Anda di halaman 1dari 15

Makalah Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Disusun Oleh:

1. A’isyah Nurul Az Zahrah (P1337421018101)


2. Atiq Aulia Zulfa (P1337421018057)
3. Aulia Tifani (P1337421018058)
4. Azzam Al Ghifari (P1337421018059)
5. Nita Dwi kurnia (P1337421018078)
6. Roudhotul Maksunah (P1337421018100)
7. Zahrotul Chayati (P1337421018099)

Tingkat 2B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI D III KEPERAWATAN TEGAL


TAHUN AJARAN 2018/2019
Jl. Dewi Sartika No. 1 Debong Kulon RT. 001 / RW. 001, Tegal Selatan, Debong Kulon,
Tegal, Kode Pos: 52133
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang merupakan gejala alam atau gejala fisika yang dapat ditemui dalam
kehidupan sehari - hari. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan gelombang sebagai
usikan yang merambat. Salah satu contoh bahwa gelombang ada disekitar kita  adalah
ketika kita berbicara, ada suara atau bunyi yang kita keluarkan. Sebenarnya suara kita
merupakan gelombang yang dirambatkan melalui udara. Tak hanya itu masih ada banyak
contoh lain yang menyatakan bahwa gelombang itu ada.
Gelombang memiliki banyak manfaat sehingga tak heran gelombang pun banyak
diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperi : militer, teknologi, kedokteran
dan lain-lain. Dalam dunia kedokteran gelombang dimanfaatkan untuk banyak hal, salah
satunya untuk mendeteksi penyakit di dalam tubuh manusia, yang dikenal dengan
Ultrasonografi.
Salah satu alat kedokteran tomografi adalah ultrasonografi atau yang lebih di kenal
dengan sebutan USG. USG (ultrasonografi) sangat populer digunakan untuk memantau
kondisi janin, perkembangan kehamilan, persiapan persalinan, dan masalah-masalah lain.
Teknik ini juga digunakan untuk menentukan lokasi tumor, gangguan kardiovaskuler,
dan defek mata. Saat dokter memantau gerakan dan fungsi jantung, memantau aliran
darah melalui arteri besar menggunakan pemindaian ultrasonik dengan prinsif efek
dopler (Margiani, dkk). Dengan kemajuan teknologi saat ini, aplikasi dan manfaat alat
USG telah demikian luasnya. USG adalah salah satu alat untuk memeriksa tubuh yang
dianggap cukup akurat dan efektif untuk mengetahui kelainan patologis pada organ yang
diperiksa.karena kepraktisan dan keakuratannya maka USG banyak dipergunakan dokter
untuk membantu penegakan diagnosa pasien (integra, 2016).
Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound
(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. USG menggunakan bunyi
ultrasonik yang memiliki frekuensi lebih dari 20 kHz. Teknik ini memanfaatkan konsep
refleksi bunyi. Suara merupakan fenomena fisika untuk mentrasfer energi dari satu titik
ke titik yang lainnya (integra, 2016). Saat bunyi ditembakkan ke organ, maka organ-
organ besar akan memantulkan bunyi. Ada yang memiliki koefisien refleksi besar dan
ada yang kecil. Hal ini yang akan menghasilkan citra atau gambar (Margiani, dkk).
Dengan frekuensi yang tinggi ini ultrason dijadikan peralatan diagnostik karena dapat
memperihatkan organ didalam tubuh manusia baik yang diam atau bergerak (integra,
2016).
Pemeriksaan dengan Ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan
dengan menggunakan sinar X (sinar rontgen) karena gelombang ultrasonic yang
digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar X dapat
mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik,
maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non decstructive
testing). USG dapat mengukur kedalaman suatu benda dibawah permukaan kulit
memalui selang waktu dipancarkan sampai diopantulkan kembali gelombang ultrasonik
(W Triksakti, dkk. 2015). Pencitraan diagnostik dengan menggunakan USG dinyatakan
aman bahkan untuk seorang ibu hamil sekalipun, karena Ultrasond menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat di dengar manusia (integra, 2016).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menentukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa Definisi dari USG (ultrasonografi)?
2. Apa Tujuan Pemeriksaan USG?
3. Apa Saja yang Perlu Dilakukan dalam Persiapan Alat dan Pasien Saat Melakukan
Pemeriksaan USG?
4. Bagaimana Langkah Prosedur dan Jenis Pemeriksaan USG?
5. Apa Saja Tindakan Keperawatan yang Harus Dilakukan Sebelum atau Sesudah
Prosedur Pemeriksaan USG?
6. Apa Saja Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Pemeriksaan USG?
7. Bagaimana Sikap Profesionalisme yang di Tunjukkan Saat Melakukan Pemeriksaan
USG?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pemeriksaan kesehatan dan tes diagnostik, serta
mengetahui bagaimana prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat pemeriksaan.

1.4 Manfaat penulisan


Manfaat penulisan makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai referensi mengenai
prinsip kerja dan kegunaan USG sebagai alat pemeriksaan.
Studi Kasus

DI-USG Bayinya perempuan, ternyata lahirnya bayi laki-laki

Kesalahan dalam mendiagnosa sering kali terjadi didunia medis hingga menimbulkan
sesuatu yang mengejutkan bagi pasien. Hal tersebut juga dialami oleh X yang terkejut ketika
tahu jenis kelamin bayinya tidak sesuai dengan hasil USG selama ini.
X dan suami awalnya diberi tahu bahwa mereka akan mempunyai bayi perempuan ketika
kandungan X di USG di usia 21 minggu. Setelah berjuang untuk melahirkan buah hatinya
selama 30 jam, X terkejut pada saat melihat bayi yang dilahirkan ternyata berjenis kelamin
laki-laki. Setelah bayi lahir, X sempat bertannya kepada dokter apakah putrinya baik-baik
saja. Kemudian dokter menunjukkan wajah bingung sembari mengatakan bahwa X
melahirkan seorang putra. X pun terkejut mendengarnya. Untungnya, bayi laki laki yang
dilahirkan X selamat. Bayi tersebut lahir dengan berat badan 3,8 kg.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ultrasonografi (USG)


USG (ultrasonografi) adalah pemeriksaan dengan teknik menampilkan gambaran atau
citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Dalam mengambil gambar, alat ini memanfaatkan
gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mendeteksi kepadatan dalam jaringan.
Umumnya USG memakai sebuah alat bernama transducter yang ditempelkan di kulit
untuk memancarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Namun, ada beberapa
teknik USG yang perlu memasukkan transducter ke dalam tubuh. Teknik ini
membutuhkan tranducter khusus.
Ultrasonografi (USG) juga merupakan suatu imaging diagnostic (pencitraan
diagnostic) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk,
ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.

2.2 Tujuan Pemeriksaan USG


Perkembangan teknologi membuat hasil pencitraan USG bukan saja lebih akurat, namun
juga bisa digunakan dengan tujuan lebih spesifik. Beberapa tujuan pemeriksaan USG
antara lain:
1. Mengetahui masalah yang ada di dalam prostat dengan memakai USG transrektal
(melalui anus).
2. Mendapatkan pencitraan dari rahim dan ovarium melalui USG transvaginal.
3. Mendapat gambar yang jelas dari organ jantung melalui ekokordiogram.
4. Memperoleh gambar yang jelas dari peredaran darah pada pembuluh darah dengan
USG teknik Doppler.
5. Mendapat visualisasi jaringan perut dan organ di dalamnya melalui USG abdomen.
6. Memantau struktur dan jaringan di sekitar ginjal melaului USG ginjal.
7. Mendapat gambar jaringan payudara lewat USG payudara.
8. Monitor denyut jantung pada janin, biasanya memakai teknologi Doppler.
9. Memonitor perkembangan janin pada ibu hamil.
10. Memantau struktur tulang tengkorak, otak, dan jaringan di dalam kepala bayi.
11. Mengambil sampel jaringan tubuh melalui teknik biopsi dipandu USG.
12. Melihat visualisasi struktur mata dengan USG mata.

2.3 persiapan alat dan pasien pemeriksaan USG


a. Persiapan Alat
Persiapan perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan
juga tetap baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya
diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat
akibat ketidaktahuan operator USG. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG,
karena tegangan yang terlalu naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah
rusak. Bila perlu pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS. Setiap kali selesai
melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan hati-hati, terutama
pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai
kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser
(informasi ini dapat diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG). Selanjutnya
taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya,
jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah samua rapih, tutuplah mesin USG dengan
plastik penutupnya. Hal ini penting untuk mencegah mesin USG dari siraman air atau
zat kimia lainnya. Agar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang sebagai
penanggung jawab pemeliharaan alat tersebut.
b. Persiapan Pasien
Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, ia sudah harus memperoleh
informasi yang cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi
penting yang harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, cara
pemeriksaan (termasuk posisi pasien) dan beberapa biaya pemeriksaan.
Caranya dapat dengan memberikan brosur atau leaflet atau bisa juga melalui
penjelasan secara langsung oleh dokter sonografer atau sonologist. Sebelum
melakukan pemeriksaan USG, pastikan bahwa pasien benar-benar telah mengerti dan
memberikan persetujuan untuk dilkukan pemeriksaan USG atas dirinya.
Bila akan melakukan pemeriksaan USG transvaginal, tanyakan kembali
apakah ia seorang nona atau nyonya?, pemakaian kondom yang baru pada setiap
pemeriksaan (kondom penting untuk mencegah penularan infeksi).
Pada pemeriksaan USG transrektal, kondom yang dipasang sebanyak dua buah, hal ini
penting untuk mencegah penyebaran infeksi.
Terangkan secara benar dan penuh pengertian bahwa USG bukanlah suatu alat
yang dapat melihat seluruh tubuh janin atau orang kandungan, hal ini untuk
menghindarkan kesalahan harapan dari pasien. Sehingga pasien tidak mengeluh pada
hsil pemerik saan USG. Sebab USG hanyalah salah satu dari alat bantu diagnostik
didalam bidang kedokteran. Mungkin saja masih diperlukan pemeriksaan lainnya agar
diagnosis kelainan dapat diketahui lebih tepat dan cepat.

2.4 Langkah prosedur dan Jenis Pemeriksaan USG


Sebagian besar prosedur USG akan memerlukan waktu 15-45 menit, tergantung dari
jenis USG dan bagian tubuh yang perlu diperiksa. prosedur pemeriksaan juga akan
dilakukan sesuai dengan jenis USG yang digunakan.

A. USG eksternal
Jenis USG ini menggunakan alat bantu bernama probe yang dilengkapi sensor
pada ujungnya, agar dapat menangkap gelombang suara dari permukaan kulit. USG
eksternal dapat digunakan untuk memeriksa kelainan pada organ tubuh tertentu,
seperti ginjal, hati, payudara, atau rahim, serta melihat bagian dalam leher dan sendi.
Selain itu, USG eksternal juga biasanya digunakan untuk memantau kondisi janin saat
kehamilan.
Prosuedurnya adalah pasien akan direbahkan di atas tempat tidur dan dokter
akan mengoleskan gel pelumas berbahan lateks di area yang akan diperiksa untuk
melancarkan pergerakan probe. Pasien akan merasakan sensasi dingin dalam proses
ini. Pasien mungkin akan merasa nyeri atau tidak nyaman saat bagian tubuh di tekan.
Beri tahu dokter jika rasa nyeri memburuk.
Bagi yang akan melakukan tes USG kehamilan, dokter akan menggerakkan
probe di atas kulit yang sudah dilumasi dan melihat kondisi janin melalui monitor
yang diletakkan di sebelah tempat tidur pasien. Pasien dapat melihat kondisi dan
mendengar suara denyut janin secara langsung.
Untuk USG kepala bayi, probe akan di gerakkan di ubun-ubun yang belum
menutup. Tangkapan gambar otak dan ruangan yang berisi cairan otak (ventrikel)
akan terlihat melalui monitor secara langsung. Untuk USG kepala orang dewas, hanya
dapat dilakukan saat tindakan operasi kepala, ketika tulang tengkorak sudah dibuka,
dikarenakan gelombang suara dari probe tidak dapat melewati tulang.
Untuk USG testis, dokter akan mengolesi gel pelumas pada testis agar
memudahkan pergerakan probe. Selain itu, pasien harus membuka kedua paha secara
lebar sambil berbaring agar mempermudah proses pemeriksaan. Handuk dan tali
khusus kan dipasang dibawah kantung buah zakar (skrotum) dan di sekitar paha untuk
meninggalkan posisi skrotum. Rasa tidak nyaman mungkin akan dirasakan saat probe
ditekankan pada titik sensitif atau nyeri.

B. USG Internal
Salah satu contoh USG internal adalah USG transvaginal. Jenis USG ini
dilakukan dengan memasukkan probe berukuran selebar dua jari melalui vagina.
Dokter akan menyarankan USG internal untuk memeriksa kondisi organ daerah
panggul, seperti rahim dan indung telur.

C. USG Endoskopi
Jenis USG ini menggunakan alat bernama endoskopi, yaitu alat berbentuk
seperti selang tipis, panjang, dan fleksibel yang dilengkapi dengan kamera, lampu,
dan sensor USG di ujungnya. Alat ini dimasukkan melalui mulut untuk memeriksa
organ bagian atas, seperti kerongkongan hingga lambung.
Prosedurnya adalah pasien akan diminta untuk merebahkan badan ke arah
samping dan akan diberikan obat penenang atau bius lokal untuk meredakan rasa
gelisah ataupun nyeri.
Setelah itu, dokter akan memasukkan alat endoskopi melalui mulut pasien dan
didorong ke arah kerongkongan hingga ke bagian organ yang perlu diperiksa. Sama
seperti jenis USG lainnya, gambar akan ditangkap melalui gelombang suara dan akan
terlihat dari monitor yang terletak di dekat pasien.
1.5 Tindakan Keperawatan yang harus dilakukan sebelum atau sesudah prosedur
pemeriksaan USG

1. Tindakan keperawatan sebelum pemeriksaan USG


Persiapan yang dilakukan tergantung dari jenis USG yang akan dikerjakan. Beberapa
di antaranya meliputi
a. Menganjurkan pasien mengkonsumsi setidaknya 6 gelas air putih 2 jam sebelum
tindakan dan menahan untuk buang air kecil untuk USG daerah panggul, karena
kandung kemih harus penuh.
b. Terkadang pasien dapat diminta untuk berpuasa 8 sampai 12 jam sebelum tindakan
USG perut, agar tidak ada sisa makanan di lambung dan usus yang dapat menghalangi
gelombang suara. Atau dapat dianjurkan untuk tidak makan lemak sejak sore hari
sebelum pemeriksaan untuk USG perut bila ingin melihat empedu, hati, pankreas, dan
limpa.
c. Menganjurkan pasien untuk tidak makan atau minum 6-12 sebelum USG perut,
khususnya bila ingin melihat gambar an kandung empedu yang lebih jelas.
d. Menghindari pemakaian kosmetik, seperti bedak atau losion pada payudara sebelum
USG mammae, karena dapat mempengaruhi hasil akhir.
e. Untuk USG transvaginal, pasien akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih
terlebih dahulu.

Tergantung dari bagian tubuh yang akan diperiksa, pihak rumah sakit akan
memberikan pakaian khusus untuk memudahkan proses USG. Pasien juga akan
diminta untuk melepas perhiasan di sekitar area yang akan diperiksa.
Bagi yang akan menjalani jenis USG endoskopi, dokter akan memberikan
suntikan obat penenang atau semprotan obat bius lokal di tenggorokan agar menjadi
kebas, dan untuk menghindari rasa mual atau nyeri saat alat dimasukkan.

2. Tindakan keperawatan sesudah pemeriksaan USG

Setelah dokter selesai memeriksa, gel yang digunakan pada tubuh akan
langsung dibersihkan, dan bagi yang diminta untuk menahan urine sebelum tes, pasien
dipersilahkan untuk langsung mengosongkan kandung kemih.
Secara umum, pasien diperbolehkan pulang dan beraktivitas sesudah USG.
Namun bagi yang diberikan obat penenag, pasien tidak diperbolehkan untuk
melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi, seperti mengendarai kendaraan,
selama 24 jam pertama. Pasien disarankan untuk menghubungi keluarga atau kerabat
guna menemani dan mengantarkannya pulang.

Biasanya, pasien akan mendapatkan hasil USG secara langsung. Jika


diperlukan analisa lebih lanjut, hasil akan diberikan ke dokter yang merujuk dalam
hitungan hari. Jika pasien mengalami efek samping tertentu setelah melakukan USG,
dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan USG

Hal yang perlu diperhatikan, oleh tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan
dengan USG adalah seseorang yang telah memiliki setifikat kompetensi dalam bidang
USG yang dikeluarkan oleh perkumpulan profesi. Sertifikat ini menunjukkan bahwa
yang bersangkutan kompeten melakukan USG, mengingat teknik-teknik melakukan
membaca USG harus dipelajari dengan baik dan benar, guna mendukung hasil diagnostik
yang akurat.

Selain itu, jika USG dioperasikan oleh mereka yang tidak ahli dalam menggunakan
kompetensi USG, bisa jadi dia tidak tau berapa lama waktu yang diperlukan untuk
melakukan USG pada pasien. Hal ini penting karena dari hasil percobaan laboratorium,
sel yang di kenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu lama akan menjadi panas dan
rusak. Jika sel otak yang terkena, bisa jadi ada salah satu struktur saraf bayi yang
dikandung menjadi rusak. Sehingga disarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan USG
dilakukan 3 kali, yaitu dimulai saat ibu tersebut telah hamil, persiapan USG pada
trimester pertama (kehamilan 10-14 minggu), penapisan USG pada kehamilan trimester
kedua (18-20 minggu), dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk memantau
tumbuh kembang janin.

Penggunaan zat pewarna khusus atau kontras saat melakukan tindakan rontgen pada
saluran cerna dapat menunggu hasil USG pada perut dan panggul, karena zat ini masih
bisa mengendap di dalam usus hingga 2 hari.
Pemindaian USG menggunakan teknologi frekuensi suara yang dapat menangkap
gambar organ didalm tubuh. Namun, teknologi ini tidak dapat melewati tulang dan
udara, sehingga untuk USG kepala tidak dapat dilakukan pada anak-anak yang ubun-
ubunnya sudah menutup (usia di atas 18 bulan).

Faktor-faktor seperti asam lambung berlebih, obesitas, serta sisa makanan di dalm
lambung dan usus dapat menunggu hasil tes USG perut. Pastikan anda mengikuti saran
dokter sebelum tes dilakukan. Bagi yang sedang menjalani pengobatan tertentu,
disarankan untuk memberi tahu dokter sebelum tes dilakukan.

2.7 Sikap Profesionalisme dalam Pemeriksaan USG

1. Melakukan pengkajian awal kondisi pasien sebelum melakukan pemeriksaan USG

2. Memberikan informasi yang cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalani
oleh pasien

3. Menjelaskan secara benar mengenai pengertian USG, bahwa USG bukanlah suatu alat
yang dapat melihat seluruh tubuh janin atau organ kandungan, hal ini untuk
menghindarkan kesalahan harapan dari pasien, USG hanyalah salah satu alat bantu
diagnostic didalam bidang kesehatan

4. Memposisikan pasien di tempat yang digunakan untuk pemeriksaan USG

5. Menunggu pasien yang sedang dilakukan pemeriksaan USG

6. Membantu radiologis dalam pemeriksaan USG

7. M embantu klien kembali ke ruang perawatan

8. Memberikan hasil pemeriksaan USG ke klien


9. Memberikan hasil kejelasan pemeriksaan USG apabila klien belum mengerti hasil
USG tersebut

10. Memberikan informasi untuk istirahat cukup


BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
USG (ultrasonografi) adalah pemeriksaan dengan teknik menampilkan gambaran atau
citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Dalam mengambil gambar, alat ini memanfaatkan
gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk mendeteksi kepadatan dalam jaringan.
Umumnya USG memakai sebuah alat bernama transducter yang ditempelkan di kulit
namun ada juga transducter yang dimasukkan kedalam tubuh dengan menggunakan
transducter khusus.
Persiapan perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap
baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat peralatan tersebut.
Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, ia sudah harus memperoleh informasi
yang cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi penting yang
harus diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, cara pemeriksaan
(termasuk posisi pasien) dan beberapa biaya pemeriksaan.
Sebagian besar prosedur USG akan memerlukan waktu 15-45 menit, tergantung dari
jenis USG dan bagian tubuh yang perlu diperiksa.
Setelah dokter selesai memeriksa, gel yang digunakan pada tubuh akan langsung
dibersihkan, dan pasien juga diperbolehkan pulang dan beraktivitas sesudah USG.
Bisasanya pasien juga akan memperoleh hasil USG secara langsung.

Hal yang perlu diperhatikan, oleh tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan
dengan USG adalah seseorang yang telah memiliki setifikat kompetensi dalam bidang
USG yang dikeluarkan oleh perkumpulan profesi
DAFTAR PUSTAKA

Kabar berita, 2015. Kasus tentang pemeriksaan USG. (online) diakses pada Kamis, 4 Juli
2019 (https://m.detik.com/health/berita-detikhealt/d-2861558/di-usg-bayinya-perempuan-
claire-ternyata-lahirkan-bayi-laki-laki)

Pengertian, tujuan, prosedur USG, 2018. Materi tentang pemeriksaan USG. (online)
diakses pada Jum’at, 5 Juli 2019 (https://alodokter.com)

Kabar berita, 2015. Kasus tentang pemeriksaan USG. (online) diakses pada Sabtu, 6 Juli
2019 (https://afandwianwar44.web.unej.ac.id/2015/05/04/pemanfaatan-ultrasonography-usg-
dalam-keperawatan/#)

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan USG, 2015. Materi tentang USG.
(online) diakses pada Minggu, 7 Juli 2019 (https://www.alodokter.com/usg-ini-yang-harus-
anda-ketahui)

Reeder, Sharon J, dkk. 2011. Keperawatan Maternitas. Edisi ke 18. Volume 1.


Diterjemahkan oleh: Afiyanti Yanti, dkk. Jakrta : Buku Kedokteran EGC
LAMPIRAN

Gambar USG Macam-macam USG

gambar transduser USG Gambar pemeriksaan USG

Anda mungkin juga menyukai