DI SUSUN OLEH :
1. Anggita Prihandani (P27220021054)
2. Khoirun Nisa (P27220021076)
3. Valentya Nadya Aulia F. (P27220021095)
TAHUN 2022/2023
INSTRUKSI KERJA
PRAKTIKUM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) I
Kode/No: Tanggal berlaku : Revisi :
DEFINISI Pemasangan kateter urine kedalam kandung kemih melalui uretra pada
pasien perempuan untuk mengeluarkan urine.
INDIKASI a. Indikasi
1. Klien yang dapat menahan atau mengosongkan kandung kemih
2. Klien yang dilakaukan pembedahan
3. Klien yang mempunyai masalah dengan saluran kemih (gangguan
eliminasi urine, inkontinensia urine, retensi urine)
b. Kontrakindikasi
1. Klien dengan infeksi saluran kemih
2. Klien dengan striktural uretra
PETUGAS Dosen/Instruktur
Perawat
Mahasiswa
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan atau nomer rekam medis)
3. Analisa keluhan pasien
4. Jelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien dengan menutup sampir
2. Memposisikan pasien dengan posisi dorsal recumben
3. Memmasang pengalas/perlak di bawah bokong didekat area
genetalia
4. Tutup area pinggang dengan selimut
5. Lakukan kebersihan cuci tangan 6 langkah
6. Pakai sarung tangan bersih, lalu gunakan sarung tangan steril
7. Memasang ducksteril pada daerah genetalia
8. Mengkaji area genetalia
9. Dekatkan bengkok ke area genetalia
10. Bersihkan area genetalia perinium dengan kapas suplimat/kasa.
Membuka labia mayora dengan tangan non dominan, bersihkan dari
atas kebawah dengan sekali usap
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan steril
12. Buka set kateter steril dan alat steril lainnya, lalu tempatkan di alas
steril dengan tetap mempertahankan tehnik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril yang baru
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Lumasi ujung kateter 2,5 –5 cm dengan gell
16. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan non
dominan
17. Masukkan kateter 5 - 7,5 cm ke dalam meatus uretra secara
perlahan sambil menganjurkan tarik nafas dalam
18. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine bagi
19. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades atau NaCl
untuk mengembangkan balon kateter
20. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk
memastikan kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
21. Lepaskan sarung tangan steril
22. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area paha dalam
23. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dengan pasien
24. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sempel urine segera dari
urine bag, jika perlu
25. Lepaskan sarung tangan bersih
D. Tahap Evaluasi
1. Melakukan evaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Merapikan pasien dan alat yang digunakan, kembalikan ketempat
semula
4. Lakukan kebersihan, cuci tangan 6 langkah
5. Mendokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine,
jumlah urine yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon, tanggal atau waktu dipasang) dan respon
pasien
6. Catat dokumentasi dalam lembar catatan keperawatan
DEFINISI Pemasangan kateter urine kedalam kandung kemih melalui uretra pada
pasien laki-laki untuk mengeluarkan urine.
b. Kontrakindikasi
1. Klien dengan infeksi saluran kemih
2. Klien dengan striktural uretra
KEBIJAKAN 1. ISO 9001 | 2015
2. Standar Akademik
3. Panduan Standar Operasional Prosedur | PPNI
PETUGAS Dosen/Instruktur
Perawat
Mahasiswa
PERALATAN 1. Sarung tangan steril
2. Kateter urine sesuai ukuran
3. Urine bag dan penggantungnya
4. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCl/Sesuai anjuran pabrik
5. Jelly lidokain 2 %
6. Cairan antiseptik
7. Sarung tangan bersih dan steril
8. Kom bersih
9. Wadah sampel urine, jika perlu
10. Kapas atau kassa dan cairan antiseptik
11. Pengalas
12. Bengkok
13. Sampiran
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mempersiapkan alat dan bahan
3. Mencuci tangan
4. Membawa alat kedekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
2. Identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan atau nomer rekam medis)
3. Analisa keluhan pasien
4. Jelaskan tujuan
5. Menanyakan kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien dengan menutup sampir
2. Memposisikan pasien dengan posisi kaki abduksi
3. Memasang pengalas/perlak di bawah bokong di dekat area
genetalia
4. Tutup area pinggang dengan selimut
5. Lakukan kebersihan cuci tangan 6 langkah
6. Pakai sarung tangan bersih, lalu gunakan sarung tangan steril
7. Memasang ducksteril pada daerah genetalia
8. Mengkaji area genetalia
9. Dekatkan bengkok ke area genetalia
10. Bersihkan area genetalia perinium dengan kapas suplimat/kasa.
(Pegang penis dengan tangan non dominan, dengan sudut 90
derajat. Pegang apada daerah gland penis dengan ibu jari dan
telunjuk, preputulum ditarik kebawah. Bersihkan dengan arah
melintang dari meatus keluar)
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan steril
12. Buka set kateter steril dan alat steril lainnya, lalu tempatkan di
alas steril dengan tetap mempertahankan tehnik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril yang baru
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan non dominan dan
masukkan 10 ml jelly ke dalam meatus uretra dengan tangan
dominan
16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan
tangan dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan tarik
nafas dalam
18. Lakukan fiksasi internal dengan masukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk
memastikan kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
20. Lepaskan sarung tangan steril
21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah
dengan penis mengarah ke dada
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sempel urine segera dari
urine bag, jika perlu
24. Lepaskan sarung tangan bersih
D. Tahap Evaluasi
1. Melakukan evaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Merapikan pasien dan alat yang digunakan, kembalikan ketempat
semula
4. Lakukan kebersihan, cuci tangan 6 langkah
5. Mendokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine,
jumlah urine yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon, tanggal atau waktu dipasang) dan respon
pasien
6. Catat dokumentasi dalam lembar catatan keperawatan