Anda di halaman 1dari 28

Materi 1

Penyakit jantung

Penyakit jantung / penyakit kardiovaskular (PVK) adalah penyakit gangguan fungsi jantung yang
dimana terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan terhadap pembuluh darah pada jantung.Penyakit
jantung merupakan kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa
bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau
gangguan akibat bawaan lahir. Penyakit Aritmia adalah salah satu gangguan jantung yang berbahaya
dimana kecepatan detak jantung berdetak tidak sesuai dengan normal seperti berdetak terlalu cepat
atau berdetak terlalu lambat.

1. Sirih Hijau (Piper Betle L.)

Penggunaan secara empiris ; Tanaman sirih hijau secara empiris telah banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tanaman obat. Tanaman ini banyak
digunakan sebagai bahan obat tradisional dalam bentuk ramuan, yang dikenal dengan
loloh. Loloh berupa air rebusan daun sirih memiliki aktivitas sebagai antioksidan,
antiinflamasi, antiflatlet efek, dan inhibitor cox1/cox2. Air rebusan daun sirih
mengandung senyawa aktif hidroksikavikol (HC). Dari hal tersebut, Loloh air rebusan
daun sirih sebagai obat tradisional ini memiliki potensi pada mekanisme senyawa aktif
yang terkandung dapat mencegah penyakit jantung infark miokard

Manfaat dan kandungan ; Ekstrak air yang diperoleh dari tanaman daun sirih hijau
(Piper betle L.) mengandung senyawa aktif hidroksikavikol (HC) sebagai senyawa fenol
utama dalam daun sirih hijau,yang berpotensi mencegah penyakit jantung infark
miokard. Selain itu, senyawa aktif hidroksikavikol (HC) memiliki efek antimutagenik,
antinitrosasi, dan antikarsinogenik

Mekanisme kerja ; Penyakit jantung infark miokard (MI) merupakan komplikasi


aterosklerosis akibat dari aktivasi dan agregasi trmbosit (platelet) dalam pembentukan
trombus vascular. senyawa nyawa aktif hiroksikavikol dari tanaman daun sirih hijau
menghambat asam arakidonat (AA) dan kolagen yang menginduksi agregasi platelet
(trombosit) serta produksi tromboksan B2 (TXB2). Disamping itu, juga membersihkan
ROS dan menghambat singnal kalsium platelet, yang kemudian dapat mencegah
penyakit jantung infark miokard

2. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)


Penggunaan secara empiris ; Tanaman belimbing wuluh secara empiris dipercaya dapat
mengobati penyakit hipertensi, diabetes melitus, demam, batuk, encok dan
menghilangkan jerawat
Manfaat dan kandungan ; Daun belimbing wuluh mengandung beberapa senyawa, di
antaranya flavanoid, diterpen alkohol asiklik, dieti ftalat, tanin, sulfur, asam sitrat, asam
format, dan kalium sitrat. Khasiat dari daun belimbing wuluh yaitu dapat mengatasi
hipertensi. Dan khasiat lain dari daun belimbing wuluh yaitu dapat digunakan untuk
pemakaian luar untuk gondongan, jerawat, dan rematik. Dengan cara daun belimbing
wuluh dicuci bersih lalu digiling hingga halus dan dipakai sebagai tapal (pemakaian
setempat).
Mekanisme Kerja ; Belimbing wuluh mengandung kalium sitrat, yang berfungsi sebagai
diuretik sehingga pengeluaran natrium cairan meningkat, hal tersebut dapat membantu
menurunkan tekanan darah. Kandungan flavanoid pada daun belimbing wuluh memiliki
potensi sebagai antioksidan yang berguna untuk menurunkan tekanan darah
Mekanisme daun belimbing wuluh dapat menurunkan tekanan darah secara empiris
atau tradisional, daun belimbing wuluh dapat menurunkan tekanan darah melalui
mekanisme diuretik, yakni mengurangi jumlah air dalam plasma darah dengan cara
mengeluarkannya sebagai urine.

3. JAHE (Zingiber officinale R.)

Pengunaan secara empiris ; Secara tradisional Jahe digunakan sebagai pereda sakit
kepala, menghilangkan bengkak, mengatasi sakit pada menstruasi, antiemetik, diuretik,
stimulan, karminatif obat diare pada kolera, disentri dan emenagogum .

Manfaat dan kandungan ; Manfaat jahe salah satunya adalah menurunkan tekanan
darah. Kandungan gingerol dalam jahe mempunyai khasiat sebagai anti-oksidan dan
anti-koagulan sebagai anti kanker dan dapat mencegah penggumpalan darah. Jahe
mempunyai manfaat lain untuk kesehatan yaitu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.

Mekanisme kerja ; Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu dapat
menurunkan tekanan darah melalui blokade saluran kalsium voltage dependen. 6 Jahe
juga dapat menurunkan tekanan darah dengan menghambat aktivasi ACE.2 Jahe
memiliki potensi sebagai obat pencegah faktor risiko hipertensi dan hiperlipidaemia.25
Jahe juga dapat menghalangi kalsium yang menyebabkan kontraksi jaringan otot polos
pada organ & dinding arteri. Hal tersebut mengurangi kontraksi sehingga menghasilkan
relaksasi otot maupun dinding arteri maka aliran darah menjadi lancar dan terjadilah
penurunan tekanan darah.

4. Kelor (Moringa oleifera lamk.)

Penggunaan secara empiris ; Kelor dalam pengobatan tradisional afrika dan india serta
telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencagah lebih dari 300 penyakit,
berbagai bagian dari tanaman kelor bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran
darah, memiliki antitumor, antipiretik, antiepilepsi, antiinflamasi, antiulcer, diuretik,
antihipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan, antidiabetik, antibakteri dan
antijamur

Manfaat dan kandungan ; Kandungan kimia yang terdapat dalam daun kelor yaitu
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolat, triterpenoid/steroid dan tannin.
Alkaloid yang berguna sebagai stimulan sistem saraf, obat batuk, obat tetes mata,
sedative, obat malaria, kanker, dan anti bakteri. Selain itu, senyawa alkaloida dapat
mempercepat kesembuhan luka dengan meningkatkan Transforming Growth Factor α1
(TGFα1) dan Epidermal Growth Factor (EGF). Flavonoid berfungsi sebagai antibiotika,
misalnya pada penyakit kanker dan gangguan ginjal. Beberapa jenis flavonoid seperti
slimirin dan silyburn terbukti mengobati gangguan fungsi hati, menghambat sintesis
prostaglandin sehingga bekerja sebagai hepatoprotektor. Flavonoid juga bekerja
mengurangi pembekuan darah. Fenolat berfungsi sebagai antioksidan, Steroid dapat
berfungsi sebagai bahan baku pembuatan obatSenyawa tannin berfungsi sebagai
antioksidan dan penghambat pertumbuhan tumor.

Mekanisme kerja ; Daun kelor mengandung Flavonoid memberikan efek farmakologi


yaitu perlindungan terhadap fungsi endotel dan menghambat agregasi platelet.
Flavonoid dapat menghambat ACE. Diketahui ACE memegang peran dalam
pembentukan angiotensin II yang merupakan salah satu penyebab hipertensi.
Angiotensin II menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikkan
tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah
lebih banyak mengalir ke jantung, mengakibatkan penurunan tekanan darah

5. SUKUN (Artocarpus altilis  (Parkinson) Fosberg)

Penggunaan secara empiris ; Air rebusan daun sukun yang terasa sepat, terbukti dapat
menolong beberapa jenis penyakit antara lain tekanan darah tinggi, kencing manis,
jantung dan kekakuan leher yang disebabkan tumor, menurunkan kadar kolesterol
darah dan gula darah, pembesaran limpa, serta solusi dalam menyembuhkan penyakit
ginjal.

Manfaat dan kandungan ; Flavonoid, asam hidrosianat, asetilcolin, tannin, riboflavin,


saponin, phenol, quercetin, champerol dan kalium merupakan kandungan kimia daun
sukun yang berkhasiat sebagai obat penyakit seperti ginjal, jantung, tekanan darah
tinggi, liver, pembesaran limpa, kencing manis, asma, dan kanker, dan berperan dalam
keseimbangan pH dan osmolaritas. Daun tanaman sukun mengandung asam
hidrosianat, asetilkolin, kalium, tanin, riboflavin dan flavonoid yang mampu mengatasi
peradangan, menurunkan kadar kolesterol, mengobati penyakit hati, inflamasi, jantung,
ginjal, pembuluh darah, dan berperan dalam penyembuhan penyakit diabetes.

Mekanisme kerja ; Mekanisme kerja senyawa antioksidan dalam menurunkan kadar


kolesterol total dan trigliserida darah diduga bekerja dengan cara penghambatan
terhadap HMGCoA reduktase yang berfungsi sebagai pengkatalis dalam pembentukan
kolesterol dan meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl. LCAT merupakan enzim
yang dapat mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester kolesterol yang lebih
hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat berikatan dengan partikel inti lipoprotein
untuk membentuk HDL baru. Hal ini akan meningkatkan kadar HDL serum. Mekanisme
lain yang mungkin terjadi ialah kemampuan antioksidan dalam mengikat LDL sehingga
dapat mencegah terjadinya stress oksidatif dan mengatasi radikal bebas. Oksidasi
kolesterol LDL merupakan suatu proses biologi yang diduga terlibat dalam mekanisme
proses inisiasi dan akselerasi lesi arteri. LDL yang teroksidasi dapat menyebabkan
viskositas darah menjadi lebih kental dan peluang terjadinya menyumbatan pembuluh
darah (atheroskelosis) menjadi lebih tinggi.
Materi 2

Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima dan memproses semua informasi dari
seluruh bagian tubuh. Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi, dimana seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Jenis-jenis penyakit syaraf pusat yang terdapat dalam sistem ini yaitu: Nyeri, Sakit Kepala, Epilepsi,
Parkinson, Alzheimer, Stroke, Depresi, Bipolar, Skizoprenia. Penyakit Stroke adalah serangan otak yang
timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat
dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak,
sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat
terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat.

1. Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk)

Pengunaan secara empiris ; Secara empiris tanaman kangkung dimanfaatkan sebagai


penenang dan bisa menyebabkan kantuk. Cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan
kangkung sebagai obat tradisional untuk mengatasi kesulitan tidur. Beberapa orang yang
telah mengkonsumsi sayuran kangkung tersebut merasakan mengantuk

Manfaat dan kandungan ; Skrining fitokimia ekstrak kangkung air (Ipomoea aquatica)
mengungkapkan adanya kandungan karbohidrat, flavonoid, sterol, saponin, fenol, alkaloid,
dan terpen. Flavonoid merupakan keluarga baru dari ligan reseptor benzodiazepin yang
memiliki efek sedatif yang dimediasi oleh ionotropika GABA. Tanin merupakan senyawa
metabolik yang bersifat polar yang dapat larut dalam air maupun etanol Tanin juga memiliki
efek depresi SSP non spesifik. Saponin adalah senyawa bersifat polar yang dapat berikatan
dengan reseptor GABA. Ikatan tersebut mengakibatkan saluran ion klorida terbuka,
kemudian terjadi hiperpolarisasi dan menurunkan eksitasi, sehingga timbul rasa kantuk
bahkan sampai tidur.

Mekanisme kerja ; Senyawa alkaloid merupakan ligan yang secara selektif dapat berikatan
pada GABAbinding site, senyawa flavonoid dan glikosida dapat berikatan pada
benzodiazepine binding site, sedangkan senyawa steroid berikatan pada steroid binding site
yang merupakan komponen kompleks protein pada reseptor GABA yang nantinya
mengakibatkan kanal ion klorida terbuka. Hal ini menyebabkan sel sukar tereksitasi sehingga
terjadinya penurunan tonus otot yang ditandai dengan penurunan aktivitas. Kandungan
kuersetin (flavonoid) memicu pusat inhibisi formato reticularis pada sistem saraf pusat,
mempengaruhi reseptor GABA dan ligand-gated ion channel, sehingga penghantaran impuls
terhambat dan reaksi menjadi lambat Hal inilah yang mendasari efek sedasi dapat terjadi

2. Pinang (Areca cathecu L.)

Penggunaan secara empiris ; Pinang atau Arecha catechu (AC) merupakan tanaman yang
mudah ditemukan di Indonesia.Oleh masyarakat lokal di Indonesia AC dikenal sebagai
tumbuhan multi fungsi yang digunakann sebagai bahan kontruksi, obat, komiditas ekonomi,
dan bahan kerajinan. Masyarakat mengkomsumsi pinang untuk meningkatkan sekresi air liur
ketika dikunyah (masticatori).Walaupun pinang banyak dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan, namun pemanfaatannya sebagai obat lebih menonjol dibandingkan fungsi lainnya.
Di indonesia buah pinang digunakan juga dalam dunia pengobatan yaitu mengobati
penyakit seperti cacingan, perut kembung, luka, batuk berdahak, diare, kudis, koreng,
terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, difteri, tidak nafsu makan, sembelit, sakit
pinggang, gigi dan gusi

Manfaat dan kandungan ; Biji pinang mengandung katekin, tanin (15%), lemak asam galat,
getah dan alkaloid seperti arecoline (0,07%), arekain (1%). Arecaidine dan guvacoline,
guvacine dan choline hadir dalam jumlah kecil. Diantaranya, arecoline adalah alkaloid
terpenting,bertindak sebagai agonis pada reseptor muskarinik. Ekstrak Pinangmemiliki efek
stimulan Sistem Saraf Pusat yang sebagian besar disebabkan oleh adanya alkaloid ini
(arecoline). Skrining fitokimia awal ekstrak Pinang menunjukkan bahwa jumlah arecoline
yang terdapat pada buah Pinang basah lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak Pinang
kering. Oleh karena itu peningkatan memori spasial bisa jadi karena jumlah arecoline yang
lebih tinggi yang ada dalam ekstrak Areca catechu basah.

Mekanisme kerja ; Arecoline dapat merangsang reseptor muskarinik (reseptor M) untuk


meningkatkan rangsangan tubuh dan meningkatkan kemampuan belajar dan
memori.arecoline dapat mengurangi mabuk etanol dan reseptor Muskarinik pusat adalah
target molekuler arecoline pada regulasi hipnosis yang diinduksi etanol. Selain itu, arecoline
dapat dengan mudah melewati blood-brain barrier (BBB) untuk mengaktifkan reseptor
Muskarinik di sistem saraf pusat (SSP). Dianggap bahwa efek neuropsikiatri dari mengunyah
buah pinang berhubungan erat dengan arecoline, dan arecoline dapat meningkatkan
hiperaktivitas dan sensitisasi perilaku yang disebabkan oleh morfin pada tikus. Arecoline
adalah agen potensial untuk mengobati mabuk dan beberapa gangguan SSP. Dalam
pengobatan tradisional, mengunyah pinang dapat digunakan untuk meningkatkan daya
ingat. Selain itu, telah dibuktikan secara klinis bahwa arecoline dapat meningkatkan fungsi
kognitif dan memori pada pasien Alzheimer dementia (AD). Penyelidikan terbaru
mengungkapkan bahwa sebagai agonis reseptor Muskarinik, arecoline juga dapat
membalikkan kehilangan memori yang diinduksi skopolamin dan gangguan belajar pada
tikus AD jantan. Jadi, arecoline, konstituen aktif utama pinang, dapat digunakan untuk
memperbaiki pembelajaran dan memori bagi orang tua yang menderita penyakit terkait AD.
Selain itu, alkaloid dalam pinang, khususnya arecoline, dapat digunakan untuk mengobati
skizofrenia dan depresi, dan mengunyah pinang dapat mengurangi gejala skizofrenia

3. Dadap Serep (Erythrina lithosperma)

Penggunaan secara empiris ; Secara empiris, dadap serep (Erythrina lithosperma Miq.)
merupakan tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati demam, sakit perut, pelancar
Air Susu, mencegah keguguran, peradangan dan batuk). Berdasarkan pengalaman empiris,
ternyata daunnya juga digunakan sebagai sayuran sekaligus dapat mengobati gangguan
tidur atau insomnia

Manfaat dan kandungan ; Dadap Serep (Erythrina lithosperma) merupakan salah satu jenis
tumbuhan yang memiliki banyak khasiat sebagai obat tradisional. Tumbuhan ini berkhasiat
sebagai obat untuk berbagai penyakit, diantaranya demam nifas pada wanita, mencegah
keguguran, luka bagian dalam, sakit perut, pelancar ASI, serta kulit batangnya digunakan
sebagai pengencer dahak. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya kandungan alkaloid,
flavonoid, saponin, tannin, dan polifenol, yang terkandung dalam tumbuhan ini. Adanya
kandungan zat-zat inilah yang diduga membuat tumbuhan tersebut dapat digunakan
sebagai antimalaria, antipiretik, antimikroba, dan antiinflamasi Selain itu, kandungan
saponin, flavonoida, dan tanin, dilaporkan dapat menyebabkan efek sedative

Mekanisme kerja ; Efek sedatif yang ditimbulkan melalui pemberian infusa daun kayu galala
diduga merupakan efek dari senyawa yang terkandung di dalamnya yang dapat menekan
sistem saraf pusat. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa hasil uji fitokimia
dari berbagai bagian tanaman galala ini, dilaporkan memiliki kandungan alkaloid, flavonoid,
saponin, tannin, dan polifenol. Seperti halnya mekanisme kerja obat sedatif-hipnotik,
timbulnya efek sedatif-hipnotik pasca pemberian infusa daun kayu galala memiliki
keterkaitan dengan meningkatnya aktifitas GABA, yakni sebuah neurotransmiter utama yang
bekerja pada sinapsis inhibitoris di dalam otak yang menghambat aktifitas susunan saraf
pusat atau SSP. Senyawa kimia yang memiliki pengaruh agonis, seperti Alkaloid, flavonoid,
saponin, dan tanin, bila kontraksi dapat menghasilkan efek maksimum pada reseptor
GABAA. Pengikatan senyawa-senyawa tersebut pada reseptor GABAA di membrane
pascasinaptik akan menghambat enzim GABA transminase sehingga jumlah GABA menjadi
berlebih dalam otak dan menyebabkan perubahan konformasi pada reseptor GABA. Adanya
perbedaan komposisi ion dalam cairan intraselular maupun ekstraselular, mengakibatkan sel
mengubah potensial membrannya sebagai respon terhadap stimulus yang diterima oleh sel
tersebut. Dalam kondisi sel mengubah potensial membrannya maka membran tersebut
lebih permeabel terhadap ion K+ yang meninggalkan sel sehingga saluran atau kanal ion
klorida (gated ion channel) terbuka dan mengakibatkan banyak ion klorida yang masuk ke
dalam sel karena gradient konsentrasinya yang besar. Aliran ion mendorong potensial
membran pada tekanan yang lebih negatif dibandingkan potensial istirahatnya dan
menyebabkan hiperpolarisasi membran. Kondisi ini akan menghambat proses penghantaran
potensial aksinya dan pada akhirnya menyebabkan sel sulit tereksitasi yang ditandai dengan
adanya penurunan aktivitas motorik mencit hingga menurunnya kepekaan terhadap
rangsangan dari lingkungan sekitar. Dengan demikian, daun kayu galala dinilai potensial
dalam mengatasi masalah gangguan tidur (insomnia), baik dari segi kualitas maupun
kuantitas karena mampu mempercepat onset sedatif serta meningkatkan durasi hipnotik.

4. Pala (Myristica fragrans Hout)

Pengunaan secara empiris ; Secara empiris tanaman pala sering digunakan masyarakat
sebagai bahan rempah-rempah masakan, dan sebagai obat penenang dan menidurkan anak.
Weiss E.A menyebutkan bahwa senyawa aromatik myristicin dan elimicin sebesar 2-18%
yang bersifat merangsang tidur.

Manfaat dan kandungan ; Manfaat biji pala dapat sebagai obat hipnotif-sedatif. Kandungan
miristin pada minyak atsiri pala dapat memberikan efek hipnotik sedatif yang akan
mempengaruhi lama waktu tidur.

Mekanisme kerja ; Mekanisme kerja pada umunya dengan meningkatkan aktivitas GABA
(gamma amino butiric acid) dalam otak. Ekstrak daun dan daging buah pala mengandung
alkaloid dan flavonoid, sedangkan saponin hanya ditemukan di ekstrak daun pala. Kelompok
senyawa yang bertindak sebagai antibakteri yaitu flavonoid dan terpenoid. Mekanisme kerja
dari flavonoid dalam menghambat pertumbuhan bakteri, flavonoid menyebabkan terjadinya
kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri
5. Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del)

Pengunaan secara empiris ; Daun Afrika dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sebagai
sumber bahan baku obatobatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam
penyakit. Tanaman ini sering digunakan sebagai pengobatan batuk, sakit gigi, radang gusi,
rematik, antimalaria, antidiare, infeksi kerongkongan, demam, dan pengobatan lambung.
Khasiat lain dari daun afrika selatan adalah mampu meningkatkan kewaspadaan, kecepatan
dan kejelasan alur pikiran, peningkatan fokus, memperpanjang waktu kemampuan
seseorang untuk melakukan pekerjaan yang melelahkan tubuh serta koordinasi tubuh yang
lebih baik.

Manfaat dan kandungan ; Berdasarkan uji pendahuluan fitokimia daun afrika selatan
mengandung flavanoid, alkaloid, saponin, fenol, dan steroid. Kandungan kimia yang
kemungkinan dapat menstimulasi sistem saraf pusat adalah alkaloid dan flavanoid. manfaat
dari alkaloid yaitu dapat menaikan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah
penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam dan
mengeluarkan glukosa dari hati. flavonoid diduga mempunyai efek stimulansia yang bekerja
dengan jalan menghambat fosfodiesterase

Mekanisme kerja ; Tanaman daun afrika selatan atau daun pahit memiliki senyawa
alkaloid.Salah satu golongan alkaloid yang diketahui sebagai stimulansia adalah xantin
dengan mengikat reseptor adenosin di otak, sehingga aktivitas otak meningkat dan hormon
epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan menaikan detak jantung, meninggikan tekanan
darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit
dan organ dalam dan mengeluarkan glukosa dari hati
Materi 3

Penyakit pernafasan

Gangguan sistem pernapasan pada manusia dapat terjadi pada saluran jalan napas (airway)
ataupun pada paru-paru sebagai organ utama sistem pernapasan. Paru-paru merupakan organ yang
berperan penting dalam sistem pernapasan karena memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran oksigen
dan karbondioksida serta merupakan organ yang berhubungan langsung dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) yang bekerja sama dengan jantung untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Batuk
adalah reaksi perlindungan alami terhadap adanya zat yang mengganggu ditenggorokan. Hal ini bisa
disebabkan infeksi atau merupakan pertanda adanya alergi paru-paru termasuk asma. Batuk yang
disertai dengan demam atau dahak biasanya disebabkan oleh adanya infeksi

1. Bawang putih (Allium sativum)

Pengunaan secara empiris ; Bawang putih adalah salah satu tanaman tertua dari semua
tanaman budidaya.Selain sebagai bumbu masak,bawang putih dipercaya sebagai
tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Pemakaiannya sebagian
besar masih bersifat empiris,artinya digunakan secara turun temurun.

Manfaat dan kandungan ; Kandungan kimia dari umbi bawang putih per 100 gram
adalah : Alisin 1,5% merupakan komponen penting dengan efek antibiotik, Protein
sebesar 4,5 gram, Lemak 0,20 gram, Hidrat arang 23,10 gram, Vitamin B1 0,22 miligram,
Vitamin C 15 miligram, Kalori 95 kal, Posfor 134 miligram, Kalsium 42 miligram, Zat besi
1 miligram, serta Air 71 gram. Umbi bawang putih mengandung zat aktif alicin, enzim
alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin,dan nicotinic acid. Bawang
putih (Allium sativum) merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang sering
digunakan sebagai bumbu masak. Selain sebagai bumbu masak, bawang putih juga
memiliki efek farmakologis seperti antibakteri, antijamur, hipolidemik, hipoglikemik,
antitrombotik, antioksidan, dan antikanker sehingga memiliki banyak manfaat seperti
menurunkan tekanan darah, menghilangkan pening di kepala, meredakan nyeri haid dan
meredakan flu.

Mekanisme kerja ; Salah satu antibakteri dari alam yang dapat digunakan sebagai obat
adalah bawang putih (Allium sativum L.). Senyawa yang berperan sebagai antibiotik
alami pada bawang putih adalah allicin. Aktivitas anti bakteri dari ekstrak etanol umbi
bawang putih diduga karena adanya kandungan senyawa allicin. Allicin yang diberikan
secara per oral akan diabsorpsi di usus halus yang kemudian didistribusikan melalui
darah. Dalam proses distribusi, allicin yang tidak berikatan dengan protein akan
memberikan efek farmakologis yaitu sebagai antibakteri. Mekanisme antibakteri dari
allicin adalah dengan cara menghalangi produksi RNA pada bakteri. Ketika RNA tidak
dapat diproduksi, maka sintesis DNA akan ikut terhalangi. Allicin juga mempengaruhi
sintesis lipid pada bakteri, sehingga lapisan fosfolipid pada dinding sel pada bakteri gram
positif maupun gram negatif tidak dapat terbentuk dengan benar. Hal inilah yang
kemudian menyebabkan bakteri tidak dapat membelah diri dan pertumbuhan bakteri
pun terhambat.

2. Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K)

Penggunaan secara empiris ; Salah satu keanekaragaman hayati yang memiliki potensi
untuk dikembangkan sebagai obat tradisional adalah Lengkuas merah (Alpinia
purpurata (Vieill) K. Schum) karena selain mengandung minyak atsiri,ia juga
mengandung golongan senyawa flavonoid, fenol dan terpenoid yang diduga mampu
menghambat pertumbuhan bakteri.
Manfaat dan kandungan ; Zat aktif yang terkandung dalam lengkuas merah (Alpinia
galanga, Linn) adalah flavonoid. Flavonoid dalam rimpang lengkuas merah (Alpinia
galanga, Linn) bermanfaat sebagai antioksidan, meredakan rasa lelah, anti mutagenik,
penghambat enzim siklo-oksigenase dan lipoksogenase dapat merangsang semangat
dan menghangatkan tubuh. Selain itu, rimpang lengkuas merah (Alpinia galanga, Linn)
dipercaya dapat digunakan untuk membantu penyembuhan penyakit kulit, rematik,
digunakan sebagai obat gosok dan pelancar kemih. Manfaatnya terhadap penyakit
pernafasan yakni, Lengkuas Merah dapat menjadi obat untuk penyakit Bronkitis kronis
dngan memberikan aktivitas antibakteri dimana penyakit Bronkitis kronis sebagian besar
disebabkan oleh bakteri salah satunya bakteri Klebsiella Pneumoniae.
Mekanisme kerja ; Infeksi saluran pernapasan adalah penyakit yang umum terjadi pada
manusia.Secara umum penyebab dari infeksi saluran pernapasan adalah berbagai
mikroorganisme, namun yang terbanyak akibat infeksi virus dan bakteri. Lengkuas
memiliki kandungan senyawa flavonoid yang diduga mampu menghambat pertumbuhan
bakteri. Aktivitas antibakteri ekstrak lengkuas merah terkandung pada kandungan
kimianya. Minyak atsiri tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis
besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana. Fenil propana memiliki
percabangan rantai berupa gugus-gugus fenol dan eter fenol. Senyawa fenol memilifi
efek korosif, dapat mendenaturasi protein, merusak dinding dan membran sel serta
menonaktifkan enzim-enzim. Senyawa ini bersifat bakterisid (termasuk mikobakteri),
fungisid, dan mampu menonaktifkan virus-virus lipofilik. Zat aktif pada ekstrak lengkuas
merah yang diduga mempunyai efektivitas sebagai antibakteri adalah minyak atsiri
berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari flavonoid dan fenil propana. Mekanisme
kerja antibakteri ekstrak lengkuas merah dalam menghambat bakteri adalah merusak
susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dinding sel bakteri.

3. Kunyit (Curcuma longa)

Pengunaan secara empiris ; Kunyit, asam jawa dan sirih adalah tanaman yang biasa
dibuat obat tradisional yang dimanfaatkan sebagai obat antiinflamasi. Tanaman ini
secara empiris telah dapat mengurangi efek inflamasi yang ada pada tubuh

Manfaat dan kandungan ; Zat aktif yang terkandung dalam ekstrak rimpang kunyit
(Curcuma longa) yang kemungkinan dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu
kurkuminoid (meliputi kurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin)
dimana dari ketiga senyawa tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar.
Kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga pada suasana asam, sedangkan dalam
suasana basa berwarna merah. Kurkumin mempunyai manfaat sebagai antimikroba,
antiinflamasi, antioksidan , dan antikanker.

Mekanisme Kerja ; Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan salah satu spesies dari
genus Staphylococcus yang bersifat patogen utama bagi manusia. Infeksi oleh S. aureus
ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah. Salah satu infeksi
yang disebabkan oleh bakteri ini adalah Pneumonia yaitu infeksi saluran pernafasan
bagian bawah. Penyakit infeksi ini dapat diatasi dengan menggunakan antibiotika.
Kandungan utama Curcuma domestica V. adalah kurkuminoid dan minyak atsiri yang
dapat berfungsi sebagai antimikroba (broad spectrum). Kurkuminoid dalam rimpang
kunyit merupakan kelompok senyawa fenolik. Mekanisme kerja kurkumin sebagai
antibakteri mirip persenyawaan fenol lainnya yaitu menghambat metabolisme bakteri
dengan cara merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel yang
menyebabkan kebocoran nutrien dari sel sehingga sel bakteri mati atau terhambat
pertumbuhannya.
4. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Pengunaan secara empiris ; Jeruk nipis adalah salah satu tanaman yang banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia baik sebagai bumbu masakan ataupun secara
empirik digunakan sebagai obat. secara empirik jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai
obat batuk, meluruhkan dahak, influenza, dan jerawat. Secara empiris penggunaan buah
jeruk nipis di masyarakat yaitu dengan cara di peras

Manfaat dan kandungan ; Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat digunakan untuk obat
batuk, Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat seperti
asam sitrat, asam amino, minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C dan Juga flavonoid. Minyak atsiri yang
terkandung dalam jeruk nipis mempunyai fungsi sebagai antibakteri dan flavonoid
berperan sangat penting dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

Mekanisme kerja ; Staphylococcus aereus adalah bakteri yang dapat menyebabkan


infeksi pada saluran pernafasan atas, dimana dapat menimbulkan penyakit tonsillitis
(radang amandel). Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan, terdapat beberapa
senyawa kimia metabolit sekunder yang bersifat sebagai antibakteri pada air perasan
buah jeruk nipis yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, saponin, tanin dan
fenolik. Mekanisme antibakteri pada senyawa kimia tanaman dipengaruhi oleh
keberadaan metabolit sekunder yang terkandung didalamnya, dimana mekanisme kerja
tanin sebagai antibakteri adalah menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA
topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk. Selain itu, tanin mempunyai
target pada polipeptida dinding sel sehingga pembentukan dinding sel menjadi kurang
sempurna yang menyebabkan sel bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik maupun
fisik sehingga sel bakteri akan mati. Aktivitas antibakteri flavonoid yaitu membentuk
senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak
membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler. Aktivitas
antibakteri saponin yaitu menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan
naiknya permeabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan
keluar. Mekanisme terpenoid sebagai antibakteri yaitu melalui proses pemecahan
membran oleh komponen-komponen lipofilik sehingga merusak membran sel bakteri.
5. Daun paper mint (Mentha piperita)

Pengunaan secara empiris ; Secara empiris diketahui bahwa daun mint berkhasiat
sebagai obat batuk.Cara pengelolannya adalah ambil 5 lembar daun mint,cuci bersih lalu
panaskan air hingga mendidih.Masukkan daun mint kedalam gelas kemudian siram
dengan air panas,bisa ditambahkan perasan jeruk dan madu.Aduk hingga rata kemudian
diminum selagi hangat.Diminum 2 kali dalam sehari, di waktu pagi dan sore.

Manfaat dan kandungan ; Salah satu tumbuhan herbal yang memiliki aroma yang
menyegarkan adalah daun mint (Mentha piperita). Minyak mint merupakan minyak
mudah menguap yang berasal dari daun mint, dan diperoleh melalui proses distilasi.
Minyak mint banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan, minuman, dan
farmasi yaitu sebagai obat antiseptik, minyak angin, bahan pasta gigi, dan untuk
membantu pernafasan . Daun peppermint dipercaya dapat memulihkan stamina tubuh,
meredakan sakit kepala, mencegah demam, mempunyai sifat antioksidan pencegah
kanker dan menjaga kesehatan mata. Unsur utama dari daun peppermint adalah minyak
atsiri (0,5-4%), yang mengandung mentol (30-55%) dan menthone (14-32%). Mentol
terjadi kebanyakan dalam bentuk bebas alcohol, dengan jumlah antara (3-5%) asetat
dan valerat ester. Monoterpen lain yang hadir termasuk isomenthone (2-10%), 1,8-
cineole (6- 14%), a-pinene (1,0-1,5%), b-pinene (1-2%), limonene (1-5%), neomenthol
(2,5-3,5%) dan menthofuran (1-9%) (Anshori, 2010). Daun peppermint mengandung
vitamin C, provitamin A, fosfor, zat besi, kalsium dan potassium. Serat, klorofil dan
fitonutrien juga banyak terkandung didalam daun peppermint.

Mekanisme kerja ; Daun mint mengandung menthol dan menunjukkan sifat anti bakteri
dan anti virus serta efek antitusif yang dapat memberikan efek relaksasi dan anti
inflamasi serta menghambat hipersekresi lendir saluran napas, sehingga dapat
meredakan status pernapasan. Daun mint dapat memberikan efek relaksasi pada otot
polos trakea, serta memiliki efek anti inflamasi pada bronchitis kronis karena
mengambat hipersekresi lendir saluran napas, yang dapat membuka saluran
pernapasan. Suatu bahan aktif yang terkandung dalam daun mint yaitu menthol,
merupakan suatu senyawa organic yang dapat menghasilkan sensasi dingin pada saat
diaplikasikan pada mulut atau kulit. Selain itu, daun mint (peppermint) juga memiliki
sifat anti bakteri yang akan melonggarkan bronkus sehingga melancarkan pernapasan.
Materi 4

Gastroenterologika

Gastroenterologika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai sistem pencernaan manusia. Sistem
pencernaan adalah suatu sistem kerja organ untuk mengubah makanan menjadi energi yang diperlukan
oleh tubuh, mulai dari mulut hingga anus, dan meliputi tenggorokan, esofagus, perut, usus kecil,
pankreas, kantung empedu, hati, usus besar dan rektum. Beberapa contoh penyakit gastroenterologika
yakni diare, mual muntah, stomatik, gastritis, dan ulkus.

1. Daun jambu biji (Psidium guajava)

Pengunaan empiris ; Cara pemanfaatan daun jambu biji yaitu dengan merebus daun jamb biji
segenggam, dengan tambahan 2 gelas air. Selanjutnya satukan air dengan helaian daun jambu
biji untuk direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Kemudian didinginkan dan air rebusan daun
jambu biji dapat diminum oleh penderita diare. Masyarakat Lain menggunakan jambu biji
dengan cara daun jambu biji yang muda langsung dimakan, dengan demikian kandungan tanin
yang ada tidak akan hilang dan terambil seluruhnya.

Manfaat dan kandungan ; Jambu biji atau yang dikenal dengan nama lokal gelime yang termasuk
kedalam famili myrtaceae. Daun jambu biji dapat diolah sebagai obat diare. Mengandung
beberapa bahan aktif antara lain tanin, flavonoid, guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam
malat, damar, dan asam oksalat, tetapi hanya komponen khusus seperti flavonoid, tanin, minyak
atsiri, dan alkaloid yang memiliki efek farmakologi sebagai antidiare terutama pada penyakit
diare yang disebabkan oleh bakteri. Daun jambu biji mengandung zat samak, minyak atsiri,
triterpenoid, leukosianidin, kuersetin, asam arjunolat, resin, dan minyak lemak.

Mekanisme kerja ; Jambu biji mempunyai kandungan aktif yaitu tanin, tanin bersifat
adstringensia (pengelat) karena dapat menciutkan selaput lendir usus. Sehingga mengurangi
pengeluaran cairan diare dan desentri.

2. Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.)


Penggunaan secara empiris ; Daun pisang (Musa sapientum) dimanfaatkan untuk mengobati
luka sayat, lecet dan luka pada lambung oleh warga India di daerah barat dari Ghat. Berdasarkan
studi etnobotani, buah pisang secara tradisional digunakan untuk mengobati diare (buah yang
belum matang), disentri, lesi saluran pencernaan, hipertensi. Serbuk kering daunnya digunakan
untuk penyakit kulit eksema dan mendinginkan luka lecet maupun luka bakar. Bunganya untuk
menyembuhkan disentri dan menoragia. Bonggol pisang digunakan untuk mengobati penyakit
cacing di saluran pencernaan, diabetes, hemoroid, luka bakar maupun sayat. Pelepah batang
semua dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit gangguan pencernaan seperti diare, disentri,
kolera, pembuangan batu ginjal, saluran kemih serta penawar racun ular.

Manfaat dan kandungan ; Kandungan vitamin B6 dan lemak yang rendah sangat baik untuk
menu diet, kandungan kalori, vitamin C, asam falat serta enzim dapat mengatasi sakit maag,
baik untuk mengatasi masalah pencernaan, menurunkan kadar gula darah, daunnya dapat
dijadikan sebagai pembungkus makanan, daunnya sebagai pemberi aroma pada makanan,
batangnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan tangan, kulit pisang digunakan sebagai
pupuk organik, daun dan kulit pisang dapat dijadikan sebagai pakan lemak. tanaman pisang
dimanfaatkan dalam kehidupan harian maupun ritual adat istiadat, seperti contohnya daun
sebagai pembungkus makanan serta kue basah tradisional, jantung pisang dimasak menjadi lauk
pauk, pelepah pisang digunakan sebagai tali serta obat tradisional, serta tangkai daun dijadikan
mainan kuda-kudaan. Daun pisang juga dimanfaatkan dalam upacara adat baik sebagai alas
makanan maupun pembungkus kue sesajen. Berdasarkan uji fitokimia kulit pisang mengandung
flavonoid, alkaloid, tanin/polifenol, saponin dan triterpenoid. Kulit buah pisang mengandung
tanin. Senyawa tanin digunakan untk pengobatan luka bakar dengan cara mempresipitasiikan
protein dan karena ada daya antibakteri.

Mekanisme kerja ; Aktivitas antitukak lambung pada ekstrak metanol kulit pisang dapat
dihubungkan dengan adanya metabolit sekunder yang berperan dalam menyembuhkan tukak
lambung seperti golongan fenol dan flavonoid. Metabolit sekunder tersebut dapat menangkal
radikal bebas khususnya langsung pada lambung. Flavonoid dapat meningkatkan kadar
eicosanoid sehingga meningkatkan ketersediaan dari arakidonat yang berhubungan dengan
sintesis prostaglandin. Seperti yang telah diketahui bahwa prostaglandin merupakan salah satu
faktor defensif di dalam lambung yang berperan dalam sintesis mukosa lambung. Selain itu juga,
flavonoid dapat menstimulasi proliferasi seluler, meningkatkan ketahanan mukus, berefek
antioksidan dan menghambat sekresi asam lambung sehingga dapat menyembuhkan tukak.

3. Kayu manis (Cinnamomum sp.)


pengunaan secara empiris ; Secara empiris tumbuhan kayu manis pada bagian kulit batang
pohonnya telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk menurunkan glukosa
manfaat dan kandungan ; Kulit kayu manis dan daunnya memiliki kandungan minyak atsiri,
saponin dan flavonoid yang sudah banyak digunakan sebagai tanaman herbal yang
berkhasiat untuk berbagai penyakit. Kandungan terbesar dari kulit kulit kayu manis adalah
minyak atsiri yang mempunyai kandungan utama senyawa sinamaldehid (60.72%), eugenol
(17.62%) dan kumarin (13.39%). Kandungan tersebut memiliki potensi sebagai antibakteri
mekanisme kerja ; saponin sebagai antibakteri adalah menurunkan tegangan permukaan
sehingga mengakibatkan naiknya permiabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa
intraseluler akan keluar. Sedangka Flavonoid dapat membentuk kompleks dengan protein
ekstraseluler yang dapat merusak dinding sel bakteri yaitu terjadi kebocoran sehingga
mengakibatkan keluarnya senyawa intraseluler. Tanin memiliki aktivitas antibakteri yang
berhubungan dengan kemampuannya untuk menginaktifkan adhesin sel mikroba juga
menginaktifkan enzim dan menggangu transpor protein pada pada lapisan dalam sel.

4. Lidah buaya (Aloe vera)

Pengunaan secara empiris ; Tanaman lidah buaya yang banyak tersebar di indonesia adalah jenis
barbadansis yang memiliki sinonim Aloe vera linn. Lidah buaya telah digunakan untuk kesehatan
pencernaan tetapi dapat pula untuk pereda rasa nyeri pada luka luar seperti luka bakar, luka
infeksi karena pemasangan infus (phlebitis), selain itu juga membantu mempercepat penurunan
sekresi asam lambung (produksi HCl turun) dan membantu pH lambung normal yaitu antara 1-2
hingga 4-5 (phlebitis). Cara pemanfaatan lidah buaya dapat di konsumsi dalam bentuk jus
dengan 1 kali sehari setiap pagi. Cara pembuatannya adalah menyiapkan 2 batang sedang daun
aloe vera, air 200 ml dan sedikit madu. Cuci bersih daun lidah buaya pisahkan kulitnya kemudian
potong-potong setelah itu cuci kembali hingga lendirnya berkurang. Masukkan potongan lidah
buaya, air dan madu kedalam blender kemudian blender hingga halus. Jus aloe vera siap
dikonsumsi dan mampu menurunkan intensitas nyeri gastritis.

Manfaat dan kandungan ; Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih dikenal sebagai tanaman hias
dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan. Lidah buaya ini mengandung berbagai
zat aktif yang dapat menyembukan berbagai penyakit, seperti mengobati penyakit gastritis
(maag). Penyakit gastritis ditimbulkan karena adanya peningkatan asam lambung yang
berlebihan. Lidah buaya mengandung saponin, tenin, asam glutamat, asam aspartat, asam folat,
salisilat dan asam asam amino terutama leusin, lisin, valin dan histidin.
Mekanisme kerja ; Lidah buaya (Aloe Vera) mengandung saponin dan tenin yang dapat
memperbaiki peradangan sehingga tidak menjadi lebih buruk, selain itu aloe vera juga
mengandung zat bradykinase, karbiksipeptidase serta salisilatnya dapat mengurangi ketidak
nyamanan yang berupa mual, kembung, muntah, sakit atau nyeri pada lambung yang
disebabkan oleh peradangan tersebut.

5. Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Penggunaan secara empiris ; Secara empiris, diindonesia tanaman adas ini digunakan sebagai
bumbu masak, lalapan, obat herbal tradisional seperti ramuan obat batuk, sakit perut, perut
kembung, mual, diare, demam, susah tidur, sariawan, kurang nafsu makan, datang bulan tidak
teratur dan juga sebagai bahan obat gosok untuk masuk angin, karena aromanya yang wangi
dan terasa hangat.

Manfaat dan kandungan ; Tanaman adas (Foeniculum vulgare Mill.) memiliki banyak manfaat
seperti pada bidang industri dan bidang pangan. Di bidang industri, adas banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, jamu, dan bumbu masak. Di bidang pangan, daun adas
banyak dimanfaatkan sebagai sayuran, sedangkan bijinya banyak dimanfaatkan sebagai bahan
baku bumbu dapur. Tanaman adas memiliki aroma yang khas dan berkhasiat untuk Perut
kembung, diare, sembelit, karminatif (peluruh pengeluaran gas),menghilangkan rasa nyeri,
mengurangi pembengkakan, melancarkan peredaran darah, menambah nafsu makan,
mengobati gangguan lambung, dan merangsang produksi ASI.Biji Adas mengandung minyak
atsiri (oleum foeniculi) 1-6%, dengan komponen aktifnya anisaldehid yang mengandung 50-60%
anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, estragol (methyl chavico),
stigmasterol, kamfena, saponin, lavonoida, polifenol, asam anisat, dan 12% minyak lemak.

Mekanisme kerja ; Tanaman adas memiliki banyak komponen senyawa penyusun, salah satu
penyusun utama biji adas yaitu adalah senyawa anethol dengan jumlah kandungan sebesar 50-
60% yang terdapat pada biji minyak adas. Kandungan senyawa anethol yang terdapat dalam biji
minyak adas ini memiliki aroma yang khas dan dapat digunakan sebagai obat karena memiliki
efek farmakologis yang berkhasiat sebagai karminatif (peluruh gas). Senyawa Anethol mampu
meluruhkan gas didalam saluran cerna dengan cara meningkatkan peristaltik usus saluran cerna
dan merangsang pengeluaran gas dari saluran pencernaan sehingga mampu mengeluarkan dan
meningkatkan frekuensi buang angin
Materi 5

Antirematik dan antiflogistik

Asam urat merupakan sisa hasil akhir metabolisme purin baik yang berasal dari makanan yang
dikonsumsi maupun yang berasal dari pemecahan protein tubuh (sel tubuh yang rusak). Penumpukan
asam urat berlebihan di dalam tubuh bisa memicu. Gout yang merupakan penyakit arthritis (radang
sendi). Gout adalah penyakit gangguan metabolisme purin dimana terjadi produksi asam urat berlebih
(Hiperurisemia) sehingga terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan. Penumpukan
asam urat akan menyebabkan radang disertai pembengkakan sendi (biasanya lutut dan kaki)

1. Tanaman seledri (Apium graveolens)

Penggunaan secara empiris ; Manfaat empiris seledri sebagai ramuan tunggal tidak jauh
berbeda yaitu sebagai pelancar buang air kecil, asam urat, gangguan kelemahan syaraf,
penghilang sakit (sakit kepala). Khasiat lain yang diakui adalah sebagai antioksidan, antibakteri,
anti platelet, anti proliferative, gangguan pernafasan, konstipasi, serak, inflamasi, luka, lumbago,
gangguan pengeluaran ASI dan aprodisiak. Daun, dan biji tanaman seledri digunakan untuk
rematik, gout, radang saluran kencing, rematoid artritis, diuretik, batu kandung kemih,
profilaksis agitasi syaraf, kekurangan nafsu makan dan cacingan.

Manfaat dan kandungan ; Seledri banyak digunakan untuk menanggulangi bermacam-macam


penyakit yaitu rematik/asam urat, darah tinggi, demam, sakit mata, stroke/lumpuh dan kencing
manis. Akar seledri berkhasiat sebagai diuretik dan skomakik. Biji dan buahnya berkhasiat
sebagai antispasmodik, menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, karminatif, afrodisiak,
dan sedatif. Seledri juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah (hipotensif), pembersih
darah, memperbaiki fungsi hormon yang terganggu, dan mengeluarkan asam urat yang tinggi.
Setelah diteliti lebih lanjut, seledri juga berperan sebagai antikanker. Seledri mengandung
phenols dan furocoumarins. Furocoumarins terdiri atas celerin, bergapten, apiumoside,
apiumetin, apigravrin, osthenol, isopimpinellin, isoimperatorin, celereoside, and 5 and 8-
hydroxy methoxypsoralen. Phenols (155.41-177.23mg/100g) terdiri atas graveobioside A and B,
flavanoids (apiin, apigenin), isoquercitrin, tannins (3.89-4.39 mg /100 g) dan phytic acid.

Mekanisme kerja ; rebusan biji seledri (Apium Graveolens L) dapat meringankan nyeri penderita
reumatik dengan pemberian 1,3g biji seledri yang kemudian direbus menggunakan air sebanyak
2 liter sehinggan menyisakan air rebusan sebanyak 200ml dan di minum 3 kali dalam sehari.
Impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf
pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka
dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut
merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. Saat terjadi nyeri suatu keseimbangan aktivitas
dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan.
Neuron delta-A dan C melepaskan substansi P untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme
pertahanan. Selain itu, terdapat termoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih
cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal
dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan. Namun, apabila masukan
yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan
tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak,
terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodifikasi nyeri. Pada tahap modulasi
nyeri/pada jalur desenden, efek dari air hangat (termoreseptor) pada alur saraf desenden dapat
melepaskan opiat endogen, seperti endorfin dan dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang
berasal dari tubuh yang dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Neuromedulator ini
menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi P yang dapat
mengurangi nyeri bahkan menghentikan nyeri.

2. Tanaman Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Penggunaan secara empiris ; Herba meniran memiliki manfaat untuk mengobati penyakit
kuning, kencing nanah (gonorrhoea), gangguan pencernaan, diabetes, luka pada kulit, diare,
radang usus, meredakan sariawan, infeksi saluran kencing, radang hati, dan penambah nafsu
makan. Di Malaysia meniran digunakan untuk mengobati sengatan tawon, gatal, dan penyakit
kulit. Sementara di India masyarakat menggunakan meniran untuk mengatasi gangguan
penyakit kulit seperti kurap, kudis, dan kutil.

Manfaat dan kandungan ; Dapat mencegah kerusakan hati,mencegah batu ginjal,meredakan


radang memperkuat imun,antikanker mengobati diare,mengendalikan diabetes,dan dapat
mengobati penyakit sendi degenerative. Meniran (Phyllanthusniruri L.) banyak mengandung
beberapa Senyawa yaitu: Flavonoid, Tanin, Alkaloid, Lignan, Saponin

Mekanisme kerja ; Daun meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki fungsi sebagai analgetik dimana
terdapat senyawa flavonoid yang mekanisme kerjanya menghambat kerja enzim
siklooksigenase. Dalam Menurunkan kadar glukosa terutama diperankan oleh senyawa flavanoid
kuesterin melalui pengeluaran insulin oleh sel-β pankreas atau mengubah metabolisme glukosa.
Flavanoid kuesterin berperan meningkatkan sekresi insulin oleh sel-β pankreas melalui
mekanisme dalam mempertahankan sel beta yang masih berfungsi serta memperbaiki kerja
pankreas sehingga sekresi insulin oleh sel-β pulau langerhans
3. Tanaman Salam (Syzygium polyanthum)

Pengunaan secara empiris ; Secara empiris, air rebusan daun salam digunakan oleh masyarakat
untuk pengobatan penyakit kolesterol tinggi, kencing manis, hipertensi, gastritis dan diare.

Manfaat dan kandungan ; sebagai bumbu masak untuk menambah aroma, memberi warna
maupun meningkatkan cita rasa makanan dan sebagai bahan obat tradisional seperti obat
diabetes mellitus, gangguan lambung, hipertensi dan kolesterol. Daun salam diketahui
mengandung flavonoid, minyak atsiri, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton,
saponin, karbohidrat, selenium. Vitamin yang terkandung dalam daun salam, yaitu vitamin A,
vitamin C, vitamin E. Daun salam juga mengandung tannin, saponin dan niacin.

Mekanisme kerja ; Mekanisme xantin oksidase dimulai dari xantin oksidase mengkatalisis
oksidasi hypoxantin menjadi xantin dan selanjutnya xantin menjadi asam urat. Daya hambat
terhadap pembentukan xantin oksidase dipengaruhi oleh kandungan metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman. Flavanoid merupakan kandungan metabolit sekunder yang memiliki
daya hambat yang tinggi dalam menurunkan aktifitas xantin oksidase. Flavanoid menghambat
aktivitas enzim xantin oksidase melalui interaksi dengan enzim pada gugus samping dan
mekanisme inhibisi kompetitif. Flavanoid memiliki aktivitas menghambat xantin oksidase karena
posisi gugus hidroksilnya lebih mudah menangkap elektron dari sisi aktif xantin oksidase.

4. Tanaman Sirsak (Annona Muricata Linn)

Penggunaan secara empiris ; Tanaman sirsak secara empiris telah banyak dimanfaatkan sebagai
obat dimana daunnya dapat digunakan sebagai obat wasir, sakit kandung kemih, diare pada
bayi, disentri, dan sebagai sumber vitamin C. Daun sirsak dapat digunakan sebagai peluruh
keringat, anti kejang dan mempercepat masaknya bisul.

Manfaat dan kandungan ; Manfaat tanaman

Buah sirsak berkhasiat mencegah dan mengobati diare, maag, disentri, demam, flu, menjaga
stamina dan pelancar ASI. Bunga digunakan sebagai obat bronkhitis dan batuk. Biji digunakan
untuk mencegah dan mengobati astrigent, karminatif, penyebab muntah, mengobati kepala
berkutu dan parasit kulit serta obat cacing. Kulit batang digunakan untuk pengobatan asma,
batuk, hipertensi, obat parasit, obat penenang dan kejang. Akar digunakan untuk obat diabetes
(khusus kulit akarnya), obat penenang dan kejang. Di antara bagian-bagian tanaman sirsak
tersebut, daun juga bermanfaat sebagai obat penyakit jantung, diabetes dan antikanker yang
merupakan senyawa antioksidan. Manfaat sirsak lainnya juga sebagai terapi pengobatan batu
empedu, antisembelit, asam urat dan menigkatkan selera makan. Khasiat sirsak, yang sudah
diketahui dan diteliti yaitu sebagai antioksidan, antigout ,anti bakteri, anti malaria, antimolusca,
analgesik, anti inflamasi, cacingan atau parasit, hipertensi, depresi atau stres, dan menormalkan
syaraf yang tertekan. Daun Sirsak ( A. muricata L.) mengandung senyawa metabolit seperti
flavonoid, tanin, fitosterol, kalsium oksalat dan alkaloid. Antioksidan yang terkandung dalam
buah sirsak adalah vitamin C dan juga memiliki kandungan senyawa polifenol yang tinggi.

Mekanisme kerja ; Sifat antioksidan yang terdapat pada daun Annonna muricata dapat
mengurangi terbentuknya asam urat melalui penghambatan produksi enzim xantin oksidase.
Buah dan daun sirsak yang mengandung flavonoid memiliki kemampuan dalam menghambat
aktivitas xanthine oxsidase yang terkait dengan strukturnya. Struktur flavonoid secara umum
terdiri atas tiga cincin benzene. Adanya modifikasi tertentu menimbulkan adanya klasifikasi
flavonoid seperti flavanols dan flavones. Flavanols dan flavones mampu menghambat aktivitas
xantin oksidase karena ikatan atom C-nya yang merupakan ikatan rangkap. Selain itu, penderita
gout mengalami kerusakan jaringan tulang rawan, pada tulang rawan tersebut terdiri atas sel-sel
kondrosit, di dalam sel kondrosit berlangsung reaksi sintesis dan sekresi matriks ekstraseluler.
Ekstra mangostine dan lainnya yang terkandung dalam daun sirsak (tanin, resin, alkaloid
murisin) terbukti mampu menghambat kerusakan matrik ekstraseluler serta menstimulasi
ekspresi beberapa asosiasi gen penyusun kartilago seperti kolagen yang terdiri atas kolagen I
dan kolagen II serta agrecan sehingga membantu meregenerasi jaringan tulang rawan sehingga
nyeri yang dirasakan penderita gout dapat berkurang.

5. Bangle (Zingiber cassumunar)

Penggunaan secara empiris ; Di Indonesia, bangle dikenal sebagai salah satu tanaman obat
tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa untuk mengatasi kulit yang kemerahan.
Tanaman bangle juga digunakan sebagai obat anti diabetes yang didapatkan dari rimpang
tanaman bangle.

Manfaat dan kandungan ; Beberapa manfaat dari bangle (Z cassumunar) yaitu mengatasi
gangguan gastrointestinal , antioksidan, antelmintik , serta antifungi . Rimpang Z cassumunar
juga telah dimanfaatkan untuk asma, dan juga sebagai antiinflamasi khususnya pereda nyeri
sendi. Kandungan tanaman bangle yakni terpenoid, fenilbutanoid, saponin, flavonoid, minyak
atsiri, tanin, dimetoksifenil butadiena.

Mekanisme kerja ; Tanaman Bangle memiliki kandungan kimia salah satunya adalah Saponin
yang berfungsi sebagai antiflogistik. Mekanisme kerja saponin termasuk dalam kelompok
antibakteri yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri yang mengkibatkan kerusakan
membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri
yaitu protein, asam nukleat, dan nukleotida. Hal ini akhirnya menyebabkan sel bakteri
mengalami lisis . Kesinambungan mekanisme kerja ini dengan antiflogistik ialah bisa diterapkan
pada penyakit Demam reumatik, yaitu penyakit peradangan, yang merupakan komplikasi dari
radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus.
Materi 6

Urologika

Urologi adalah bidang kedokteran yang berfokus pada sistem reproduksi laki-laki serta organ saluran
kemih pria maupun wanita. Saluran kemih dan reproduksi letaknya berdekatan sehingga gangguan pada
satu bagian sering memengaruhi bagian lainnya. Pada pria, sistem perkemihan tumpang tindih dengan
sistem reproduksi. Penyakit urologi meliputi antiseptic saluran kemih, diuretic, gangguan prostat dan
peluru batu ginjal

1. Pegagan (Centella asiatica (L.)

Penggunaan secara empiris ; Centella asiatica L.Urb merupakan tanaman obat yang secara
empiris terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini dikenal dengan sebutan
daun pegagan yang umumnya tumbuh sebagai tanaman liar. Secara empiris daun pegagan yang
digerus dan ditambahkan sedikit air dapat digunakan sebagai obat kompres serta obat luka.

Manfaat dan kandungan ; Khasiat dan manfaat pegagan antara lain karena pegagan
mengandung sejumlah nutrisi dan komponen zat kimia yang memiliki efek terapeutik. Herba
pegagan dipilih sebagai bahan utama karena termasuk salah satu tanaman unggulan. Penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pegagan mempunyai aktivitas diuretik pada dosis 500
mg/kg BB dan penelitian juga menyatakan bahwa infusa daun pegagan dengan kadar 7,5% yang
paling baik untuk melarutkan kalsium batu ginjal yaitu sebesar 153,7275 ± 1,0155 mg/. Senyawa
kimia yang terdapat dalam pegagan (Centella asiatica L.Urb). yaitu mengandung golongan
senyawa flavonoid, fenolik, saponin, steroid, alkaloid dan tanin.

Mekanisme kerja ; Senyawa yang berperan dalam peluruh batu ginjal selain flavonoid adalah
kalium. Kalium menyebabkan tumbuhan berkhasiat sebagai diuretik. Kalium akan bereaksi
dengan batu ginjal yang berupa kalsium karbonat , karena kalium akan menyingkirkan kalsium
untuk bergabung dengan oksalat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Sehimgga endapan
batu ginjal tersebut akhirnya larut dan keluar bersama urin.
2. Kulit batang langsat (Lansium domesticum coor)

Penggunaan secara empiris ; Kulit batang langsat telah digunakan turun temurun sebagai obat
batu ginjal, tekanan darah tinggi, dan kencing manis (diabetes). Secara empiris rebusan kulit
batang langsat digunakan untuk mengobati sembab karena senyawa aktif yang terdapat pada
kulit batang langsat tersebut adalah flavonoid yang dapat melarutkan batu ginjal tersebut.

Manfaat dan kandungan ; Salah satu tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional
adalah Lansium parasiticum (Osbeck) Sahni & Bennet atau yang dikenal dengan kulit batang
langsat. Oleh masyarakat asia tenggara banyak digunakan sebagai obat tradisional karna lebih
murah dan memiliki efek samping yang kecil sehingga masyarakat memilih tanaman tersebut
dan karna kulit batang langsat tersebut. Data hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa
ekstrak etanol (96%) kulit batang langsat Lansium parasiticum (Osbeck) Sahni & Bennet tersebut
mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, dan terpenoid.

Mekanisme kerja ; Senyawa metabolit sekunder penanda dari tanaman ini adalah flavonoid,
saponin, dan terpenoid. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan
merupakan zat bioaktif yang berkaitan dengan kandungan kimia dalam tumbuhan sehingga
dapat digunakan sebagai bahan obat. Aktivitas farmakologi dari tanaman ini disebabkan adanya
senyawa metabolit sekunder salah satunya flavonoid. Flavonoid mempunyai efek diuretic yaitu
dapat meningkatkan volume urin. Senyawa flavonoid merupakan suatu kelompok senyawa
fenol. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian zat warna
kuning yang ditemukan dalam tumbuhan. Penggunaan ekstrak etanol kulit batang langsat
terbukti melarutkan batu ginjal kalsium dengan cukup baik dengan konsentrasi 1,5 %. Hal ini
juga menunjukkan bahwa senyawa aktif yang ada dalam kulit batang langsat dapat melarutkan
batu ginjal kalsium yang salah satunya adalah flavonoid. Berdasarkan uji penapisan fitokimia,
ekstrak kulit batang langsat mengandung flavonoid. Kalsium pada batu ginjal dapat membentuk
senyawa kompleks dengan gugus –OH dari flavonoid sehingga membentuk Ca-flavonoid.
Senyawa komplek ini dapat lebih mudah larut dalam air, sehingga air yang ada dalam urin akan
membantu kelarutan batu ginjal tersebut.
3. Patikan kebo (Euphorbia hirta L)

Penggunaan secara empiris ; Secara empiris masyarakat menggunakan tanaman patikan kebo ini
sebanyak 60 gram sebagai peluruh air seni (diuretik).

Manfaat dan kandungan ; Tumbuhan Patikan Kebo telah banyak digunakan sebagai obat
tradisional di negara-negara yang terletak di kawasan tropis, seperti Afrika, Asia, Amerika, dan
Australia. Tumbuhan tersebut telah dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti
disentri amuba, diare, borok, asma, bronkhitis, demam, penyakit pada alat genital (misalnya
gonorrhoea). Kemampuan tumbuhan Patikan Kebo dalam mengobati berbagai macam penyakit
ini melibatkan senyawa-senyawa kimia di dalamnya yang dapat bersifat antiseptik, anti-
inflamasi, antifungal, dan antibakterial, seperti kandungan tanin, dan flavonoid. Selain itu,
terdapat pula kandungan senyawa aktif lainnya, seperti alkaloid.

Mekanisme kerja ; Kandungan senyawa yang terdapat pada patikan kebo mempunyai aktivitas
sebagai diuretik yaitu flavonoid dimana mekanisme kerjanya menghambat reabsorbsi Na+ , K+ ,
dan Cl- sehingga terjadinya peningkatan elektrolit di tubulus sehingga terjadilah diuresis .
Flavonoid merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas biologis sebagai diuretik. Mekanisme
kerja flavonoid jenis flavonol yang diduga sebagai diuretik yaitu dengan menghambat reabsorbsi
Na+ , K+ , dan Cl- sehingga terjadi peningkatan elektrolit di tubulus sehingga terjadilah diuresis.
Dengan meningkatnya ekskresi juga akan meningkatkan ekskresi air dan menyebabkan volume
urin bertambah.

4. Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)

Penggunaan secara empiris ; Tanaman Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) merupakan
obat herbal yang secara empiris memiliki efek diuretik dan telah dipercaya banyak negara untuk
mengobati berbagai penyakit seperti hipertensi, aterosklerosis, radang ginjal, deman, influenza,
hepatitis, kencing manis, dan lain-lain. Tanaman kumis kucing di Indonesia digunakan secara
merata sebagai diuretik atau peluruh kencing.
manfaat dan kandungan ; Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat adalah tanaman
kumis kucing. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) berkhasiat untuk menghancurkan
batu ginjal, melancarkan pengeluaran urin, mengurangi proses radang kandung kemih, dan
menurunkan kadar glukosa darah. Aktivitas farmakologi dari tanaman ini disebabkan adanya
senyawa metabolit sekunder seperti; ortosiphon, sinensetin, saponin, dan garam alkali terutama
kalium (0.6-3.5%). Tanaman kumis kucing juga mengandung senyawa flavonoid yang
mempunyai aktivitas biologis sebagai diuretik. Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus
Blume) merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemui dan memiliki aktivitas diuretik.
Beberapa penelitian sebelumnya telah melakukan pengujian ekstrak kumis kucing sebagai
antioksidan, anti inflamasi, dan antilitiasis. Senyawa metabolit sekunder penanda atau marker
dari tanaman ini adalah sinensetin, sedangkan kandungan senyawa turunan flavonoid yang lain
antara lain yaitu eupatorin, 3 - hydroxy-5,6,7,4-tetrametoksi flavon, rosmarinic acid dan cichoric
acid. Perlakuan ekstrak tanaman kumis kucing menghasilkan volume urin diatas normal karena
adanya flavonoid. Selain flavonoid, senyawa metabolit sekunder yang berperan terhadap
aktivitas diuretik adalah polifenol dan saponin. Flavonoid dan fenolik termasuk ke dalam
senyawa polifenol.

Mekanisme kerja ; Berdasarkan hasil analisa kualitatif dan kuantitatif menunjukkan ekstrak
tanaman kumis kucing mengandung flavonoid, saponin dan fenolik. Mekanisme diuretikum dari
metabolit sekunder ini adalah flavonoid mampu meningkatkan laju filtrasi glomerulus sehingga
terjadi peningkatan volume urin, stimulasi aliran darah regional atau inisial vasodilatasi dan
menghambat reabsorpsi air dan ion pada daerah tubulus. Diuresis terjadi karena adanya peran
mekanisme nitrit oksida (NO) dan prostaglandin secara sistemik dan mengatur tone arteriol
serta tekanan darah.Pada organ ginjal berperan dalam meregulasi dilatasi aferen arteriol dan
laju filtrasi glomerulus . Flavonoid dan turunannya merupakan senyawa yang berperan dalam
mengaktivasi reseptor bradikinin B 2 dan reseptor muskarinik yang selanjutnya menstimulasi
pelepasan NO dan prostaglandin.

5. SARANG SEMUT (Myrmecodia sp.)

Penggunaan empiris ; Secara empiris, rebusan sarang semut dapat menyembuhkan berbagai
penyakit ringan dan berat, seperti rematik, asam urat, wasir, kanker dan tumor, leukimia,
jantung koroner, dan tberkulosis.

Manfaat dan kandungan ; Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak sarang semut
(M. beccarii) mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang diketahui berfungsi sebagai
antioksidan, sehingga sangat baik untuk pencegahan penyakit kanker. Efek konsumsi flavonoid
antara lain anti-inflamasi, anti-alergi, antimikroba, hepatoprotek-tif, antivirus, antitrombotik,
kardioprotektif, penguatan kapiler, efek antidiabetes, anti kanker dan antineoplastik, dan lain-
lain.

Mekanisme kerja ; Mekanisme flavonoid sebagai antikanker ada beberapa teori. Pertama,
flavonoid sebagai oksidan yakni melalui mekanisme pengaktifan jalur apoptosis sel kanker.
Mekanisme apoptosis sel pada teori ini merupakan akibat fragmentasi DNA. Fragmentasi ini
diawali dengan dilepasnya rantai proksimal DNA oleh senyawa oksigen reaktif seperti radikal
hidroksil. Senyawa ini terbentuk dari reaksi redoks Cu(II). Senyawa tembaga ini dimobilisasi oleh
flavonoid baik dari ekstra sel maupun intra sel terutama dari kromatin. Kedua, flavonoid sebagai
penghambat proliferasi tumor/kanker yang salah satunya dengan menginhibisi aktivitas protein
kinase sehingga menghambat jalur tranduksi sinyal dari membran sel ke inti sel. Ketiga, dengan
menghambat aktivitas reseptor tirosin kinase. Karena aktivitas reseptor tirosin kinase yang
meningkat berperan dalam pertumbuhan keganasan. Sehingga sarang semut dapat menjadi
solusi untuk gangguan prostat seperti kanker prostat.

Anda mungkin juga menyukai