Anda di halaman 1dari 4

Potensi Seledri (Apium Graveolens L) Sebagai Antihipertensi

Pembahasan

Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat terus menerus dari waktu
ke waktu. Seseorang dikatakan hipertensi apabila memiliki tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg. Gejala hipertensi antara lain : sakit kepala, wajah merah, sering gelisah, susah tidur.
Hipertensi dapat diatasi salah satunya dengan seledri sebagai obat tradisional, karena seledri
memili kandungan kalium, antioksidan, dan zat phtalide yang dapat mengontrol teknan darah
dan menjaganya agar tetap stabil. Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah
seseorang mengalami peningkatan presisten diatas atau sama dengan 140/90 mmHg (Setiati
et al., 2017). Penyebab hipertensi digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi
primer dan hipertensi sekunder. Faktor utama penyebab hipertensi belum dapat diketahui,
namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita
hipertensi, diantaranya umur, jenis kelamin dan genetic yang merupakan faktor risiko yang
tidak dapat diubah serta faktor lingkungan yang terdiri dari pola makan, obesitas, stress,
olahraga, merokok, konsumsi alcohol dan dislipedemia yang merupakan faktor risiko yang
dapat diubah (Setiati et al., 2017). Bila tekanan darah menurun, terjadi penurunan
vaskularisasi pada ginjal yang membuat ginjal akan melepaskan renin. Aksi pertama ialah
meningkatkan sekresi hormone ADH (antidiuretik). ADH berfungsi untuk mengatur volume
dan osmolaritas urin. Aksi kedua ialah menstimulasi sekresi hormon aldosteron. Hormone ini
akan mengakibatkan retensi H2O dan Na dari tubulus ginjal. Cairan intravaskuler merupakan
bagian dari cairan ekstraseluler yang berada di system vaskular. Faktor penyebab hipertensi
diantaranya konsumsi natrium, obesitas, merokok, kebiasaan olahraga/aktivitas fisik, Stress
dan alkohol.

Seledri

Seledri lebih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai sayuran, campuran
dalam makanan dan juga penyedap rasa (Adawiyah & Afa, 2018). Namun sebagian
masyarakat juga menggunakan seledri sebagai tanaman obat (Dewi, Walanda, & Sabang,
2016). Rebusan daun seledri dapat menurunkan umum seledri dalam mengontrol tekanan
darah antara lain, memberikan efek dibatasi pada pembuluh darah dan menghambat
angiotensin converting enzym (ACE)n. Penghambat sistem renin-angiotensin dapat
menurunkan kemampuan ginjal dalam meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah mulai
turun sehari setelah pengobatan yang diiukti dengan membaiknya tidur terasa nyaman, dan
jumlah urin yang dikeluarkan meningkat. Seledri mengandung flevonoid, saponi, tanin 1%
minyak asiri 0,033 %, flavuglukosida (apiin), apigenin, fitosterol, kolin, lipase, pthalides,
asparagine, zat pahit, vitamin (A,B dan C), apiin minyak menguap, apigenin dan alkaloid.
Kandungan kimia daun seledri secara keseluruhan. Apigenin dalam daun seledri berfungsi
sebagai beta blocker yang dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan
kontraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah
menjadi berkurang.
Kandungan Kimia Seledri dan Potensi Sebagai Antihipertensi

Seledri mempunyai berbagai kandungan senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan dan
cukup potensial untuk dikembangkan sebagai obat salah satunya adalah anti hipertensi.
Berikut kandungan kimia seledri :

Apigenin dalam daun seledri akan memblokade Ca sehingga tidak dapat menyatu
dengan sel otot polos pada pembuluh darah dan jantung sehingga tidak terjadi kontraksi.
Pembuluh darah akan melebar sehingga darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah
menurun (Oktadoni & Fitria, 2016). Seledri (Apium graveolens) dikatakan memiliki
kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides
yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi pembuluh darah. Zat tersebut
yang mengatur aliran darah sehingga memungkinkan pembuluh darah membesar dan
mengurangi tekanan darah. Seledri diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat
menurunkan tekanan darah yaitu ''apiin'' dan manitol yang berfungsi seperti diuretik. Daun
seledribanyak mengandung Apiin dan substansi diuretic yang bermanfaat untuk menambah
jumlah air kencing. Daun seledri juga memilki kandungan alami berupa fitosterol. Fitosterol
merupakan komponen fitokimia yang mempunyai fungsi berlawanan dengan kolestrol bila
dikonsumsi oleh manusia. Fitosterol diketahui mempunyai fungsi menurunkan kadar
kolestrol di dalam darah dan mencegah penyakit jantung sehingga sangat bermamfaat bagi
kesehatan manusia. Pada tanaman terdapat lebih dari 40 senyawa sterol yang didominasi oleh
tiga bentuk utama dari fitosterol, yaitu beta sitosterol. Sitosterol adalah zat antihiperkolestrol
dan mencegah deposisi kolestrol pada dinding dalam pembuluh darah yang penting untuk
mengobati kasus atherosklerosis. Khasiat fitosterol untuk menurunkan kadar kolesterol telah
diakui secara klinis. Khasiat ini telah dimanfaatkan dalam dunia medis, yakni ekstrak
fitosterol telah diberikan kepada penderita hiperkolestrolemia (kadar kolestrol dalam plasma
darah berlebih) dalam usaha untuk mengurangi absorpsi kolestrol.

Vitamin C akan meningkatkan laju kolesterol dibuang dan meningkatkan kadar HDL
sehingga akan memulihkan elastisitas pembuluh darah(Arie, Munyamah, & Trimawati, 2016;
Oktadoni & Fitria, 2016).

Kalium pada seledri diketahui dapat menurunkan volume cairan ektstra seluler dengan
menarik cairan ekstraseluler masuk ke dalam cairan intraseluler, sehingga terjadi perubahan
keseimbangan pompa natrium–kalium yang akan menyebabkan penurunan tekanan darah.

Fitosterol dalam seledri berfungsi mencegah aterosklerosis, komplikasi akibat disfungsi


endotel oleh hipertensi (Dwinanda et al., 2019).

Seledri dapat disajikan sebagai jus dengan tutorial sebagai berikut :

1. Cuci bersih 2-3 batang seladri


2. Potong-potong seladri
3. Masukkan kedalam blender
4. Jus seladri siap disajikan
Disarankan setelah membuat jus seladri harus segera dikonsumsi.
Kandungan seledri dalam 100 gr

1,5 gr serat

2,5 gr – 3 gr karbohidrat

0,7 gr protein

80 ml natrium

260 ml potasium

1,3 gr gula pasir

40 ml kalsium

29-30 mikrogram vitamin k

Selain itu seledri juga menganfung antioksidan, flavonoid, serta bebagai vitamin dan
mineral.

DAFTAR PUSTAKA

Siantar, L.R., Simanjutak, M.F, & Aritonang, R.T. 2021. Efectiveness of Celery (Apium
Graveolens) on Hppertension in The Elderly.

Journal Homepage: www.midwifery.iocspublisher.org. 9(1). 360-364.

Nada Naqiyya. 2020. Potensi Seledri (Apium Graveolens L) Sebagai Antihipertensi.


Jurnal Stikes, Vol. 2, No. 2, Hal. 160-166.

Lazdia Wenny,Sulastri Tuti. 2020. Pengaruh Rebusan Daun Seledri Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Empowering Society Journal Volume 1;No.1
Nada Naqiyya. 2020. Potensi Seledri (Apium Graveolens L) Sebagai Antihipertensi. Jurnal
Stikes, Vol.
2, No. 2, Hal. 160-166.

Anda mungkin juga menyukai