Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN PAPARAN LOKAL TERHADAP KESEHATAN

Dalam epidemologi ,seringkali dilakukan analisis hubungan antara suatu agen


potensial dengan kasus penyakit. Yang dimaksud dengan agen potensial adalah suatu
benda asing atau xenobiotik yang mempunyai kemampuan untuk menimbulkan dampak
negative terhadap organism ,misalnya menimbulkan penyakit .untuk dapat memastikan
hal ini atau memastikan apakah agen potensial ini yang menimbulkan kasus penyakit,
maka perlu ditentukan terlebih dahulu arti dan ketentuan apakah seseorang itu terpapar
atau tidak, terhadap agen potensial .dengan demikian dapat di hitung frekuensi populasi
yang terpapar dan yang tidak.
Paparan adalah pengalaman yang didapat populasi atau organisme akibat terkena
atau terjadinya kontak dengan suatu faktor agen potensial, yang berasal dari lingkungan.
Paparan perlu diukur seperti layaknya penelitian pada umumnya. Kualitas pengukuran
membantu meningkatkan validitas suatu studi epidemiologi.
Paparan berbagi faktor (agen potensial) yang berasal dari lingkungan dapat diukur
dengan dua cara yaitu secara:
a. Objektif
b. Subjektif tergantung dari karakteristik faktor tersebut.

Beberapa faktor yang dapat diukur secara objektif antara lain adalah segala faktor
yang bersifat fisis-kimia seperti udara, air, tanah, makanan dan lain-lain. Sebaliknya
banyak pula faktor yang pengukurannya dilakukan secara subjektif seperti halnya
dengan rasa nyaman, rasa bising, rasa estetik, bau, dan lain-lain.

1. PAPARAN VS DOSIS
Efek atau dampak paparan juga tergantung dari dosis yang diterima ataupun
konsentrasi paparan. Dosis adaah jumlah agen/agen potensial yang berhasil masuk
kedalam tubuh, sedangkan konsentrasi adalah kuantitas dan kualitas agen didalam suatu
media lingkungan (udar, air, makanan), yang tidak perlu sama dengan dosis.
Populasi studi epidemiologi sering kali berada didalam berbagai lingkungan tempat
dalam waktu yang berbeda pula. Oleh karenanya pengukuran perlu dilakukan didalam
berbagai lingkungan tersebut.
2. JENIS PAPARAN
Jenis paparan daptat dilihat dari sifat agen, yakni, agen sistemik dan lokal juga dapat
dilihat dari sifat pemapar, sifat kimiawi, fisis, biologi, social, ataupun campuran.
a. Agen Sistemik
Agen sistemik adalah agen yang apabila berhasil memasuki tubuh host/oorganisme,
dapat beredar dan menimbulkan efek diseluruh badan. paparan terhadap agen sistemik
dapat di bagi menjadi empat kelompok sebagai berikut:
1. Paparan eksternal ,murni dinyatakan dalam konsentrasi media.
2. Paparan eksternal ,tetapi hanya yang memasuki tubuh atau intake.
3. Paparan internal,hanya yang diabsorpsi tubuh.
4. Paparan internal,pada organ target.
b. Agen Lokal
Agen lokal adalah agen yang hanya memberi dampak lokal pada host/organ target
tertentu saja ,yakni bagian tubuh yang terpapar. Bagian tubuh diantaranya adalah kulit ,
selaput lender, saluran pernapasan, saluran pencernaan ,mata ,dll. Agen antara lain
adalah pencemar udara seperti PAN (peroksi-asetil nitrat).paparan disini merupakan
fungsi dari konsentrasi dalam media atau konsentrasi ambient.

3. SIFAT ZAT PEMAPAR


Paparan pula dapat di ukur atas dasar sifat zat paparannya,misalnya paparan zat
fisis,zat kimia,paparan murni,atau campuran.dilapangan ,dimana zat pemapar praktis
tercampur maka hal ini selalu harus diingat bila penelitian dilakukan di lapangan.
Paparan campuran dapat dilihat dari aspek sumber maupun interaksinya antar
agent.Dilihat dari segi sumber ,maka ada beberapa kemungkinan yang bisa ditemukan
sebagai berikut:
a) Sumber sama,agen banyak
b) Sumber banyak ,agen sama,dan
c) Sumber banyak,agen banyak juga.
4. PENGUKURAN PAPARAN
Pengukuran paparan dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif
tergantung sifat data. Contoh pengukuran kualitatif dilakukan pada penelitian
epidemiologis retrospektif ,dimana penyakit sudah terjadi dan ingin mengetahui
/menelusuri agen dimasa lalu sebelum penderita sakit.
Pngukuran Kuantitatif ,dapat disamakan dengan pemantauan ataupun sistem
pengukuran observasi yang kontinyu dengan tujuan tertentu . Dalam pengukuran
kuantitatif di gunakan peralatan laboratories/instrument yang mempunyai prosedir dan
ketelitian dan atau/ spesifikasi tertentu.
Hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran pengambilan sampel untuk
mengukur konsentrasi pemapar:
 apa yang diukur
 dimana
 berapa lama
 ketelitian
 metoda dan prosedur apa yang dipakai

5. POPULASI TERPAPAR
Untuk menentukan populasi mana yang terpapar ataupun tidak terpapar dapat di
gunakan dua cara sebagai berikut :
a. Cara tidak langsung mengukur kualitas lingkungan
b. Cara lansung mengukur jumlah agent yang masuk kedalam tubuh host.
 Cara Tidak Langsung
Pengukuran paparan secara tidak langsung menggunakan indicator yang dapat mewakili
paparan .Penggunaan indicator akan memudakan penelitian epidemiologis.misalnya
,indicator kualitas mikrobiologis air adalah bakteri coliform ,koli fekal,atau E.coli yang
mewakili semua unsur mikrobiologis yang ada didalam air yaitu bakteri ataupun virus
yang pathogen ,protozoa,parasit,dll.
 Cara Langsung
Pengukuran langsung akan dapat memberi informasi yang tepat ,berapa jumlah agent
dari lingkungan yang masuk ke dalam tubuh host.pengukuran ini dilakukan secara
individual ,sehingga banyak memerlukan peralatan untuk dapat mengukur cukup banyak
orang dari satu populasi ,waktu pengukuran menjadi lama ,analisis hasil pengukuran juga
dilakukan secara individual ,semuanya ini akan membuat penelitian akan menjadi mahal.
Pengukuran langsung harus dilakukan sesuai dengan cara agent memasuki tubuh
host.misalnya agent masuk lewat saluran pencernaan atau pernapasan,maka peralatan dan
metode yang di gunakan harus cocok.

6. PAPARAN LINGKUNGAN UDARA


Ada/ tidak adanya pencemaran udara dapat diketahui dari hasil pengukuran
berbagi parameter pencemaran yang diperiksa di ukur secara rutin oleh berbagi stasion
pemantau udara di berbagi wilayah di beberapa kota besar di Indonesia.Parameter
tersebut adalah CO,NOx ,SO2 , partikulat,hidrokarbon(HK) dan jelaga.
Dalam epidemiologi terdapat strategis pengumpulan data kualitas udara melalui efek
yang terjadi pada kesehatan masyarakat,sebagai berikut:
a. Pengukuran zat yang memberi efek iritasi.perlu dilakukan dengan resolusi waktu
yang tinggi,konsentarasi peak lebih relevan daripada konsentrasi berbeban waktu.
b. Pengukuran zat yang bersifat narkotik yang memerlukan resolusi waktu
tinggi/kontinyu bila dimungkinkan ,terutama bila mengukur lingkungan kerja ,dan
konsentrasi zat narkotik tinggi.
c. Agen sistemik ,termasuk teratogen ,agen yang toksik ,merusak hati,ginjal,sistem
saraf,dan sistem pembuatan darah,perlu di ukur dengan resolusi waktu dan
mengacu pada waktu luruh biologis atau metabolit pada organ target. Bagi
teratogen ,paparan pada waktu hamil,sangat menentukan terjadinya cacat bawaan
pada janin dan bayi.

7. PAPARAN LINGKUNGAN AIR, MAKANAN DAN LINGKUNGAN TANAH


Prinsip pemeriksaan kualitas udara untuk mengetahui kualitas paparan ,apabila
relevan ,dapat juga diterapkan dalam menilai paparan lingkungan air dan makanan.
perbedaanya terletak pada variabilitas paparan actual ,yang lebih besar pada lingkungan
air daripada lingkungan udara.
Tata guna lahan menentukan sekali kualitas lingkungan ,dan paparan masyarakat
setempat sekitarnya.beberapa contoh tata guna lahan beserta paparan yang mungkin di
terima masyarakat adalah sebagai berikut :
 Bila lahan digunakan untuk pertanian ,maka ada kemungkinan masyarakat
terpapar insektisida dan pupuk akibat kegiatan tersebut.
 Lahan dapat juga digunakan untuk kawasan industry ,maka paparan dapat berasal
dari semua buangan industry baik yang cair, padat,dan gas.
 Daerah pemukiman dan rumah sakit dapat menjadi sumber buangan domestic,dan
buangan rumah sakit,dan masyarakat sekitar dapat terpapar karenanya.
 Lahan yang digunakan untuk tempat pembuangan akhir sampah (TPA),maka
tergantung pada kualitas struktur serta pengelolaan TPA,masyarakat dapat
terpapar gas metan dan H2S yang beracun ,lindi,dan hewan yang bersarang di
TPA seperti lalat (vector penyakit) dan tikus.
Bagi pengukuran gas ,cairan,dan padatan dapat berlakukan metode yang biasa/standar
bagi lingkungan udara ,cairan,dan padatan.pengukuran insekta dapat dilakukan dengan
metode menghitung indeks lalat dan indeks hewan pengerat ,dll.
Demikian pula dengan tungau dan pinjal,yang seharusnya di pantau oleh dinas kesehatan.

8. PAPARAN LINGKUNGAN BIOLOGIS


Lingkungan biologis merupakan lingkungan yang terdiri atas fauna dan flora
,yang berfungsi sebagai sumber sandang ,pangan, papan dan kestabilan
ekosistemnya.selain faktor yang menguntungkan ,di dalam lingkungan ini terdapat juga
berbagai faktor yang membahayakan kesehatan seperti mikroba yang pathogen,vector
penyakit,reservoir penyakit,dan hewan serta tumbuhan beracun secara fisik
membahayakan.Oleh karenanya lingkungan biologis ini dapat memberi paparan yang
beragam terhadap masyarakat,tergantung sikap masyarakat sendiri,bagaimana ia
mengelola lingkungannya.
9. PENGUKURAN LINGKUNGAN SUBYEKTIF
Uraian di atas sebagian besar menguraikan pengukuran factor di lingkungan yang
dapat di ukur secra objektif dengan menggunakan berbagai peralatan dan metode yang
seringkali telah baku. Namun demikian didalam lingkungan terdapat banyak factor yang
tidak dapat di ukur secara objektif, maka perlu pengukuran yang bersifat subjektif. Factor
sedemikian antara lain adalah rasa, bau (intensitas, dapat/tidaknya terdeteksi, ddl), dan
keindahan/estetika. Rasa dapat lebih baik terdeteksi daripada bau, tetapi keduanya sangat
terpengaruh oleh adaptasi dan kebiasaan alat indra manusia.
Pengukuran paparan secara subjektif ini pada hakekatnya dilakukan dengan
sebuah panel. Artinya dikumpulkan sekelompok orang yang berfungsi untuk menentukan
saat deteksi intensitas, dan lain-lain yang perlu diketahui. Kualitas anggota panel harus
terpilih, alat inderanya baik dan ruang uji cobanya harus bebas dari semua factor yang
diukur.
Bau merupakan sensasi yang dapat diukur oleh respons perseptif seseorang.
Persepsi orang terhadap bau sangat variatif, tetapi dalam kasus tertentu bau dapat
terdeteksi pada konsentrasi 1 mol/109 mol udara. Untuk memprediksi intensitas, bau
masih sulit dilakukan karena derjat gangguan yang dirasakan masyrakat sangat berbeda.
Juga terdapat pengaruh dari cuaca.
Rasa pada umumnya sama dengan bau. Rasa dapat terdeteksi apa bila suatu zat
dapat terlarut dalam air liur dan terdetksi oleh putting rasa pada lidah. Rasa yang dapat
terdeteksi adalah rasa manis, pahit, asin,kesat, dan asam.sensitivitas orang cenderung
menurun dengan usia dan bayaknya merokok.
TUGAS

PENGUKURAN PAPARAN LOKAL TERHADAP KESEHATAN

KELOMPOK 5

GABY M.MIRA MANGNGI

LINA ASINTA PARERA

ROSNIANI JENI BIRU

YOHANES RENGGAS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2014

Anda mungkin juga menyukai