Bila Anda mempercayai suatu hal karena melihatnya secara langsung, maka Anda termasuk
orang tipe pemikir. Berbeda jika Anda mempercayai suatu hal berdasarkan keyakinan, maka
Anda termasuk orang tipe perasa.
Orang tipe pemikir bukan berarti tidak punya perasaan. Pun sebaliknya, orang tipe perasa
bukan berarti tidak pernah berpikir. Masing-masing individu mengandalkan pikiran dan
perasaan mereka. Hanya, kapasitas penggunaan pikiran maupun perasaan tiap individu
berbeda-beda.
Orang dengan tipe pemikir lebih dominan menggunakan pikirannya. Tipe pemikir selalu
menggunakan logika dan kekuatan analisis dalam mengambil keputusan. Tipe pemikir
cenderung memproses data sesuai dengan kenyataan dan melihat apa adanya. Tipe pemikir
akan percaya bila melihat sesuatu kejadian secara langsung, bisa menyentuhnya, bahkan
langsung mengalami hal tersebut. Sebenarnya, ini juga menunjukkan bahwa tipe pemikir susah
untuk mempercayai suatu hal karena tidak banyak hal nyata dilihat atau dirasakan.
Berbeda dengan orang tipe perasa. Tipe perasa lebih dominan melibatkan perasaan, empati,
dan nilai-nilai yang diyakini saat mengambil keputusan. Meski ada fakta, tipe perasa lebih
dominan menangkap kesan yang muncul. Tipe perasa lebih percaya pada perasaannya dalam
merespon sesuatu.
Bagaimana dengan Anda? Anda cenderung sebagai tipe pemikir atau perasa? Untuk mengenali
lebih jauh apakah Anda tipe pemikir atau perasa, perhatikan ciri-ciri pada masing-masing tipe.
Tipe Pemikir
Tipe Perasa
Dengan demikian, sudahkan Anda bisa menentukan Anda termasuk tipe yang mana?