LAPORAN SURVEY PAJANAN BISING

Oleh: Jelita Dhedri Megunde Taba

 BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks yang berkaitan
dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat.
Empat faktor menurut Hendrik L. Blum tersebut antara lain lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan atau genetic yang berpengaruh satu sama
lainnya.
Faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan. Kesehatan
lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup lingkungan yang paling dekat dengan kegiatan manusia
adalah rumah dan sekitarnya.
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk tempat kerja. Bahkan bunyi yang kita tangkap melalui telinga kita
merupakan bagian dari kerja misalnya bunyi telepon, bunyi mesin cetak, dan
sebagainya. Adapun bunyi tidak kita inginkan atau kehendaki yang tiba-tiba, misalnya
teriakan orang. Bunyi yang tidak kita inginkan atau kehendaki inilah yang sering
disebut bising atau kebisingan.
Lingkungan yang bising dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Terpajan oleh
kebisingan yang berlebihan dapat merusak kemampuan untuk mendengar (menjadi
tuli) dan juga dapat mempengaruhi anggota tubuh lainnya termasuk jantung.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar pembaca bisa mengerti bahaya
kebisingan di tempat kerja maupun di mana kita berada.

C. WAKTU
28 September 2019
D. TEMPAT
Rawabadak Utara (PT. Dharma Kartika Bhakti)

E. PELAKSANA SURVEY
Jelita Dhedri Megunde Taba
 BAB II
PELAKSANAAN SURVEY

Tata Cara Survey

1. Kaliberasi
Kaliberasi dilakukan sebelum pengukuran Lapangan. Dengan melihat battery dan
mikrophone
2. Cara pengukuran
a. Pengukuran intensitas sumber bising dan lingkungan kerja
- Gunakan SLM skala A dengan respon lambat (slow)
- Catat hasil maksimum dan minimum atau direkam dengan graphic recorder
- Pengukuran luas area kerja dibatasi <100 m2
- >85 dB harus lakukan analisis frekuensi
b. Pengukuran intensitas bising di tempat kerja
- Menilai pajanan bising di tempat kerja, yang pekerjanya selalu berada di
tempat tersebut, bila >85 dB, lanjutkan analisis frekuensi di tiap work station
c. Pengukuran dosis pajanan harian
- Pencatatan terhadap kegiatan setiap pekerja:
 Besarnya intensitas yang diterima
 Lamanya terpajan untuk mengetahui NAB
3. Jenis tipe alat
Peralatan yang digunakan dalam survey kebisingan adalah:
- Sound Level Meter
- Octave Band Analyzer
- Noise Dosimeter
 BAB III
HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN
 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:
Dari pembahasan didapat bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi
kesehatan adalah lingkungan. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup
lingkungan yang paling dekat dengan kegiatan manusia adalah rumah dan sekitarnya.
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk tempat kerja. Bahkan bunyi yang kita tangkap melalui telinga kita
merupakan bagian dari kerja misalnya bunyi telepon, bunyi mesin cetak, dan
sebagainya. Adapun bunyi tidak kita inginkan atau kehendaki yang tiba-tiba, misalnya
teriakan orang. Bunyi yang tidak kita inginkan atau kehendaki inilah yang sering
disebut bising atau kebisingan.
Lingkungan yang bising dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Terpajan oleh
kebisingan yang berlebihan dapat merusak kemampuan untuk mendengar (menjadi
tuli) dan juga dapat mempengaruhi anggota tubuh lainnya termasuk jantung. Oleh
karena itu, marilah kita menjaga tubuh kita dengan menghindari lingkungan bising.

SARAN
Sebaiknya ada pendidikan tentang bahaya kebisingan terhadap masyarakat
dan pekerja. Dan mengadakan tindakan pencegahan terhadap pekerja yang bekerja
pada tempat yang terpajan bising.