disusun oleh :
Anggota Kelompok 3
Nabhan miftah Aziza 102021033
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat, taufiq dan hidayah
serta inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Moch Ramdan ini dengan baik tanpa adanya halangan
sedikitpun. Sholawat beriringan salam selalu tercurahkan kepada baginda besar
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beserta keluarga, sahabat, hingga
akhir zaman.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih Kepada Bapak Yayat
Hidayat, S.Kep.,Ners.,M.Kep yang telah membimbing kelompok 3 untuk
menyusun Laporan ini. Selain itu, pembuatan Laporan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas Praktek belajar lapangan III. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam Laporan
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kesempuraan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.Pelayanan
Kesehatan Puskesmas yang selanjutnya disebut dengan Pelayanan Kesehatan
adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.43 Tahun 2019).
B. Tujuan Puskesmas
1. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat,
b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu,
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
2. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat.
3. Kecamatan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan untuk
mencapai kabupaten/kota sehat
4. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
5. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
6. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan keluarga.
C. Fungsi Puskesmas
1. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),
Puskesmas memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
b. UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2. Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
Puskesmas berwenang untuk:
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
3. Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b,
Puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja.
4. Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan,
wahana program internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit
pendidikan.
5. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Puskesmas sebagai wahana
pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau sebagai
jejaring rumah sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Visi Puskesmas
UPK sebagai bagian dari unsur pelaksana teknis program Kementerian
Kesehatan, mendukung visi Kemenkes yaitu “Mewujudkan masyarakat
mandiri produktif dan berkeadilan”. Maka visi dan misi UPK harus
memiliki tujuan sesuai dengan arah strategi Kementerian Kesehatan.
Visi : “Menjadi sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pegawai
dan masyarakat di lingkungan Kementerian Kesehatan”Untuk
mewujudkan visi tersebut di atas, ditetapkan misi UPK yang
menggambarkan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi UPK.
E. Misi Puskesmas
Adapun misi UPK sebagai berikut:
F. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah
Daerah:
H. Struktur Organisasi
1. Setiap Puskesmas harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel.(2) Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit terdiri atas:
a. kepala Puskesmas
b. kepala tata usaha dan
c. penanggung jawab.
2. Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan
perundang undangan.
3. Kepala puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas,
pembinaan kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan keuangan, dan
pengelolaan bangunan, prasarana, dan peralatan.
4. Kepala Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh bupati/wali kota.
5. Untuk dapat diangkat sebagai kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara;
b. memiliki pendidikan bidang kesehatan paling rendah sarjana S-1
(strata satu) atau D-4 (diploma empat); c
c. pernah paling rendah menduduki jabatan fungsional tenaga kesehatan
jenjang ahli pertama paling sedikit 2 (dua) tahun;
d. memiliki kemampuan manajemen di bidang kesehatan masyarakat;
e. masa kerja di Puskesmas paling sedikit 2 (dua) tahun; dan
f. telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
6. Dalam hal di Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil tidak
tersedia seorang tenaga kesehatan dengan kualifikasi pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan huruf c, kepala
Puskesmas dapat dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah diploma tiga.
7. Kepala tata usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) huruf b
memiliki tugas dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi
perkantoran Puskesmas.
8. Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2) huruf c
paling sedikit terdiri atas:
a. penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat;
b. penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium;
c. penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas;
d. penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas;
dan
e. penanggung jawab mutu
9 Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahi
pelayanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
10. Selain penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dibentuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas
dengan persetujuan kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Pasal 49
(1) Selain memiliki hubungan kerja dengan dinas kesehatandaerah
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1),
Puskesmas memiliki hubungan kerja dengan rumah sakit, serta Fasilitas
Pelayanan Kesehatan lain, upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat,
dan lintas sektor terkait lainnya di wilayah kerjanya sebagai jejaring
Puskesmas.(2) Hubungan kerja antara Puskesmas dengan rumah sakit,
bersifat koordinasi dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.(3)
Hubungan kerja antara Puskesmas dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lain dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat bersifat pembinaan,
koordinasi, dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan.
15
16
b. Peta wilayah
Gambar 2.1 Peta wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ramdan
19
5. Program Kerja
1) Upaya Promosi Kesehatan
a) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konsultasi (KIP/K)
b) Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas Kesehatan Di
Dalam Gedung Puskesmas
Jumlah penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung
selama tahun 2022 sebanyak 96 kali penyuluhan, yang
dilaksanakan di Puskesams Moch Ramdan. Penyuluhan ini
dilakukan di depan pasien sebelum pasien mendapatkan
pemeriksaan oleh dokter.
c) Cakupan Institusi Kesehatan berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Jumlah puskesmas yang ada di wilayah kelurahan Ciateul sebanyak
1 puskesmas dan telah diperiksa serta memenuhi persyaratan
keschatan sesuai dengan indikator PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat).
2) Promosi Kesehatan Luar Gedung
a) Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS Di Tatanan Rumah
Tangga
Jumlah rumah tanga yang ada di wilayah Puskesmas Moch
Ramdan sejumlah 7736, dengan jumlah rumah tanga yang
diperiksa berjumlah 1269. Berdasarkan hasil kesepakatan bersana
dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung mala tahun 2022 Rumah
Tangga yang diperiksa dan dibina adalah rumah tangga yang
memiliki bayi dan balita saja dalam upaya pencesahan penyebaran
virus covid-19. Jumlah rumah tanga sang melaksanakan 10
indikator PHBS berjumlah 891 (70,2%). Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berperilalu hidup bersit. dan sehat perlu
dilakukan berbazai upaya untuk meningkatkan cakupan tersebut.
Salah satunya dengan rencana pelaksanaan kegiatan Keluarga
20
kelurahan
No Jenis Tenaga kesehatan Ciateu Total
Ciseureuh Cigereleng l
1 2 3 4 5 6
Tenaga kesehatan
1 dokter umum 6 7 1 13
2 Dokter Spesialis 0 1 0 1
3 Dokter Gigi 2 11 2 15
A
4 Dokter Gigi Spesialis 1 1 1 3
5 Bidan praktek 2 0 1 3
6 Pengobatan tradisional 0 0 0 0
B 1 klinik rontgen/radioligi 0 1 0 1
2 klinik CT scan 0 0 0 0
3 Rumah Bersalin (RB) 0 0 0 0
4 Klinik Pratama 1 1 0 2
40
5 Klinik Utama 0 0 1 1
6 Laboratorium 0 1 0 1
7 Apotik 1 4 2 7
8 Salon Kecantikan 0 0 0 0
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan Yang Memiliki
Izin Praktek di wilayah UPTD Puskesmas M. Ramdan Tahun 2022,
tercatat tenaga kesehatan mencapai 30 orang dan jumlah sarana kesehatan
mencapai 12 buah yang tersebar di 3 kelurahan yaitu Cisereuh, Cigereleng,
dan Ciateul.
7. Sarana prasarana
a. Sarana
Tabel 2.2 Jumlah dan kondisi bangunan UPTD Puskesmas
M.Ramdan di wilayah kerja UPTD Puskesmas M.RAmdan tahun
2022
3. KB Kit 1
4. Thermos 1
5 Timbangan Kit 2
Timbangan Bayi
6. baru Lahir 1
Timbangan Bayi
7. Kodok 2
8. Tensimeter 4
9. Vaccine Carier 10
10. Stetoskop Monokuler 6
11. Freezer 1
12. PHN Kit 1 1
13. Sterilisator 1 rak 1
14. sterilisator 2 rak 2
Cold Pack putih
15. Orange 4
Cold Pack Putih
16. Kecil 35
Cold Pack Putih
17. Besar 2
18. UKGS Kit 1
19. Set Mikroskop 1
Pengukur Tinggi
20. Badan Bayi 1
Set Pemeriksaan
21. Hematologi/ Darah 1
Set Pemeriksaan
22. Urine 1
23. Wireless 1
24. Radio Casette 1
43
12 kursi putar 5 5
13 kursi tamu/sofa 2 2
14 kursi kayu 4 3
15 bangku tunggu 14 12 1 1
16 tempat tidur 4 4
17 Gynecolog bed 1 1
Tabel 2.5 Jumlah dan kondisi perlengkapan administrasi kantor UPTD
Puskesmas M.Ramdan
radio tape
5 karaoke 1 1
6 Televisi 1 1
Peraltan pendukung yang sudah ada selama ini telah mencakupi dan masih
dapat berfungsi.
BAB III
1. Pengertian SPM
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang
kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara.
46
kesehatan balita pelayanan mendapatkan
(12 – 59 bulan) kesehatan pelayanan
balita. kesehatan sesuai
standar.
5. Pelayanan Sesuai standar Anak pada usia Setiap anak pada
kesehatan pada pelayanan pendidikan usia pendidikan
usia pendidikan kesehatan usia dasar. dasar
dasar pendidikan mendapatkan
dasar. pelayanan
kesehatan sesuai
standar.
6. Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga
kesehatan pada pelayanan Indonesia usia negara Indonesia
usia produktif kesehatan usia 15 s.d 59 tahun. usia 15 s.d 59
produktif. tahun
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar.
7. Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga
kesehatan pada pelayanan Indonesia usia negara Indonesia
usia lanjut kesehatan usia 60 tahun ke atas. usia 60 tahun ke
lanjut. atas mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar.
8. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi
penderita kesehatan mendapatkan
hipertensi penderita pelayanan
hipertensi. kesehatan sesuai
47
standar
48
n lembaga
Immunodeficie pemasyarakatan
ncy Virus=HIV) ).
49
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis
Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai Standar.Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi
orang terduga TBC meliputi: 1)PemeriksaanklinisPelayanan klinis terduga
TBC dilakukan minimal satu kalidalam setahun, adalah pemeriksaan
gejala dan tanda
2)Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis
3)Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
4)Melakukan rujukan jika diperlukan. Gejala Utama TB adalah batuk
selama 2 minggu atau lebih.Batuk dapat diikuti dengan dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, berkeringat malam hari tanpa aktifitas fisik dan badan
meriang lebih dari satu bulan.
Kegiatan Promotif dan preventif antara lain penemuan kasus secara dini,
penemuan kasus secara aktif, pemberian KIE untuk pencegahan penularan
dengan penerapan etika batuk, pengendalian faktor risiko dan pemberian
obat pencegahan. Prinsip pelayanan TB adalah penemuan orang dengan
TB sedini mungkin, ditatalaksana sesuai standar sekaligus pemantauan
hingga sembuh atau “TOSS TB” (Temukan, Obati Sampai Sembuh).
50
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu:
a. Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang sedang hamil.
b. Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dansedang
mendapat pelayanan terkait TBC
c. Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang terbukti
terinfeksi IMS selain HIV dan sedang mendapat pelayanan terkait
IMS
d. Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubunganseksual
dengan orang lain sebagai sumber penghidupan utama maupun
tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang atau jasa
e. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitulelaki yang
pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali, sesekali atau
secara teratur apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual
atau biseksual)
f. Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya yang
ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga transeksual.
g. Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yangterbukti memiliki
riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya.
h. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orangyangdalam
pembinaan pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM dan telah
mendapatkan vonis tetap
JUMLAH
N INDIKATO TARGET KESENJANGA
SASARA CAPAIAN
O R (%) N
N
1 Cakupan 100 648 65 101.0 1.08
Pelayanan 5 8
kesehatan
penderita
diabetes
51
mellitus
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
2 orang 100 51 45 88.24 -11.76
dengan
gangguan
jiwa berat
Cakupan
Pelayanan
39
3 kesehatan 100 419 94.27 -5.73
5
orang
terduga TB
Cakupan
Pelayanan
kesehatan
orang 42
4 100 2031 21.07 -78.93
dengan 8
resiko
terinfeksi
HIV
8. Sistem Pelaporan
No Penderita Pelaporan
1. TB SITB
2. HIV SIHA
3. JIWA SIMKESWA
4. DM IPTM
52
Keterangan :
Cakupan pelayanan kesehatan Diabetes Melitus di puskesmas moch
ramdhan terdapat kesenjangan dimana target bulan agustus,
September dan oktober telah tercapai dengan hasil pada bulan agustus
88,89%, pada bulan September 89,66% dan oktober 101,08%
Keterangan :
Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat di
puskesmas moch.Ramdhan terdapat kesenjangan dimana pada bulan
agustus 74,51%, pada bulan September 80,39%, dan oktober 88,24%
yang mana semua cakupan telah tercapai.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Terduga TB
Keterangan :
Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan teduga TB di puskesmas
moch.Ramdhan terdapat kesenjangan dimana pada bulan agustus
53
83,29%, pada bulan September 88,78%, dan oktober 94,27%, yang
mana semua cakupan telah tercapai.
Keterangan :
Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan risiko HIV di puskesmas
moch.Ramdhan terdapat kesenjangan dimana pada bulan agustus
12,56%, pada bulan September 17,73%, dan oktober 21,73%, yang
mana semua cakupan tidak tercapai.
54