LgS
Sejarah Pemberantasan Korupsi
PELAJARAN
Tidak memadai pada komponen pencegahan, walaupun mandat yang diberikan mencakup pencegahan
Diarahkan hanya untuk penghukuman, tidak cukup perhatian pada upaya pelacakan aset )hasil korupsinya)
Sistem manajemen SDM tidak diarahkan untuk mendukung kinerja
Sistem manajemen keuangan tidak diarahkan untuk mendukung kinerja
LgS
GUNUNG ES KORUPSI
lokasi :
• pemasok TINDAK PIDANA KORUPSI Korupsi sbg
TPK Kejahatan terjadi,
anggaran
apabila terdapat :
• pengguna
• Desire to Act
anggaran,
• Ability to Act
• disparitas
• Opportunity
pendapatan
• Suitable Target
Manusia CORRUPTION HAZARDS
berjiwa koruptor
)CH)
Barang
• asset negara,
• barang sitaan
Kegiatan :
• proyek Kelemahan bangsa
pembangunan • Kesisteman
• pengadaan POTENSI MASALAH • Kesejahteraan /
barang / jasa Pengghasilan
• perijinan / PENYEBAB KORUPSI • Mental / moral
pelayanan publik • Internal, sosial, self
)PMPK) control
• Budaya ketaatan
hukum
4
Kondisi Korupsi di Indonesia (lanjutan)
5
Tinjauan Korupsi di Indonesia
Tim Anti Korupsi
Sikap permisif
Peraturan perundangan belum
Terhadap korupsi
memadai
Korupsi DPRD
Memperbesar mata anggaran untuk
tunjangan dan fasilitas anggota dewan
Menyalurkan Dana APBD bagi anggota
dewan melalui yayasan fiktif
Memanipulasi perjalanan dinas
Menerima gratifikasi
Menerima Suap.
LgS 7
Sumber : dari berbagai sumber seperti Studi World Bank, data KPK
Modus Operandi Korupsi di Daerah
LgS 8
Sumber : dari berbagai sumber seperti Studi World Bank, data KPK
Reformasi Demokrasi
9
Mafia Hukum
• Dilakukan oleh aparat penegak hukum dan
masyarakat pencari keadilan.
• Bersifat sistematis, konspiratif, kolektif,
dan terstruktur.
• Melalui penyalahgunaan wewenang,
kesalahan administrasi dan perbuatan
melawan hukum yang mempengaruhi
proses penegakan hukum.
• Mengakibatkan rusaknya sistem hukum
dan tidak terpenuhinya rasa keadilan.
10
(Sumber: KP2KKN)
Upaya merintangi
pemberantasan TPK
(14 th International Anti Corruption Conference - IACC 2010)
12
Revisi Undang-undang
TPK & KPK (2)
• Pendekatan integral law reform + social economic,
political, cultural, moral, and adminstrative reform
13
Kegagalan Pemberantasan Korupsi
(Jeremi Pope)
• Keterbatasan wewenang dihalangi secara efektif oleh mesin
pemerintahan yang masih korup
• Ketiadaan komitmen dari penguasa tertinggi untuk
melakukan perubahan
• Target reformasi hanya pejabat tingkat bawah hukum tidak
fair/adil dan tidak merata
• Janji muluk tidak realistis atau tidak dapat dicapai
kehilangan kredibilitasnya
• Reformasi fokusnya tidak spesifik menggagalkan perubahan
yang konkrit,
• Reformasi tanpa koordinasi siapa yang bertanggung jawab?
• Reformasi terlalu tergantung hukum terlalu banyak
penindakan hukum yang menghasilkan represi, penyalahgunaan wewenang,
dan timbulnya rezim baru yang korup
• mekanisme kelembagaan tidak dijalankan memastikan
bahwa usaha reformasi terus berjalan walaupun tokoh2nya sudah tidak
muncul di permukaan. 14
Strategi Cara Pemberantasan Korupsi
1. Represif
2. Perbaikan Sistem
3. Edukasi dan Kampanye
LgS
10 Alasan mengapa KPK
harus tetap ada*
Koordinasi Supervisi
(Pasal 7) (Pasal 8)
TUGAS
Penyelidikan,
Monitoring KPK Penyidikan &
(Pasal 14) (Pasal 6) Penuntutan
(Pasal 11)
Pencegahan
(Pasal 13)
17
Alasan KPK harus ada
1
• Pasal 6 UNCAC (UU No.7 th. 2006) bahwa:
• (1)“Setiap negara peratifikasi (peserta) UNCAC wajib,
berdasarkan prinsip-prinsip dasar sistem hukumnya,
menjamin/memastikan keberadaan/eksistensi satu atau
beberapa lembaga, sejauh diperlukan dalam mencegah
korupsi….
• (2) Setiap negara peratifikasi wajib menjaga independensi
lembaga tersebut….agar mampu menjalankan fungsinya
secara efektif dan bebas dari pengaruh yang tidak
diinginkan
18
Alasan KPK harus ada
2
• Pasal 36 UNCAC (UU No.7 th. 2006) bahwa:
• Setiap negara peratifikasi UNCAC wajib sesuai dengan
prinsip dasar sistem hukumnya, memastikan
keberadaan/eksistensi suatu lembaga ….untuk memerangi
korupsi melalui penegakan hukum (penindakan).
Lembaga tersebut wajib dijamin independensinya…dan
terbebas dari tekanan atau pengaruh yang tidak
diinginkan….
19
Alasan KPK harus ada
3
• Kesepakatan Indonesia dalam G20 Working Group on
Anti-corruption Action Plan No.8 )Indonesia bersama
Perancis memimpin group ini(:
20
• Memperkuat
kelembagaan
lembaga anti
korupsi
4
• Membangun KPK
perwakilan di daerah
• Mengangkat
penyidik KPK
• Memperkuat
Koordinasi dan
Supervisi kasus
korupsi
• Memperkuat
pengadilan tipikor
• Reformasi brirokrasi
21
5
Tidak boleh mengulangi
Kesalahan masa lalu
22
Mengapa GAGAL?
• Lack of political will
• Lack of resources
• Lack of independence
• Wrong strategy
• Inadequate law
• Inadequate jurisdiction – private sector,
election
• Lack of public credibility & support
• Lack of coalition
• Corrupt judiciary
• Lack of professional staff
• Lack of internal control 23
6 IPK kita masih rendah….
Berdasarkan data Corruption Perception Index (Indeks
Persepsi Korupsi/IPK) untuk tahun 2022, Indonesia
memperoleh skor 34 dengan peringkat 110 dari 180
negara.
Skor IPK Negara ASEAN:
1.Myanmar: 23 poin
2.Kamboja: 24 poin
3. Laos: 31 poin
4. Filipina: 33 poin
5. Indonesia: 34 poin
6.Thailand: 36 poin
7. Timor Leste: 42 poin
8.Vietnam: 42 poin
9.Malaysia: 47 poin
10.Singapura: 83 poin
24
Sistem Peradilan
KPK Penyelidikan Penyidikan Penuntutan
UU No. 30/2002
Pengadilan
Tindak Pidana
Korupsi
KEPOLISIAN (Pertama, Penjara
Penyelidikan Penyidikan Banding, Agung
UU No. 2/2002
UU No. 16/2004
7
KPK tidak pernah GAGAL !
43 Member of Parliaments
8 Ministers/Head of Ministerial Level
7 Province Governors
23 Mayors and Head of Regents/District
8 Commissioners of General Election; Judicial; Anti-Monopoly
Commissions
3 Ambassadors (incl. former Chief National Police) and 4
General Counsels
1 Governor of Central Bank & 4 Deputy Governor
4 Judges, 2 Prosecutors and Defense Counsel, incl. KPK’s
investigator
High ranking Gov Official echelon I & II (Director General, Secretary
general, Deputy, Director, etc)
High rank CEO of state owned companies and private sectors
involved in public corruption
* 100% kasus KPK divonis bersalah oleh pengadilan tipikor
26
8 Mampu mengembalikan aset
27
Denah Pencegahan Korupsi
Pencegahan Korupsi
LHKPN Pemetaan
Korupsi
Gratifikasi
Pendidikan
Partisipasi Anti Korupsi
Masyarakat
Reformasi Penguatan
Birokrasi Pengawasan
Internal
•Kompetensi SDM; ‘right sizing’
•Transparansi dan penyederhanaan Sistem Anggaran
•e-government
•Perbaikan Remunerasi PNS
•Pengukuran Kinerja
•Menerapkan Kode Etik yang Konsisten
•Pakta Integritas
9
Reformasi birokrasi telah berjalan....
atas inisiatif KPK
dll More
National Planning ABAppenasAgency Reform
TNI 350.000 pers
BPN
BPK
3.500 9.000 pers Legal Certainty
&
MA 27.000 pers Decreased Leakage
KPK
29
2006 2007 2008 2009 2010 onwards
Fokus Riviu Sistem
Administrasi
• E-Procurement
• Nomor Induk
Kependudukan Tunggal
Single
( Identification
Number )
• Data Nasional Terpadu
Inspeksi Mendadak: (1)
• Inspeksi Mendadak untuk meningkatkan
pelayanan publik:
• Pelayanan Bea dan Cukai,
• Badan Pertanahan Nasional,
• Kantor Imigrasi,
• Uji KIR Kendaraan,
• Pelayanan Pembuatan dan Perpanjangan SIM,
• Pelayanan Kependudukan (KTP, Akte dll)
Inspeksi Mendadak: (2)
35
Penunjukan Pimpinan ACA
• KPK Indonesia: Selection committee, nominated president ,
selected by Parliament. Responsible to the public
:
• Appointed by Chief Executive/President Singapore, Hong
Kong
• President’s nomination, endorsed by Parliament : Tanzania,
Mongolia
• Selection committee, endorsed by President (Philippines).
• NACC Thailand: appointed by King, recommended by
parliament. Responsible to Parliament.
:
• Selection Commission India (incl Opposition Party)
• MACC Malaysia: Nominated by PM and Appointed by King of
Malaysia
• ACRC Korea: 13 from president, 1 from supreme court, 1 from
parliament.
36
Beberapa buah pemikiran
& renungan terhadap
EKSISTENSI KPK
37
KPK Harus Permanent
• Fungsi KPK adalah bridging atau yang 'menjembatan' antara dua karakteristik
ini yang dalam jangka pendek pada saat menangani kasus lebih terjaga
netralitas akuntabilitas dan independensinya, sedangkan dalam jangka panjang
adalah upaya untuk melakukan transformasi kepada para pegawai negeri yang
dipekerjakan untuk memiliki independensi yang kuat sehingga pada saat
kembali ke instansi asal dapat menempati posisi yang dapat membuat
transformasi di pemerintahan. Di dalam KPK menumbuhkan harmonisasi
hubungan dari berbagi entitas penegak hukum.
• Secara Jangka Panjang KPK dibutuhkan untuk membereskan semua carut
marut negara ini bukan hanya di sektor penegakan hukum tetapi pemerintahan,
politik dan lain-lain.
• Apabila semua sudah baik, tetap KPK dibutuhkan untuk menjaga integritas dan
memonitor agar lembaga-lembaga dan pranata-pranata nasional tetap berjalan
dengan baik melalui mekanisme pencegahan, penindakan, dan kerjasama.
• Maka sampai Kiamat suatu negara KPK tetap dibutuhkan, bahkan seharusnya
dimasukkan dalam amandemen Konstitusi negara.
38
Terima Kasih
Jln. HR Rasuna Said Kav C-1 Jakarta Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi:
12920 Direktorat Pengaduan Masyarakat PO BOX 575
Telp: (021) 2557 8300 Jakarta 10120
http://www.kpk.go.id/www.kpk.go.id Telp: (021) 2557 8389
Faks: (021) 5289 2454
SMS: 08558 575 575, 0811 959 575
Email: mailto:
pengaduan@kpk.go.idpengaduan@kpk.go.id
LgS