PENDAHULUAN
hipertensi telah membunuh 9,4 juta jiwa penduduk di seluruh dunia. World
pendudu. WHO juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 yang akan dating
(Palandeng, 2015)
lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk.
berdenging dan mimisan. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1.13
miliar orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah ini akan terus meningkat
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
terkena hipertensi, dan menurut perkiraan ada 10,44 juta orang akan
kenal dengan the heterogeneous group of disease and the killer diasease.
tahun 2015 hipertensi mmiliki pravelensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%
prevansi 6% dari pria dan 11%pada wanita. Laporan dari Sumatra Barat
Semarang di dapatkan 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita. Sedangkan dia
daerah perkotaan Jakarta di didaptkan 14,6% pada pria dan pada wanita 13,7%
(Puspita 2013 )
Pakam dari data jumlah penderita hipertensi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk
Pakam pada tahun 2018 jumlah pasien hipertensi terdapat 178 kasus
2019 pasien hipertensi, jumlah laki-laki 117 orang dan perempuan 142 orang.
primer, yang berarti tekanan darah tiunggi tanpa penyebab medis yang jelas.
Kondisi lain yang mempengharui ginjal, arteri jantung, atau system endokrin
pengobatan dan perawatan kesehatan atau praktek dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagisan dari pengobatan konvesional. Salah satu terapi
alternative yaitu slow stroke back massage (pijat lembut pada punggung).
Dalam penelitian ini peneliti akan melihat pengaruh slow stroke back massage
(pijat lembut pada punggung) dengan penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
berputar di dalam tubuh melalui susunan saluran yang disebut meridian yang
hipertensi pada pasien di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam serta apakah
ada pengaruh slow stroke back massage terdapat penurunan tekanan darah
back massage (pijat lembut pada punggung) terdapat penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam pada tahun
2023.
darah pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tahun
2023.
dan sebagai bahan dasar untuk mengembangkan penelitian yang lebih lanjut
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Hipertensi
istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100-140 mmHg dan
timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat tekanan darah yang tinggi
serangan jantung dan gagal ginjal. Kondisi ini merupakan akumulasi dari
beberapa bagian dari otot jantung. Hal ini bisa menyebabkan rasa nyeri
yang sakit didada dan bisa berakibat gangguan pada masalah otot jantung
jantung untuk tetap bekerja lebih berat dalam memompa darah. Kondisi
ini bisa menyebabkan masalah otot jantung yang kemudian menebal dan
2014).
(Ramdhani, 2014):
(Ramdhani, 2014).
2.1.3. Etiologi Hipertensi
terbagi menjadi dua yaitu faktor yang dapat dikontrol, pada faktor yang
disebut faktor risiko. Pada kejadian hipertensi, faktor risiko dibagi menjadi
dua kelompok yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko
yang dapat diubah. (Bumi, 2017) Faktor risiko kejadian hipertensi yang
tidak dapat diubah terdiri dari usia, jenis kelamin, dan keturunan (genetik)
(Bumi, 2017).
a. Usia
terdapat kecenderungan bahwa pria dengan usia dari 45 tahun lebih rentan
b. Obesitas
memompa darah lebih kuat agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang
c. Merokok
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya
misalnya ,zat ini dapat diserap oleh pembuluh darah kemudian diedarkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak . Akibatnya otak akan
sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen. Dalam hal ini
dalam organ dan jaringan tubuh. Hal inilah yang dapat meningkatkan
tekanan darah.
d. Kolesterol darah
Faktor pemicu hipertensi salah satunya asupan makanan yang
(Anies, 2015).
e. Keturunan
akan lebih tinggi pada orang dengan keluarga dekat yang memiliki riwayat
f. Jenis kelamin
hipertensi yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih
banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita. Hal tersebut
terjadi karena adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang
Sistolik Diastolik
c. Jantung berdebar-debar
d. Pengelihatan kabur
e. Mimisan
2.1.6. Dampak
a. Payah jantung
b. Stroke
darah yang sudah lemah pecah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh
darah otak makan akan terjadi pendarahan pada otak dan
c. Kerusakan ginjal
d. Kerusakan pengelihatan
melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan darah pada organ atau
vena jugularis, denyut apeks, bunyi jantung ekstra, ronki basal, edema
femoralis.
Cushing).
2.1.8. Penatalaksanaan
Menurut (Righo, 2014) penatalaksanaan hipertensi ada 2 yaitu farmakologi dan non
farmakologi.
a. Farmakologi (Obat-obatan)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi
yaitu :
1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
a. Golongan diuretic
b. Penghambatan Adrenergik
c. Ace-Inhibitor
b. Non Farmakologi
1. Diet
plasma.
2. Aktivitas
4. Kurangi stress
5. Berhenti merokok
6. Menghindari Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan resistensi
Kurangi asupan garam sampai kurang dari 100 mmol perhari atau kurang
2.1.1. Pengertian
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah
yang didorong dengan tekanan darah dari jantung. Puncak dari tekanan
maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik dan pada saat ventrikel
berelaksasi, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolik atau
minimum (Potter and Perry, 2013). Rata-rata tekanan darah normal biasanya
Tekanan darah tiap orang sangat bervariasi. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan usia dewasa. Tekanan
darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana tekanan darah akan lebih
tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika sedang
1. Tekanan Systole
mmHg.
2. Tekanan Diastole
Tekanan darah terendah selama satu siklus jantung, suatu tekanan didalam
3. Tekanan Nadi
Yaitu selisih antara tekanan sistol dan diastol. Cara mengukur tekanan
2.3.1. Definisi
2015). Terapi dilakukan 12-15 kali pijatan dalam satu menit dalam
(Rohmah, 2017).
cepat
pijatan dalam satu menit dalam waktu 3-10 menit. Usapan yang
kearah atas area belahan bahu kiri dan kanan. (Rossalinda, 2015).
jaringan dibawahnya.
Fase Orientasi :
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan
e. Menanyakan kesiapan klien
Fase Kerja :
duduk.
kebutuhan.
Fase Terminasi
a. Ketenangan