BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya adalah
melindungi tenaga kerja dari bahaya yang ditimbulakan selama tenaga kerja
kerja justru akan merugikan keduanya baik perusahaan dan juga terhadap
tenaga kerja.
kerja maka akan menjadikan tenaga kerja yang lain akan membantu tenaga
kecalakaan semetara bagi tenaga kerja itu sendiri tidak bias bekerja karena
buruk yang dialami oleh tenaga kerja diantaranya adalah penyakit akibat
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, sehingga perusahaan yang tidak
2
kerugian yang dapat dijelaskan seperti peristiwa gunung es yang jika kita
semakin besar.
Setiap pekerjaan memiliki risiko bahaya ada tiga factor yang melatar
3. Proses kerja
berkaitan dengan faktor intensitas, frekuensi, durasi dan pola waktu, bising
maksud untuk mengurangi bahaya risiko penyakit akibat kerja dan penyakit
kerja yang tinggi di tempat kerja serta terciptanya lingkungan kerja yang
B. Masalah
Metode apa yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau mengontrol
kebisingan
4
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Kebisingan
Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki,
atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup secara
sederhana Kebisingan dapat diartikan adalah bunyi atau suara yang tidak
5. Jika peningkatan ambang dengar antara > 90 disebut tuli sangat berat
kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu Nilai Ambang Batas untuk
hilangnya daya dengar yang tetap untuk wwaktu terus menerus tidak lebih
dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja adalah
sebagai berikut:
Jenis Kebisingan
Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas:
1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini
relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-
2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini
juga relative tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja
(pada prekuensi 500 1000, dan 4000 Hz). Misalnya gergaji serkuler, katup
gas.
menerus, melainkan ada periode relatif tenang. Misalnya suara lalu lintas,
pendengarnya. Misalnya
berarti segala sesuatu yang berpotensi kecelakaan diantanya adalah suara yang
tidak dikehendaki dan bahaya fisik ditenpat kerja itu sendiri , adanya bahan
kimia di tempat kerja, biologis agent, akibat mekanis kerja listrik dan bahaya
analisis yaitu dengan check list dan mendatangi ditempat kerja itu setelah
kebisingan yang masih dapat diterima oleh tenaga kerja di tempat kerja
1. Gangguan Fisiologis
pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
yang akan
menimbulkan evek
pusing/vertigo.
Perasaan mual,susah
keseimbangan elektrolit.
8
2. Gangguan Psikologis
susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
3. Gangguan Komunikasi
4. Gangguan Keseimbangan
indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah
diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek
bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan
tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan
kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih
kembali.
2) Lama paparan
3) Spektrum suara
5) Kepekaan individu
lainnya
7) Keadaan Kesehatan
c. Trauma Akustik
atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi,
d. Prebycusis
ditempat kerja.
e. Tinitus
11
merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening
seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri
(ILO, 1998).
E. Pengendalian Kebisingan
Pada dasarnya pengendalian kebisingan dapat dilakukan terhadap
1. Sumbernya kebisingan
2. Terhadap perjalannya
3. Terhadap penerimanya
Dengan cara memberikan Alat pelindung diri, dan pengaturan jadwal kerja
berupa
5. Menghindari kebisingan
3. Melakukan tranning
NIHL ) adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka
waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan
Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising yang
tuli saraf koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga. 1,5. Banyak hal
lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekwensi tinggi, lebih lama
ekonomi karena biaya ganti rugi.6,7 Oleh karena itu untuk mencegahnya
Pemakaian alat pelindung diri merupakan upaya terahir yang dilakukan untuk
pendengaran
sesuai dan ergonomis, terjangkau harganya dan tidak terlalu mahal, tidak
menimbulkan efeksamping atau aman dipakai, dan juga tidak mudah rusak
8. Pengukuran kebisingan
Kriteria Kebisingan
14
Komposisi dari suara bising. Diteliti nada apa saja yang ikut membentuk
bising tadi.
lamanya dan kontinuitas suara bising itu. Berapa jamkah setiap hari suara bising itu
nilai tingkat kebisingan siang dan malam. Nilai ini diperoleh dari hasil perata-
rataan hasil pengukuran Leq selama 24 jam. Untuk Leq siang hari (Ls)
malam hari (Lm) dilakukan dari jam 22.00 06.00 pagi ( hasilnya ditambah
Berikut ini adalah Kawasan peruntukan dan baku tingkat kebisingan yang
diijinkan.
empat zona.
dB.
kebisingan 45 55 dB.
16
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK). Kota yang memiliki RDTRK
zona itu tak melebihi nilai ambang batas.Berikut Edaran Menteri Tenaga
untuk Noise exposure time atau waktu paparan kebisingan selama 8 jam,
40 jam per minggu adalah 85 desibel Jika kebisingan lebih dari 85 dBA,
waktu kerjanya harus diperpendek. Jika lamanya shift lebih dari 8 jam,
Act , seorang yang bekerja dalam tempat dengan kebisingan suara 100 dB
hanya dibenarkan bekerja paling lama dua jam sehari di tempat itu. Kalau
bekerja dengan aman selama 195 menit setiap hari (3 jam 15 menit), asal
setiap selesai bekerja selama 15 menit dia diberi istirahat 20 menit. Kalau
menit per hari. Menurut Amerika orang itu boleh dipekerjakan dua jam
Noise Dosimeter
Contoh piranti Analog: Sound Level Meter 407703 Extech Instrument 407703
Spesifikasi Range Skala 40 s/d 120 dB, terbagi dalam optional range skala
Low dan High Low : 40 s/d 80 dB dan High: 80 s/d 120 dB.
18
Prosedur Pengukuran
- Waktu pengukuran adalah 10 menit tiap jam ( dalam 1 hari ada 24 data)
Analisis Pemantauan
19
BAB III
PENUTUP
kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila penerapan waktu
adnministratif dan upaya terahir yaitu dengan cara pemberian APD (Alat
Pelindung Diri) Pencegahan ketulian akibat bising di tempat kerja dapat dilakukan
upaya yang terahir yaitu dengan cara perlindungan terhadap tenaga kerja itu