DAN UPAYA
PENCEGAHAN
KORUPSI
DEDDY UTOMO, S.KM, MH.Kes
Pendahuluan
Menurut Laporan Gap Analysis yang dibuat oleh tim ahli yang berasal
dari dalam dan luar negeri yang dibentuk KPK, terdapat empat
masalah penting untuk dilakukan pencegahan korupsi, yaitu:
memperjelas tanggung jawab pencegahan korupsi,
reformasi birokrasi terutama di sektor penegakan hukum dan
peradilan,
perbaikan sistem pengadaan barang dan jasa,
dan pencegahan tindak pidana pencucian uang.
KPK dan lembaga lain seperti Komisi Ombudsman Nasional,
Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemeneg PAN)
memiliki tanggung jawab utama di bidang pencegahan korupsi ini.
Mengenai reformasi birokrasi, kita sudah memulainya, misalnya
Meneg PAN:
Mengoordinasikan penyusunan rancangan undang-undang tentang
administrasi pemerintahan.
Pengadaan barang dan jasa juga diupayakan memperbaiki, antara
lain dengan mengumumkan pengadaan barang dan jasa dari masing-
masing instansi.
Untuk pencegahan pencucian uang, tim ahli ini juga menaruh
perhatian pada Pusat Pelaporan dan Analisis (PPATK) yang belum
memiliki pegawai tetap dan banyak menggunakan pegawai dari
instansi lain. Sehubungan dengan masalah kepegawaian ini,sudah
pernah diusulkan agar kepala PPATK diberikan kewenangan sebagai:
Pembina pegawai negeri sipil dengan merevisi satu pasal pada
Peraturan Pemerintah No 9/2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Abraham mengatakan KPK mengembangkan sebuah sistem yang
disebut dengan sistem integritas nasional (SIN). Sistem yang akan
dikembangkan dan masuk dalam rencana kerjaKPK 2011-2023
tersebut adalah sistem yang berlaku secara nasional dan melibatkan
seluruh pilar bangsa.
UPAYA PENINDAKAN (KURATIF)
Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa
dan Negara melalui pendidikan formal, informal, dan agama.
Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis.
Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tanggung jawab yang
tinggi.
Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua.
Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi dan
dibarengi system control yang efisien.
Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang mencolok.
Melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan melalui penyederhanaan
jumlah departemen beserta jawatan di bawahnya.
Thank You!