DI PUSKESMAS SIBELA
SKRIPSI
Oleh :
ST162055
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
terukur dengan alat sphygmomanometer baik manual maupun digital lebih dari
nilai normal yaitu 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Sering juga disebut
sebagai silent killer (pembunuh diamdiam) karena tidak bergejala. Tanda pasti
dari hiepertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara rutin.
Keluhan penyerta yang juga bisa dirasakan klien yaitu sakit kepala, rasa berat
ditengkuk dan sering emosi (Kemenkes RI, 2012 dalam Dafriani, Putri. 2016).
Penyakit kardiovaskular global menyumbang sekitar 17 juta kematian
per tahun. Dari jumlah tersebut, komplikasi hipertensi mencapai 9,4 juta
menurunkan tekanan darah tinggi serta mengatur irama detak jantung dengan
melawan efek buruk dari natrium. Selain itu, mentimun juga bersifat
menurunkan tekanan darah (Dewi & Familia, 2010, dalam Elfandari, dkk,
2015).
Penelitian oleh Ponggohong, dkk (2015), hasil penelitiannya
mentimun pada kelompok intervensi ada perbedaan tekanan darah dengan rata-
rata 113,13 dan kelompok kontrol 123,75. Hasil penelitian tekanan darah
intervensi ada perbedaan tekanan darah dengan rata-rata 83,13 dan kelompok
kontrol 84,38.
Berdasarkan pemaparan di atas tentang daun salam dan mentimun untuk
dengan memanfaatkan buah dan sayuran yang salah satunya yaitu dengan daun
Puskesmas Sibela diperoleh data hipertensi 265 kasus dalam 3 bulan terakhir
antara bulan Oktober 2017 sampai bulan Desember 2017. Puskesmas Sibela
Sibela maupun dari pasien masih kurang informasi, sehingga dari Puskesmas
pengaruh perbandingan rebusan daun salam dan jus mentimun terhadap tekanan
(menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat). Daun salam dan
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
Untuk mengetahui adanya pengaruh perbandingan pemberian rebusan
Sibela Surakarta.
1.3.2 Khusus
a. Mengetahui karakteristik setiap responden berdasarkan umur, jenis
Surakarta.
TINJAUAN PUSTAKA
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase
yang ditunjukkan oleh angka systole (bagian atas) dan angka bawah
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa ataupun alat digital
lainnya.
9
Tabel 2.1. Kategori Hipertensi
Normal ≤ 120 ≤ 80
Pre Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi tahap 140-159 90-99
1
Hipertensi tahap ≥ 160 ≥ 100
2
Sumber: WHO-JNC (2005) dalam Triyanto (2014).
2.1.3 Etiologi
dikontrol.
1. Jenis kelamin
banyak terjadi pada laki-laki bila terjadi pada usia dewasa muda.
2. Usia
Insiden peningkatan tekanan darah meningkat seiring dengan
tekanan darah tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Pada
3. Keturunan (Genetik)
hipertensi.
1. Rokok
2. Alkohol
4. Obesitas
5. Stress
memompakan darah ke seluruh tubuh. Jika tak ada gangguan maka porsi
yang kompleks dan hormonal yang saling berhubungan satu sama lain
(Muttaqin, 2012).
dibedakan menjadi:
a. Tidak ada gejala : tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi
terukur.
dengan tenaga yang ekstra keras. Otot jantung semakin menebal dan
zat sisa yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan darah terlalu
tinggi, pembuluh darah di ginjal akan rusak dan ginjal tidak mampu
a. Terapi Farmakologis
kerja yang panjang, sekali sehari dan dosis dititrasi. Obat berikutnya
sebagai berikut :
hipertensi.
a) Diuretik
penyakit lainnya.
b) Penghambat Simpatis
c) Betabloker
d) Vasodilatator
f) Antagonis kalsium
(Nugroho, 2008).
Mekanisme obesitas dapat dilakukan dengan: penurunan
buahan, sayuran dan rendah lemak serta rendah lemak jenuh dapat
sediaan herbal dapat pula berupa kombinasi antara efek diuretik, efek
penenang atau obat tidur, dan efek terapi yang lebih baik (Munim dan
Hanani, 2011).
Pengurangan volume cairan dalam darah dengan diuretik,
belimbing.
(Agoes, 2010)
Dalam jurnal dalam Margowati, dkk, (2016), Daun salam
darah yaitu minyak asiri, tannin, dan flavonoida. Mekanisme kerja dari
penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron, dan
penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi
setelah diberi rebusan daun salam yaitu dengan hasil nilai rata-rata
tekanan darah sistole 126.43 mmHg dan nilai rata-rata tekanan darah
kalium tubuh berada di dalam sel dan 2% sisanya berada di luar sel.
berperan melancarkan aliran darah. Unsur fosfor, asam folat dan vitamin
tekanan darah pun menjadi turun. Kalium juga merupakan ion utama di
yaitu kalium dipompa dari cairan ekstraselular ke dalam sel, dan natrium
berikut:
Bahan :
penelitian yang sama, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat
ETIOLOGI
1. Faktor resiko yang tidak dapat
dikontrol:
Penanganan Hipertensi
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Keturunan
(genetik)
2. Faktor yang dapat dikontrol
a. Kebiasaan merokok
b. Stress
Hipertensi
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
2.5 Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh rebusan daun salam dan jus mentimun terhadap
Ha : Ada pengaruh pengaruh rebusan daun salam dan jus mentimun terhadap
METODOLOGI PENELITIAN
pre test and post test nonequivalent control group. Quasi exsperiment
adalah skema rancangan penelitian Quasi exsperiment dengan pre test and
R : Responden penelitian
R1 : Responden kelompok perlakuan rebusan daun salam
R2 : Responden kelompok perlakuan jus mentimun
O1 : Pre test pada kelompok rebusan daun salam
O2 : Post test pada kelompok rebusan daun salam
O3 : Pre test pada kelompok jus mentimun
O4 : Post test pada kelompok jus mentimun
X1 : Kelompok dengan perlakuan pemberian rebusan daun salam
X2 : Kelompok dengan perlakuan pemberian jus mentimun
(Sugiyono 2013) :
a. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
berikut :
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Bolpoin
d. Buku tulis
e. Timbangan
f. Gelas
g. Lembar observasi
h. Rebusan daun salam : berdasarkan jurnal Margowati, dkk, (2016)
sebelum makan.
i. Jus mentimun : berdasarkan jurnal Lebalado dan Mulyati, (2014)
setelah makan.
3.5.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
1. Peneliti menetapkan responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian.
2. Peneliti meminta bantuan kepada kader dalam pengumpulan
responden
3. Melakukan wawancara pada responden tentang
komputerisasi.
3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul. Berikut ini tahap
analisis SPSS.
d. Tabulasi (Tabulating)
Tabulasi yaitu menyusun dan menghitung data hasil coding untuk
Man Whitney.
Jika nilai probabilitas atau Sig. (2-tailed) <0,05, maka H0
komputerisasi.
dihubungi.
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Antika, Intan Damaya dan Diana Mayasari. 2016. Efektivitas Mentimun (Cucumis
sativus L) Dan Daun Seledri (Apium graveolens L) Sebagai Terapi Non-
Farmokologi Pada Hipertensi. www.googlescolar.com. Sumber :
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/935. Di
akses pada 1 November 2017 || 19.00 WIB.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2015.
Semarang : Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Djunaedi, Edi, Yulianti S, dan Rinata MG. 2013. Hipertensi Kandas Berkat
Herbal. Jakarta: FMedia.
Elfandari, S., Suriadi., Ramadhaniyati. 2015. Efektifitas Jus Belimbing Manis Dan
Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Kampung Bangka
Kecamatan Pontianak Tenggara. www.googlescolar.com Sumber :
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/11011.
Di akses pada 1 November 2017 || 19.00 WIB.
Hasanah, H. 2014. Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi di Dusun Mijen Desa Gedang Anak Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang. www.scribd.com. Sumber :
https://www.scribd.com/document/324718063/Jurnal-Daun-Salam-
Sebagai-Hipertensi. Di akses pada 6 Mei 2018 || 19.00 WIB.
Julianti, E. D., dkk. 2009. Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus. Jakarta : Puspa
Sehat.
Kusnul, Z., dan Zainal Munir. 2012. Efek Pemberian Jus Mentimun Terhadap
Penurunan Tekanan Darah. www.googlescolar.com Sumber :
http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/view/173. Di
akses pada 6 Mei 2018 || 19.00 WIB.
Lewa, Abdul Farid., I Dewa Putu Pramantara., Th. Baning Rahayujati. 2010.
Faktor-faktor risiko hipertensi sistolik terisolasi pada lanjut usia.
www.googlescolar.com Sumber :
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3456. Di akses pada 4 Januari
2018 || 19.00 WIB.
Munim, A. & Hanani, E. 2011. Fitoterapi Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.
Ponggohong, Cerry Elfind., Sefti S.J. Rompas., A. Yudi Ismanto. 2015. Pengaruh
Pemberian Jus Mentimun Terhadaptekanan Darah Pada Penderita
Hipertensidi Desa Tolombukan Kec. Pasan Kab. Minahasa Tenggara
Tahun 2015. www.googlescolar.com. Sumber :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/8088. Di akses
pada 1 November 2017 || 19.00 WIB.
Tamsuri, Anas dan Afif Yunia Nur Chamida. 2013. Pengaruh Rebusan Daun
Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.
www.googlescolar.com. Sumber :
http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/article/view/78. Di
akses pada 1 November 2017 || 19.00 WIB.
WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension : Silent Killer, Global Public Health
Crisis.
Yulianti, Tunjung Sri., Rahayu S., Mega S. 2014. Pengaruh Air Rebusan Daun
Salam Tehadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Di Dukuh Jangkung Rejo Nogosari Boyolali. www.googlescolar.com.
Sumber :
http://ejurnal.akperpantikosala.ac.id/index.php/jik/article/view/13. Di
akses pada 1 November 2017 || 19.00 WIB.
Lampiran 3
Puskesmas Sibela
Pemohon,
(Rizky Wulan P)
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
(Informed Concent)
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Menyatakan bahwa :
Surakarta, ...........................2018
Responden
(...................................)
Lampiran 9
Kuisioner Data Demografi
Nomor Responden :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Jawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda centang (√)
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Pekerjaan :
1 Mmhg Mmhg
2 Mmhg Mmhg
3 Mmhg Mmhg
4 Mmhg Mmhg
5 Mmhg Mmhg
6 Mmhg Mmhg
7 Mmhg Mmhg
Lampiran 11
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
2
Lampiran 11
4
5
6
7
Pola Makan
Hari
Pagi Siang Malam
1
2
3
4
Lampiran 11
6
7