.kes yang telah mengajar kami.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
BAB I LATAR BELAKANG
Kode etik berasal dari dari Bahasa latin yaitu “coder” yang artinya adalah himpunan,
kode etik juga merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu atau dalam artian kode etik adalah himpunan norma norma yang disepakati
dan ditetapkan oleh dan untuk pengemban profesi tertentu.
Kode etik juga diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis, dalam
melakukan sesuatu kegiatan atau pekerjaan.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis. yaitu : (1). Menghargai harkat dan
martabat (2). Peduli dan bertanggung jawab (3). Integritas dalam hubungan (4). Tanggung jawab
terhadap masyarakat. kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut
sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan
tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi
kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. kode etik sebagai pedoman yang
memaksa perilaku etis anggota profesi.
Kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam
menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan
serta menjiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak
menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. MUKADIMAH
Sanitarian atau Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di
bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Sanitarian (juga dikenal sebagai Inspektur Kesehatan Masyarakat atau Praktisi Kesehatan
Lingkungan) bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan untuk melindungi kesehatan
masyarakat, termasuk mengelola dan menegakkan undang-undang yang terkait dengan kesehatan
lingkungan dan memberikan dukungan untuk meminimalkan bahaya kesehatan dan keselamatan
kerja. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, misalnya memeriksa fasilitas makanan,
menyelidiki gangguan kesehatan masyarakat, dan menerapkan pengendalian penyakit. Petugas
kesehatan lingkungan difokuskan pada pencegahan, konsultasi, investigasi, dan edukasi
masyarakat mengenai risiko kesehatan dan menjaga lingkungan yang aman.
Dan juga sanitarian wajib melaksanakan profesinya secara bertanggung jawab serta
melakukan penyelesaian masalah sanitasi secara tuntas dan keseluruhan, selain itu seorang
sanitarian wajib memberikan informasi kepada kliennya atas pelayanan yang diberikannya serta
mendapatkan perlindungan atas praktek pemberian pelayanan.