Anda di halaman 1dari 10

KANKER

GINJAL
Keperawatan Medikal Bedah I
Kelompok 4

Anisa Hanum Diana Putri Dilla


Salsabila Iswandari Mutmainah
(102021017) (102021018) (102021020)

Agni Ahsan
M. Fauzi Ismail
Saputra
(102021021) (102021029)
Definisi
Kanker ginjal adalah merupakan suatu keganasan pada parenkim
ginjal yang berasal dari tubulus proksimal ginjal.stadium dari
adenokarsinama ginjal terbagi atas empat stadium.

Ginjal Normal Ginjal dengan Kanker


Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor
lingkungan dan genetik yang menjadi predisposisi terbentuknya
karsinoma sel ginjal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Merokok.
2. Obesitas. Menjadi faktor risiko, terutama pada wanita, berat badan
meningkat memiliki hubungan linier dengan meningkatkan risiko.
3. Hipertensi, Dikaitkan dengan peningkatan insiden karsinoma sel
ginjal.
4. Penyakit kistik ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal
jangka panjang. Hal ini predisposisi untuk kanker sel ginjal.
5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi
ginjal.
6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit
bawaan terkan dengan karsinoma ginjal.
Patofisiologi
Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus proksimal ginjal. Kanker ginjal bisa terjadi secara
herediter atau nonherediter Keduanya memberi bentuk yang berhubungan dengan perubahan struktural dari
kromosom Studi genetika kanker ginjal menyebabkan kloning gen yang menghaulkan perubahan formasi tumor.
Terdapat empat sindrom genetik yang terkait dengan karsinoma sel ginjal, meliputi:
1. Sindrom von Hippel-Lindau (VHL).
2. hereditary papillary renal carcinoma (HPRC).
3. Onkosit ginjal familial (FRO) associated with Birt-Hogg-Dube syndrome (BHDS).
4. Karsinoma ginjal herediter.

Penyakit sindrom von Hippel-Lindau adalah sindrom autosomal dominan yang memberikan predisposisi untuk
berbagai neoplasma, termasuk kanker ginjal. Renal cell carcinoma berkembang di hampir 40% dari pasien dengan
penyakit Hippel-Lindau von dan merupakan penyebab utama kematian di antara pasien tersebut. Karsinoma papiler
ginjal herediter (HPRC) adalah kelainan bawaan dengan pola dominan warisan autosom: individu yang terkena
mengembangkan karsinoma ginjal bilateral. Individu dengan onkosit ginjal familial mengembangkan oncocytoma
multifokal atau neoplasma oncocytic di ginjal. Sindrom Birt-Hogg-Dube adalah sindrom kulit turun-temurun. Pasien
dengan sindrom Birt-Hogg Dube memiliki kecenderungan dominan diwariskan untuk mengembangkan tumor jinak
dari folikel rambut (yaitu fibrofolliculomas), terutama di leher, wajah, dan batang atas, serta berisiko mengembangkan
tumor ginjal polip kolon atau tumor, dan kista paru. Kanker ginjal memberikan berbagai manifestasi masalah
keperawatan.
Pengkajian Diagnostik

Pemeriksaan PIV biasanya dikerjakan atas indikasi adanya hematuria, tetapi jika diduga ada
massa pada ginjal, pemeriksaan dilanjutkan dengan CT scan atau MRI. Dalam hal ini USG
hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik. CT scan merupakan
pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini mempunyai
akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor pada vena
renalis, vena cava, ekstensi perirenal, dan metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.
MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava tanpa
membutuhkan kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi solid
yang berukuran kurang dari 3 cm.

Semua pemeriksaan ini mungkin melelahkan bagi pasien yang keadaan umumnya sudah
menurun akibat efek sistemik tumor, pasien berusia lanjut, dan pasien yang merasa
khawatir akan diagnosis penyakit, serta hasil akhirnya. Perawat harus memberikan
bantuan fisik maupun mental kepada pasien dalam mempersiapkan semua prosedur
pemeriksaan dan memantau dengan cermat tanda-tanda dehidrasi, serta kelelahan.
Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan tumor renal adalah untuk mengilangkan tumor tersebut sebelum terjadi
metastasis. Menurut Purnomo (2005) penatalaksanaan pada tumor ginjal, meliputi hal-hal berikut:
1. Nefrektomi. Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat
ginjal beserta kapsula Gerota. Beberapa kasus yang sudah dalam stadium lanjut, tetapi masih
mungkin untuk dilakukan operasi, masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada
beberapa tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan nefrektomi kadang-kadang
terjadi regresi pada fokus metastasis. Tindakan nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi
arteri renalis yang bertujuan untuk memudahkan operasi.
2. Hormonal. Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang dipakai
adalah hormon progestagen. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pemberian preparat hormon
tidak banyak memberi manfaat.
3. Imunoterapi. Pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau dikombinasikan dengan
interleukin saat ini sedang dicoba di negara-negara maju. Oleh karena harganya sangat mahal dan
hasil terapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih
sangat terbatas.
4. Radiasi eksterna. Radiasi eksterna tidak banyak memberikan manfaat pada adenokarsinoma ginjal
karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten.
5. Sitostatika. Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada tumor ginjal.
Jika bekuan darah atau massa sel tumor bergerak turun melalui ureter.
MANIFESTASI KLINIS
• Benjolan di sekitar pinggang atau perut
• Nyeri di sekitar punggung bawah dan pinggang
• Demam yang tak kunjung mereda
• Keringat berlebih, terutama pada malam hari
• Berat badan turun tanpa sebab yang pasti
• Hilang selera makan
• Pucat, lemas, dan mudah lelah
• Urine berdarah (hematuria)
• Kurang darah (anemia)
FARMAKOLOGI
1. Cryosurgery
    Cryosurgery dilakukan di bawah panduan USG atau CT, bertujuan untuk membunuh sel kanker,
memiliki kerusakan yang kecil pada jaringan normal di sekitarnya dan relatif aman;
2. Radiofrequency ablation (RFA)
Elektroda jarum dimasukkan ke bagian tumor melalui frekuensi tinggi, menyebabkan jaringan di
sekitar jarum elektroda mengalami kenaikan suhu akibat getaran dan gesekan ion berkecepatan
tinggi, membuat protein jaringan memadat dan mati, dengan begitu sel kanker menjadi tidak aktif;
3. Penanaman Biji Partikel
    Memasukkan biji partikel 125l ke dalam tumor. Biji partikel 125l akan memancar terus menerus,
membunuh sel kanker dengan sinar γ jarak pendek, berperan dalam terapi radiasi pada tumor.
4. Pengobatan China (TCM)
    Dengan menggunakan metode Pengobatan Cina (TCM) oral atau suntikan jarum, melalui obat-
obatan China membunuh sel-sel kanker, menghilangkan tumor, mengatur keseimbangan dalam
tubuh, aktif di dalam tubuh, menghilangkan lingkungan yang menguntungkan bagi sel kanker untuk
bertumbuh, dengan tujuan untuk mencapai efek pengobatan.
Sumber Referensi Perpustakaan:

Mutaqin,A dan kumalasari (2011) Asuhan keperawatan


ganguan sistem perkemihan .Jakarta.salemba medika.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai