Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENGUKURAN PAPARAN

A. DEFINISI PAPARAN
Paparan adalah pengalaman yang didapat populasi atau organisme akibat terkena atau
terjadinya kontak dengan suatu faktor Agent potensial, yang berasal dari lingkungan.
Paparan perlu diukur dan seperti layaknya penelitian pada umumnya, kualitas pengukuran
membantu meningkatkan validitas suatu study epidemiologi. Sedangkan pengukuran efek
dari paparan , paparan berbagi faktor berasal linggkungan dapat diukur dengan dua cara,
yaitu dengan cara :
1. Obyektif, dan
2. Subyektif tergantung dari karakteristik tersebut.

Untuk keperluan epidemiologi khususnya, paparan perlu diukur atas dasar waktu,
tempat dan dosis atau konsentrasi. Waktu paparan diartikan sebagai lamanya atau periodenya,
frekuensinya, dan interval waaktu seseorang terpapar terhadap suatu agent potensial yang
sangat menentukan efek yang akan terjadi. Paparan paada bagianbagian tubuh efeknya tidak
akan sama. Misalnya paparan mengenai syaraf, atau saluran pernafasan, atau kulit, akan
memberikan efek yang berbeda. Efek paparan juga tergantung sekali pada dosis atau
konsentrasi paparanyang diterima seseorang.

B. JENIS PAPARAN
Jenis paparan dapat dilihat dari sifat agent, yakni agent sistematik dan agent lokal. Jenis
paparan juga dilihat dari sifat pemapar seperti zat kimiawi, fisis, biologis atau campuran

1. Agent Sistematik
Agent sitematik adalah agent yang apabila berhasil memasuki tubuh organisme dapat
beredar dan dapat menimbulkan efek diseluruh badan. Paparan agent sistematik dapat
dibagi dalam empat kelompok :
a. Paparan external, yakni murni dinyatakan dalam konsentrasi media
b. Paparan external, tetapi hanya yang memasuki tubuh, atau intake
c. Paparan internal, atau jumlah agent yang diabsorbsi tubuh, dan
d. Paparan pada organ target.
2. Agent Lokal
Agent yang menimbulkan efek lokal, ditempat organisme terpapar, disebut agent
lokal. Bagian tubuh yang dapat terpapar adalah kulit, selaput lendir mata, mulut, dan
saluran pernapasan.
3. Sifat Zat Pemapar
Paparan dapat pula diukur atas dasar sifat zat paparannya, misalnya paparan zat fisis,
zat kimia, paparan murni atau campuran.
Paparan campuran dapat dilihat dari sumbernya, ada yang berasal dari sumber yang
sama , dan ada yang berasal dari sumber yang berbeda, sehingga ada beberapa
kemungkinan :

 Sumber sama, agent banyak


 Sumber banyak, agentnya banyak pula
 Sumber banyak, agentnya banyak pula

Dari segi interaksi agent, didapat tiga kemungkinan resultante sbb :


 Antagonistik, yaitu apabila efek beberapa zat < dari total efek seharusnya
 Additif yaitu murni, efek aktual = efek total seharusnya
 Sinergistik, efek aktual > efek seharusnya
4. Pengukuran Paparan
Pengukuran paparaan dapat dilakukan secara kualitatif ataupun kuantitatif. Contoh
pengukuran kualitatif adalah data didapat dengan cara wawancara ataupun kuesioner
tentang kebiasaan, kepercayaan, dll. Sedangkan pengukuran Kuantitatif adalah dapat
disamakan dengan pemantauan atau sistem pengukuran, observasi, yang bersifat
kontinue dengan tujuan tertentu.beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam
pengukuran adalah :
 Dapat diulang ( repeatability)
 Dapat direproduksi ( reproducability)
 Persisi ( percision)
 Ketelitian ( accuracy)
 Resolusi ( resolution)
 Waktu konstan ( time constan)
 Limit deteksi ( detectin limit )

5. Populasi Terpapar
Untuk menentukan populasi mana yang terpapar atapun tidak, dapat digunakan
dengan dua pengukuran yaitu :
 Secara tidak langsung mengukur kualitas lingkungan, dan
 Secara langsung berapa banyak agent potensial itu memasuki tubuh host.
6. Paparan Lingkungan udara
7. Sampel Representatif
8. Paparan Lingkungan Air dan Makanan
9. Pendekatan Tidak Langsung
Pendekatan tidak langsung dapat menggunakan tiga cara :
 Metode komposit
 Studi selektif terhadap makanan individual
 Metode tabel nutrisi
a. Metode Komposit
Metode ini dikenal juga sebagai total diet basket studies. Dalam metode ini makan
yang diperiksa dihitung didasarkan atas jenis makanan serta jumlahnya yang
dikonsumsi masyarakat ( data komposisi nasional ).
b. Studi Selektif Jenis Makanan
Bila metode ini dilakukan , maka perlu diperhatikan :
 Mereka yang mempunyai pola makan yang berbeda dengan orang dewasa(
anak , orang tua )
 Mereka yang metabolismenya beda dengan orang dewasa normal
( absorbsi pada anak, dewasa ). Dan
 Mereka yang terpapar lebih dari rata-rata ( nelayan )

10. Survei Kebiasaan/Metode Tabel Nutrisi


11. Pendekatan langsung
Pendekatan langsung dilakukan dengan teknik porsi duplikat. Oleh karenanya teknik
ini hanya baik untuk :
 Memastikan bahwa intake rata-rata tidak lebih rendah dibanding dengan
yang seharusnya
 Bahwa ada kelompok kritis yang terdefinisi dengan baik
 Bahwa ada kelompok yang terpapar secara unik, akibat tempat tinggalnya,
ataupun makanannya.

12. Paparan Lingkungan Tanah


13. Paparan Lingkungan Biologis
14. Paparan Lingkungan Sosial
15 Pengukuran Lingkungan Subyektif

Anda mungkin juga menyukai