disusun oleh :
Anggota Kelompok 3
Nabhan miftah Aziza 102021033
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat, taufiq dan hidayah
serta inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Moch Ramdan ini dengan baik tanpa adanya halangan
sedikitpun. Sholawat beriringan salam selalu tercurahkan kepada baginda besar
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta keluarga, sahabat, hingga
akhir zaman.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih Kepada Bapak Yayat
Hidayat, S.Kep.,Ners.,M.Kep yang telah membimbing kelompok 3 untuk
menyusun Laporan ini. Selain itu, pembuatan Laporan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas Praktek belajar lapangan III. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam Laporan
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempuraan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Puskesmas
Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes
No. 43 Tahun 2019).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan dan dituangkan dalam suatu
sistem (Peraturan Menteri Kesehetan Republik Indonesia, 2014).
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan
wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan
dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat.
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh dan terpadu dilaksanakan melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan disertai dengan upaya penunjang
yang diperlukan (Profil Kesehatan Indonesia, 2009).
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan
berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
Puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah kerja dikategorikan menjadi:
1. Puskesmas kawasan perkotaan
2. Puskesmas kawasan pedesaan
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Puskesmas berdasakan kemampuan penyelenggaraan di kategorikan menjadi :
1. puskesmas non rawat inap
2. Puskesmas rawat inap
B. Tujuan Puskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu
atau bagian wilayah kecamatan. Tujuan puskesmas mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan,
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
tertera dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun
2014 Pasal 2, yang mana tujuan puskesmas adalah
Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; Untuk
mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu; Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
C. Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai 3 (tiga) fungsi sebagai
berikut:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas harus mampu membantu menggerakkan (motivator,fasilitator)
dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan agar dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta
dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non
instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
atau keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan
mengambil keputusan untuk pemecahannya dengan benar (Subekti, 2009)
3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health service) adalah
pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health service), yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Azwar, 1996).
D. Visi Puskesmas
Menurut Depkes visi puskesmas yaitu meningkatkan derajat kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang berkualitas,menyeluruh,mudah di akses,dan terjangkau.
E. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah (Mubarak, 2014):
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Paskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap Tingkungan dan perilaku
masyarakat
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
di bidang kesehatan, melatih peningkatan pengetahuan dalam kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
F. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain:
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata perinas yang bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tagas pembangunan
kesehatan kabupaten kota di wilayah kerjanya
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai
unit. pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan
unit struktunal pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di
tingkat kecamatan.
4. Antar sarata pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poli
klinik dan balai kesehatan. masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara
Berbagai sarana pelayanan. kesehatan strata pertama ini adalah sebagai
mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya
kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu,
polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan paskesmas di antara
berbagai sarana pelayanan kesehatan, berbasis dan. bersumber daya
masyarakat adalah sebagai pembina.
G. Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis,
dan keadaan infrastuktr lamqanya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan peningkat
pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah keria puskesmas
ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah
departemen kesehatan provinsi (Mubarak, 2014).
H. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban
tugas masing-masing Puskesmas Penyusunan struktur organisasi puskesmas.
satu kabupaten Auta diilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah Sebagai acuan
dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di
tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan
mengawasi kegiatan puskesmas
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan. Gizi
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga,
dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan
penyuluhan kepada masyarakat
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmastan.
I. Tata Kerja Puskesmas
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor
kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal
pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas,
koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
dengan demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggung
jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab membina serta memberikan
bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama termasuk
penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.
Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat,
puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan
sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,
jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan
berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan penyakit paru-paru,
balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai
kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai
kesehatan indra masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan
masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam
koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Unit bidan di desa/komunitas
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggungjawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil
yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di
tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari
berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif
terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut
diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh
agama, LSM, orgasnisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut
berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan
Kesehatan
J. Program Kesehatan Wajib
Program kesehatan wajib yang diselenggarakan dipuskesmas yaitu
1. Promosi kesehatan (promkes)
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Sosialisasi program kesehatan
c. Perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)
2. Pencegahan penyakit menular (P2M)
a. Survei lens Epidemiologi
b. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA,
Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
3. Program pengobatan :
a. Rawat Jalan Poli Umum
b. Rawat Jalan Poli Gigi
c. Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
d. Unit Gawat Darurat (UGD)
e. Puskesmas Keliling (Puskel)
4. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
a. ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana)
b. Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
5. Upaya peningkatan gizi
a. Penimbangan, pelacakan gizi buruk, penyuluhan gizi
6. Kesehatan lingkungan
a. Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA
(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum),
Institusi pemerintah
b. Survey Jentik Nyamuk
7. Pencatatan dan pelaporan
a. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)
K. Program Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas
Program pengembangan ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan
tambahan, sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material
puskesmas dalam melakukan pelayanan, meliputi;
1. Kesehatan Mata: pelacakan kasus, rujukan
2. Kesehatan Jiwa: pendataan kasus, rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia): pemeriksaan, penjaringan
4. Kesehatan Reproduksi Remaja: penyuluhan, konseling
5. Kesehatan Sekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
6. Kesehatan Olahraga: senam kesegaran jasmani
BAB II
DATA PUSKESMAS
A. PROFILE PUSKESMAS
1. Jati Diri
Puskesmas Moch Ramdan adalah Salah satu puskesmas di Kota
Bandung melayani pemeriksaan kesehatan, rujukan, surat kesehatan dll.
Puskesmas ini melayani berbagai program puskesmas seperti periksa
kesehatan (check up), pembuatan surat keterangan sehat, rawat jalan, lepas
jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut gigi, periksan tensi, tes hamil,
periksa anak, tes golongan darah, asam urat, kolesterol dan lainnya.
Puskesmas juga melayani pembuatan rujukan bagi pasien BPJS ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Pelayanan Puskesmas Moch Ramdan juga baik dengan tenaga
kesehatan yang baik, mulai dari perawat, dokter, alat kesehatan dan
obatnya. Puskesmas ini dapat menjadi salah satu pilihan warga masyarakat
Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan terkait kesehatan.
Jam Operasional Puskesmas / jam kerja :
Senin: 7:30 AM - 2:30 PM,
Selasa: 7:30 AM - 2:30 PM,
Rabu: 7:30 AM - 2:30 PM,
Kamis: 7:30 AM - 2:30 PM,
Jumat: 7:30 AM - 2:30 PM,
Sabtu: 7:30 AM - 2:30 PM,
Minggu: tutup.
Puskesmas Moch ramdan terletak di Jl. Moch. Ramdan No.108, Ciateul,
Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat 40252, Indonesia
10
11
b. Peta wilayah
Gambar 2.1 Peta wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ramdan
14
5. Program Kerja
1) Upaya Promosi Kesehatan
a) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konsultasi (KIP/K)
b) Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas Kesehatan Di
Dalam Gedung Puskesmas
Jumlah penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
selama tahun 2022 sebanyak 96 kali penyuluhan, yang
dilaksanakan di Puskesams Moch Ramdan. Penyuluhan ini
dilakukan di depan pasien sebelum pasien mendapatkan
pemeriksaan oleh dokter.
c) Cakupan Institusi Kesehatan berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Jumlah puskesmas yang ada di wilayah kelurahan Ciateul sebanyak
1 puskesmas dan telah diperiksa serta memenuhi persyaratan
keschatan sesuai dengan indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat).
2) Promosi Kesehatan Luar Gedung
a) Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS Di Tatanan Rumah
Tangga
Jumlah rumah tanga yang ada di wilayah Puskesmas Moch
Ramdan sejumlah 7736, dengan jumlah rumah tanga yang
diperiksa berjumlah 1269. Berdasarkan hasil kesepakatan bersana
dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung mala tahun 2022 Rumah
Tangga yang diperiksa dan dibina adalah rumah tangga yang
memiliki bayi dan balita saja dalam upaya pencesahan penyebaran
virus covid-19. Jumlah rumah tanga sang melaksanakan 10
indikator PHBS berjumlah 891 (70,2%). Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berperilalu hidup bersit. dan sehat perlu
dilakukan berbazai upaya untuk meningkatkan cakupan tersebut.
Salah satunya dengan rencana pelaksanaan kegiatan Keluarga
15
kelurahan
No Jenis Tenaga kesehatan Ciateu Total
Ciseureuh Cigereleng l
1 2 3 4 5 6
Tenaga kesehatan
1 dokter umum 6 7 1 13
2 Dokter Spesialis 0 1 0 1
3 Dokter Gigi 2 11 2 15
A
4 Dokter Gigi Spesialis 1 1 1 3
5 Bidan praktek 2 0 1 3
6 Pengobatan tradisional 0 0 0 0
B 1 klinik rontgen/radioligi 0 1 0 1
2 klinik CT scan 0 0 0 0
3 Rumah Bersalin (RB) 0 0 0 0
4 Klinik Pratama 1 1 0 2
35
5 Klinik Utama 0 0 1 1
6 Laboratorium 0 1 0 1
7 Apotik 1 4 2 7
8 Salon Kecantikan 0 0 0 0
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan Yang Memiliki
Izin Praktek di wilayah UPTD Puskesmas M. Ramdan Tahun 2022,
tercatat tenaga kesehatan mencapai 30 orang dan jumlah sarana kesehatan
mencapai 12 buah yang tersebar di 3 kelurahan yaitu Cisereuh, Cigereleng,
dan Ciateul.
7. Sarana prasarana
a. Sarana
Tabel 2.2 Jumlah dan kondisi bangunan UPTD Puskesmas
M.Ramdan di wilayah kerja UPTD Puskesmas M.RAmdan tahun
2022
3. KB Kit 1
4. Thermos 1
5 Timbangan Kit 2
Timbangan Bayi
6. baru Lahir 1
Timbangan Bayi
7. Kodok 2
8. Tensimeter 4
9. Vaccine Carier 10
10. Stetoskop Monokuler 6
11. Freezer 1
12. PHN Kit 1 1
13. Sterilisator 1 rak 1
14. sterilisator 2 rak 2
Cold Pack putih
15. Orange 4
Cold Pack Putih
16. Kecil 35
Cold Pack Putih
17. Besar 2
18. UKGS Kit 1
19. Set Mikroskop 1
Pengukur Tinggi
20. Badan Bayi 1
Set Pemeriksaan
21. Hematologi/ Darah 1
Set Pemeriksaan
22. Urine 1
23. Wireless 1
24. Radio Casette 1
38
12 kursi putar 5 5
13 kursi tamu/sofa 2 2
14 kursi kayu 4 3
15 bangku tunggu 14 12 1 1
16 tempat tidur 4 4
17 Gynecolog bed 1 1
Tabel 2.5 Jumlah dan kondisi perlengkapan administrasi kantor UPTD
Puskesmas M.Ramdan
radio tape
5 karaoke 1 1
6 Televisi 1 1
Peraltan pendukung yang sudah ada selama ini telah mencakupi dan masih
dapat berfungsi.
BAB III
41