Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

“Ca GINJAL”

Disusun Oleh :

1. A’isyah Nurul Az Zahra (P1337421018101)


2. Feby Ayuni R.N (P1337421018065)
3. Nadiatus Kholda (P1337421018076)
4. Puput Hidayah (P1337421018081)
5. Rangga Kurniawan (P1337421018083)
6. Roudhotul Maksunah (P1337421018100)
7. Sanada Ulfi Khikmah (P1337421018076)
8. Wulandita Permata A (P1337421018097)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL


Jl. Dewi Sartika No. 1 Debong Kulon RT. 001 / RW. 001, Tegal Selatan, Debong
Kulon, Tegal, Kode Pos: 52133
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan penyakit dewasa ini semakin progresif, seolah ingin menyaingi

penemuan-penemuan di bidang kedokteran modern. Mungkin sebagian kalangan belum

mengenal apa yang disebut dengan kanker ginjal karenaselama ini masyarakat

mengetahui bahwa penyakit kanker dan penyakit ginjal, keduanya tidak disatu-padukan.

Kanker ini terletak di bagian renal parenchyma yang dapat melakukan invasi secara

bertahap ke bagian organ terdekat lewat limfatik atau yang disebut juga sebagai pembuluh

darah vena.

Tingkat insiden kanker ginjal mencapai 3-6% dari semua kategori kanker ganas.

Pertambahan penderita kanker ginjal dalam setiap tahunnya sebanyak 2%, dimana pasien

yang meninggal akibat kanker ginjal mencapai 100.000 kasus per tahun.

Kanker ginjal merupakan penyakit kanker yang paling sering ditemui di kalangan

orang dewasa. Tingkat perbandingannya sendiri antara pria dan wanita yang mengidap

kanker ini ialah 2:1, pada berbagai tingkat usia. Namun, insiden tertinggi terjadi pada usia

50 sampai 70 tahun.

Seseorang yang sudah terkena kanker ginjal dapat bertahan dengan bergantung pada

sistem pertahanan di dalam tubuh penderita.Namun, pada umumnya, tingkat ketahanan

hidup setiap pasien pasca menjalani operasi nephrectomy selama 5 tahun sebanyak 35–

40%. Sedangkan, yang bertahan sampai 10 tahun, sebanyak 17%-30%.


1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Ca Ginjal?

2. Bagaimanakah Etiologi Ca Ginjal?

3. Apa saja Manifestasi klinis Ca Ginjal?

4. Apa saja Epidemiologi Ca Ginjal?

5. Bagaimana Patofisiologi Ca Ginjal?

6. Bagaimana cara Pengobatan Ca Ginjal?

7. Apakah Prognosis Ca Ginjal?

8. Bagaimana Pencegahan Ca Ginjal?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Definisi Ca Ginjal

2. Untuk Mengetahui Etiologi Ca Ginjal

3. Untuk Mengetahui Manifestasi klinis Ca Ginjal

4. Untuk Mengetahui Epidemiologi Ca Ginjal

5. Untuk Mengetahui Patofiologi Ca ginjal

6. Untuk Mengetahui Pengobatan Ca Ginjal

7. Untuk Mengetahui Prognosis Ca Ginjal

8. Untuk Mengetahui Pencegahan Ca Ginjal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi

Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis

kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno

karsinoma renalis/hipernefroma). Kanker Ginjal atau hipernefroma merupakan jenis

kanker yang terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal.

2.2 Etiologi

Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah

secara wajar.Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan menghasilkan sel-

sel barumeskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya

suatu massa yang terdiri dari jaringan berlebihan, yang dikenal sebagai tumor. Tidak

semua tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas

disebut tumor  maligna. Sel-seldari tumor ini menyusup dan merusak jaringan

disekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran darah atau

sistem getah bening, paru-paru, hati, tulang, Pembuluh limfe, Vena renalis dan akan

terbawa ke bagian tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastase tumor ).

Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun, penelitian

telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya

kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan

bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70 tahun. Pria memiliki

risiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.


Faktor risiko lainnya, yaitu:

1. Merokok

Orang yang memiliki kebiasaan merokok, apalagi yang sudah dalam tahap

kecanduan, tentu lebih besar kemungkinannya untuk terkena kanker ginjal. Terlebih

jika si pecandu rokok tersebut, sudah berusia di atas 30-40 tahun.

2. Obesitas dan hipertensi

Kanker ginjal juga sangat potensial disebabkan oleh kedua penyakit tersebut.

Makanya, sebaiknya Anda lebih tanggap menjaga kesehatan tubuh Anda jika

menderita kegemukan dan juga tekanan darah tinggi.

3. Paparan sinar radiasi

Insiden kanker ginjal juga bisa disebabkan oleh paparan sinar radioaktif, bahkan

dalam kadar rendah sekalipun karena dalam jangka waktu lama, sinar radiasi

tersebut akan semakin terkumpul di dalam tubuh.

4. Bidang pekerjaan

Waspadalah untuk Anda yang bekerja di bidang-bidang berikut: logam, percetakan

surat kabar, pekerja petrokimia, pekerja arang batu bara, yang ternyata bisa

meningkatkan resiko terkena kanker ginjal.

5. Faktor genetik

Genetik seseorang juga ternyata bisa diturunkan. Seseorang yang berada di

lingkungan keluarga dengan riwayat kanker ginjal memiliki kemungkinan lebih

tinggi untuk terkena penyakit ini dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki

riwayat tersebut dalam garis keturunan keluarganya.


6. Makanan dan obat

Menurut sebuah survei, konsumsi produk susu, protein hewani, dan juga

lemak dalam kadar yang tinggi, namun tidak dibarengi dengan konsumsi buah dan

sayuran, maka dapat menjadi faktor penting seseorang mengidap kanker ginjal.

2.3 Manifestasi Klinis

Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium

lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalahhematuria ( adanya darah di dalam

air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau

diketahui melalui analisis air kemih.

Nyeri tumpul pada daerah punggung terjadi sebagai akibat dari tekanan balik

yang ditimbulkan oleh kompresi ureter, perluasan tumor ke daerah perienal atau

perdarahan ke dalam jaringan ginjal.

Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuandarah atau massa sel tumor

bergerak turun melalui ureter.Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak kuatnya aliran

darah ke beberapa bagian atau seluruh ginjal sehingga memicu dilepaskannya zat kimia

pembawa pesan untuk meningkatkan tekanan darah. Polisitemia sekunder terjadi akibat

tingginya kadar hormone eritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk

meningkatkan pembentukan sel darah merah.

Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;

1) Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam urin

2) Kehilangan berat badan lebih dari 5%


3) Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat

pemeriksaan diagnostic abdomen seperti CT-scan

4) Gejala yang nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti fraktur

patologi pada paha.

2.4 Epidemiologi

Umur Seiring bertambahnya usia juga akan diikuti oleh penurunan fungsi

ginjal. Hal tersebut terjadi terutama karena pada usia lebih dari 40 tahun akan terjadi

proses hilangnya beberapa nefron. Perkiraan penurunan fungsi ginjal berdasarkan

pertambahan umur tiap dekade adalah sekitar 10 ml/menit/1,73m2 .

Berdasarkan perkiraan tersebut, jika telah mencapai usia dekade keempat,

dapat diperkirakan telah terjadi kerusakan ringan, yaitu dengan nilai GFR 60-89

ml/menit/1,73 m2 . Artinya, telah terjadi penurunan fungsi ginjal sekitar 10% dari

kemampuan ginjal. Dengan semakin meningkatnya usia, dan ditambah dengan

penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes, ginjal

cenderung akan menjadi rusak dan tidak dapat dipulihkan kembali.

Gaya hidup tidak banyak bergerak ditambah dengan pola makan buruk yang

tinggi lemak dan karbohidrat (fast food) yang tidak diimbangi serat (sayuran dan

buah), membuat menumpuknya lemak dengan gejala kelebihan berat badan.

Gangguan metabolisme lemak menyebabkan Low Density Lipoprotein (LDL) dan

trigliserida meningkat.

Dalam jangka panjang pada ginjal akan terjadi penumpukan lemak dalam

lapisan pembuluh darah. Ginjal bergantung pada sirkulasi darah dalam menjalankan

fungsinya sebagai pembersih darah dari sampah tubuh.


2.5 Patofisiologi

Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal

dan gangguan fungsi ginjal : hipovelemia, hipotensi, penurunan curah jantung dan

gagal jantung kongestif, obstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah akibat tumor,

bekuan darah atau ginjal, obstruksi vena atau arteri bilateral ginjal. Jika kondisi itu

ditangani dan diperbaiki sebelum ginjal rusak secara permanen, peningkatan BUN,

oliguria dan tanda-tanda lain yang berhubungan dengan gagal ginjal akut dapat

ditangani.

Terdapat 4 tahapan klinik dari kanker ginjal akut yaitu :

1. Stadium awal diawali dan diakhiri dengan terjadinya oliguria.

2. Stadium Oliguria. Volume urine 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak.

Kadar BUN baru mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan

konsentrasi BUN ini berbeda-beda, tergantung dari kadar dalam diit. Pada

stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.

Azotemia biasanya ringan kecuali bila penderita mengalami stress akibat

infeksi, gagal jantung atau dehidrasi. Pada stadium ini pula mengalami gelala

nokturia (diakibatkan oleh kegagalan pemekatan) mulai timbul. Gejala-gejala

timbul sebagai respon terhadap stress dan perubahan makanan dan minuman

yang tiba-tiba. Penderita biasanya tidak terlalu memperhatikan gejala ini.

Gejala pengeluaran kemih waktu malam hari yang menetap sampai sebanyak

700 ml atau penderita terbangun untuk berkemih beberapa kalipada waktu

malam hari. Dalam keadaan normal perbandingan jumlah kemih siang dan

malam hari adalah 3 : 1 atau 4 : 1. Sudah tentu nokturia kadang-kadang terjadi

juga sebagai respon terhadap kegelisahan atau minum yang berlebihan.


Poliuria akibat gagal ginjal biasanya lebih besar pada penyakit yang terutama

menyerang tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3

liter/hari. Biasanya ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal

diantara 5%-25 %. Faal ginjal jelas sangat menurun dan timbul gelala-gejala

kekurangan seperti tekanan darah akan naik dan aktifitas penderita mulai

terganggu.

3. Stadium III.

Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan dimana tak

dapat melakukan tugas sehari-hari sebagaimana mestinya. Gejala-gejala yang

timbul antara lain mual, muntah, nafsu makan berkurang, kurang tidur, kejang-

kejang dan akhirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadium akhir

timbul pada sekitar 90 % dari masa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 %

dari keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml/menit atau

kurang.

Pada keadaan ini kreatnin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan

sangat mencolok sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita

merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi

mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Penderita

biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/hari karena

kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula-mula menyerang tubulus

ginjal.
Kompleks menyerang tubulus ginjal, kompleks perubahan biokimia dan

gejala-gejala yang dinamakan sindrom uremik memepengaruhi setip sisitem

dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan meninggal

kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.

2.6 Pengobatan

Saat ini pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas di ginjal adalah

pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal (nefrektomi simplek atau nefrektomi

radikal).

Pada nefrektomi radikal, dilakukan pengangkatan ginjal dan kelanjar adrenal

diatasnya, jaringan di sekitar ginjal serta beberapa kelenjar getah bening. Pada

nefrektomi simplek, dilakukan pengangkatan ginjal saja.

Pada prosedur embolisasi arteri, disuntikkan suatu zat khusus ke dalam

pembuluh darah yang menuju ke ginjal. Dengan menyumbat pembuluh ini, tumor

akan kekurangan oksigen dan zat gizi lainnya.

Embolisasi arteri bisa digunakan sebelum pembedahan atau untuk mengurangi

nyeri dan perdarahan jika pembedahan tidak mungkin dilakukan. Embolisasi arteri

bisa menyebabkan mual, muntah atau nyeri yang bersifat sementara.

Terapi penyinaran biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada kanker

yang telah menyebar ke tulang. Efek samping dari terapi penyinaran adalah kulit di

tempat penyinaran menjadi merah atau gatal, mual dan muntah.

Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Diberikan suatu zat yang dikenal sebagai pengubah respon biologis, misalnya

interferon atau interleukin-2. Secara normal, zat tersebut dihasilkan oleh tubuh dan
juga dibuat di laboratorium untuk membantu mengobati penyakit. Efek samping yang

timbul berupa menggigil, demam, mual, muntah dan penurunan nafsu makan.

2.7 Prognosis

Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan

pengangkatan kelenjar getah bening akan memberikan peluang untuk sembuh.

Jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah mencapai

vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh, maka pembedahan masih bisa

memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar dengan

cepat, terutama ke paru-paru.

Jika kanker telah menyebar ke tempat yang jauh, maka prognosisnya jelek

karena tidak dapat diobati dengan penyinaran, kemoterapi maupun hormon.

2.8 Pencegahan

 Ambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan Anda dapat membantu

mengurangi risiko kanker ginjal.  Untuk mengurangi risiko tersebut, cobalah untuk:

1. Berhenti merokok. 

Jika Anda merokok, berhenti.  Banyak pilihan untuk berhenti termasuk

program-program dukungan, obat-obatan dan produk-produk pengganti

nikotin.  Beritahu dokter Anda bahwa Anda ingin berhenti merokok, dan

diskusikan pilihan Anda bersama-sama.

2. Makan lebih banyak buah dan sayuran. 


Tambahkan lebih banyak buah dan sayuran untuk diet Anda.  Berbagai buah-

buahan dan sayuran membantu memastikan bahwa Anda memperoleh semua

nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda.  Mengganti beberapa camilandan lauk

pauk dengan buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu Anda

menurunkan berat badan.

3. Menjaga berat badan yang sehat. 

Bekerja untuk mempertahankan berat badan yang sehat.  Jika Anda kelebihan

berat badan atau kegemukan, mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi

setiap hari dan mencoba untuk melaksanakan dalam seminggu.  Tanyakan

kepada dokter Anda tentang strategi lain yang sehat untuk membantu Anda

menurunkan berat badan.

4. Kontrol tekanan darah tinggi. 

Mintalah dokter Anda untuk memeriksa tekanan darah Anda pada pertemuan

berikutnya.  Jika tekanan darah Anda tinggi, Anda dapat mendiskusikan

pilihan-pilihan untuk menurunkannya.  Langkah-langkah gaya hidup seperti

berolahraga, penurunan berat badan dan perubahan diet dapat membantu. 

Beberapa orang mungkin perlu menambahkan obat-obatan untuk menurunkan

tekanan darah mereka.  Diskusikan pilihan dengan dokter Anda.

5. Kurangi atau hindari paparan racun lingkungan. 

Jika Anda bekerja dengan bahan kimia beracun, ambil tindakan pengamanan

khusus seperti memakai masker dan sarung tangan tebal. Mengikuti prosedur

keselamatan kerja, dan bertanya kepada dokter Anda jika ada cara lain untuk

melindungi diri dari paparan bahan kimia.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kanker Ginjal atau hipernefroma merupakan jenis kanker yang terdapat pada

bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal.

Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun, penelitian

telah menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko

terjadinya kanker ginjal. Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan

dengan bertambahnya usia.

Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium

lanjut, gejala yang paling banyak ditemukan adalahhematuria ( adanya darah di dalam

air kemih). Hematuria bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau

diketahui melalui analisis air kemih.

Dalam jangka panjang pada ginjal akan terjadi penumpukan lemak dalam

lapisan pembuluh darah. Ginjal bergantung pada sirkulasi darah dalam menjalankan

fungsinya sebagai pembersih darah dari sampah tubuh.

Beberapa kondisi berikut yang menyebabkan pengurangan aliran darah renal

dan gangguan fungsi ginjal : hipovelemia, hipotensi, penurunan curah jantung dan

gagal jantung kongestif, obstruksi ginjal atau traktus urinarius bawah akibat tumor,

bekuan darah atau ginjal, obstruksi vena atau arteri bilateral ginjal
LAMPIRAN

Gambar 1.1

Gambar 1.2
DAFTAR PUSTAKA

Kanker ginjal. Materi tentang kanker ginjal. (online) diakses pada hari sabtu,20 Juli 2019
(https://www.academia.edu/10376865/kanker_ginjal)

Gambar 1.1 diakses online pada hari Sabtu, 20 Juli 2019:

(https://www.mountelizabeth.com.sg/id/specialties/advanced-procedures/kidney-sparing)

Gambar 1.2 diakses online pada hari Sabtu, 20 Juli 2019: ( http://necturajuice.com/mengenal-

lebih-dekat-tentang-kanker-ginjal/)

Anda mungkin juga menyukai