Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

RUANG NAKULA 3

RSD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023

Penyaji : Nurul Endah Dwi Pratiwi

Jimlah Peserta : 10 Orang

Mediator : Ufuq Azmi Basyar

Tema : SOP Pemasangan Kteter Urin dan SOP Perawatan Kateter

HASIL DISKUSI

Perawat ruang nakula 3 diharapkan dapat melakukan pemasangan kateter urin sesuai dengan
SOP yang ada di rumah sakit, serta dapat melakukan perawatan kateter sesuai dengan SOP
yang sudah ada di rumah sakit.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Penerapan pemasangan dan perawatan kateter urin di ruang Nakula 3 sesuai dengan SOP
yang terdapat di rumah sakit.

Mengetahui

Ketua Sub dan Komite dan Profesi Kepala Ruang Nakula 3

Indah Noer Farida, S.Kep.,Ns. Sri Mulyani S.Kep.,Ns.

NIP. 198005032005012013 NIP. 198910022022032006


LAMPIRAN KEGIATAN

1. DAFTAR HADIR
2. MATERI
3. DOKUMENTASI KEGIATAN
SOP PEMASANGAN KATETER URINE

A. Definisi

Suatu tindakan invasif dengan cara memasukkan selang kateter ke dalam kandung
kemih untuk membantu proses pengeluaran urine dalam tubuh (Nababan, 2020).

B. Tujuan

1 Menghilangkan distensi pada kandung kemih


2 Mengosongkan kandung kemih secara lengkap

C. Indikasi

1 Indikasi Diagnostik Pemasangan Kateter :


 Mengambil spesimen urin tanpa terkontaminasi
 Monitoring dari produksi urin (urine output), sebagai indikator status cairan dan
menilai perfusi renal (terutama pada pasien kritis)
 Pemeriksaan radiologi pada saluran kemih
2 Indikasi Terapi Pemasangan kateter :

Kateterisasi uretra digunakan sebagai terapi pada kondisi berikut:

 Retensi urin akut (misalnya pada benign prostatic hyperplasia, bekuan darah,
gangguan neurogenik)
 Obstruksi kronik yang menyebabkan hidronefrosis, serta tidak dapat diperbaiki
dengan obat atau tindakan bedah
 Inkontinensia urin yang tidak tertangani dengan terapi lainnya, yang juga dapat
menyebabkan iritasi pada kulit sekitar kemaluan
 Inisiasi irigasi kandung kemih berkelanjutan
 Dekompresi intermiten pada gangguan kandung kemih neurogenik
 Pemeliharaan kondisi higyene atau sebagai terapi paliatif (pasien terminal) pada
kondisi pasien yang memerlukan istirahat (bedrest) dalam waktu lama

D. Kontra Indikasi

Kateterisasi uretra dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami hematuria, nyeri pada
uretra dan pada pasien dengan gejala trauma pada traktus urinarius bagian bawah,
misalnya terjadi robekan pada uretra. Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien laki-laki
yang mengalami trauma pelvis atau straddle-type injury. Gejala yang dapat ditemukan
pada pemeriksaan fisik adalah ditemukannya prostat yang meninggi (high-riding) atau
edema, hematom di perineum, atau keluarnya darah dari lubang uretra.
E. Prosedur

1 Menyiapkan Alat:
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Sarung tangan bersih
c. Folley kateter dengan ukuran sesuai kebutuhan
d. Pengalas
e. Urine bag
f. Spuit
g. Steril water
h. Jelly
i. Bengkok
j. Plester dan gunting
k. NaCl 0,9%
2 Tahap Pra Interaksi
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
3 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
b. Idenifikasi pasien
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
d. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
4 Tahap Kerja
a. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur kebersihan tangan
b. Mendekatkan alat-alat ke pasien
c. Menjaga privasi pasien
d. Menyiapkan spui yang diisi steril water sesuai dengan kebutuhan
e. Menyiapkan pasien :
1) Pada laki-laki:
a) Memberikan posisi supinasi
b) Melakukan pemasangan pengalas
c) Memakai sarung tangan bersih
d) Membersihkan ujung penis dengan kassa dan NaCl 0,9%
e) Mengganti sarung tangan steril dengen sarung tangan steril
f) Memberi pelumas/jelly pada ujung folley kateter
g) Memasukkan kateter sedalam sesuai ukuran kateter dan usia pasien serta
pastikan keluarnya urine
h) Meyambungkan folley kateter dengan urine bag
i) Mengisi balon kateter sesuai dengan ukuran yang tertera di kateter
j) Melakukan fiksasi kateter ke arah atas/ perut pasien
2) Pada perempuan:
a) Memberikan posisi dorsal recumbent
b) Melakukan pemasangan pengalas
c) Memakai sarung tangan bersih
d) Membersihkan area perianal dengan kassa dan NaCl 0,9%
e) Mengganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan steril
f) Memberi pelumas/jelly pada ujung folley kateter
g) Memasukkan kateter sedalam sesuai ukuran kateter dan usia pasien serta
pastikan keluarnya urine
h) Menyambungkan folley kateter dengan urine bag
i) Mengisi balon kateter sesuai dengan ukuran yang tertera di kateter
j) Melakukan fiksasi kateter ke paha pasien
f. Mengambil pengalas dan merapikan pasien
g. Melepas sarung tangan
h. Melakukan evaluasi tindakan
i. Membereskan alat-alat yang digunakan
j. Mendokumentasikan kegiatan/tindakan dalam catatan implementasi
keperawatan

Daftar Referensi :

Nababan,T.(2020).’Kemih pada Pasien di Ruang Rawat Inap’, Jurnal


Keperawatan Prio.
RSD K.R.M.T Wongsonegoro.(2022).SOP Pemasangan Kateterisasi Urine.
Semarang
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/genitourinaria/kateterisasi-uretra-
pria/kontraindikasi (di akses kamis,25/05/2023)
SOP PERAWATAN KATETER
A. Definisi
Suatu tindakan keperawatan dalam memelihara kateter dengan antiseptik untuk
membersihkan ujung uretra dan selang kateter bagian luar serta mempertahankan

kepatenan posisi kateter.


B. Tujuan
Perawatan kateter urine memiliki tujuan:
 Menjaga kelancaran urine
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah obstruksi dan aliran balik urine
C. Prosedur:
1 Tahap pre interaksi
a. Lakukan verifikasi catatan keperawatan yang ada untuk perawatan dower
catheter.
b. Siapkan alat
 Gunting
 Pincet steril
 Kassa steril /kapas sublimat
 Kom steril untuk larutan antiseptic / pembersih
 Sarung tangan disposable
 Pincet on steri dalam bak berisi larutan desinfeksi
 Larutan pembersih yang diresepkan atau antisep-tik
 Plester dan gunting plester
 BengkokPerlak/pengalas
2 Tahap orientasi
a. Berikan salam dan panggil nama klien dengan nama panggilan yang disukai
b. Memperkenalkan nama perawat dan menjelaskan prosedur, tujuan serta lamanya
tindakan
3 Tahap kerja
a. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya dan menjaga privacy pasien.Cuci
tangan secara menyeluruh, menggunakan sarung tangan proteksi dilanjutkan
menyiapkan alat disamping tempat tidur penderita.
b. Mengatur posisi pasien yang nyaman, dorsal recumbent (untuk wanita) dan
terlentang (untuk pria).
c. Lepaskan pakaian bagian bawah klien, pertahankan area yang tidak digunakan
tertutup.
d. Pasang pengalas dibawah area yang akan dilakukan perawatan
e. Letakkan bengkok diantara ke dua kaki klien dan siapkan kapas sublimat untuk
wanita, atau kassa betadin untuk pria.
f. Pada pasien pria:
 Lepaskan plester fiksasi kateter, pegang penis dengan posisi tegak lurus
 Oleskan kapas desinfektan mulai dari daerah uretra, kemudian memutar
kearah luar meatus
 Oleskan kapas desinfektan pada kateter dari arah meatus ke pangkal kateter
± 10 cm
 Fiksasi kembali kateter pada paha bagian atas dengan posisi penis
mengarah ke dada
g. Pada Pasien wanita :
 Lepaskan plester fiksasi kateter, kemudian buka labia mayora kanan dan
kiri dengan tangan non dominan
 Bersihkan daerah genital dengan mengusapkan kapas dari atas ke bawah
mulai dari labia mayora, minora, bagian tengah genital dan anus. Gunakan
kapas untuk sekali usap. Kalau perlu gunakan pincet
 Oleskan kapas desinfektan pada kateter dari arah meatus ke pangkal kateter
± 10 cm
 Fiksasi kembali kateter pada paha bagian dalam
 Amati tanda-tanda infeksi
i. Angkat bengkok dan pengalas.
j. Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman bagi pasien
4 Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil yang dicapai dan berikan reinforcement pada klien, kontrak
pertemuan berikutnya.
b. Dokumentasikan kegiatan/tindakan dalam catatan implementasi keperawatan

Daftar Referensi:

P.M.M., S. E., & Iswantiningsih, E. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta:


Graha Ilmu.
https://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2022/07/FLYER-
EDUKASI-PERAWATAN-DOWER-KATETER.pdf (diakses Kamis,25/05/2023)
DAFTAR HADIR DISKUSI REFLEKSI KASUS

“SOP PEMASANGAN KTETER URIN DAN SOP PERAWATAN KATETER”


DI RUANG NAKULA 3

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023

Tempat : Nakula 3

Waktu : 07.30 WIB - selesai

NO NAMA TANDA TANGAN

10

Mengetahui,
Kepala Ruang Nakula 3

Sri Mulyani S.Kep.Ners


NIP. 198910022022032006
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai