Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PEMASANGAN KATETER MENETAP, SEMENTARA DAN KONDOM

OLEH

RIA GITA UTAMI


NPM : 21149011121

DOSEN PEMBIMBING
Ns.YOFA ANGGRAINI, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

TAHUN AJARAN 2021/2022


Standar Prosedur Operasional
PEMASANGAN KATETER MENETAP, SEMENTARA DAN KONDOM

No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman


1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan

SPO
Standar Prosedur
Operasional

a. Menetap

Memasukkan selang kateter kedalam kandung kemih melalui uretra.


Pemasangan kateter menetap digunakan untuk periode waktu yang lebih
lama. Kateter menetap ditempatkan dalam kandung kemih untuk beberapa
minggu pemakaian sebelum dilakukan sampai klien mampu berkemih dengn
tuntas dan spontan atau selama pengukuran urin akurat dibutuhkan ( Potter
dan Perry, 2005 )
b. Sementara
Pengertian
Memasukkan selang kateter kedalam kandung kemih melalui uretra.
Pemasangan kateter sementara dilakukan dengan cara kateter lurus yang
sekali pakai dimasukkan sampai mencapai kandung kemih yang bertujun
untuk mengeluarkan urin. Tindakan ini dapat dilakukan selama 5-10 menit.
Pada saat kandung kemih kosong maka kateter kemudian ditarik keluar,
pemasangan intermitten dapat dilakukan berulang jika tindakan ini
diperlukan, tetapi penggunaan yang berulang meningkatkan resiko infeksi
( Potter dan Perry, 2002 )

Tujuan 1. Meningkatkan rasa nyaman klien akibat distensi abdomen.

2. Menghitung sisa urine (residu) dalam kandung kemih.

3. Sebagai media pemeriksaan spesimen urine.

4. Mengosongkan kandung kemih secara optimal sebelum tindakan


pembedahan.

5. Memfasilitasi pengukuran output urine yang lebih akurat. Hal ini bisa di
butuhkan pada klien yang membutuhkan pengukuran urine tiap jam.
6. Mencegah urine mengkontaminasi bekas insisi bedah setelah operasi
parineal.

7. Membantu klien yang mengalami inkontaminasi ketika cara lain gagal


dilakukan.

Kebijakan Surat Keputusan

Prosedur Persiapan Alat :


 Bak Steril yang berisi:
o Pinset anatonis.
o Deppers.
o Cucing.
o Kassa.
o Doek lubang.
o Kapas sublimat/ Kapas savlon.
o Bengkok 2 buah.
 Kateter Steril
 Urobag.
 Cairan desinfektan (Savlon, betadin).
 Sarung tangan steril.
 Spuit 10cc.
 Aquabidest.
 Jelly.
 Perlak dan alasnya.
 Selimut ekstra.
 Plester dan gunting.
 Korentang pada tempatnya.
Persiapan Pasien Dan Lingkungan :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
2. Jaga privasi klien.
3. Beri klien posisi dorsal recumbent (wanita) atau supine (pria).
Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan
2. Melepas pakaian bawah klien dan pasang selimut klien
3. Perlak dan alasnya di pasang di bawah bokong klien.
4. Siapkan :
 Meletakkan bengkok di antara kedua tungkai klien.
 Spuit berisi aquadest sebagai pengunci minimal 10cc.
 Guntingan plester.
 Cucing berisi cairan desinfektan (savlon, betadin).
 Buka bungkus kateter dan letakkan kateter dalam bak steril.
 Menuang jelly pada kassa steril.
5. Memakai handscoon steril
6. Memasang doek lubang.
7. Mengambil kassa steril, lalu kassa dibasahi larutan desinfektan.
8. Buka daerah meatus :
Wanita :
Buka labia mayor dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri perawat
(tangan kiri dapat di ON kan atau dilapisi dengan menggunakan kassa
steril jika masih mau dipertahankan kesterilannya) dan bersihkan dengan
tangan kanan yang masih steril dari arah atas ke bawah/ dari dalam
keluar dengan 1 kali usapan.
Pria :
Pegang penis dengan sudut 90o, pegang didaerah bawah glands penis
dengan ibu jari dan telunjuk, preputium ditarik kebawah, bersihkan
dengan arah melingkar dari meatus kearah kluar.
9. Masukkan kateter melalui uretra kandung kemih sampai keluar urine dari
ujung kateter yang diletakkan dalam bengkok steril.
Wanita :5 -7 cm
s.d urine keluar
Pria : 18 – 20 cm
s.d urine keluar.
10. Isi balon dengan cairan steril (aquabidest).
11. Menarik sedikit kateter untuk mengecek apakah balon sudah berfungsi.
12. Melepas doek lubang.
13. Membuka urine bag dan sambung dengan kateter.
14. Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari vesika urinaria.
15. Memfiksasi kateter dengan plester.
16. Laki-laki didaerah abdomen dan wanita didaerah paha.
17. Ambil pengalas dari bokong klien.
18. Rapikan alat dan klien.
19. Membuka sarung tangan.
20. Cuci tangan.
21. Mendokumentasikan prosedur.
Sikap :
Melakukan tindakan dengan sistematis.
Komunikatif dengan klien.
Percaya diri.
Hasil :
Urine mengalir lancar melalui kateter
Pasien merasa nyaman dan tidak kesakitan
Sterilitas tetap terjaga

Rawat Inap Kebidanan, Poli Kebidanan.


Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai