ABSTRAK
Tindakan pemasangan kateter merupakan tindakan invasif yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
Nyeri pada saat pemasangan kateter disebabkan karena membran mukosa yang melapisi dinding
uretra teriritasi oleh pergesekan selang kateter ke lumen uretra, oleh karena itu perawat
menggunakan analgesik yaitu lidokain dan jeli sebagai pelumas. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis perbandingan pemasangan kateter menggunakan lidokain yang dicampur jeli dan
lidokain durasi satu menit dimasukan jeli terhadap tingkat nyeri pasien di UGD RSUD dr. T. C.
Hillers Maumere.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen komparatif menggunakan one
group post test design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 8 responden tiap intervensi penelitian yaitu pemasangan kateter menggunakan
lidokain yang dicampur jeli dan lidokain durasi satu menit dimasukan jeli. Analisa data
menggunakan uji Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan lidokain yang dicampur jeli dan lidokain
durasi satu menit dimasukan jeli dengan nilai p:0,041<0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara
pemasangan kateter menggunakan lidokain yang dicampur jeli dan lidokain durasi satu menit
dimasukan jeli terhadap tingkat nyeri pasien.
Bagi perawat diharapkan saat akan melakukan prosedur pemasangan kateter menggunakan
lidokain durasi 1 menit dimasukan jeli untuk meminimalisir rasa nyeri pasien dan disarankan
agar selalu mengkaji keluhan pasien selama dan sesudah dilakukan tindakan perawatan.
16
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
kateter latex atau karet yang digunakan untuk menilai atau mengukur berapa cc
untuk penggunaan atau pemakaian dalam pengeluaran urin dalam sehari dan warna
jangka waktu kurang dari tiga minggu. urin. Dalam prosedur tetap untuk
Dari tindakan pemasangan kateter ini juga tindakan pemasangan kateter ini sebagai
merupakan tindakan invasif dan dapat pelimpahan wewenang dari dokter untuk
17
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
perawat diharapkan dalam melakukan bagian yang paling luar dari uretra, yang
mengerti betul tentang anatomi, teknik kecilnya lumen uretra, selain itu untuk
komplikasi atau resiko dari suatu tindakan mengurangi pergesekan pada dinding
berkunjung di RSUD dr.T.C. Hillers lokal yang dapat mengurangi nyeri dan
Maumere berjumlah 365 pasien. Dari data pelumas seperti jeli. Jeli ini berfungsi
tersebut pasien yang terpasang kateter sebagai pelumas yaitu untuk melicinkan
hanya direkap dua jenis penyakit saja kateter agar mudah dimasukan ke dalam
yaitu untuk rawat inap dengan penyakit kandung kemih melalui uretra. Cara
retensio urin 6 pasien, BPH 31 pasien, memasukan jeli langsung kedalam uretra
retensio urin 250 pasien dan BPH 115 pemasangan kateter sehingga mengurangi
pasien. Sedangkan pasien yang tingkat iritasi dan nyeri pada dinding
khusus untuk pasien laki-laki dari tahun (Ferdinan,Tuti Pahria; 2009). Namun
2019, Untuk tiga bulan terahkir dari bulan tindakan ini juga bisa menimbulkan
biasanya mengikuti prosedur yang sudah nyaman bagi pasien, maka itu setiap
18
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
diperhatikan prinsip-prinsip yang tidak Dapat mengurangi tingkat nyeri pada saat
kateter dilakukan secara aseptik dengan dianjurkan agar lidokain lebih dulu
memakai bahan yang tidak menimbulkan diikuti jeli (Andri Journal, 2012).
iritasi dan nyeri pada kulit genitalia dan Cara pemasangan dan pelaksanaan
Tetapi dari SOP yang berlaku RSUD dr. mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
tetapi data yang diperoleh dari perawat mendorong penulis melakukan penelitian
UGD pada saat pengambilan data awal 2 ini. Penelitian ini ingin membandingkan
dari tahun ke tahun sering menggunakan lidokain yang tercampur dengan jeli dan
lidokain yang sudah tercampur dengan lidokain yang lebih dulu dimasukan di
jeli. Setiap prosedur tindakan pemasangan uretra durasi satu menit, baru kemudian
masih saja pasien merasa nyeri pada pasien, dan bila ternyata ada perbedaan
UGD RSUD dr. T.C. Hillers Maumere dengan jeli bagaimana tingkat nyerinya
untuk tahun 2019 dari bulan Januari atau menggunakan lidokain yang lebih
sampai dengan bulan Mei berjumlah 170 dulu dimasukan ke uretra durasi satu
pasien. Menurut pengamatan peneliti menit, kemudian diikuti jeli. Temuan ini
mengeluhkan nyeri pada saat pemasangan klinik dimana teknik pemasangan yang
kateter. Keadaan tersebut akan semakin menggunakan cara tersebut di atas agar
saluran perkemihan dan akan nyaman nyeri yang dialami oleh klien
19
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
untuk melakukan penelitian tentang jeli yang dioleskan dikateter yang sering
Jeli dengan Lidokain Durasi Satu Menit penelitidi ruangan,setelah itu respon nyerinya
Dimasukan jeli Terhadap Tingkat Nyeri pasien akan diukur kembali oleh peneliti.
Pada Pasien Pria di Ruangan UGD RSUD Klien diberikan tindakan pemasangan kateter
Jenis Penelitian yang digunakan dalam jeli.yang dilakukan oleh peneliti di ruangan,
penelitian ini adalah dengan jenis penelitian setelah itu peneliti membandingkan tingkat
Komparasi. Penelitian ini dilakukan untuk nyeri kedua kelompok tersebut yang sudah
mengobservasi pemasangan kateter yang Tabel 5.1 Distribusi umur pasien pria di
ruang UGD RSUD dr. T.C Hillers
menggunakan lidokain yang dicampur jeli dan Maumere, Juni 2019
Umur f %
lidokain durasi satu menit diikuti jeli terhadap 55-59 tahun 4 25,0
60-64 tahun 4 25,0
tingkat nyeri. Sampel dalam penelitian ini 65-69 tahun 2 12,5
70-74 tahun 5 31,2
adalah pasien pria yang terpasang kateter di >74 tahun 1 6,2
Total 16 100%
Ruangan UGD RSUD dr. TC Hillers Sumber: data primer penelitian, 2019
20
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
3. Tabel 5.5 Analisis perbandingan eksterna sehingga dapat menurangi iritasi pada
pemasangan kateter menggunakan
lidokain yang dicampur jeli dan lidokain dinding uretra (Colmer, 2008).
durasi satu menit dimasukan jeli terhadap
Berdasarkan tabel 5.3, menunjukan nyeri
tingkat nyeri.
yang terbanyak yaitu nyeri sedang sebanyak 4
Variabel Mean Mann
Z
Independen Rank Whitn
ey responden (50%), dan paling sedikit
Lidokain yang 10,81 13.500P value:
dicampur 0,041 menunjukan nyeri yaitu tidak ada nyeri
jeli 6,19
Lidokain durasi α : 0,05 sebanyak 2 responden (25,0%), dan nyeri
satu menit
dimasukan ringan sebanyak 2 responden (25,0%).
jeli
Dalam pemasangan kateter yang
Test Stastistic Mann Whitney U-Test nyeri menggunakan lidokain yang dicampur jeli
13.500 dengan hasil Z hitung > Z tabel masih juga menunjukan nyeri disarankan agar
dimana Z hitung -2.040 dan Z tabel 1,96 dan dalam pelaksanaan tindakan kateterisasi
p value ≤ α (0,05) dimana p value: 0,041 ≤ α: perawat biasanya melakukan pemilihan
0,05. Dapat disimpulkan ada hubungan yang ukuran dengan cermat, sesuai dengan besar
signifikan antara perbandingan pemasangan kecilnya diameter meatus urinarius dan harus
kateter yang menggunakan lidokain yang melumuri ujung kateter sepanjang 15-18 cm,
dicampur jeli dan lidokain durasi satu menit sehingga untuk mengurangi pergesekan pada
dimasukan jeli terhadap tingkat nyeri pasien dinding uretra yang nantinya akan
21
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
menyebabkan iritasi, dan dianjurkan lebih dari sirkulasi darah dan fungsi tubuh
22
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
agar dapat mengurangi nyeri dan mengikuti digunakan untuk menguji dengan
prosedur sesuai teori yang ada. Hal-hal yang menggunakan rata-rata variabel dan jumlah
perlu diberikan pada pasien yang lanjut usia data sampel penelitian yang sangat sedikit
yang terkena gangguan sistim perkemihan (kurang 30) atau tidak berdistribusi normal.
adalah pasien yang sudah terkena gangguan Dari semua data dan hasil penelitian selama
disistim perkemihan khususnya pasien lanjut di ruangan UGD RSUD dr. T.C. Hillers
usia segera ditangani yaitu dengan Maumere dari tanggal 01 sampai 14 Juni
melakukan kateterisasi, menjaga kebersihan 2019, dengan dua perlakuan yaitu pemasangan
dan mengkomsumsi air putih secukupnya dan kateter yang menggunakan lidokain yang
Dari dua perlakuan yang diberikan pada dimasukan ke uretra durasi satu menit
pasien terpasang kateter lebih banyak yang kemudian dimasukan jeli dengan
tidak menunjukan nyeri yaitu perlakuan menggunakan uji Mann Whitney yaitu
pemasangan kateter yang menggunakan berdistribusi tidak normal yaitu p<α dengan
lidokain durasi satu menit dimasuka jeli hasil:Test Stastistic Mann Whitney U-Test nyeri
sehingga disarankan agar setiap kali 13.500 dengan hasil Z hitung > Z tabel dimana Z
pemasangan kateter lebih baik menggunakan hitung -2.040 dan Z tabel 1,96 dan p value ≤ α
cara lidokain durasi satu menit dimasukan jeli. (0,05) dimana p value: 0,041 ≤ α: 0,05. Jadi Ho
sampel yang tidak saling berhubungan. Jadi Setelah dilakukan penelitian mengenai
uji stastistik adalah uji Mann Whitney yang perbandingan pemasangan kateter
bertujuan untuk membantu peneliti dalam menggunakan lidokain yang dicampur jeli dan
membedakan hasil kinerja kelompok dengan lidokain durasi satu menit dimasukan jeli
2 kriteria yang berbeda. Uji ini juga terhadap tingkat nyeri pasien pria di UGD
23
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
RSUD dr. T.C. Hillers Maumere dapat Diakses tanggal 9 Maret 2013.
intervensi lidokain yang dicampur jeli Budi Saksono K. 2000. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran: Jakarta: EGC.
termasuk dalam kategori nyeri sedang.
Colmer, Rebeca Sharp (CSA), 2006. The
Pemasangan setelah diberikan lidokain durasi Seviors Quide to Easy Computing. Seri
update. Elektika Press, USA.
satu menit dimasukan jeli termasuk dalam
Ganiswarna, S. A. 2005. Farmakologi dan
kategori baik yaitu tidak nyeri. Ada Terapi Edisi IV. Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas
perbandingan saat pemasangan kateter Indonesia Jakarta.
menggunakan lidokain yang dicampur jeli dan Ganong WF, 1998. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran (Review of Medical
lidokain durasi satu menit dimasukan jeli Physiology). (widjajakusumah, M.D.
et.al. terjemahan) Jakarta: EGC.
terhadap tingkat nyeri psien pria di UGD
Hidayat A. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar
RSUD dr. T. C. Hillers Maumere, dengan Manusia, Buku I. Jakarta: Salemba
Medika.
hasil uji Mann Whitney adalah p: 0,04.
Hidayat, A. A. A & Uliyah, M. 1996.
V.Saran Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai EGC.
terutama mengurangi nyeri saat tindakan Katzung, BG dan Miller, RD. 2002. Anastetik
Lokal. Didalam Katzung BG, Editor.
pemasangan kateter. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi
8, Vol 2. Jakarta: Salemba Medika.
Andri. 2012. Jurnal Keperawatan. Tersedia Masjoer, Arief, et. al. 2000. Kapita Selekta
dalam: Kedokteran Edisi III. Jakarta: Media
http://scribd.com/doc/120597499/pema Aesculapus.
sangankateter.
Mubarak, W. Chayatin, N. 2007. Kebutuhan
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Dasar Manusia. Penerbit Buku
Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Kedokteran Jakarta EGC.
PT. Rineka Cipta.
Murwani, Arita. 2008. Keterampilan Dasar
Bambang Riadono, Indriati, Handoyo. 2013. Praktek Klinik Keperawatan.
Jurnal Keperawatan Soedirman. Yogyakarta: Fitria Maya.
Tersedia dalam:
http://scribd.com/doc/120597499/katet Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
er. Diakses tanggal 16 Januari 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: pedoman Skripsi, Tesis,
Brunner & Suddart. 2002. Konsep Dasar dan Instrumen Penelitian Keperawatn
Nyeri. Tersedia dalam: (Edisi Pertama). Jakarta: Salemba
http://popilyuliaputri.blogspot.com. Medika.
24
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
Publisher.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Memey. 2012. Gawat kanker Payudara
Keperawatan: pedoman Skripsi, Tesis, Serang ABG.
dan Instrumen Penelitian Keperawatn http://padangekspres.co.id. 7
(Edisi Kedua). Jakarta: Salemba Oktober 2013.
Medika.
Mubarak. 2008. Promosi kesehatan.
Pery A. dan Potter, P. 2000. Nursing Yogyakarta: Graha Ilmu.
Intervantions and Clinical Skills.
Secon Edition St. Lois: Mosby, Ine. Mulyani, Nina dan Nuryani. 2013.Kanker
Payudara dan PMS pada Kehamilan.
Pery Anne Griffin, Potter, Peterson. 2005. Yogyakarta : Nuha medika.
Buku Saku Keterampilan dan Prosedur
Dasar Edisi 5. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S . (2005). Promosi Kesehatan
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Cipta
Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:
EGC. . (2007). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Potter. P. A. Perry A. G. 2006. Buku Ajar Rineka Cipta.
Fundamental Keperawatan: Konsep, . (2007). Pendidikan dan
Proses, Praktik. Penerbit Buku perilaku kesehatan. Cetak 2. Jakarta:
KedokteranJakarta: EGC. Rineka Cipta .
Price, Silvia, A. dan Wilson Lorraina M. Nugroho,T. 2011. ASI dan Tumor payudara.
2005. Patofisiologi Konsep Klinis Yogyakarta:Nuha
Proses-Proses Penyakit Edisi 6Volume Medika.
2. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2011. Konsep Penerapan
Smeltzer. S. C. Bare B. G. 2002. Konsep Metodologi Penelitian Ilmu
Dasar Nyeri. Tersedia dalam: Keperawatan. Jakarta: Salemba
http://Qittun.blogspot.com. Diakses Medika.
tanggal 29 Oktober 2008.
Soekdjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Oftah, Y., Mendri, N., & Badi’ah, A.
Penelitian Kesehatan. Edisi Maret (2013). Kanker Payudara &
2010. Jakarta: Rineka Cipta. SADARI.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Tamsuri, A. 2006. Konsep Dan
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC. Pamungkas, Z. 2011. Deteksi Dini Kanker
Payudara : Kenali Sebap-Sebap dan
Tamsuri, A. 2007. Konsep Dan Cara Antisipasinya. Yogyakarta:
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC. Buku Biru.
25
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
26
Volume VI. No.1 Juni 2019 Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat
ISSN 2460 - 9374
198