2036049
TK-3A
PRODI D3 KEPERAWATAN
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diseluruh dunia, sekitar 972 juta (26,4%) orang dewasa menderita hipertensi
dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Dari 972 juta orang tersebut,
333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang
berkembang. Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar ditahun 2025 R.
(Apriliasari, Hestiningsih, & Udiyono, 2018).
B. MASALAH PENELITIAN
TINJAUAN TEORI
B. Konsep Hipertensi
a) Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada
dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan darah
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 901 menunjukan darah kembali ke
jantung (Triyanto, 2014).
Hipertensi adalah penyakit yang sering terjadi ketika ada masalah kesehatan
pada seseorang sehingga membutuhkan pengobatan yang spesifik. Hipertensi
dapat memperbesar resiko terserang penyakit gagal jantung, resiko penyakit arteri
koroner, pembesaran ventrikel kiri jantung. diabetes, penyakit ginjal kronis, dan
serangan stroke (Noviyanti, 2015).
Hipertensi adalah penyakit kelainan dimana jantung dan pembuluh darah
mengalami peningkatan tekanan darah. Dimana pada tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. (WHO, 2013).
b) Faktor Risiko Hipertensi
Menurut Medika (2017) hipertensi dipengaruhi 2 faktor yaitu tidak dapat
diubah dan dapat diubah:
1. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain:
a. Usia
Merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi yang tidak dapat
diubah. Pada umumnya, semakin bertambahnya usia maka semakin besar pula
risiko terjadinya hipertensi. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan struktur
pembuluh darah seperti penyempitan lumen, serta dinding pembuluh darah
menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang sehingga meningkatkan tekanan darah
Menurut beberapa penelitian, terdapat kecenderungan bahwa pria dengan usia
lebih dari 45 tahun lebih rentan mengalami I peningkatan tekanan darah,
sedangkan wanita cenderung mengalami peningkatan tekanan darah pada usia di
atas 55 tahun.
b. Jenis kelamin
Kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
hipertensi yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih banyak
menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut terjadi karena
adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang sehat jika
dibandingkan dengan wanita. Akan tetapi, prevalensi hipertensi pada wanita
mengalami peningkatan setelah memasuki usia menopause. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya perubahan hormonal yang dialami wanita yang telah
menopause.
c. Keturunan
Keturunan atau (genetik) juga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
hipertensi yang tidak dapat diubah. Resiko terkena hipertensi akan lebih tinggi
pada orang dengan keluarga dekat yang memiliki riwayat hipertensi. Selain itu,
faktor keturunan juga dapat berkaitan dengan metabolisme pengaturan garam
(NaCl) dan renin membrane sel.
A. Metode Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah orang yang menderita hipertensi yang ada
di Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang sebanyak 728 orang yang
mengalami hipertensi. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan
objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (notoadmojo,
2012). Yaitu pada kelompok hipertensi 16 responden yang sesuai dengan criteria
inklusi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive
sampling.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah berupa kuesioner dan air rebusan daun
kelor. Analisa data dengan Analisa univariat dan analisis bivariat dengan uji T-test
dengan tingkat kepercayaan 95%.
F. Kerangka Penelitian
Hipertensi
Tekanan Darah
Pemberian rebusan
- Sistolik
daun kelor
- Diastolik
Perubahan tekanan
darah
DAFTAR PUSTAKA
Apriliasari, R., Hestiningsih, R., & Udiyono, A. (2018). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Pada Anak (Studi Di Seluruh
Puskesmas Di Kabupaten Magelang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-
Journal), 6, 298–307.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/470
RI, Kementerian Kesehatan, B. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Riset Kesehatan
Dasar.
Rista E, dkk. 2012. (2012). Online di : asupan protein, lemak jenuh, natrium
serat dan IMT terkait dengan tekanan darah pasien hipertensi di rsud tugerejo
semarang, 1, 21–29.
notoadmojo, 2010. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan.