Annual Report
Membangun
Mewujudkan
Building
Public Trust
Building
Public Trust
Daftar Isi
Table of Contents
Visi
Vision
Misi
Mission
Azaz Principles
kepastian hukum
keterbukaan
akuntabilitas
kepentingan umum
proporsionalitas
legal certainly
transparancy
accountability
public interest
proporsionality
Di tahun kedua ini, KPK berupaya mendekati harapan masyarakat itu melalui aksi-aksi penindakan.
Meski sekali lagi, tentu hal itu belum memuaskan banyak pihak, terutama masyarakat pelapor
yang kerap tidak sabar untuk menanti laporan meraka segera ditindaklanjuti oleh KPK. Pimpinan
KPK, sungguh menyadari bahwa aksi penindakan merupakan salah satu upaya penting dalam
penegakan hokum di negeri ini yang sekaligus menjadi terapi kejut dan memberi efek jera bagi
pelaku tindak pidana korupsi. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan upaya kita bersama
melakukan pencegahan dan membangun budaya anti korupsi. Sebab, aksi penindakan tanpa
diikuti adanya upaya perbaikan yang dapat mencegah tindak pidana korupsi, mustahil akan bisa
membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Perang melawan korupsi tidak akan efektif bila hanya lilin KPK saja yang menyala. Mari kita
nyalakan lilin kita semua, agar terang benderanglah Indonesia yang tenggelam oleh gelapnya
tabir korupsi.
In this second year, KPK is trying to realize the expectation through an avenue of repressive
actions. Although, once more, this step has not satisfied KPK stakeholders specilly those who file
complaints and who are restlessly eager to find out how further their case is being followed up
by KPK. The Commissioners realize that the repressive action in one of the important efforts in
law enforcement in this country which at the same time serves as a shock therapy and creates
a deterrent effect to corruption criminals. Because, repressive actions without corrective actions
which can prevent corruption will not do any good to Indonesia.
The fight against corruption will not be effective if only the KPK lights up ist candle. Let us all light
our candles so the sinking Indonesia will be brighter and freed from the darkness of corruption.
Jakarta, Februari 2006
Pimpinan / Commissioners
Taufiequrachman Ruki
Amien Sunaryadi
Sjahruddin Rasul
Tumpak Hatorangan Panggabean
Erry Riyana Hardjapamekas
KPK at a Glance
Koordinasi
KPK melakukan koordinasi dengan Instansi
yang terkait dengan tugas pemberantasan
dan pencegahan tindak pidana korupsi
antara lain: Kejaksaan,
Coordination
The KPK coordinates with institutions
related to the eradication and prevention of
corruption: the Attorney Generals
Supervision
When the KPK engages in supervisory
activities, it conducts surveillance, research,
or studies on institutions authorized to
eradicate corruption as well as institutions
dealing in public services.
In its supervising duty, the KPK can take
over on-going
Penyelidikan,
Penyidikan
dan
Penuntutan
KPK berwenang melakukan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan tindak pidana
korupsi yang:
Melibatkan aparat penegak hokum,
penyelenggara Negara, dan orang lain
yang ada kaitannya dengan tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh aparat
penegak hokum atau penyelenggara
Negara;
Mendapat perhatian yang meresahkan
masyarakat; dan/atau
Menyangkut kerugian Negara paling
sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah)
Pencegahan
Dalam tugas pencegahan, KPK berwenang
melaksanakan
langkah
atau
upaya
pencegahan sebagai berikut:
Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan
terhadap laporan harta kekayaan
penyelenggara Negara;
Monitoring
Dalam hal melakukan tugas monitoring,
KPK berwenang melakukan pengkajian
terhadap sistem pengelolaan administrasi
di semua lembaga negara dan pemerintah
serta memberikan saran perbaikan jika pada
sistem pengelolaan administrasi tersebut
ditemui adanya potensi korupsi.
Monitoring
When the KPK engages in monitoring, it
is authorized to conduct studies on the
administration management systems of all
State and government agencies, as well as
suggest methods of improvement should the
potential for corruption be found in such a
system.
Organisasi
Berdasarkan pasal 21 Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2002 yang dilaksanakan
melalui Surat Keputusan Pimpinan KPK
Nomor 7 Tahun 2004, Organisasi Komisi
Pemberantasan Korupsi terdiri dari:
Pimpinan yang terdiri dari seorang Ketua
merangkap Anggota; dan 4 (empat)
orang Wakil Ketua merangkap Anggota;
Tim Penasihat terdiri dari 4 (empat)
orang;
Deputi
Bidang
Pencegahan
yang
terdiri dari: Direktorat Pendaftaran dan
Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara
Negara;
Direktorat
Gratifikasi; Direktorat Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat; dan Direktorat
Penelitian dan Pengembangan
Deputi Bidang Penindakan yang terdiri
dari: Direktorat Penyelidikan; Direktorat
Penyidikan; dan Direktorat Penuntutan.
Organization
According to article 21 of Law No. 30 of 2002,
which was executed through a Decision of
the KPK Commissioners No. 7 of 2004, the
KPK Organization is composed thusly:
The Commissioners, a Chairman and
member of the Commissioners, and
four Vice-chairman and members of the
Commissioners;
The Advisory Team composed of four
individuals;
The Deputy of Prevention is composed
of: the Directorate of Registry and
Examination of the Wealth Reports of
Government Officials; the Directorate of
Graft; the Directorate of Public Education
and Service; the Directorate of Research
and Development
The Deputy of Repression is composed
of: the Directorate of Pre-investigations;
the Directorate of Investigations; and the
Directorate of Prosecutions.
10
mempertanggungjawabkan
praktik-praktik
mereka
lakukan.
Media
massapun
tak
institutions
actions
Korupsi
(KPK)
against
domain
corruption.
is
to
Thus
fight
the
semakin
menunjukkan
sebagai
katalisator
perbaikan
(Timtas Tipikor)
mau
and
eksistensinya
pemberantasan
Laporan Tahunan 2005 Annual Report
whose
korupsi
dan
Tipikor
dari
dan
Kepolisian
tak
lepas
seorang
terungkapnya
Agama
dan
Gubernur
beserta
ditahannya
aktif,
Sekretaris
mantan
Jenderalnya,
Ketua
BKPM
Hal
menggembirakan
public
participation.
There
adalah
partisipasi
indicator,
yaitu:
tajamnya
partisipasi
meningkat
tajamnya
lainnya
of
tingkat
pertama,
meningkat
masyarakat
dalam
11
12
13
14
15
Tak kalah pentingnya adalah adanya upayaupaya yang dilakukan oleh para koruptor atau
kroni-kroninya untuk selalu menghambat
pemberantasan korupsi atau yang sering
disebut sebagai corruptor fights back
yang sering kali menyerang pribadi-pribadi
penegak hokum. Masyarakat yang dipicu
oleh pemberitaan media massa sering kali tak
menyadari hal tersebut bahkan cenderung
meng-amini-nya, sehingga Penegak Hukum
merasa ter-alienasi dalam pergaulan social
karena dianggap sok bersih, sok suci
atau hujatan-hujatan senada lainnya.
16
Catatan-catatan
singkat
tersebut
menunjukan bahwa masih banyak pekerjaan
rumah yang harus diselesaikan. KPK sebagai
lembaga yang diharapkan menjadi katalisator
pemberantasan korupsi tentu akan terus
melanjutkan upaya-upayanya secara lebih
intensif, agresif, professional, dengan
menghormati due process of law, sehingga
korupsi yang terjadi secara sistemik dan
sikap permisif yang masif yang terakumulasi
selama bertahun-tahun dapat diberantas
atau setidak-tidaknya diminimalisir.
Strategi Pemberantasan Korupsi
Teori-teori kriminologi yang menyatakan
bahwa hanya oleh masyarakat miskin saja
kejahatan mudah terjadi, rasanya perlu
dikaji kembali karena saat ini banyak sekali
kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh
orang-orang yang berpendidikan, memiliki
posisi tinggi dan memiliki kewenangan,
sehingga
mereka
dengan
leluasa
menyalahgunakan kewenangan kewenangan
yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi.
Inilah yang kemudian dikenal sebagai
kejahatan kerah putih (white collar crime).
17
18
Berdasarkan
pertimbangan
tersebut,
untuk merealisasikan visi dan misinya, KPK
merumuskan strategi pemberantasan korupsi
yang mencakup empat bidang utama, yaitu:
1. Bidang Pembangunan Kelembagaan;
2. Bidang Pencegahan;
3. Bidang Penindakan; dan
4. Bidang Penggalangan Keikutsertaan
Masyarakat.
Pembangunan Kelembagaan
Institutional Building
Pembangunan Kelembagaan
20
Institutional Building
Untuk
mendukung
pembangunan
kelembagaan KPK yang saat ini masih
terkendala oleh minimnya jumlah sumber
daya manusia dan keterbatasan fasilitas
penunjang, seperti gedung, perangkat
komputer,
dan
alat-alat
pendukung
penyidikan, maka KPK telah melaksanakan
beberapa kegiatan dalam rangka implementasi
strategi ini, antara lain : pengembangan
manajemen sumber daya manusia, efisiensi
dan efektivitas pengelolaan keuangan,
peningkatan
dukungan
infrastruktur,
peralatan dan teknologi serta penguatan
peraturan pendukung kegiatan.
21
22
23
24
Korupsi
bukanlah
kejahatan
yang
menggunakan kekerasan fisik (street crime)
melainkan kejahatan kerah putih (white collar
crime), sehingga pendekatan yang digunakan
dalam mengungkap kasus-kasus korupsi
sangatlah berbeda dengan pendekatan
yang digunakan untuk mengungkap suatu
kejahatan pencurian biasa. Terlebih lagi, para
koruptor semakin canggih dalam melakukan
modus operandinya dengan memanfaatkan
berbagai kemajuan teknologi telekomunikasi
dan perbankan. Sehingga pegawai KPK
dituntut untuk terus meningkatkan keahlian
sesuai dengan bidangnya masing-masing
melalui berbagai training, workshop ataupun
pengiriman tugas belajar. Sepanjang
tahun 2005, beberapa kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam rangka peningkatan
kapasitas pegawai KPK, antara lain:
25
26
27
KPK
membutuhkan
gedung
dengan
konsep Smart Building yang mampu
mengintegrasikan fungsi Teknologi Informasi,
Security, dan Building Automation System.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut
maka diperlukan Renovasi telah dimulai
sejak tahun 2005, dan diharapkan gedung
dapat dioperasikan secara penuh pada akhir
tahun 2006.
28
KPK Expenditures
29
Dukungan Keuangan
Pembiayaan Rupiah Murni
Financial Support
Pure Rupiah financing
30
Grant Funding
Over the last 2 years KPK had received grants
amounting to Rp. 28,490,249,000, with the
following breakdown :
31
32
Dalam
melaksanakan
tugasnya
KPK
menghadapi beberapa kendala peraturan
perundang-undangan, untuk itu diperlukan
penguatan peraturan perundang-undangan
yang terkait, antara lain: Pengkajian atas
UU No. 30 tahun 2002 sebagai bahan untuk
penyusunan draft amandemen UU No. 30
tahun 2002; dan keterlibatan aktif dalam
keanggotaan Tim penyusunan Undangundang Pemberantasan Korupsi untuk
menggantikan UU No. 31 tahun 1999 jo. UU
No. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
33
34
Khaidir memang sosok sederhana. Meski sudah 18 tahun menjadi jaksa, ia tetap sederhana. Hanya rumah
BTN yang baru lunas dua tahun lalu dan mobil Toyota Kijang tua buatan tahun 1982. padahal, rekan-rekan
seangkatannya pun terbilang makmur dan menduduki posisi penting di kejaksaan. Jalan hidup orang lain-lain,
saya masih beruntung dibandingkan dengan banyak rekan jaksa yang lain, ujar Khaidir. Bagi Khaidir, kemewahan hidup hanyalah bisa dirasakan sebatas tenggorokan, tak lebih. Ia tak pernah menyesal bertahan pada
prinsipnya. Selama menjalankan tugasnya, bukan berarti tak ada tawaran atau iming-iming yang bersileweran.
Namun, toh ia memilih hidup cukup dengan gaji jaksa Rp. 2,7 juta perbulan serta rumah BTN dan mobil tuanya.
Khaidir merasa beruntung, anak tertuanya sudah kuliah dan anak keduanya duduk di bangku SMA.
Saat terpilih menjadi penuntut umum di KPK, Khaidir berharap ia bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya dari penghasilan resmi yang ia peroleh, bukan dari penghasilan plus entah dari mana. Saya bilang sama
anak-anak, saya hidup jauh dari mereka supaya hidup kami lebih sejahtera. Saya berharap dengan bekerja di
KPK, saya bisa menyekolahkan anak-anak saya ke perguruan tinggi dengan penghasilan resmi saya, jelas
Khaidir yang jadi jaksa penunutut umum dalam kasus terdakwa Abdullah Puteh.
Untuk itu, Khaidir berharap pemerintah segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Kepegawaian KPK,
agar para pegawai KPK semakin pasti memperoleh penghasilan resmi dari pemerintah. Hal ini penting untuk
membentengi pertahanan bagi pegawai KPK dari tawaran dalam berbagai bentuk menyuap pegawai KPK.
Teror pun sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Jangan pernah coba-coba menyuap atau menyogok penyidik
dan penuntut umum KPK. Kami bekerja di KPK dengan niat ingin NEGARA ini berubah, kata Khaidir.
Pendapat Rony Samtana dan Adi Derian Jayamerta, dua penyidik KPK asal Polri, pun sama. Bekerja di KPK
pasti tak lepas ada tawaran atau iming-iming uang atau yang lain. kalau kami menerima suap, kami kehilangan
semuanya, kehilangan harga diri. Bukan Cuma nama baik kami saja, keluarga pasti malu, dan yang lebih parah
nama KPK pasti hancur di mata dunia. Kami sungguh berhati-hati membawa nama KPK, ujar Adi, mantan
pengawal Amien Rais saat kampanye calon presiden.
Khaidir is a modest role. Serving 18 years as attorney, hi live a modest living. He just finish paying his house loan
two years ago and only have an old Toyota Kijang made in 1982. meanwhile his co worker live a prosperous live
and having an important role in the District Attorney. People way of live are different, Im still lucky compare to
other attorney, said Khaidir. To Khaidir, the glamour live only last until our throat, not more. He never regrets for
holding on to his believe. Through these year serving his duties, temptation and offerings flourished. But still he
still choose to live from the attorney salary Rp. 2,8 million per month with his credit house and his old car. Khaidir
feel very lucky, his eldest son is his university and his second child is high school.
When he elected to be a prosecutor in KPK, Khaidir expect to increase his family welfare from a legitimate
income, not an extra income from elsewere. I said to my children, I live away from them for our welfare.
I expected with working in KPK, I can give my children a better education until university from my legitimate
income, explain Khaidir whom become the Prosecutor for convicted Abdullah Puteh.
That for, Khaidir expect government immediately releasing the KPK Employee Government Regulation (PP) , so
KPK employee have a certainly for their salaru. This is very important to preventing bribery for KPK employee.
Terror are part of the job Never try to bribe the KPK investigator and the KPK prosecutor. We work in KPK with
the intention to change this country, said Khaidir Rony Samtana dan Adi Deriyan Jayamarta, KPK investigator
whom originally from Polri, also have the similar opinion. Working in KPK nevertheless close to bribery or other
material offerings. if we receiving bribery, we loose everything, loosing our dignity too. No only our honour, but
also embarrassment for our family and suffering KPKs image. We are very careful carrying the KPK image,
said Adi, former guardsmen Amien Rais durin presidency campaign.
Menggali Talenta
Enjoy banget di KPK, jelas Rony. Ada dua alasan, menurut Rony, pertama kebutuhan dasarnya terbilang
tercukupi dan persoalan aktualisasi diri menjadi perhatian utama di KPK. Di KPK kebutuhan aktualisasi diri
terpenuhi, tidak ada intervensi macam-macam, tidak tuntutan macam-macam. Beban yang kami tanggung
adalah beban kerja, tidak ada tuntutan lain di luar tugas kami sebagai penyidik, jelas Rony yang pernah lama
bertugas di Timor-timur.
Adi pun berpendapat sama. Hal yang menyenangkan bagi pejabat penyidik di KPK adalah mereka bisa bekerja
secara otonom, tidak pernah ada intervensi dari pimpinan. Saya belajar banyak dari rekan-rekan lain, seperti
jaksa dan BPKP. Dalam mengungkap kasus korupsi, bendera kami satu, yaitu KPK, jelas mantan Kepala
Kepolisian Sektor Jonggol dan Anyer ini.
Para pegawai KPK memang berasal dari berbagai latar belakang. Jumlah pegawai seluruhnya 158 orang, terdiri dari polisi 31 orang, jaksa 19 orang, badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 27 orang,
dan selebihnya staf KPK.
Iswan Elmy, Direktur Penyelidikan, misalnya, memiliki latar belakang BPKP. Dulu, pola pikirnya masih audit
investigative yang berangkat pada sistem dan aturan. Kini saya belajar banyak soal hukum, jelas iwan. Sistem
satu atap antara penyelidik, penyidik, dan penuntut umum membuat semua pihak memahami perjalanan
perkara sejak awal. Komunikasi antara penyelidik, penyidik, dan penuntut umum, kata Adi, tak terlalu formal.
Komunikasi bisa dilakukan di mana saja, di ruangan, di dapur, bahkan di kamar mandi. Tak heran jika surat
dakwaan jaksa penuntut umum KPK jauh lebih runut, logika mudah dipahami, dan duduk perkara jelas. Beda
sekali kalau kita bandingkan surat dakwaan antara jaksa KPK dan jaksa dari kejaksaan. Surat dakwaan jaksa
KPK runut dan logis, ujar seorang panitera di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Excavate Talent
I enjoy working in KPK, said Rony. There are two reason, in Ronys opinion, first his basic need are covered
and personel performance become a main attention in KPK. In KPK the need of performance is fulfilled, no
unnecessary intervention and unnecessary demand. Our responsibility is our main job, there are unnecessary
demand beside our job as investigator, Rony explain , he spent several year serving in East Timor.
Adi have the same opinion. The fun part as the KPK investigator are they can work individually, there is not intervention from the chairman. I learn from other co-worker, such as attorney and BPKP. In revealing corruption
cases, we have flag, its KPK, explain the former Chief of Police from Jonggol and Anyer sector .
The KPK employee come from several background. The total employee are 158 personne, consist of 31 person,
19 attorney, 27 employee from BPKP and the rest of the are KPK employee.
Iswan Elmy, investigator Director, for example originally come from BPKP. At the past year, the thinking pattern
are still mainly in Investigative audit which start from the system and regulation. Now I rearn more about law,
explain Iswan. One roof system between pre-investigator, investigator, investigator and prosecutor, said Adi, are
not too formal. The communication can happens anywhere, in the office, in the kitchen even in the rest room.
It is not a surprise that KPK prosecutors letter are more systematic, logic, understandable and the case are
clear. its so different comparing to the prosecutors letter from District Attorney. Our KPK prosecutors letter are
systematic and logic, said one of the Central Jakarta Distric Courts committee.
35
36
Manajement Modern
Schiller dalam bukunya Beyond the Chains of Illusion di tahun 1788 sudah mengingatkan pentingnya peran
manusia sebagai kekuatan manusia. Manusia adalah kekuatan dan sumber itu sendiri serta pencipta pemikir.
Pentingnya peran manusia di dalam sebuah organisasi sangat disadari KPK.
Wakil Ketua KPK Erry Rijana Hardjapamekas mengatakan, sumber daya manusia adalah kekuatan dan modal
utama KPK meski mereka berasal dari latar belakang yeng berlainan. Pimpinan KPK pun menyiapkan suasana
kerja, kultur kerja, dan memperjuangkan sistem imbalan, serta meningkatkan kompetensi pegawai KPK. Aturan
main bersama dan kode etik yang disepakati oleh semua. Kami, pimpinan, memberikan otonomi yang cukup
memadai bagi penyelidik dan penyidik. Pimpinan tidak akan intervensi dan dilarang untuk membuat nota dinas
dan e-mail yang bersifat instruktif pada penyidik, kata Erry. Anek pelatihan pun digelar, termasuk bantuan
pelatihan yang diberikan oleh lembaga-lembaga donor. Salah satunya pelatihan modern investigation dengan
mendatangkan polisi dari Jepang, Australia, dan FBI. Tukar-menukar pengalaman dengan lembaga antikorupsi
dari negara lain.
Erich Fromm, seorang filsuf, mencatat, Satu dunia baru akan terwujud hanya bila manusia baru muncul. Manusia yang mencintai umat manusia. Manusia yang mencintai kehidupan, bukan hanya dirinya sendiri.(Vin)
Sumber : Harian Kompas, Jumat 15 Juli 2005
Modern Management
Schiller in his book Beyond the Chains of Illusion in 1788 has remind us about the importance of human as a
power. He wrote A country is just a result from humans power. Human is the power and the source of thinking
creator. KPK aware the importance of human role in organization.
The KPK Vice Chairman Erry Rijana Hardjapamekas said, the human resources are the main power and main
capital of KPK although they came from different background. The KPK Chairman setting the work environment, working culture and fighting for the remuneration systems, and also increasing the competency of KPK
employee. We the Chairman, gave sufficient autonomy for pre-investigator and investigator. The chairman will
not intervent and forbid for making memo or e-mail that instructs the investigators, said Erry Various training
are held, includes the training granted from foreign donor. One of them other anti-corruption institution in other
countries.
Erich fromm, a philosopher, noted, One new world will emerging if only new person emerge. Person whom love
its country because he love the society. Person who love live, not only himselves.
Source : Kompas Friday July, 15 2005
38
39
40
Kegiatan Supervisi
Sesuai dengan ketentuan pasal 8 UU 30
tahun 2002, Komisi memiliki kewenangan
melakukan
supervisi
yaitu
kegiatan
pengawasan, penelitian, atau penelaahan
terhadap penyidikan, penuntutan perkara
pidana korupsi (TPK) yang dilakukan oleh
kepolisian dan kejaksaan. Pelaksanaan
kegiatan supervisi selama ini dilakukan
dengan dua cara, yaitu supervisi secara
umum dan secara khusus.
Supervisi Umum
Supervisi secara umum atas penanganan
kasus/perkara tindak pidana korupsi
oleh Kepolisian dan Kejaksaan dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan koordinasi
dengan jajaran Kepolisian dan Kejaksaan
yang dilakukan per wilayah Propinsi, misalnya
pada saat pelaksanaan pertemuan dalam
rangka koordinasi dengan jajaran Kepolisian
dan Kejaksaan di wilayah kerja Jawa Tengah
dimungkinkan pemberian supervisi secara
umum terhadap permasalahan-permasalahan
yang muncul baik teknis maupun non teknis
yang dihadapi oleh jajaran Kepolisian dan
Kejaksaan dalam penanganan perkara di
wilayahnya.
General Supervision
General supervision of corruption case
handling by the police and prosecution office
is carried out in parallel with coordination
with the police and prosecution office by
province. For example the Regional police
and Prosecution office of Central Java, KPK is
allowed to conduct a general supervision of
problems, both technical and non technical,
faced by the police and prosecutors in case
proceedings within their jurisdiction.
Special Supervision
Special supervision of corruption case
handling may be given both at the request
of the Police or Public Prosecution and/or at
Supervisi Khusus
Supervisi secara khusus untuk penanganan
perkara-perkara
oleh
Kepolisian
dan
Kejaksaan dapat dilakukan atas permintaan
dari Kepolisian atau Kejaksaan dan/atau
atas inisiatif dari Komisi yang berdasarkan
pertimbangan Pimpinan Komisi bahwa
perkara tersebut perlu di-supervisi secara
khusus.
Perkara-perkara yang di-supervisi secara
khusus dalam periode Tahun 2005 antara
lain sebagai berikut :
1. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
berupa LC fiktif BNI yang ditangani
penyidikannya oleh Mabes POLRI;
2. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
berupa manipulasi deposito fiktif pada
BRI yang penyidikannya ditangani Kejati
DKI Jakarta;
3. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
berupa penyalahgunaan fasilitas kredit
yang dilakukan oleh Direksi PT Rajawali
Nusantara Indonesia yang ditangani oleh
Polda Metro Jaya;
4. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
berupa penyalahgunaan fasilitas kredit
yang dilakukan oleh Direksi PT Dharma
Niaga yang ditangani oleh Polda Metro
Jaya;
5. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
beruapa pengadaan gaset Propinsi NAD
yang penyidikannya ditangani oleh Polda
NAD yang kemudian diserahkan ke Mabes
POLRI;
6. Perkara dugaan tindak tindak pidana
korupsi dalam penjualan asset MBH
(Manado Beach Hotel) milik PPSU Pemda
Sulut yang penyidikannya ditangani Kejati
Sulawesi Utara;
7. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
dalam proyek listrik swasta Karaha Bodas
Company yang disidik oleh Mabes Polri;
41
42
43
44
Pre-Investigation
1. Alleged Misappropriation of 2003 NonDIKDA funds by the Papua Province
Secretary
2. Alleged corruption of the procurement
of motor vehicles and heavy equipments
by West Java Pronvincial Government in
2003 and 2004 fiscal years.
45
Penyidikan
1. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
berupa penyuapan oleh oknum pengacara
kepada oknum pejabat pengadilan
di Jakarta dengan tersangka PONO
WALUYO, dkk.
2. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
dalam pelaksanaan Proyek Indoensia
Investment Year 2003 dan 2004 di
Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dengan tersangka THEODORUS
F. TOEMION (Mantan Kepala BKPM 20012005).
46
Penuntutan
1. Berkas Perkara a.n. terdakwa HAMDANI
AMIN (Karo Keuangan KPU) dalam
pengadaan jasa asuransi pada KPU dan
penerimaan dana-dana dari rekanan.
Perkara tersebut telah diputus oleh PN
TIPIKOR; terdakwa dan JU mengajukan
upaya hukum banding.
2. Berkas Perkara a.n. terdakwa PROF.
DR. NAZARUDDIN SHAMSUDDIN (Ketua
KPU) dalam pengadaan jasa asuransi
pada KPU. Perkara tersebut telah diputus
oleh PN TIPIKOR; terdakwa dan JPU
mengajukan upaya hukum banding.
3. Berkas perkara a.n. Terdakwa TEUKU
SYAIFUDDIN, SH. alias Popon (Pengacara)
dalam perkara memberi suap kepada
Panitera PT DKI, Jakarta. Perkara tersebut
telah diputus oleh PN TIPIKOR; terdakwa
dan JPU mengajukan upaya banding.
4. Berkas Perkara a.n. terdakwa RAMADHAN
RIZAL, SH dan MOCH. SOLEH, SH., MH
(Keduanya sebagai Panitera Pengadilan
Tinggi DKI, Jakarta) dalam perkara
penerimaan suap dari pengacara. Perkara
tersebut telah diputus oleh PN TIPIKOR;
terdakwa dan JPU mengajukan upaya
hukum banding,
Investigation
1. Alleged bribery by a lawyer to a Jakarta
court official with PONO WALUYO et al as
suspect
2. Alleged graft in BKPMs (Investment
Coordinating
Board)
2003-2004
Indonesian Investment Year Project with
TEHODORUS F TOEMION (Former Head
of BKPM, 2001-2005) as suspect.
Prosecution
1. Dossier of HAMDANI AMIN (Head of
KPU Finance Bureau) relating to the
procurement of insurance services and
receipts of kickbacks from vendors. The
case has been decided by the Corruption
Distric Court, both the defendant and the
Public Prosecutor filed an appeal
2. Dossier of Prof. DR. NAZARUDDIN
SJAMSUDDIN (Chairman of KPU relating
to the procurement of insurance
services. The case has been decided by
the Corruption Distric Court, both the
defendant and the Public Prosecutor filed
an appeal .
3. Dossier of TEUKU SYAIFUDDIN, SH a.k.a
Popon (Lawyer) relating to bribery to
Jakarta High Court officials. The case has
been decided by the Jakarta Corruption
Distric Court both the defendant and the
Public Prosecutor filed an appeal
4. Dossier of RAMADHAN RIZAL, SH, and
MOCH. SOLEH, SH, MH (both Clerks of
the Jakarta High Court) relating to bribery
from Lawyer: both the defendant and the
Public Prosecutor filed an appeal
47
48
Court
10. Dossier of DR Kuntjoro Hendrartono,
MBA, (President Director of PT Sandang
Nusantara, a State-Owned Enterprise)
relating to the sale of its Bandung
Branchs asset. This case is on trial at PN
TIPIKOR
11. Dossier of MOCH. DENTJIK (KPU staff)
relating to receipt of bribe from vendors.
This case is on trial at the Corruption
District Court
12. Dossier of LIN KIAN YIN
(vendor)
relating to the disposal of PT Sandang
Nusantaras Asset. This case is on trial at
the Corruption District Court
13. Dossier of ACHMAD ROJADI, S.Sos
relating to the procurement of ink for
49
50
Pengembalian
Negara
Kerugian
Keuangan
51
54
Preventive Actions
In eradicating corruptions it is not only the
repression efforts that were needed, instead
it must be support by the prevention efforts
that can be done collectively. To enhance
the acceleration for era dicating corruption,
therefore the prevention effrts will be carry
out in various activities such as being actively
involve in arraging and imple-menting RANPK (National Action Plan for Eradicating
Corruption), assist the realization of Inpres
No. 5 of 2005, developing and implementing
good governance through island of integrity
promotion, it is also includes in Rehabilitation
and Reconstruction Plan for Aceh and north
Sumateras (R3MAS) after the tsunami and in
the NAD and North Sumateras, socialization
for eradicating corruption, build cultural
knowledge for anti-corruption (through anti
corruption socialization and education to
the society), anti-corruption campaign, also
increasing the anti-corruption cooperation
network.
KPK also perform study to develop the
administration mana-gement system that
could reduce potential corrupt practices,
increasing control to public officer by registry
and examination of the Wealth Report of
Public and Government Officials (LHKPN),
gratification monitoring, and coordination
and super-vision for institution and public
service.
55
56
Supporting
from
Departement
of
Comunication in social-lizing corruption
eradina-tion policies in order to improve
coordination
and
performance
of
the program, as well as to improve
dissemination of anticorruption policies.
Cooperation with Ministry Administrative
Reform (Men Pan) in order to promote
prevention activities by implementation
of good governance.
Cooperation with provincial governments
in prevention measures such as entry
database,
distribution,
information
enhancement and monitoring the LHKPN,
as well as socialization of anti-corruption
and distribution of gratification form.
57
58
Pengkajian
Sistem
Pengelolaan
Administrasi yang Berpotensi Korupsi
Pengkajian sistem pengelolaan administrasi
bertujuan untuk mencegah terjadinya tindak
pidana korupsi dan meningkatkan efisiensi
59
60
Involvement in Rehabilitation
Reconstuction of NAD and Nias
and
61
rekonstruksi Masyarakat Aceh dan Sumatera KPK actively involve in the arrangement of
Utara (R3MAS) pada awal Januari 2005.
Ran-KPK and R3Mas, specially in Task Force
(pokja) IX which handling the Accountability
KPK berperan aktif dalam penyusunan RANand Good Governance Where their purpose
PK dan R3MAS, khususnya di Kelompok Kerja
(Pokja IX) yang menangani Akuntabilitas dan are promoting the good governance
Tata Kepemerintahan yang Baik yang pada implementation in R3MAS and also in NAD
intinya mempromosikan penerapan good and North Sumatera province implementation
governance pada R3MAS dan di lingkungan of Qanun (Perda) in NAD and Then KPk also
Perpropinsi NAD dan Sumut, penerapan arranging the accountta bility mechanism for
Qanun (Perda) di NAD, serta menyusun
the provincial government.
mekanisme
akuntabilitas
pemerintah
daerah.
62
Penggalangan Keikutsertaan
Masyarakat
Rallying the Public Participations
64
Kegiatan
pemberantasan
korupsi
membutuhkan partsipasi tiga pihak yaitu
sektor publik, swasta dan masyarakat.
Didasari bahwa penempatan korupsi sebagai
kejahatan yang luar biasa didasarkan karena
praktek korupsi merupakan pelanggaran
terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi
masyarakat yang dapat mengakibatkan
bencana tidak saja terhadap kehidupan
perekonomian nasional tetapi juga pada
kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena
itu partisipasi masyarakat sebagai pihak yang
dirugikan oleh praktek korupsi merupakan
hal yang mutlak diperlukan.
Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi
menjamin peran serta masyarakat dalam
upaya pencegahan dan penindakan dalam
pemberantasan korupsi, yang diwujudkan
dalam bentuk: hak mencari, memperoleh
dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana korupsi: hak untuk
memeperoleh pelayanan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut : hak menyampaikan
saran dan pendapat secara bertanggung
jawab kepada penegak hukum dan hak
untuk memperoleh perlindungan hukum.
Pelaksanaan dari peran serta masyarakat
tersebut selanjutnya diatur lebih lanjut
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2000.
Mengingat
pentingnya
peran
serta
masyarakat dalam mewujudkan gerakan
anti korupsi yang massif, KPK menempatkan
strategi
penggalangan
keikutsertaan
masyarakat sebagai salah satu dari empat
pilar strategi utama dengan strategi ini
diharapkan dapat dibangun komunikasi yang
intensif dalam rangka penyampaian berbagai
informasi kepada masyarakat tentang upayaupaya pemberantasan korupsi yang telah
dilakukan serta membangun kerjasama
dengan mekanisme yang memungkinkan
masyarakat berperan serta secara aktif
dalam pemberantasan korupsi.
Strategi ini ditujukan untuk meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terhadap
penanganan pengaduan yang disampaikan
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
peran serta aktif masyarakat dalam
pemberantasan TPK dan pembangunan sikap
anti korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut
dilaksanakan beberapa kegiatan antara
lain: peningkatan efektifitas dan efisiensi
penanganan
pengaduan
masyarakat,
peningkatan pemahaman masyarakat melalui
sosialisasi anti korupsi khususnya tentang
pengaduan masyarakat yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pengaduan
masyarakat yang disampaikan.
65
menyampaikan
pengaduan
tentang
terjadinya tindak pidana korupsi, antara lain
melalui penyampaian pengaduan secara
langsung ke kantor KPK, pengiriman melalui
pos, elekronik (email), layanan pesan singkat
(sms) faksimili dan telepon.
66
67
68
of
Public
Complaint
69
70
Witness Protection
The law No. 30 of 2000 article 15 letter a,
authorized KPK to protect witness or reporter
whom reporting or giving information about
a corruption act. The constraint that KPK
facing, there is not any exist basic regulation
for legal aspec. And it has implemented
before in handling cases. To overcome that
constraint, KPK actively involve in supporting
the formation of regulation for witness and reporter
protection. Various discussion related with this
72
Pembangunan Kelembagaan
Dalam rangka peningkatan profesionalisme
dan dukungan teknologi informasi dalam
pelaksanaan kegiatan KPK, dalam tahun
2006 direncanakan akan dilakukan beberapa
hal berikut :
Pengadaan hardwere dan peralatan serta
perekayasaan perangkat lunak yang
mendukung pelaksanaan kegiatan KPK
seperti: Perangkat lunak kesekretariatan
dan perkantoran, system manajemen
SDM,
Manajemen
perkara
(Case
Management), Judical Management, Anti
Corruption Clearing House, Call Center,
LHKPN, gratifikasi dan pengaduan
masyarakat.
Penyiapan sarana TI untuk gedung KPK
yang berlokasi di daerah Kuningan yang
sedang dalam proses renovasi.
Persiapan
implementasi
Sistem
Manajemen
Pengamanan
Informasi
(Information
Security
Management
System) di lingkungan KPK.
Untuk menunjang kerja KPK serta
untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme SDM KPK, dalam tahun 2006
direncanakan akan dilakukan kegiatan dalam
bidang penguatan peraturan kepegawaian,
penyempurnaan system organisasi dan
tata kerja serta pendidikan dan pelatihan.
Penguatan peraturan kepegawaian dalam
rangka implementasi peraturan pemerintah
No. 63 Tentang Sistem Kepegawaian KPK
termasuk Kode Etik.
73
untuk
melaksanakan
rencana
kerja
pemberantasan korupsi untuk tahun 2006,
KPK mendapat pagu anggaran sebesar Rp.
222,18 Milyar yang terdiri dari Rp. 56,96
Milyar untuk Belanja Pegawai, Belanja Modal
sebesar Rp. 77,13 Milyar dan Belanja Barang
sebesar Rp. 88,09 Milyar.
74
Kegiatan Penindakan
Pada bidang Penindakan , KPK akan
melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan kasus/perkara tindak pidana
korupsi yang berskala besar dengan sasaran
aparatur penegak hukum dan penyelenggara
Negara yang memiliki figure dan merugikan
Negara dalam jumlah besar dimana
penanganannya memberikan dampak yang
luas dalam membangun citra penegakan
hukum dan pemberantasan korupsi di
Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan koordinasi dan
supervise dengan dan terhadap instansi
penegak hukum lain, yaitu kepolisian dan
kejaksaan akan lebih diintensifkan. Dalam
pelaksanaan
supervise
dimungkinkan
penanganan perkara. Koordinasi dengan
instansi terkait lainnya seperti BPK, BPKP,
Itjen akan terus dikembangkan antara lain
dalam bentuk bantuan tenaga dan bantuan
audit invertigasi.
Bidang Pencegahan
Dalam rangka mewujudkan Program kegiatan
pemberantasan korupsi yang terpadu,
kegiatan di bidang pencegahan diarahkan
untuk memberikan dukungan terhadap upaya
penindakan yang dilakukan, disamping tetap
fokus dalam upaya mencakup beberapa
kegiatan antara lain:
Repressive Actions
In Repression sector, KPK will proceed pre
investigation, investigation and prosecution
for upscale corruption case with the main
target of law enforcement officer and public
officer whom having significant figures and
causing major loss for the state where as
the handling for such case will make a huge
impact for building image of the law enforcer
and eradicating corruption in Indonesia.
The coordination and supervision activities
with and to other law enforcerment
institution, such as the National Police and
the Attorney General will be more intensified.
In proceeding supervision it is possible to
taking over the case. Coordination with other
related institution such as BPK, BPKP, Itjen
must be develop by giving audit investigation
and human resource assistance.
Preventive Actions
In term for creating the integrated program
for eradicating corruption activities, the
activities in preventive are targeting to
support to the investigation, a part from
that it must stay focus in building the anti
corruptions culture.
The prevention program will covers several
activities such as:
Strenghthening the LHKPN database,
increasing the examination activities and
Statuta Declaratory arrangement
Optimalizing the strategic alliance with
external relation to convey the education
program, socialization and campaigning
the corruption eradication.
Memperkuat
database
LHKPN,
meningkatkan aktifitas pemeriksaannya
serta perumusan Statuta Declaratory
Mengoptimalkan aliansi stratejik dengan
pihak luar untuk melanjutkan program
pendidikan, sosialisasi, dan kampanye
pemberantasan korupsi
Mendorong penerapan Good Governance
baik di lingkungan swasta maupun
instansi pemerintah dalam hal ini melalui
implementasi Island of Integrity
Meneruskan
keterlibatan
dalam
pengembangan RAN-PK termasuk upaya
75
76
78
Dipetik dari acara FORUM SARAN, yang diselenggarakan di Jakarta 23 Desember 2005,
yang dihadiri oleh tokoh-tokoh : Bambang Harymurti, Sabam Siagian, Jacob Oetama.,
Tumbu Saraswati, Denny Indrayana, Luhut Pengaribuan, Artidjo Alkostar, Antonius
Sujata, Farouk Muhammad, Zaim Ukhrowi, Indra J. Piliang, Adi Andojo, Emil Salim,
Kusnadi Hardjasoemantri, Mediatama, Suryopratomo, Toeti Adhirtama, Toriq Hadad,
Wisaksono Noeradi, Deddy NH, Parni Hadi, Zaenal Arifin, dan Niken Rachmad.
Quatation from public suggestions forum held in Jakarta, December 23, 2005, whom
participated : Bambang Harymurti, Sabam Siagian, Jacob Oetama., Tumbu Saraswati,
Denny Indrayana, Luhut Pengaribuan, Artidjo Alkostar, Antonius Sujata, Farouk Muhammad, Zaim Ukhrowi, Indra J. Piliang, Adi Andojo, Emil Salim, Kusnadi Hardjasoemantri, Mediatama, Suryopratomo, Toeti Adhirtama, Toriq Hadad, Wisaksono Noeradi,
Deddy NH, Parni Hadi, Zaenal Arifin, dan Niken Rachmad.
Media harus membantu UU wistle blower (perlindungan saksi), jadi tidak hanya dengan draft tapi juga kampanye social. Pentingnya wistle blower ibarat umpan saat
memancing. Kejadian korupsi menyangkut beberapa orang, karena pelakunya pelaku
greedy pasti pembagiannya tidak merata sehingga akan ada yang tidak puas. Wistle
blower act prinsipnya sederhana (insentif keuntungan material) swift.
Media must help the whistle law, not only draft but also social campaigning. The
importance of wistle blower are similar with fishing bait. The act corruption not only
relating to certaint people, because the corruptor must be greeby the division must
not equal so there will be unsatisfied person. The wistle blower principal are simple
swift (material advantage insentive).
Bagaimana media di Indonesia menggalang kekuatan melawan korupsi? Mungkin
pada gilirannya masyarakat menghendaki dan harus melihat peran media. Tahun 50an media yang dominant adalah Indonesia Raya pimpinan Moehtar Lubis. Dulu orang
sangat takut kalau mau diadukan ke Moehtar Lubis, hal semacam ini tidak terlihat lagi
sekarang. Salah satu program KPK bisa diarahkan bagaimana meningkatkan kemampuan media (kecuali Tempo) dalam investigative reporting.
How the media in Indonesia gathering power against corruption? The society require
and want to see the media role. In the 50s a media who play a dominant role is Indonesia Raya directed by Mochtar Lubis . at that time People freightened if being to
Mochtar Lubis , but nowadays this situation no longer exist. On of the KPK program
can be directed in how to improving the this situation no longer exist. On of the KPK
program can be directed in how to improving the media ability in investigating reporting (except for Tempo).
Kita bangga dengan PKP, dan at the same time prihatin, karena kultur kita kalau ada
yang maju kita iri. KPK harus pandai-pandai bawa diri. Persoalan membawa diri ini
penting, kalau tidak kita hanya maju-mundur saja. System demokrasi sedang berubah,
tanpa melibatkan pelaku bisnis dalam konteks ekonomi pasar sosial kita, perjalanan
akan lebih sulit .
We are proud with KPK and at the same time also concern, because in our culture if
someone are more advance there are jealousy. KPK have to be able to Present it position. The matters of presenting is very important, or it can make KPK back and forth.
Democratic system are changing, without involving businessman in our social market
perspectives, the journey will be more difficult.
Selain itu, berdasarkan temuan-temuan di lapangan ataupun pengalaman, KPK harus
lebih memeprhatikan pendidikan untuk para penyidik, baik di lingkungan KPK atau di
lembaga penegak hukum lainnya.
Other than that, based from the findings or experiencess, KPK should be consentraling
to the investigators education, wheter its in KPK environment itselves or the other law
enforcerss environment.
Berkaitan dengan penjebakan maka perlu partisipasi masyarakat dalam percepatan pengungkapan tindak pidana korupsi, lalu juga sangatlah penting mendorong dipercepatnya pengesahan UU Perlindungan Saksi/Pelapor. Dari pengalaman yang lalu,
yang kita utamakan ke depan adalah whistle blower yang betul-betul tersembunyi
tidak muncul. Karena jika tidak, akan ada serangan balik si wistle blower.
Connecting with a set up there for the public participation are necessarily to accelerate to disclosure of the act of corruption, it is also important to support the legitimation of the Law for Witness/Reporter. From the past Experience, the most importance
things are hiding the whistle blower. If not there be an attack for the whistle blower.
KPK luas biasa. Kalau seorang MWK yang baik saja bisa dibuktikan oleh KPK kalau
dia korupsi, artinya orang yang lebih jahat dari MWK akan lebih mudah dibuktikan
korupsinya oleh KPK.
Persoalannya adalah mengenai endurance: yaitu apakah sekali loncat tinggi sekali,
setelah itu KPK akan berhenti ?
KPK is extraordinary . if a good MWK can be proven by KPK that he is corrupted, it
means that a persons who worst than MWK can be easily proven corrupting by KPK.
The problem now is about endurance ather a high jump, will KPK stop ?
KPK harus mempunyai hukum acara yang luar biasa sesuai dengan madat hukumya
dan edealogi hukum perlu ditata, terutama ideology penegak hukum dan edeologi hakim. Hakim perlu diaudit dasar-dasar pertimbangannya memutuskan suatu perkara
79
80
KPK must have an extraordinary law system appropriated with its law mandatory and
the law ideology specially the law enforcer and the judge ideology. The judgess verdict must audited what is the law foundation for the verdict.
Tidak ada UU di Indonesia yang secara tegas menyatakan bahwa institusi itu superbody, akan tetapi UU yang mendasari eksistensi KPK, dan karena ada pernyataan itu
saya melihatnya sebagai bahaya. Karena hukum yang mengatakan power tend to
corrupt itu bersifat universal. Sekarang ini mungkin tidak tapi bagaimana dengan beberapa tahun yang akan datang. KPK diharapkan memperhatikan betul pengawasan,
pengawasan tersebut bisa datang dari mana saja bisa dari pengamat, pers, masyarakat, Ombudsman, karena itu akan mengerem tend to corrupt kita
There is no Law in Indonesia that strictedly stated that KPK is a superbody institution.
But the Law who support the existence of KPK, because of that statement, I saw it
as a danger. Because the law said power tend to corrupt is very universal. Maybe
not at this moment. But how about in the future. KPK expected to concern more in
surveillance, it can come from anywhere the aobservant, pers, public, Ombudsman, it
will repress the tense to corrupt.
Harapan masyarakat terhadap KPK sangat besar karena KPK merupakan banteng
terakhir dari kepercayaan publik pada supremasi hukum di Indonesia. Problemnya
Higt Expectation Public Vs. Organization Capability kalau tidak digarap secara baik,
nanti akan timbul distrust dan apapun kinerja KPk nanti akan kurang efektif. Kondisi
KPK yang masih kurangnya SDM, anggaran, peralatan yang ada dibandingkan dengan
pengharapan masyarakat terhadap KPK harus dikomunikasikan dengan masyarakat
agar tidak terjadi kontraproduktif.
Public expectation to KPK is enourmous since KPK are the last frontier of the public
trust the justice supremary in Indonesia. The problem are: Higt Expectation Public Vs.
Organization Capability if its not taken well, there will a disturst and KPK performance
will decrease and consider not effective. KPK condition with the lack of human resource , budget, equiptment compare to the public expectation must be communicate
it to the public so there will be no contraproductive.
Aspek moralitas, di Indonesia, pendidikan moral harus dibangkitkan kembali, dengan
pertama-tama mengubah pendidikan formal kita harus diubah, pendidikan agama diubah dari pendidikan kognitif. Ceramah ceramah sekedar kognitif dan syariah tidak
dititikberatkan pada etos dan syariah . yang juga penting adalah pelatihan-pelatihan
moralitas terutama pada aparat penegak hukum. Training-training seperti sangat banyak dan pada periode tertentu akan sangat bermanfaat kalau disampaikan ke sana.
The moral perspective, in Indonesia, moral education must be raise, first thing to do
is changing the formal education religion education is changing from cognitive education. Cognitive lectures and
syariah are focusing in ethic and syariah. The most importance thing are the moral
trainings specially for the law enforcers. These trainings are very much needed and in
a certain periode it will a benefit.
Persoalan mendasar memang pada parpol. Political corruption ini sulit dikejar, praktiknya kasar mata, tapi sulit dikejar karena aturan tidak ada. Parpol kita masih baru
tapi telah dipaksa berlari, dituntut menyusun UU, dan yang masukpun masih berpijak dari ideology tempat mereka berasal. Kalau parlemen terbentuk, tidak ada acara
penyamaan persepsi dan yang kita lihat kesempitan dan kepicikan dibawa ke panggung parlemen. Masyarakat juga terpengaruh, masyarakat yang ditemui parlemen
pun minta uang. Untuk itu pembenahan parpol ini perlu dilakukan.
The basic foundation came for political paries. Political corruptions is hard to catth,
the practices is invinsible, its hard to catch because regulations is not exist. Our political parties had to be force to keep up, forced to arraging law and regulation and the
new members are still using the former idealism. If the parlement formed, there is not
any perception equality and what we see in parlement is a very narrow-mindedness
attitude. Society also influenced and the public whom met parlement also asked for
money. So the political parties rearrangement must implemented.
Yang membuat kita kecewa adalah bahwa yang tertangkap korupsi hanya bawahannya saja, tidak pernah mencapai yang petingginya. Mengapa ? karena mereka selalu
bilang buktikan saja kalau mereka korupsi tapi mencari bukti itu susah sekali, karena
tak ada kuitansi atau teman untuk saksi.
What makes us disappointed are the arresting of the lower employee not the main
corruptor, why? Because they always said just prove if they were corrupted but it is
difficault to search for evidences, because there are no receipts or friendsa as a witness.
Penyalahgunaan kekuasaan adalah lebih berbahaya dibandingkan dengan kasus pengadaan barang. KPK kurang berhasil dalam upaya ini. Biaya pemilu sangat mahal,
maka sasaran yang perlu dikaji lebih lanjut adalah pembiayaan presiden, gubernur,
bupati, dan walikota.
The abuse of power is more dangerous compares to procurement cases. KPK is not yet
success for this effort. The electionss cost can be very expensive , the futher targets
are hows the funding for President, Governor, Chief of Municipal/Regional District and
Mayor
Mengenai kajian-kajian yang dilakukan oleh KPK, hendaknya hasil kajian tersebut harus ditindaklanjuti, sejauh mana hasil kajian ini sudah menjadi perhatian MenPAN
yang bertanggung jawab tentang perubahan system. Dalam 2006 haru dicari muara
ke mana kajian itu.
The studies that KPK had undertaken, supposedly the result must be follow up, how
the result become MenpAns attention and MenPan responsible for the system changes. In 2006 it must seek where the studies must conducted.
81
82
84
85
86
KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Dasar pencatatan Aktiva berupa Peralatan dan Mesin, jalan dan irigasi serta
Asset Tetap lainnya dicatat sebesar nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh
Aktiva Tetap tersebut sampai aktiva tetap tersebut siap pakai dan wajar
2. Persediaan dicatat sebesar nilai persediaan pada akhir periode akuntansi, 30
Desember 2005
2. FINANCIAL STATEMENTS ARRANGEMENT PROCEDURES
This Financial Statement covered the entire financial transactions managed
by the KPK, originated from APBN 2005 and Grant in total amount of Rp.
198.490.249.000
The total unit KPK is 1 unit in the main office. The annual financial statement is
prepared using the Institutional Accounting System (SAI). SAI Includes Financial
Accounting System (SAK) and State Owned Asets Accounting System (SABMN).
ACCOUNTING POLICY
1. The basic frmat of Fixed Asses recording is on the Equipment and machinery,
Roads and Irrigation and other Fixed Asets are recorder as the amount paid
for obtaiing the Fixed Asets until the fixed Asets ready to uase and appropriate
2. Supplies is reported at its value at the end accounting period December 30,
2005
3. Kewajiban dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas dari kas umum Negara
4. Dasar pencatatan penerimaan negera bukan pajak adalah dicatat pada saat
kas diterima (Cash Basis)
RINGKASAN LAPORAN
Selama periode Tahun Anggaran 2005 Komisi Pemberantasan Korupsi menerima
alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 198.490.249.000 (Seratus Sembilan puluh
delapan milyar empat ratus sembilan puluh juta dua ratus empat puluh sembilan
ribu rupiah) yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional KPK yang
terdiri dari :
- Rupiah Murni
Rp. 170.000.000.000, -RM
- Hibah Luar Negeri
Rp. 28.490.249.000,- HLN
Anggaran tersebut dialokasikan ke dalam 2 (dua) dokumen anggaran, yaitu :
- SKO
Rp. 15.000.000.000,- DIPA
Rp. 183.490.249.000
SUMMARY
During the 2005 KPK received a total amount of Rp. 198.490.249.000,- budget allocation that were used to fund the institution operasional activities consists of:
- Originated from APBN
Rp. 170.000.000.000, - Grant from abroad
Rp. 28.490.249.000,The budget is allocated into 2 (two) budget documents :
- SKO document
Rp. 15.000.000.000,- DIPA document
Rp. 28.490.249.000,-
87
88
Realisasi pendapatan selama tahun anggaran 2005 sebesar Rp. 6.995.357.320, adalah
berasal dari penerimaan jasa giro penerimaan barang hasil sitaan, dan penerimaan
Hibah
Ringkasan Neraca Komisi pemberantasan Korupsi periode akhir tahun 2004 dan akhir
tahun 2005
KPKs Summary of Balance Sheet ended Dec 31 2004 and 2005
89
90
91
92
a. Hibah
Sejak tahun 2004 dan tahun 2005 Komisi Pemberantasan Korupsi telah menerima hibah dari beberapa Negara/lembaga donor. Sesuai SE Dirjen Anggaran
No. 54 tahun 2001 hibah tersebut telah dimasukkan dalam dokumen anggaran
KPK TA 2005 dengan nilai sebesar Rp. 28.490.249.000 dan telah direalisasikan
sebesar Rp. 9.821.976.123
Dari realisasi tersebut, hanya sebesar Rp. 1.446.637.599 yang masuk dalam aplikasi laporan ini. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 8.275.338.574 sampai laporan
ini disusun dokumen pengesahan atas realisasi (Surat Permintaan Pengesahan
Pembukuan /SP3) masih dalam proses di Departemen Keuangan. Hal tersebut
disebabkan karena pelaksanaan pencairan dana hibah tersebut tidak melalui
Departement Keuangan c.q Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Khusus
Khusus Jakarta VI, melainkan ditranfer langsung oleh Negara/lembaga donor
kepada project Manager masing-masing proyek tersebut.
C. Grant
During 2004 and 2005, the commission has received grants from several countries /donor organizations. According to Directorate General of Budget Letter
No. 54 year 2001, the grants are documented in the commssions budget for the
year 2005 amounted to. Rp. 28.490.249.000, and has been realized amounted
to Rp.
9.821.976.123
From the realized amount anly Rp. 1.446.637.599 is covered in this reports
application. The documents related to the rest realized grant amounted to Rp.
8.275.338.574 is still processed in the State Financial Departement. Its the result of grants directly transferred from the donor countries/organizations project
managers (not from the state Finacial Departement c.q. KPPN Khusus Jakarta
VI).
93
94
95
1. Ekuitas Dana
Ekuitas dana posisi 31 Desember 2005
Yang terdiri dari :
Ekuitas dana lancer (cadangan persediaan)
Ekuitas dana investasi (asset tetap)
Cadangan Persediaan
96
Rp. 10.997.347.575
Rp. 154.796.525
Rp. 10.842.578.050
Supply Stock
The appropriation for supplies is the contra account of supplies amounted to
Rp. 154.769.525.
Investment equipments in fixed assets
Investments equities in fixed assets is the contra account of fixed assets (conssistes of equipments, machines, network and other fixed assets) a mounted to
Rp. 10.842570.050
ADDITIONAL DISLOSURE
Cash in the hand of the treasurer as per Dec 31 2005 amounted to Rp.
433.279.120, is the rest amount not yet deposited to Kas Negara. The money is
used to fund the commisionss operational activities in early 2006,
2. The fixed assets value reported in the the Balanced Sheet and the State
Owned Assets Reports for the year 2005 is the value of assets owned by
the commission. On the other hand fixed assets acquired from the KPKPN
amounted to Rp. 11.232.730.987, is excluded from the reports. This is due
to the General Bureau as the responsible unit for the assets hasnt combined both assets .
3. During 2004 and 2005 KPK has received granst from several countries/donor organization for IT equipment procurement. Among them are from:
A. Partnership for Governance Reform in Indonesia Rp. 365.116.154,(Reg.No. 70537101)
97
98
Rp. 2.840.233.297,-
Rp 2.840.233.297,-
Those assets has been transfered to KPK, but not yet included in the state
owned Asset Report, for the related documents is still in the process in the
state Financial Separtment.
4. The potential recovery of state losses in term of confiscated assets consist
of cash and moveable/unmoveable assets for the approximately amount of
Rp. 220,25 Billion, whom had been give final and binding decision to be returned to the state in the from of fine and replacement cash and also seize
the assets/wealth for the state on behalf the assets/wealth are amounted
Rp. 22,29 Billion. Until December 31, 2005 the assets/wealth whom had
been given final and bingding decision had been transferred to the State
amounted Rp. 6,94 Billion (in form of cash), the left over in form of moveable unmoveable assets are still on auction process.
This notes to Financial Statement is prepared as part of KPKs Annual Financial
Statement for the year 2005.
Data Organisasi
Organization Data
Pimpinan KPK
The Commissioners
100
gkat terakhir Irjen Polisi. Sebelum terpilih sebagai Ketua KPK, alumnus Fakultus
Hukum Universitas 17 Agustus 1945 dan Sekolah Staf dan Komando ABRI Bagian
Kepolisian ini menjadi anggota DPR RI dan MPR RI, dan pernah pula menduduki
jabatan Deputi IV Bidang Keamanan Nasional Menko Polkam RI.
Taufiequrachman Ruki Chief, 59 years, The National Police retirement
with his last official duty as The National Police Inspector General. Before elected
as the Chief of KPK, the alumni from 17 Agustus 1945 University majoring an Law
and the Army Chief and Commander Education Police Division, he was the member of The Indonesian House of Representatives and the member of the People
Assembly, and he was also the Deputy IV National Security Division at the Ministry
of Politics and Security
tant pada Georgia State University, Atlanta, dengan pengalaman sebagai auditor
di BPKP dan Kantor Akuntan Publik dengan jabatan terakhir adalah Senior Manager pada unit Dispute Analysis and Investigations Price Waterhouse Coopers.
Amien Sunaryadi Vice Commissioners; 46 years, Master of Proffessional
Accountant from Georgia State University, Atlanta, experienced as the auditor at
the Comptroller of Finance and Development (BPKP) and at the Price Waterhouse
Coopers, Public Accountant Office as the Senior Manager at the Dispute Analysis
and Investigations unit.
Sjahruddin Rasul Wakil Ketua; 62 tahun, Doktor bidang hukum dari Uni-
versitas Padjadjaran, mengabdi lebih dari 36 tahun di BPKP dengan jabatan terakhir sebagai Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas.
Sjahruddin Rasul Vice Commissioners; 62 years, Doktor in Law from
Padjadjaran University, serving more than 36 years at the Comptroller of Finance
and Development (BPKP) with his last official duty as the Deputy of Supervision
and Accountability.
jabat pimpinan KPK sebagian besar karirnya selama 30 tahun dihabiskan di Kejaksaan RI dengan jabatan terakhirnya adalah Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang
Pidana Khusus.
Tumpak Hatorang Panggabean Vice Commissioners; 62 years, before elected as the vice commissioners of KPK he spent most of his career for 30
years in the Indonesian Attorney General Office with his last official duty as The
Secretary of The Deputy Attorney General of Special Crimes.
Lambang Organisasi
Corporate Identity
Penjelasan
Simbol berupa Burung Garuda dengan perisai Pancasila yang mencengkeram pita bertuliskan
Bhineka Tunggal Ika, melambangkan KPK merupakan instansi atau lembaga yang melayani
publik di Republik Indonesia, dengan Dasar Negara Pancasila memiliki wewenang yang
berkaitan dengan pemberantasan korupsi. Pemilihan huruf Helvetica Black untuk menandai logotype yang memberikan kesan tegas, berwibawa, jujur, serta independen dalam
melakukan penagawan, penelitian atau penelaahan terhadap instansi atau perorangan yang
berkaitan dengan tindakan korupsi.
Description
The symbol of the Garuda bird, protected by the Pancasila shield and grasping a ribbon
stating Bhinneka Tunggal Ika - Unity in Diversity, symbolise the KPK as an agency that
serves the Indonesian people based on Pancasila as the core tenets of the state; as the
state authorized agency to eradicate corruptions in this country. The Helvetica Black logotype have been chosen in impress the sense of dignity, severity, thruth, and independency
of the monitoring, research, and studying of the instutitions and any individuals related to
the suspected corruption acts in this country.
Kantor
Office
Situs Web