Anda di halaman 1dari 10

Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

sistem perkemihan : tumor ginjal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumor adalah proliferasi sel yang abnormal tanpa terkendali dan bisa merupakan

kelainan yang benigna atau maligna. (Brooker C. , 2001). Tumor dapat terjadi di semua sistem

dalam tubuh, misalnya sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem perkemihan, sistem

pengindraan dan berbagai sistem lainnya.

Sitstem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan

eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme dalam tubuh. Tumor merupakan salah satu masalah

kesehatan yang dapat terjadi pada organ sistem perkemihan, misalnya tumor ginjal dan tumor

vessika urinaria.

Tumor ginjal ada dua yaitu tumor ginjal padat jinak dan tumor ginjal ganas. Tumor ginjal

padat ialah adenoma, onkositoma, leiomioma, lipoma, hemangioma, dan hamartoma. Sedangkan

tumor ginjal ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel

transional atau yang berasal dari sel epitel ginjal (Sjamsuhidajat, 2004).

Tumor renal karsinoma maligna terutama adenocarcinoma menduduki 2% dari semua

kanker. Tumor renal maligna yang kecil (adenoma) bisa timbul tanpa membawa kerusakan yang

jelas atau menimbulkan berbagai gejala. Carcinoma sel-sel ginjal jarang timbul sebelum orang

berusia 40 tahun, lebih sering berjangkit pada usia 50 tahun samapi 70 tahun, terjadi lebih

banyak pada pria daripada wanita (Admin, 2011)


Selain tumor ginjal yang berbahaya pada sistem perkemihan, tumor vessika urinaria juga

merupakan tumor yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan. Kanker kandung

kemih terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan dengan pada wanita, dan tumor-

tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% pasien mempunyai lebih dari satu lesi pada satu

kali dibuat diagnosa. (Admin, 2011).

Pada tiga dasawarsa terakhir, kasus kandung kemih pada pria meningkat lebih dari 20 %

sedangkan kasus pada wanita berkurang 25%. Faktor predisposisi yang diketahui dari kanker

kandung kemih adalah karena bahan kimia betanaphytilamine dan xenylamine, infeksi

schistosoma haematobium dan merokok. Tumor dari kandung kemih berurutan dari papiloma

benigna sampai ke carcinoma maligna yang invasif. Kebanyakan neoplasma adalah jenis sel-sel

transisi, karena saluran kemih dilapisi epithelium transisi. Neoplasma bermula seperti papiloma,

karena itu setiap papiloma dari kandung kemih dianggap pramalignansi dan diangkat bila

diketahui. Karsinoma sel-sel squamosa jarang timbul dan prognosanya lebih buruk. Neoplasma

yang lain adalah adenocarcinoma. (Admin, 2011).

Maka dari itu perlunya kita untuk menjaga kesehatan dalam organ perkemihan kita agar

terhindar dari penyakit atau gangguan pada sistem perkemihan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan: tumor

ginjal

1.3 Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem

perkemihan : tumor ginjal dan tumor vessika urinaria


b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:

1. Pengertian tumor ginjal

2. Etiologi tumor ginjal.

3. Patofisiologi dan patoflow tumor ginjal

4. Manifestasi klinis tumor ginjal.

5. Komplikasi tumor ginjal

6. Diagnose banding tumor ginjal

7. Pemeriksaan penunjang tumor ginjal

8. Penatalaksanaan tumor ginjal.


BAB II

KONSEP MEDIS

2.1 Tumor Ginjal

a. Pengertian

Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transmformasi dan tumbuh secara autosom

lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk

dan strukturnya (Sjamsuhidajat R, 2004).

Tumor adalah proliferasi sel yang abnormal tanpa terkendali dan bisa merupakan

kelainan yang benigna atau maligna. (Brooker C. , 2001)

Tumor ginjal terbagi menjadi 2 , yaitu tumor ginjal padat jinak dan tumor ginjal ganas.

Tumor ginjal padat jinak ialah adenoma, onkositoma, leiomioma, lipoma, hemangioma,

hamartoma. Sedangkan Tumor ginjal ganas biasanya berupa tumar padat yang berasal dari

urotelium yaitu karsinoma , sel transional , atau yang berasal dari sel epitel ginjal

(Sjamsuhidajat R, 2004).

b. Etiologi

Menurut Muttaqin dan Sari (2011) penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada

beberapa faktor lingkungan dan genetik yg menjadi predisposisi terbetuknya karsinoma sel

ginjal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Merokok

2. Obesitas. Menjadi faktor risiko, terutama pada wanita, berat badan yang meningkat memiliki

hubungan liner dengan meningkat kan risiko

3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden carcinoma sel ginjal


4. Penyakit kritis ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal gangka panjang. Hal ini

predisposisi untuk kanker sel ginjal

5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal

6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait dengan

karsinoma ginjal

c. Patofisiologi

Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks maupun daerah

medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah sekitar ginjal. Tumor ini

mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan parenkim yang tertekan serta jaringan

fibrous dan sel-sel inflamasi. Infiltrasi tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang dapat

digunakan sebagai tanda diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT scan.

Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 8-9 cm. Secara

makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange oleh karena mengandung banyak

lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen sedang yang besar biasanya disertai

kista sekunder di dalamnya dengan daerah perdarahan dan daerah nekrosis serta kadang

ditemukan kalsifikasi didaerah perifer. (Afif, 2011)

Salah satu penyebab utama tumor ginjal adalah merokok, karena didalam rokok terdapat

zat karsinogen. Karsinogen itu akan menyebabkan kerusakan sistem pada DNA atau mutasi

DNA yang ada pada inti sel. Unit fungsional DNA disebut gen yang terkenal sebagai pembawa

sifat keturunan. Sebenarnya fungsi DNA ini adalah pengatur semua kehidupan sel. DNA yang

menentukan struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. Kerusakan-kerusakan sistem pada

DNA akan diperbaiki oleh yang namanya DNA repair mechanism, bila repair ini gagal maka sel
akan mengalami Apoptosis. Apoptosis ini adalah kematian sel dengan cara bunuh diri akibat

terpapar asap rokok. (Erna. 2008)

Mutasi ini dapat mengaktivasi gen-gen yang diberi nama oncogenes (dinamakan

demikian karena aktivasi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel akan terus membelah dan

menjadi kanker) seperti gen RAS atau menginkativasi tumoursuppressor genes (gen yang

menekan timbulnya tumor jadi kerjanya berlawanan dengan oncogene). Nah banyak bukti telah

didapatkan bahwa carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan pada

RAS. (Erna. 2008)

Karena oncogen seperti RAS teraktivasi akhirnya sel-sel jadi membelah gak karu-karuan,

dan membentuk sel-sel dengan struktur yang lebih primitif, semaunya sendiri (otonom), tidak

mematuhi aturan-aturan yang berlaku secara alami, bahkan dengan gampang terlepas. Sel-sel

yang terlepas paling sering masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan kemudian

bila dia berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan yang disebut

dengan anak sebar (metastases). (Erna. 2008)

d. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejalanya menurut Nursalam, 2008 yaitu:

Tumor tanpa disertai gejala dan ditemukan pada pemeriksaan fisik secara teratur. Saat

melakukan palpasi ditemukan massa di daerah abdomen.

1. Lemah, anemia, BB menurun, dan demam akibat efek sistemik kanker ginjal.

2. Classical triad (gejala lambat).

3. Hematuria : intermitten atau terus menerus pada pemeriksaan mikroskopis dan kasat

mata.

4. Nyeri pinggul : distensi kapsul ginjal dan invasi sekitar struktur ginjal.
e. Komplikasi

Metastase yang luas ke berbagai organ (Nursalam, 2008)

f. Diagnosa Banding

Menurut (Sjamsuhidajat,2004) diagnosa banding tumor ginjal adalah:

1. Tumor jinak ginjal: pembesaran ginjal karna hidronefrosis bilateral dengan tanda gagal

ginjal dapat mirip dengan ginjal polikistik, tetapi pada pemeriksaan ultrasonografi dapat

dibedakan dengan mudah.

2. Tumor ganas ginjal: Diagnosa banding meliputi hidronefrosis, kista ginjal. Dan

neurobllastoma intrarenal. Pada neurostoma, yang juga biasanya ditemukan juga pada

anak, tidak kelihat kelainan bentuk pielum dan kaliks pada pielogram intravena, dan kadar

ketekolami meninggi

g. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Nursalam , 2008:

1) USG membantu membedakan kista dari tumor ginjal dan digunakan sebagai komplemen

untuk IVP

2) MRI bermanfaat sebagai mendeteksi , kategori dan tahap massa ginjal ( bentuk , berat ,

kondisi)

Menurut Sjamsuhidajat (2004)

3) Pemeriksaan urin biasanya menunjukan proteinuria, hematuria, leukosituria,dan kadang

bakteriuria

4) Pemeriksaan darah menunjukan uremi, anemia, karna hematuria kronik


5) Foto polos perut dan pielografi biasanya ditemukan pembesaran bayangan ginjal dan

pendesakan sistem pelviokalis sehingga bentuk kaliks menjadi mendatar dan

influndibulum seperti memanjang.

h. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medis

Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan

komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan kombinasi

pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan

hasil yang memuaskan.Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal

disebelah kontra lateral normal, dilakukan nefrektomi radikal.

Pembedahan, nefroktomi radikal di lakukan bila tumor belum melewati garis

tengah dan belum menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limfe retroperitoneall

total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan paraaorta sebaiknya

dilakukan. Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral karena kemungkinan

lesi bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke vena kava, tumor

tersebut harus diangkat.

Radioterapi, tumor Wilms di kenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapi

radioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati

dan paru.Karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang

termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor

pasca bedah juga di berikan radioterapi.Radioterapi dapat juga di gunakan untuk metastase

ke paru, otak, hepar serta tulang.


Kemoterapi, tumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap obat

kemoterapi. Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang

berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping yang rendah

terhadap sel yang normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah

didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika

diberikan prabedah selama 4 8 minggu. Jadi, tujuan pemberian terapi adalah untuk

menurunkan resiko rupture intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih

mudah di reseksi total. Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam

pengobatan tumor Wilms, yaitu : Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan

Siklofosfamid. Mekanisme kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga

pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma

kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker tidak terjadi. (Gitayulia, 2011)

2. Penatalaksanaan Keperawatan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

a. Tumor ginjal adalah tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu karsinoma sel

transional atau yang berasal dari sel epitel ginjal

b. Penyebab tumor ginjal yaitu faktor lingkungan dan genetic yang menjadi predisposisi

terbentuknya tumor sel ginjal

c. Terjadinya tumor ginjal dimulai dengan pertumbuhan sel yang terus-menerus tanpa batas

yang disebut tumor. Sehingga tumor makin lama makin besar dan mendesak jaringan

sekitarnya. Pada saat pertumbuhan sel tersebut berubah kearah yang cepat, saat itulah

tumor berubah menjadi ganas yang disebut kanker

d. Manifestasi klinis penyakit tumor ginjal yaitu lemah, anemia, BB menurun, dan demam

akibat efek sistemik kanker ginjal.

e. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada penyakit tumor ginjal adalah USG, CT-scan

atau MRI, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan urin

f. Penatalaksanaan penyakit tumor ginjal adalah dilakukan tindakan Nefrektomi ,yaitu

mengangkat ginjal beserta kapsul Gerota. Masalah keperawatan yang muncul diantaranya

hipertermi,gangguan eliminasi urin dan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai