PERAWATAN KATETER
DI RUANG ANGGREK RSU BLUD KOTA
BANJAR
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi
2. Gangguan eliminasi urin
3. Retensi urin
a. Retęnsi, yaitų adanya penumpukan urine didalam Kandung kemih dan ketidak
sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
b. Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sęmentara atau permanen otot sfingter
eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
c. Enuresis, Sering, terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pạda malam.hari
(nocturnạl enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam
d. Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.
e. Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih
f. Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal,seperti 2.500
ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan.
g. Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine
I. PERAWATAN PASIEN DENGAN PEMASANGAN KATETER
Perawat dan tenaga Kesehatan harus memastikan bahwa kateter terkoneksi dengan
baik pada system dreainasenya. Selain itu tujuan perawatan kateter adalah agar
mengurangi risiko infeksi. Terdapat pedoman nasional untuk mengelola kateter yang
bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi lain yang terkait dengan
kateter. Pedoman Royal College of Nursing dan pedoman NICE merekomendasikan
hal-hal berikut ini:
1. Cuci tangannsebelum dan sesudah menyentuh kateter
2. Kenakan sarung tangan baru yang tidak steril
3. Kencangkan kantong drainase agar tidak menekan kateter
4. Posisikan kantong drainase di bawah ketinggian kandung kemih pasien –
pastikan tidak menyentuh lantai
5. Periksa apakah tabung kateter tidak memiliki lilitan atau kekusutan dan tidak
terhalang oleh pakaian yang ketat
6. Cuci kulit tempat kateter masuk ke dalam tubuh (meatus) setiap hari dengan
sabun dan air tanpa pewangi perempuan dengan kateter uretra harus menyeka
dari depan ke belakang dan laki-laki harus membersihkan di bawah kulup
7. Dukung orang tersebut untuk mandi mandi setiap setiap hari, dengan kantung
atau katup drainase terpasang
8. Bersihkan tabung kateter dari tubuh ke arah kantong atau katup
9. Pastikan kateter tetap bersih ketika orang tersebut buang air besar, terutama
jika mengalami inkontinensia usus
10. Hindari penggunaan bedak talk
11. Jangan melepas kantong drainase kecuali jika menggantinya dengan yang baru
12. Jangan mencuci kateter dengan larutan perawatan kandung kemih - hal ini
dapat meningkatkan risiko infeksi.
Ns. Hamka, M. R. (2023). Pemasangan dan Perawatan Kateter. Binangun Cilacap , Jawa
Tengah: PT MEDIKA PUSTAKA INDO.
Alimul. (2016). Buku Dasar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba Medika Eni
Kusyanti. (2014). Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar. Jakarta : EGC Perry & Potter. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku
1 & 2. Jakarata Salemba Medika Rebeiro dkk. (2015). Manual Keterampilan
Klinis Keperawatan Dasar. Jakarta: Elseiver
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.