Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT
UPTD PUSKESMAS KEDUNGJATI

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit di UPTD Puskesmas Kedungjati. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya
untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksana program Upaya Pencegahan
dan pengendalian Penyakit di UPTD Puskesmas Kedungjati.
Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih
dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses penyusunan
Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas Kedungjati.
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam
menyiapkan dokumen akreditasi UPTD Puskesmas Kedungjati.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pedoman
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KEDUNGJATI
NOMOR : ......../....../2018
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PUSKESMAS KEDUNGJATI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakam unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional sebagai pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyaraat
di wilayah kerja (permenkes nomor 75 tahun 2004). Salah satu fungsi pokok
puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Menurut peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya
puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangkamendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI
No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan.
Puskesmas Kedungjati sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama diwilayah kerjanya, puskesmas
Kedungjati melaksanakan upayayang meliputi upaya kesehatan masyarakat wajib
(esensial) dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan wajib (esensial) merupakan upaya kesehatan yang
dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya
ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional. Yang termasuk Upaya kesehatan masyarakat wajib
(esensial) meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat wajib (esensial) harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.
Sedangkan Upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah upaya
kesehatan pengembangan yang ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten
dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Upaya Kesehatan
Pengembangan antara lain ;
a. pelayanan kesehatan jiwa
b. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. pelayanan kesehatan olahraga
e. pelayanan kesehatan indera
f. pelayanan kesehatan lansia
g. pelayanan kesehatan kerja
h. pelayanan kesehatan lainnya
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain di luar upaya puskesmas yang sesuai dengan kebutuhan.
Agar Upaya Kesehatan dapat terselenggara secara optimal, maka
puskesmas harus membuat pedoman pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
yang merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan sehingga
dalam pelaksanaan kegiatan mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas
pelayanan upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
Kedungjati, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
2. Tujuan Khusus
Tersedianya pedoman sebagai acuan petugas dalam melaksanakan kegiatan
sehingga kegiatan dapat berjalan optimal.

C. Ruang lingkup pelayanan


1. Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Kedungjati
meliputi 5 upaya wajib (esensial) dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) :
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)
2. Ruang lingkup upaya kesehatan masyarakat pengembangan :
a. Pelayanan Kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan tradisional
c. Pelayanan kesehatan Olahraga
d. Pelayanan kesehatan Indra
e. Pelayanan kesehatan Lansia
f. Pelayanan kesehatan kerja
g. Pelayanan Kesehatan Produktif remaja (PKPR)

D. Batasan operasional
1. Upaya promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat,sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk
menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
refroduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang. Keluarga berencana adalah upaya keesehatan
primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia
subur dalam menjalankan fungsi refroduksi yang berkkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan,surveylans dan imunisasi.
6. Upaya perawatan kesehatan masyarakat upaya puskesmas dalam melakukan
perawatan bagi penderita yang di lakukan di rumah.
7. Upaya penyakit tidak menular adalah program untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam mencegah dan penemuan dini faktor risiko penyakit tidak
menular.
8. Upaya kesehatan jiwa adalah menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas
hidup yang baik, menikmati kehidupan jiwa yang sehat, bebas dari ketakutan,
tekanan dan gangguan jiwa lain yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.
9. Upaya pengobatan tradisional adalah program pembinaan terhadap pelayanan
pengobatan tradisional,pengobatan tradisional dan cara pengobatan tradisional.
Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang i lakukan secara
turun menurun,baik yang menggunakan herbal (jamu) alat (tusuk jarum, juru
sunat)maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Upaya kesehatan indra adalah kegiatan meningkatkan derajat kesehatan indra
penglihatan di masyarakat.
11. Upaya program kesehatan peduli remaja (PKPR) adalah pelayanan kesehatan
yang di tujukan dan dapat di jangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja
dengan tangan terbuka, menghargai remja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan dan selera remaja.
12. Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatakan kualitas hidup masyarakat yang bdrusia lanjut.

E. Landasan hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan;
4. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Surat Keputusan Bupati Grobogan No. 11 /Kep.KDH/ A/2004 Tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Daerah Nomer 02 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum
Kabupaten Grobogan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Masyarakat


Berikut ini kualifikasi sumber daya manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang
telah ada di puskesmas kedungjati.
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi
Pelayanan Promkes S1 Kesehatan Masyarakat D III Keperawatan
Pelayanan Kesling D3 Kesehatan Lingkungan DIII Kesling
Pelayanan KIA KB D3 kebidanan DIII kebidanan
Pelayanan Gizi D3 Gizi DIII Gizi
Pelayanan P2 D3 Keperawatan DIII keperawatan
UKM Perkesmas D3 Keperawatan DIII keperawatan
UKM Usila D3 Keperawatan DIII kebidanan
Pelayanan PTM S1 Keperawatan DIII kebidanan
Pelayanan Kes. Jiwa S1 Keperawatan DIII keperawatan
Pelayanan Kes. Gigi Masy D3 keperawatan DIII Kebidanan
Pelayanan Kes. Olahraga D3 keperawatan DIII Kebidanan
Pelayanan Kes. Indra S1 keperawatan DIII Keperawatan
Pelayanan Kes. Haji S1 keperawatan DIII Kebidanan
Pelayanan Kes. BATTRA D3 BATTRA DIII Keperawatan
Pelayanan PKPR S1 Psikologi DIII Keperawatan

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah
sebagai berikut
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan Promkes Ilham T.P Perawat
Pelayanan Kesling Riyanto Sanitarian
Pelayanan KIA KB Daryati Bidan
Pelayanan Gizi Ayu mifta Nutrisionis
Pelayanan P2 Hidayatul M Perawat
Pelayanan Perkesmas Mu’tasim Perawat
Pelayanan Usila Aprlia Primayanti Bidan
Pelayanan PTM Ranita Wahyu S Bidan
Pelayanan Kes. Jiwa Mu’tasim Perawat
Pelayanan Kes. Gigi Masy Zhul halimah N.A Bidan
Pelayanan Kes. Olahraga Ranita Wahyu S Bidan
Pelayanan Kes. Indra Mu’tasim Perawat
Pelayanan Kes. Haji Ranita Wahyu S Bidan
Pelayanan Kes. BATTRA Mu’tasim Perawat
Pelayanan PKPR Ilham T.P Perawat

C. Jadwal Kegiatan
1. Jadwal kegiatan UKM di susun berdasarkan usulan dari masyarakat.
2. Pengaturan kegaitan upaya kesehatan masyarakat dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan minilokakarya bulanan dengan persetujuan
Kepala Puskesmas.
3. Jadwal kegiatan di buat untuk jangka waktu satu tahun dan di break down dalam
jadwal kegiatan bulanan
4. Jadwal kegiatan di koordinasikan dan di komunikasikan kepada lintas program
maupun lintas sektoral.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Saluran Air

Ruang PI
Sumur
Ruang PI
Ruang Ruang Ruang
VK UGD adminis Tower
Rumah Dinas
trasi Dokter Air

Ruang RI
Dahlia(R
.Nifas)

Ruang RI Door Loop


Cempaka Pintu Masuk
UGD

w Kon
c
selin ksl
iI
g
taman Jalur
m Lansia
w w
c c u
Ruang Ruang
Ka. Pusk BP
Ruang RI
Bogenvile

Tempat Genset Ruang


Far- Ruang Tunggu Masuk
masi RJln
Gudan
g

Ruang.
Tangki Ruang Laborat
daft
Ruang RI R. ar
Ruang Poli rekam
Anggrek Jaga Septick
Peresapan Medis
Ruang Gudang Ruang Gigi
Dapur Obat KIA
Parkir
Ambulan

Tangki
Septick
TPS Sampah Infeksius
Sampah Infeksius

Alur Kegiatan UKM


Agar pelaksanaan hasil dan kegiatan UKM dapat baik dan berjalan lancar, maka berikut
adalah alur dan tahapan pelaksanaan kegiatan UKM:
1. Penangugung jawab program mengindenfikasi kegiataan UKM
2. Adanya kesepakatan jadwal kegiatan
3. Jadwal kegiatan UKM di sosialisasikan kepada lintas program dan lintas sektor
4. Melakukan sosialisasi jadwal kegiatan UKM kepada masyarakat
5. Melaksanakan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal
6. Evaluasi pelakasaan kegiatan, dan di atasi hambatannya dengan rencana tindak
lanjut
7. Rencana tindak lanjut jika ada hambatan kegiatan
8. Evaluasi tindak lanjut.

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang UKM essensial dan kerkesmas berlokasi di lantai atas gedung
puskesmas. Di dalam ruangan UKM essensial dan kepkesmas terdapat meja dan
kursi kerja untuk masing-masing pemegang program untuk menunjang kinerja.
Jumlah meja sebanyak 2 buah, dan kursi sebanyak 9 buah, 2 buah almari dan 2
buah AC yang menempel di dinding. Disamping itu ruangan ini memiliki seperangkat
komputer beserta printernya. Di ruangan UKM essensial dan kepkesmas terdapat
struktur organisasi beserta poster-poster kesehatan yang ditempel didinding. Di
dinding juga tertempel jadwal kegiatan bulanan per program beserta target yang
sudah dicapai.
Untuk mendukung tercpainya tujuan kegiatan upaya kesehatan masyarakat,
puskesmas kedungjati memiliki :
a. DuaUnit mobil ambulance
b. Tiga unit kendaraan roda dua
c. Dua LCD Proyektor
d. Tujuh unit lap top
e. Dua unit print
2. Peralatan dan perlengkapan
Adapun fasilitas penunjang untuk masing – masing kegiatan upaya kesehatan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Kegitan Saran – prasarana
Pelayanan promosi kesehatan a. Leaflet
b. Alat peraga penyuluhan
c. Kamera
d. Jadwal kegiatan
e. Buku
f. Pamflet
g. Form PHBS
h. LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan a. Senter
b. Block grill
c. Leaflet
d. Sanitasi kit
e. Swingfog
Pelayanan kesehatan ibu,anak dana. Lcd dan lap top
keluarga berencana b. Lembar balik
c. Buku kia
d. Alat peraga penyuluhan
e. KB set
Pelayanan gizi a. Leaflet
b. Food model
c. Timbangan badan mikrotois
Pelayanan pencegahan dana. Leaflet / brosur penyuluhan penyakit
pengendalian penyakt b. Poster
c. Blanko surveilens
d. Senter
e. Alat – alat pelingdung diri
f. Alat kebersihan lingkungan
Upaya perawatan kesehatan
a. CHN kit
masyarakat b. Leaflet penyakit
c. Form CHN
Upaya kesehatan usia lanjut a. Leaflet
b. KMS lansia
c. Form laporan
d. LCD
e. Laptop
f. Banner
Upaya PTM a. Leaflet
b. KMS PTM
c. Form laporan
d. LCD
e. PTM kit
Upaya kesehatan haji a. Tensimeter
b. SAP
c. Buku pembinaan haji
d. Timbangan
e. Midline
f. Leaflet
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

Penanggung Jawab UKM membantu Kepala Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan


upaya kesehatan masyarakat dan mengkoordinasikan kepada pelaksana program UKM
yang meliputi program promkes, program kesling, program KIA/KB, program gizi, program
P2P, pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
A. Penanggung jawab UKM
1. Tatalaksana
a. Managemen program UKM
1) Perencanaan tingkat puskesmas
- Penanggung jawab UKM menjadi anggota tim PTP.
- Melakukan pembahasan PTP
- Mengusulkan kegiatan-kegiatan program UKM.
- Mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana
- Mengusulkan kebutuhan anggaran program UKM
- Mengusulkan kebutuhan ketenagaan program UKM.
2) Penggerakan dan pelaksanaan program UKM.
3) Melakukan penilaian kinerja program UKM.
4) Melakukan evaluasi program UKM Essensial dan Kepkesmas.
5) Melakukan pembinaan, pendampingan maupun konsultasi kepada
pelaksana kegiatan UKM Essensial dan Kepkesmas.
6) Koordinasi lintas program
- Penanggung jawab UKM melakukan koordinasi dengan program
UKP, Adminstrasi dan Mutu pelayanan
- Rapat koordinasi lintas program dilakukan melalui mini lokakarya
yang dilakukan setiap 1 bulan sekali.
- Penanggung jawab UKM melakukan koordinasi dengan bendahara
Puskesmas dalam pendanaan kegiatan.
- Koordinasi lintas sektoral
- Penanggung jawab UKM melakukan koordinasi dengan lintas
sektoral.
- Rapat koordinasi lintas sektoral dilakukan melalui mini lokakarya
lintas sektoral yang dilakukan setiap 3 bulan sekali.
- Dalam rapat lintas sektoral, penanggung jawab UKM meminta saran
dan masukan kepada lintas sektor mengenai kegiatan UKM.
- Penanggung jawab UKM meminta saran dan masukan kepada
masyarakat melalui survey mawas diri (SMD).
b. Menggali kebutuhan masyarakat.
Setiap menyusun PTP, program UKM menggali kebutuhan
masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan Survey
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Survey Mawas Diri dilakukan pada bulan Januari, kemudian
dilajutkan dengan kegiatan MMD pada bulan Pebruari. Survey Mawas Diri
dan Musyawarah Masyarakat Desa tersebut digunakan untuk menyusun
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun berikutnya.
c. Pelayanan Upaya Kesehatan masyarakat

B. Tata laksana Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan
a. Penanggung jawab:
Petugas promkes
b. Perangkat Kerja
- Leaflet
- Alat peraga penyuluhan
- Kamera
- Jadwal kegiatan
- Buku
- Pamflet
- Form PHBS
c. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
d. Kegiatan
Kegiatan promosi kesehatan yaitu:
1) pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan
PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Pemantauan PHBS dapat
berupa:
- pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
- pemantauan PHBS institusi pendidikan
- pemantauan PHBS institusi perkantoran
2) Pembinaan posyandu
3) Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran
kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
- kader posyandu
- ibu hamil/ibumenyusui
- calon pengantin
- siswa sekolah
- remaja
4) Pembinaan desa siaga
5) UKS dan UKGS
e. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan evaluasi (Check)
- petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut hasil kegiatan (Action)

2. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan


a. Penanggung jawab
Sanitarian
b. Perangkat Kerja
- Sanitarian Kit
- Kit Sampling air
- Alat pembasmi nyamuk
- Leaflet
c. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
d. Kegiatan
Kegiatan di Dalam Gedung
1) Konseling Kesehatan Lingkungan
a) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
b) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/ataugangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan
secara terintegrasi dengan pelayanan perawatan pengobatan
c) Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan
untuk menerima Konseling, Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap
keluarga yang mendampingi
d) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak
atau elektronik.
2) Pengawasan kebersihan Lingkungan Puskesmas
a) Pengamatan
b) Mengisi checklist
c) Rekomendasi
3) Pengawasan Pengelolaan Limbah di Puskesmas Kedungjati
a) Kegiatan pengawasan pembakaran sampah
b) Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
Kegiatan Luar Gedung
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan
a) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat
tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
b) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikut sertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas
Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
c) Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan meliputi
- Inspeksi Tindak Lanjut hasil Konseling
- Dalam rangka melaksanakan program kesehatan, pengawasan kualitas
media lingkungan secara berkala pada Perumahan, Tempat-tempat
Umum (TTU), Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), dan Sarana Air
Bersih (SAB)
2) Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
Tata Laksana
 Perencanaan (Plan)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
 Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
 Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

3. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


a. Petugas Penanggung jawab
Bidan
b. Perangkat kerja
 tensimeter
 stetoskop
 stetoskop laennec
 termometer
 doppler
 KB set
 Partus set
 Kulkas vaksin
 Spuit
 Pita pengukur
c. Tujuan
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang
aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade
kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Keluarga Berencana
Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan
waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional
Tujuan
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur
mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar
kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera.
d. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA
Puskesmas terdiri dari:
- pelayanan kesehatan ibu hamil
- pelayanan kesehatan ibu bersalin
- pelayanan kesehatan ibu nifas
- Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
- Pelayanan keluarga berencana
e. Tatalaksana
1. Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2. Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
3. Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
4. Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

4. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


 Petugas penanggung jawab
Nutrisionis
 Peralatan kerja
- Leaflet
- Panduan Diet
- Food Model
- Timbangan badan dan Mikrotois
 Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
 Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
1) Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2) Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
3) Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
- Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
- Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori
Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
- Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A
(KVA)
- Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi
Mikro Lain
- Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
 Tata laksana
1) Perencanaan (Plan)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

5. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2)


a. Petugas Penanggung jawab
Perawat
b. Perangkat Kerja
1) Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
2) Blanko surveilans
3) Pedoman KLB
4) alat pelindung diri (APD)
5) Alat kebersihan lingkungan
c. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
d. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya:
- Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
- Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar
pada KLB diare, dsb.
- Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveilance ketat) dan logistik.
2) Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3) Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
4) Program Pemberantasan Penyakit Menular
- Program imunisasi
- Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
- Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
- Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
- Program Surveilans
- Pemberantasan P2B2 demam berdarah
2. Tata laksana
 Perencanaan (Plan)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
 Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
 Monitoring dan Evaluasi (Check)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan
 Menyusun rencana tindak lanjut

6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


a. Penanggung jawab:
 Perawat
b. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 PHN kit
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Form
c. Tujuan
Terpantaunya kondisi kesehatan penderita di masyarakat
d. Kegiatan
Kegiatan PHN diantaranya adalah yaitu:
a. Kunjungan rumah
e. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3) pengawasan pengendalian penilaian (P3)
- petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- petugas mengevaluasi kegiatan

7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)


a. Penanggung jawab:
Petugas usila
b. Perangkat Kerja
- KMS lansia
- PHN kit
- LCD Proyektor
- Laptop
- Leaflet
- Alat peraga penyuluhan
- Kamera
- Jadwal kegiatan
- Buku
- Form
c. Tujuan
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
d. Kegiatan
- Penyuluhan kesehatan
- Pembinaan posyandu usila
- Pembinaan kader usila
e. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
- petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

8. Upaya Pengobatan Tradisional (BATTRA)


a. Penanggung jawab:
- Petugas BATTRA
b. Perangkat Kerja
- Leaflet
- Kompor,panci untuk demo toga
- Jadwal kegiatan
- Buku
c. Tujuan
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan pengobatan
tradisional sebagai pelengkap pengobatan konvensional.
d. Kegiatan
- Penyuluhan TOGA
- Demo TOGA
- Pembinaan kader TOGA
e. Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
- Pada kegiatan ini petugas melakukan:
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
- petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)

9. Upaya Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)


a. Penanggung jawab:
Perawat
b. Perangkat Kerja
- Leaflet
- Jadwal kegiatan
- Buku panduan
c. Tujuan
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas..
d. Kegiatan
- Penyuluhan TOGA
- Pembinaan kader remaja
e.Tatalaksana:
1) Perencanaan (Plan)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
2) Penggerakan pelaksanaan (Do)
Pada kegiatan ini petugas melakukan:
- Membuat jadwal kegiatan
- Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
- Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
3) Monitoring dan Evaluasi (Check)
- petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
- petugas mengevaluasi kegiatan
4) Menyusun rencana tindak lanjut (Action)
BAB V
LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuanatau seni serta proses mengenai


perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap
saat dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara
efisien.Manajemen logistik upaya kesehatan masyarakat Puskesmas Kedungjati adalah
sebagai berikut :
A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan
kebutuhan media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster,
spanduk, makalah penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang
administrasi dan dokumentasi kegiatan yang sudah direncanakan. Analisa kebutuhan
penunjang pelaksanaan kegiatan pada periode waktu tertentu berorientasi kepada
program pelayanan, pola penyakit dan target kinerja pelayanan. Menyesuaikan
perencanaan kebutuhan dengan memperhatikan persediaan awal logistik yang sudah
ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan logistik untuk menunjang
kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga satuan berdasar indeks
harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Grobogan sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan logistik Puskesmas Kedungjati
memanfaatkan dana JKN, BOK dan dana APBD.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan logistik di Puskesmas Kedungjati dilakukan dengan pembelian materi
yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuhan
perencanaan unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kota
Grobogan.
D. Penyimpanan
Material logistik yang diperoleh dicatat dan disimpan di gudang alat kesehatan untuk
didistribusikan sesuai kebutuhan pelayanan UKM. Fungsi penyimpanan ini sangat
menentukan kelancaran distribusi, diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan
material, menghemat biaya, mengantisipasi fluktuasi kenaikan harga material, serta
mempercepat pendistribusian karena materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In
First Out) diberlakukan di penyimpanan logistik Puskesmas Kedungjati.
E. Pendistribusian
Pendistribusian logistik di UPT Puskesmas Kedungjati dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan UKM. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan
penyediaan material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung
jawab gudang alat kesehatan UPT Puskesmas Kedungjati. Prosedur baku
pendistribusian material promosi kesehatan, meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan Puskesmas
Kedungjati.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas
bahan atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang
berlaku, penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan logistik di Puskesmas Kedungjati dilakukan dengan pemusnahan, yaitu
dibakar atau dipendam/ditanam
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi
pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan
karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi
sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak
membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak
dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang
mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko
yang mungkin terjadi.
3. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau
dampak yang terjadi.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil
kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja
yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta
penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas
pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik
petugas terhadap resiko pekerjaan.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas
kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk
itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi
dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan
kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang
benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung
diri yang benar.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan , semua kegiatan yang ada di
puskesmas kedungjati perlu memperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan
lintas sektor dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan

No Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

1 UKM Resiko tertular Menggunakan APD


penyakit CTPS
2 UKM Kecelakaan pada Masker ,
perjalanan Sarung Tangan
Sepatu bot
Kaca mata
3 UKM Kecelakaan Kerja Masker ,
Sarung Tangan
Sepatu bot
Kaca mata
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan.Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator UKM
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP

Salah satu keistimewaan Puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki


wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana
pasien datang ke Puskesmas, Puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung,
yakni petugas Puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi desa,
padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan
perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat).
Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM
esensial meliputi: a. Pelayanan promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan lingkungan; c.
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d. Pelayanan gizi; e. Pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di
wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota. Sedangkan Puskesmas
bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. Tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai