Streptococcus
Streptococcus pneumoniae Patogen pneumoniae tergolong
Penyakit yang dapat dalam parasit,
disebabkan oleh bakteri merupakan organisme
Streptococcus prokariotik, Diplokokus
Bakteri pneumoniae pada Gram-posistif, memiliki
manusia yaitu penyakit sifat fakultatif pada
pneumonia, yang anaerob ,sering
menyerang saluran berbentuk lancet atau
pernapasan (peradangan berbentuk rantai,
Ukuran : 0,5 - 1,25 µm pada paru-paru). mempunyai simpai
polisakarida.
Alga chorella adalah salah satu alga nonpatogen yang memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Chlorella sp. berkembang biak dengan membelah diri membentuk autospora. Pada
waktu membelah diri membentuk autospora, Chlorella sp. melalui empat fase siklus hidup,
yaitu fase pertumbuhan, pematangan awal, pematangan akhir dan autosprosa (sel induk akan
pecah dan akhirnya terlepas menjadi sel-sel baru).
3. Tuliskan alat, bahan, prosedur kerja (diagram alir): 1 metode untuk mengetahui pertumbuhan sel,
sertakan bagaimana cara menghitung data dari eksperimen tersebut!
Jawab:
Salah satu metode untuk mengetahui pertumbuhan sel adalah Metode Most Probable
Number (MPN).
MPN adalah suatu metode penentuanangka mikroorganisme dengan metode angka
paling mungkin yang digunakan luas di lingkungan sanitasi untuk menentukan jumlah koloni
coliform di dalam air, susu dan makanan lainnya. Metode MPN dapat digunakan untuk
menghitung jumlah bakteri yang dapat memfermentasi laktosa membentuk gas, misalnya bakteri
Coliform. Metode MPN menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana prinsipnya
adalah menghitung jumlah tabung yang positif yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Tabung pada pengujian MPN dinyatakan positif apabila timbul
kekeruhan dan atau terbentuknya gas didalam tabung Durham.
I. Alat dan Bahan yang digunakan
1) Alat
a) Tabung reaksi
b) Tabung durham
c) Kawat ose
d) Pipet ukur
e) Erlenmeyer
f) Lampu bunsen
2) Bahan
a) Lactose broth
b) Mac Conkey Broth (MCB)
c) Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB)
d) Endo agar
e) Sampel uji
II. Prosedur Kerja
Uji Penduga
Hasil Pengamatan ?
Setelah dilakukan uji penduga dan terdapat reaksi positif makan akan dilanjutkan dengan
uji penguat
Uji Penguat
- Pindahkan 1 ose dari tabung yang menunjukkan hasil positif dri uji penduga
kedalam tabung yang berisi BGLB steril
- Beri tanda untuk setiap sampel serta pengencerannya agar tabung tidak tertukar
dan mempermudah pengamatan
- Inkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37oC
- Setelah 24 jam amati daan catat tabung yang menunjukan hasil positif dengan
terbentuknya gas dalam tabung durham
Hasil Pengamatan ?
Setelah uji penguat dilakukan maka akan dilakukan uji terakhir yaitu uji pelengkap
Uji Pelengkap
- Hasil biakan positif pada uji penguat MPN diambil 1 ose biakan
- Goreskan ke permukaan media Endo agar secara zig zag
- Inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
- Amati pertumbuhan koloni pada media Endo agar
- Koloni yang menampakkan adanya warna merah dengan hijau metalik
merupakan koloni bakteri
Hasil Pengamatan ?
b. Seorang farmasis perlu tahu bagaimana cara atau proses perkembang biakan sel
mikroorganisme agar dalam membuat obat untuk menghentikan perkembangan
mikroorganisme yang mengganggu kesehatan seorang pasien, sehingga seorang
farmasis perlu mengetahui bagaimana proses perkembangbiakan mikroorganisme.
Hal ini dilakukan agar seorang farmasis dapat membuat ataupun meracik obat untuk
menyerang mikroorganisme tersebut sehingga dapat menghentikan proses
perkembangbiakan mikroorganisme tersebut sebelum perkembang biakannya
semakin meningkat dan populasi mikroorganisme semakin banyak dalam tubuh.
TUGAS 3
Nama Media
Komposisi Keterangan
Organisme Pertumbuhan
Soal
Jawab
a. Reaksi biokimia dari bakteri Streptococcus adalah dengan tidak menghasilkan enzim
katalase dan oksidase, tetapi dapat melakukan metabolisme secara fermentasi terhadap sejumlah
besar gula (Bhatia dan Ichhpujani, 2004). Bakteri ini dapat meragikan laktosa, glukosa, salisin,
sorbitol, maltosa, desktrin dan lain-lain dengan membentuk asam tanpa gas. Tidak mencairkan
gelatin serta tidak larut dalam empedu 10%. Peka terhadap sulfonamida dan sangat peka terhadap
basitrin dan sifat ini dapat dipakai dalam identifikasi cepat Streptococcus hemolitik kelompok A
(Gupte, 1990).
Streptococcus pneumoniae bersifat fastidious hanya dapat tumbuh pada media yang
diperkaya dengan suplementasi darah. Bakteri dengan enzim katalase negatif akan tumbuh lebih
baik dengan adanya sumber katalase seperti sel darah merah untuk menetralisir H2O2 yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut. S. pneumoniae diklasifikasikan kembali sebagai bakteri anaerob
yang aerotolerant. Penambahan 5- 10% CO2 akan meningkatkan pertumbuhan bakteri ini.
Streptococcus pneumoniae membutuhkan kolin untuk pertumbuhannya. Sebagian besar strain S.
pneumoniae memerlukan vitamin B kompleks (biotin, nicotinamide, pantothenate, pyridoxal,
riboflavin dan thiamine), adenine, guanine, uracil, dan 7– 10 asam amino. Metabolisme energinya
bersifat fermentatif, menghasilkan asam laktat yang dapat menghambat pertumbuhan S.
pneumoniae, penambahan zat yang bersifat alkali pada kultur dengan interval tertentu diketahui
dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri. pH optimum untuk pertumbuhan S. pneumoniae
adalah 7.8 dengan rentang 6.5 – 8.3
b. Streptococus pneumoniae memperoleh nutiris dengan nutiris dengan transportasi melalui
membrane sel (osmosis) dan melalui fagositosis. Fagositosis merupakan proses eliminasi dari
penelanan dan sampai penghancuran partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Proses fagositosis
adalah berupa tahap pengenalan yaitu; migrasi, penelanan, degranulasi dan mikrobisidal atau inter
seluler killing. Semua tahap dari fagositosis ini dapat diuji kemampuannya secara in vitro.
Kemampuan fagositosis dapat berasal dari bahan tertentu baik yang datang dari luar
tubuh/ekstrinsik maupun dari dalam tubuh/intrinsic (Revilla dkk, 2008)
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, T., Siti K., Achmad M., 2016, Aktivitas Antijamur Ekstrak Teripang Darah (Holothuria atra Jeager.)
Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur Penyebab Panu, Jurnal Protobiont , Vol. 5 (1).
Anne, A, G., Judith, B ., Jeffrey I, C., Randall, J, C. , Michael D, G., Don, G., Charles, G., Sophie, H.,
Peter G, K., Michael, N, O., Jane, F, D., dan Koichi, Y. 2015. Varicella Zoster Virus. Author
Manuscript.
Djannatun, T., Jekti, T., Rochani, Riyani , Dian , dan Abdul, 2018, Pemanfaatan darah manusia yang
kadaluarsa sebagai pengganti darah domba dalam pembuatan media Agar Darah Plat (ADP),
Journal School of Medicine, Vol. 2 (1).
Hidayani, M., Safruddin, A., Sri, A., Faridha, I., Nasrum, M., 2018, Spesies Malassezia Pada Pasien Pitiriasis
Versicolor Di Berbagai Medium Kultur, Respondensi : Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ika Putri Sinaga. 2015. STAPHYLOCOCCUS. Dapat diakses pada laman : http://ikaputisinagaa.blogspot.com
Jati, F., Johannes, H., dan Vivi, Endar, H., 2012, Pengaruh Penggunaan Dua Jenis Media Kultur Teknis yang
Berbeda Terhadap Pola Pertumbuhan, Kandungan Protein dan Asam Lemak Omega 3 EPA
(Chaetoceros gracilis), Journal Of Aquaculture Management and Technology, Vol. 1 (1).
Maharsyah, T., Musthofa, L., Wahyunato A., 2013, Efektivitas Penambahan Plant Growth Promoting
Bacteria (Azospirillum sp) dalam Meningkatkan Pertumbuhan Mikroalga (Chlorella sp) pada
Media Limbah Cair Tahu Setelah Proses Anaerob, Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem, Vol. 1 (3).
Maulidyna, A., Purnomo, H., dan Helmia, F., 2018, Perbandingan Pertumbuhan Streptococcus peumoniae
Pada Media Agar Darah Domba Menggunakan Trypticase Soy Agar Dengan Columbia Agar, Jurnal
Kedokteran Diponegoro, Vol. 7 (2).
Medical Laboratory Technologist. 2016. Media Plate Count Agar (PCA), Blood Agar Plate (BAP), Potato
Dextrose Agar (PDA).Dapat diakses pada laman :
https://teknologilaboratoriummedik.blogspot.com
Nur, H., 2018, Hubungan Biologi Sel di Bidang Kefarmasian dapat diakses pada laman :
https://www.kompasiana.com/nur_habibah16/5bf9620e12ae941bc12a5db7/hubungan-biologi-
sel-di-bidangkefarmasian?page=all#sectionall
Prihantini, N., Winny, R., dan Wisnu, W., Pengaruh Variasi Fotoperiodisitas terhadap Pertumbuhan
Chlorella dalam Medium Basal Bold, Jurnal Biota, Vol. 12 (3).
Putri, M., Sukini, dan Yodong, 2017, Mikrobiologi, Kemenkes RI : Jakarta Selatan.
Shabrina, T., Widyawati , Purnomo, H., 2017, Uji Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi Dalam Menghambat
Pertumbuhan Neisseria Gonorrhoeae Secara In Vitro, Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol. 6 (2).