Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


KONSEP FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS)

OLEH :
DEBY SAMELIA
20149011223

DOSEN PENGAMPU :

Raden Surahmat, S.Kep, Ners, M.Kes, M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

PALEMBANG 2020/2021

LAPORAN PENDAHULUAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
DI FASYANKES (PUSKESMAS)
1. KONSEP FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (FASYANKES)

Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Fasyankes adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (Permenkes No 52, 2018).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan didirikan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa:
1. pelayanan kesehatan perseorangan; dan/atau
2. pelayanan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 6 tahun 2013 fasilitas pelayanan kesehatan
dibagi menjadi tiga yaitu;
1) Fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang
melayani dan melaksanakan pelayanan kesehatan dasar.
2) Fasilitas kesehatan tingkat kedua adalah jenis fasillitas pelayanan kesehatan yang melayani
dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan spesialistik
3) Fasilitas kesehatan tingkat ketiga adalah jenis pelayanan kesehatan yang melayani dan
melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan spesialistik, dan pelayanan
kesehatan sub spesialistik (Permenkes No 6, 2013)

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)


A.Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75, 2014).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011)
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).

B. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab
wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2004).

C. Visi
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Indikator
utama yakni:
1) Lingkungan sehat. 
2) Perilaku sehat. 
3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu. 
4) Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

D. Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. 
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. 
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan. 
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta
lingkungannya.

E. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan dapat mewujudkan empat misi
pembangunan kesehatan yaitu:
1) Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan pembangunan,
2) Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat,
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
4) Merata dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
kelompok dan masyarakat (Notoatmodjo, 2003 dalam Herlambang, 2016).
Puskesmas sesuai dengan fungsinya sebagai pusat pembangunan berawawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakat, meyediakan dan menyelenggarakan pelayanan yang
bermutu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
terwujudnya kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat. Fungsi Puskesmas dapat
dikelompokkan menjadi 2 (tiga), yaitu:
1) Sebagai pusat penggerak pembangunan berawawasan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya melalu, sebagai berikut:
a) Upaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanyaagar
menyelenggarakan pebangunan yang berwawasan kesehatan.
b) Keaktifan memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya.
c) Mengutamakan pemeliharaan keseatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan.
2) Pusat pemberdayaan masyarakat
a) Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayan diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup 12 sehat serta menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau
pelaksanaan program kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya.
b) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masayrakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
3) Pusat Pelayanan Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan, melalui pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat (Herlambang, 2016).

F. Tenaga Kesehatan
Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana paling sedikit terdiri atas:
1. Dokter atau dokter layanan primer;
2. Dokter gigi;
3. Perawat;
4. Bidan;
5.Tenaga kesehatan masyarakat;
6.Tenaga kesehatan lingkungan
7.Ahli teknologi laboratorium medik;
8. Tenaga gizi; dan
9. Tenaga kefarmasian.
Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas. Tenaga
Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan,
standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan
kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus memiliki
surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Upaya Penyelenggaraan Kesehatan


Dalam rangka meningkatkan prinsip penyelenggaraan Puskesmas, agar mampu
mencapai tujuan yang diharapkan, serta mengembangkan dan membina pelayanan
kesehatan di wilayahnya secara efektif dan efisien, perlu disusun rencana lima tahunan
ditingkat Puskesmas. Dengan adanya Rencana Lima Tahunan Puskesmas, maka
kelangsungan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun untuk satu
periode akan dapat lebih terjamin, walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana
kegiatan di Puskesmas maka diharapkan pengembangan program/kegiatan tetap berjalan
sesuai dengan Rencana Lima Tahunan yang telah ada (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan mayarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi
dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama sebagaimana
dimaksud meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya
kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
1) Pelayanan promosi kesehatan
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4) Pelayanan gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat
yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dapat dilakukan oleh Puskesmas di
antara:
1) Rawat jalan
2) Pelayanan gawat darurat
3) Pelayanan satu hari (one day care)
4) Home care; dan/atau
5) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
Untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut maka puskesmas harus
menyelenggarakan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI

Herlambang, Susatyo. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta:


Gosyen Publishing.
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2013 Tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil,
Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Diminati Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2013.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2014.

Anda mungkin juga menyukai