Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEGIATAN

PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN
PENDERITA HIPERTENSI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Terapi Komplementer


Dosen Pengampu :
Ns. Nanang Saprudin, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh:

Candy Nugraha ( CKR0160024 )


Halma Nurlaela ( CKR0160019 )
Nanang Kurniawan ( CKR0160035 )
Riska Puji Astutik ( CKR0160043 )
Silpia Amalia R ( CKR0160049 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TAHUN AJARAN 2019


PROGRAM PROYEK INOVASI

1. NAMA KEGIATAN
Pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
penderita hipertensi

2. LATAR BELAKANG MASALAH


Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi yaitu bila tekanan darah yang terukur
dengan alat sphygmomanometer baik manual maupun digital lebih dari nilai normal
yaitu 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Sering juga disebut sebagai silent killer
(pembunuh diam-diam) karena tidak bergejala. Tanda pasti dari hiepertensi dapat
diketahui dengan mengukur tekanan darah secara rutin. Keluhan penyerta yang juga
bisa dirasakan klien yaitu sakit kepala, rasa berat ditengkuk dan sering emosi
(Kemenkes RI, 2012). Menurut data World Health Organization atau WHO (2015),
persentase dari populasi yang berumur diatas 18 tahun keatas pada tahun 2014 yang
mengalami peningkatan tekanan darah ( tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yaitu 24,0 % pada laki-laki dan 20,5% pada
wanita, sedangkan di Indonesia sebagai penyakit terbesar kedua dengan persentase
31.7% yaitu. pada laki-laki sebesar 24,0% dan pada wanita sebesar 22,6%. Sedangkan
untuk Provinsi Jambi pada tahun 2014. Hipertensi Essential merupakan penyakit ke
dua terbanyak yaitu 12,16% setelah masalah Nasopharingitis acut sebanyak 34,14 %
(Dinkes Jambi, 2014). Laporan data di Kota Sungai Penuh pada tahun 2014 hipertensi
masih menjadi penyakit terbanyak ke dua yaitu 12,56 % atau 5.600 kasus. Secara
khusus di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bungkal pada tahun 2015 kasus hipertensi
sebanyak 27, 7% atau 164 kasus dan pada triwulan I tahun 2016 kasus hipertensi
masih pada posisi ke dua sebanyak 20,64 % atau 134 kasus di poli penyakit tidak
menular (Puskesmas Sungai Bungkal, 2016). Sebagian penderita hipertensi
beranggapan bahwa hipertensi dapat disembuhkan sehingga penderita hipertensi
tersebut berhenti minum obat Hipertensi tidak bisa disembuhkan tetapi bisa
dikendalikan sehingga tidak muncul dalam waktu lama (bertahun-tahun hingga
puluhan tahun) tetapi tetap diwaspadai. Karena, obat tidak selalu berfungsi
menyembuhkan, melainkan memiliki empat fungsi yaitu, untuk mencegah penyakit;
mengontrol penyakit; menghilangkan gejala/keluhan; dan untuk menyembuhkan
penyakit (Kurniadi, 2011). Menurut Wahdah (2011), penatalaksanaan hipertensi dapat
dilakukan dengan cara pengobatan non farmakologis yaitu penurunan berat badan,
olah raga, mengurangi asupan garam, tidak merokok, hindari stress dan pengobatan
farmakologis ada beberapa golongan obat anti hipertensi yaitu diuretik, penghambat
simpatetik, betabloker, vasodilator, penghambat ensim konversi angiotensin,
antagonis kalsium dan penghambat Reseptor angiotensin II. Ramuan tradisional yang
digunakan dalam penatalaksanaan hipertensi diantaranya kunyit (rimpang), labu air
(daging dan sari buah), selada air (semua bagian), ceplukan (semua bagian), alang-
alang (akar), mengkudu/pace (buah), jeruk nipis (air buah),kumis kucing (daun), daun
salam. Daun salam (Syzigium Polyanythum (Wight) Walp.) merupakan daun yang
hampir selalu ada dalam masakan Indonesia. Daun ini juga banyak digunakan dalam
kuliner Asia seperti di Malaysia, Thailand dan Vietnam, Daun salam bisa digunakan
dalam keadaan segar atau kering. Selain sebagai bumbu masak, daun salam
sebenarnya memilki khasiat bagi kesehatan tubuh yaitu untuk penyakit diabetes,
radang lambung, stroke dan penyumbatan pembuluh darah (Winasis, 2015). Salam
(Eugenia polyantha), bagian daunnya berkhasiat guna mengatasi antihipertensi,
imunomodulator, dan diabetes (Purwanto, 2016). Kandungan mineral yang ada pada
daun salam membuat peredaran darah menjadi lebih lancar dan mengurangi tekanan
darah tinggi Daun salam juga mengandung minyak esensial eugenol dan metal
kavikol, serta etanol yang berperan aktif sebagai anti jamur dan bakteri. (Savitri,
2016). Minyak atsiri (seskuiterpen, lakton,dan fenol), yang dapat digunakan untuk
mengobati diare, diabetes, maag, hipertensi, kolesterol, migren, gatal- gatal (pruritis),
kudis, eksim, dan menghilangkan mabuk alkohol (Astawan, 2016).
Menurut Peres, at all (2009), Quarcertin yang terkandung dalam flavonoid
memberikan pengaruh sebagai vasodilator, antipletelet dan antipoliferative dan
menurunkan tekanan darah, hasil dari oksidasi dan perbaikan terhadap organ tubuh
yang sudah rusak akibat dari hipertensi. Dengan demikian disimpulkan bahwa
flavonoid yang banyak terkandung dalam sayur dan buah dapat digunakan untuk
menekan resiko terjadinya miokardiak infark dan stroke.
Berdasarkan fenomena ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
penderita hipertensi
3. SASARAN DAN LOKASI KEGIATAN
a) Sasaran
Sasaran pada kegiatan ini yaitu pada lansia
b) Lokasi kegiatan
Dalam kegiatan ini, penulis melakukan penelitian di Desa Weragati Kec.
Palasah , Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45471. Untuk memperoleh data
yang diperlukan sesuai dengan objek yang akan diteliti, maka penulis
melaksanakan penelitian pada waktu yang telah ditentukan.

4. TUJUAN ATAU KEGUNAAN KEGIATAN


a) Tujuan Khusus
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun salam pada
lansia dengan penderita hipertensi.
b) Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan
meningkatkan kesehatan.

5. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN


a) Materi
 Obat Herbal
a. Pengertian Obat herbal
Obat tradisional atau yang biasa disebut obat herbal adalah bahan atau
ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, ataupun
campuran dari bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan yang digunakan untuk
obat herbal adalah bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam, bukan
buatan manusia. Obat herbal dari tumbuhan misalnya, dapat dibuat dari
berbagai macam seperti daun, batang, buah, dan bunga.
Saat ini penggunaan obat-obatan herbal sangat direkomendasikan,
karena menurut beberapa penelitian obat herbal tidak menyebabkan efek
samping. Obt herbal juga mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, dari segi
harga maupun keterjangkauannya, obat-obatan herbal lebih bersahabat
bagi masyarakat.
Obat herbal dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat dari
berbagai tahapan usia. Oleh karena itu, saat ini perusahaan-perusahaan
obat saling berlomba-lomba untuk membuat obat-obatan herbal.biasanya
obat-obatan herbal yang diproduksi oleh perusahaan sudah dimodifikasi.
Badan kesehatan dunia (WHO) bahkan menganjurkan penggunaan
obat herbal untuk memelihara, mencegah, dan mengobati penyakit,
terutama untuk penyakit-penyakit konis. Menurut WHO penggunaan obat
herbal dinilai lebih aman ketimbang obat modern karena memiliki efek
samping yang relatif lebih rendah.
b. Manfaat Obat herbal
Manfaat obat herbal sangatlah banyak, misalnya dapat memperbaiki sel-
sel organ tubuh yang rusak dan dapat memberikan efek penyembuhan
yang permanen. Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari
bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam.
c. Indikasi obat herbal (daun salam)
1) Digunakan untuk klien dengan hipertensi
2) Klien dengan kolesterol tinggi
3) Klien dengan asam urat tinggi
4) Klien dengan diare, sembelit
d. Kontraindikasi obat herbal (daun salam).
1) Penderita DM (harus konsultasi dengan dokter)
2) Pasien pra Operasi (menghambat kerja syaraf dan harus konsultasi
dengan dokter)
 Hipertensi atau Tekanan darah tinggi
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tiinggi adalah tekanan darah yang melebihi
nilai normal yaitu 120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi tidak bisa
disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan.
b. Tanda dan Gejala Hipertensi
1) Sakit kepala
2) Mudah marah
3) Telinga berdengung
4) Mata terasa berat/pendengaran kabur
5) Mudah lelah
6) Susah tidur
7) Terasa sakit ditengkuk
8) Tekanan darah lebih dari normal
c. Tingkatan Hipertensi
1. Tekanan darah normal ( 120/80 mmHg)
2. Tekanan darah tinggi ringan (140-159/90 mmHg)
3. Tekanan darah tinggi sedang (160-179/100 mmHg)
4. Tekanan darah tinggi berat (180-209/110 mmHg)
d. Penyebab hipertensi
1) Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
2) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
3) Stress Lingkungan.
4) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah
e. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.
2. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat
prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari,
jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang
baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut
nadi maksimal yang disebut zona latihan.
b) Prosedur Tindakan Pembuatan Rebusan Daun Salam
1) Persiapan Alat :
1. Panci
2. Gelas
3. Air 800cc
4. Daun salam 5-6 lembar
2) Pengkajian
 Informed concent
 Indentifikasi Penyebab hipertensi
 Cek tinggi rendahnya tekanan darah dengan menggunakan tensimeter
3) Perencanaan
 Cuci daun salam hingga bersih
 Persiapan alat :
- Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk)
- Masukkan air kedalam katel sebanyak 800cc
- Masukkan atau rebus daun salam kedalam air 800cc hingga
mendidih (±15 menit)
- Tuangkan rebusan daun salam kedalam gelas dan konsumsi
rebusan daun salam 2xsehari (pagi dan sore)
 Persiapan klien : jelaskan prosedur pelaksanaan tindakan dan atur
posisi pasien.
4) Pelaksanaan
1) Posisikan klien senyaman mungkin (posisi duduk)
2) Berikan gelas yang berisi rebusan daun salam kepada klien
3) Anjurkan klien meminum rebusan daun salam hingga habis (2x sehari,
pagi dan sore)
c) Metode Pelaksanaan
1) Metode diskusi
Dalam metode ini kami membuat panel diskusi dimana peneliti dan
mahasiswa dapat memberikan pendapat dan masukan mengenai materi yang
disampaikan.
2) Metode Demonstrasi
Dalam metode ini kami memperagakan cara pembuatan dan
menggunakan media alat bantu pembelajaran seperti leaflet dan poster yang
relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.

6. HASIL YANG DIHARAPKAN


Menunjukan bahwa pemberian rebusan daun salam efektif untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.
7. MANFAAT BAGI PASIEN
Manfaat proyek inovasi bagi mahasiswa adalah dapat menerima informasi
secara ilmiah dan dapat mengaplikasikan cara membat obat herbal dari daun salam
sebagai terapi non-farmakologis yang aman, efektif dan mudah untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.

8. TEMPAT & WAKTU PELAKSANAAN


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini akan kami laksanakan pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : Desa. Weragati Kec. Palasah Kab. Majalengka, 45475

9. KEPANITIAAN
No. Nama
1 Candy Nugraha
2 Halma Nurlaela
3 Nanang Kurniawan
4 Riska Puji Astutik
5 Silpia Amalia R

10. REKAPITULASI BIAYA


Untuk terselenggaranya kegiatan program proyek inovasi Pengaruh rebusan daun
salam terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan penderita hipertensi ini
dengan baik, maka akan ada beberapa anggaran dana yang dikeluarkan.
Biaya Pengeluaran:
No Biaya Pengeluaran Harga
1 Daun Salam -
2 Ceret Kecil/Panci Rp 70.000
3 Gelas Ukur Rp 50.000
4 Leaflet Rp 50.000
5 Poster Rp 120.000
6 Kompor Spirtus Rp 90.000
7 Gelas Rp 20.000
8 Lain Lain -
9 Total Rp 400.000

Anda mungkin juga menyukai