Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh :
Dita Hanna Febriani
09/286792/KU/13409
Fungsi utama ginjal adalah sebagai organ pengatur dalam mengekskresi bahan-bahan
kimia asing tertentu (misalnya obat-obatan) hormon dan metabolit lain, tetapi fungsi yang
paling utama adalah mempertahankan volume dan komposisi ECF dalam batas normal. Tentu
saja ini dapat terlaksana dengan mengubah ekskresi air dan zat terlarut, kecepatan filtrasi
yang tinggi memungkinkan pelaksanaan fungsi ini dengan ketepatan tinggi. Pembentukan
renin dan eritropoietin serta metabolisme vitamin D merupakan fungsi nonekskretor yang
penting. Sekresi renin berlebihan yang mungkin penting pada etiologi beberapa bentuk
hipertensi. Defisiensi eritropoietin dan pengaktifan vitamin D yang dianggap penting sebagai
penyebab anemia dan penyakit tulang pada uremia.7
Ginjal juga berperan penting dalam degradasi insulin dan pembentukan sekelompok
senyawa yang mempunyai makna endokrin yang berarti, yaitu prostaglandin. Sekitar 20%
insulin yang dibentuk oleh pankreas didegradasi oleh sel-sel tubulus ginjal. Akibatnya
penderita diabetes yang menderita payah ginjal membutuhkan insulin yang jumlahnya lebih
sedikit. Prostaglandin merupakan hormon asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam
banyak jaringan tubuh. Medula ginjal membentuk PGI dan PGE2 yang merupakan
vasodilator potensial. Prostaglandin mungkin berperan penting dalam pengaturan aliran darah
ke ginjal, pegeluaran renin dan reabsorpsi Na+. Kekurangan prostagladin mungkin juga turut
berperan dalam beberapa bentuk hipertensi ginjal sekunder, meskipun bukti-bukti yang ada
sekarang ini masih kurang memadai.6
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas
komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan merupakan tumor sejati,
tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak ini biasanya bulat atau
lonjong dan menyebabkan terangkatnya simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga
pada lokasi ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik . Lima puluh persen dari
hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit Bournville yaitu suatu
kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi mental, epilepsi, adenoma seseum dan
terdapat hamartoma di retina, hepar, tulang, pankreas dan ginjal. Tumor ini lebih banyak
menyerang wanita daripada pria dengan perbandingan 4 : 1.
Hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala dan kadang-kadang
didapatkan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan ultrasonografi
abdomen(Basuki, .Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan adalah : nyeri pinggang,
hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian atas dan kadang kala terdapat gejala
perdarahan rongga retroperitonial.
2) Fibroma Renalis
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau tumor
sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu
melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan. Fibroma
renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm
yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan
kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari
tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh keganasan pada orang
dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada umur lebih dari 50 tahun. Penemuan
kasus baru meningkat setelah ditemukannya alat bantu diagnosa USG dan CT scan.
Angka kejadian pada pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2 :
1. Meskipun tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun),
tetapi dapat pula menyerang usia yang lebih muda. Kejadian tumor pada kedua sisi
(bilateral) terdapat pada 2% kasus. Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai : tumor
Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor. Serupa dengan sel
korteks adrenal tumor ini diberi nama hipernefroma yang dipercaya berasal dari sisa
kelenjar adrenal yang embrionik.
Klasifikasi stadium Robson
Kini sudah jarang dipakai, tapi literatur yang melaporkan kasus di masa lalu sering
memakai sistem klasifikasi ini.
Stadium II : tumor menginvasi lemak perirenal, tapi belum menembus fasia Gerota
IIIa : secara makroskopik tumor mengenai vena renal, vena kava (supra dan
subdiafragma serta atrium kanan)
Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang
dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan
tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10% tumor
ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan. Insiden puncaknya antara umur 1- 4 tahun.
Anak perempuan dan laki-laki sama banyaknya. Tumor Wilms merupakan 10% dari
semua keganasan pada anak. Tumor ini mungkin ditemukan pada anak dengan kelainan
aniridia, keraguan genitalia pada anak dan sindrom Beckwith-Wiedemann (makroglosi,
omfalokel, viseromegah dan hipoglikemia neonatal). Satu persen dari tumor Wilms
ditemukan familial dan diturunkan secara dominan autosomal. Onkogen tumor Wilms
telah dilokasi pada garis p 13 kromosom 11
Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilm atau karsinoma sel
embrional. Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia,
hemihipertrofi dan anomali organ urogenitalia.
The National Wilms Tumor Study Group (NWTSG) membagi 5 stadium tumor Wilms,
yaitu :
a. Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di
reseksi dengan lengkap.
b. Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar
ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal.
Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap.
c. Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar,
peritoneum dan lain-lain.
d. Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.
· Gejala klinik
Gejala dan tanda tumor Wilms.
Gambaran klinis
Yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah hematuria (80%),kadang-kadang disertai
dengan nyeri pinggang,dan terasa massa pada pinggang keadaan tersebut disebabkan oleh
massa tumor atau akibat obtruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis.Pada
pemeriksaan PIV terdapat filling defect yang nampak seolah-olah seperti batu
radiolusen,tuberkuloma,atau hemangioma pada pielum ginjal. Untuk itu bantuan
ultrasonografi atau Ctscan dapat membedakanya.Pemeriksaan sitologi urine dengan
mengambil contoh urine langsung ke dalam pielum melalui kateter ureter.Melalui alat
ureteronoskopi dapat dilihat langsung ke dalama pielum.jika ada massa pada pielum diambil
contoh jaringan untuk pemeriksaan histopatologi
Keluhan klinis ditentukan oleh besar dan invasi terhadap jaringan sekitar seperti kelenjar
getah bening, serta invasi ke dalam pembuluh darah terutama pada vena renalis dan pada
gilirannya memberikan keluhan dan gejala metastasis tumor tersebut.
Tiga gejala khas dari tumor ginjal yang didapatkan 10-15% pasien pada stadium lanjut :
1. Hematuria
dibuktikan dengan diagnosis bukan karena batu, infeksi tuberkulosa, dan kista
2. Nyeri pinggang
Nyeri ini bisa diakibatkan oleh tekanan balik yang oaleh kompresi ureter perluasan tumor
ke daerah perineal atau perdarahan ke dalan jaringan ginjal. Nyeri kronik terjadi jika
bekuan darah atau massa sel tumor bergerak melalui ureter.
Gejala lain tumor menimbulkan kelainan neoplasmatik dan eritrositosis. Hipertensi dan
kelainan hati, muncul juga sindrom cushing hipoglikemia, genekomastia, anemia,
hematuria dan peningkatan laju endap darah, kelainan tulang yang diikuti hiperkalsemia
dan peningkatan hormon paratiroid.
V. PATOFISIOLOGI
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks maupun daerah
medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah sekitar ginjal. Tumor ini
mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan parenkim yang tertekan serta
jaringan fibrous dan sel-sel inflamasi. Infiltrasi tumor ke daerah luar menyebabkan
tonjolan yang dapat digunakan sebagai tanda diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT
scan.
Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 8-9 cm. Secara
makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange oleh karena mengandung
banyak lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen sedang yang besar
biasanya disertai kista sekunder di dalamnya dengan daerah perdarahan dan daerah
nekrosis serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah perifer.
a) CT-Scan
Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran
tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada kelenjar limfe
retroperitoneal.
CT Scan berguna sebagai tambahan ketepatan dalam membedakan antara kista atau
tumor padat terutama dalam melakukan staging. Dapat juga dilakukan untuk melihat adanya
sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi tumor pasca bedah. CT scan
merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini
mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor pada
vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.
b) USG
Apabila terdapat keraguan antara kista atau tumor padat ginjal, maka pemeriksaan
tersederhana dan murah adalah pemeriksaan ultrasonografi. Dalam hal ini USG hanya dapat
karsinoma sel renal tidak mengandung lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik
mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava tanpa membutuhkan
kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi solid yang berukuran
kurang dari 3 cm. MRI juga bermanfaat untuk magnetic resonance venography untuk
membantu diagnosis trombus pada vena renalis. MRI dapat menunjukkan informasi penting
untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke daerah
intarkardial.
VII. PENATALAKSANAAN
a) Operasi pembedahan
Operasi adalah perawatan umum pada kanker ginjal. Umumnya operasi akan dilakukan
dengan mengangkat salah satu organ ginjal. Operasi pengangkatan ini disebut dengan
nephrectomy.
b) Arterial Embolization
Cara ini adalah terapi untuk menyusutkan tumor dnegan menyuntikkan suatu senyawa ke
dalam pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke ginjal. Halangan ini akan
c) Terapi radiasi
Pengobatan ini menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker pada ginjal.
d) Terapi biologi
Terapi ini adalah metode penyembuhan menggunakan kemampuan alami tubuh manusia
yakni sistem imunitas untuk melawan kanker. Hal ini dilakukan dengan menambah sel imun
e) Kemoterapi
Cara ini adalah dengan memasukkan obat-obatan kimia ke dalam tubuh supaya dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini umumnya dilakukan setelah terjadi
pembedahan untuk menghancurkan sisa sel kanker yang ada. Kemoterapi tentu saja memiliki
efek samping yang tidak menyenangkan sehingga cara ini seringkali dihindari oleh banyak
DAFTAR PUSTAKA
1. Basuki P. 2003. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta
2. Cooper CS, Snyder III HM. 2005. Pediatric Genitourinary Cancer, dalam Nachtsheim
5. Tongaonkar HB, Qureshi SS, Kurkure PA, Muckaden MA, Arora B, Yuvaraja TB. 2007.
http://www.emedicine.com.2003
8. Bukowski M.R, Novick C.A, Renal Cell Carcinoma : Molekuler Biologi, Imunology, and
9. North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses : Definition &