Oleh:
Lalu Parman
PENGERTIAN
Coruptio (latin) Corruption (Fran, Inggris) Coruptie (Bld) = Kebusukan,
keburukan, Bejat, tidak jujur, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang
dari kesucian, memfitnah.
Syed Hussain Alatas “Penyalahgunaan kepercayaan untuk kepentingan
pribadi”
UU No. 31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001
Tidak merumuskan definisi korupsi tapi merumuskan unsur-unsur Korupsi
(umum)
• Secara melawan hukum memperkaya diri/oranglain/korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara/perekonomian negara
• Menguntungkan diri sendiri/orang lain/korporasi, menyalahgunakan
wewenang, kesempatan, sarana yang ada karena jabatan, kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara/ perekonomian negara.
KRIMINALISASI KORUPSI
Sebab-sebab korupsi sangat kompleksitas (kausa dan
kondisi kriminogen)/multi dimensi:
Intern Pelaku : sifat tamak, Rendahnya pemahaman
agama dan penghayatan agama (imtaq), moral/sikap
mental, pola hidup.
Type Korupsi:
a. Penyuapan pejabat publik (Bribery of National public officials)
b. Penyuapan di sektor swasta (Bribery in the Private sector)
c. Perbuatan memperkaya diri secara tidak sah (Illict Enrichment)
d. Memperdagangkan pengaruh (Traiding in influence)
• Pasal 13 Unsur-unsurnya :
1. Setiap orang
2. Memberi hadiah atau janji
3. Kepada pegawai negeri
4. Dengan mebgingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
jabatan atau kedudukan, atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan
Pasal 5 (2) Unsur-unsurnya :
1. PN atau Penyelenggara Negara
2. Menerima pemberian atau janji
3. Karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan
atau tidak dilakukan dalam jabatan
Pasal 11
1. PN atau penyelenggara Negara
2. Menerima hadiah atau janji
3. Diketahui /Patut diduga ;hadiah/janji diberikan karena
kekuasaan/kewenangan yang berhubungan jabatan menurut pikiran
orang yang memberi ada hubungan dengan jabatannya
Pasal 6 (1) huruf a
1. Setiap orang
2. Memberi hadiah/jani
3. Kepada Hakim
4. Dengan maksud mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili
Pasal 6 (1)huruf b
1. Setiap orang
2. Memberi hadiah/jani
3. Kepada advokat yang menghadiri sidang
4. Dengan maksud mempengaruhi nasehat /pendapat yang akan diberikan
berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk
diadili
Pasal 6 (2)
1. Hakim/advokat
2. Menerima hadiah/janji
3. Sebagaiman dimaksid Pasal 6 (1) a atau b
Pasal 12 huruf c
1. Hakim
2. Menerima hadiah/janji
3. Diketahui/patut diduga untuk mempengaruhi putusan perkara yang
diserahkan kepadanya untuk diadili
Pasal 12 huruf d
1. Advokat yang menghadiri sidang
2. Menerima hadiah/janji
3. Diketahui/patut diduga untuk mempengaruhi nasehat /pendapat yang akan diberikan
berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan untuk diadili
Penggelapan dalam Jabatan
Pasal 8
1. Pegawai Negeri/selain PN yang ditugaskan
menjalankan jabatan umum secara terus menerus atau
sementara
2. Dengan sengaja
3. Menggelapkan atau membiarkan orang lain
mengambil atau membiarkan orang lain menggelapkan
atau membantu melakukan perbuatan itu
4. Uang atau surat berharga
5. Yang disimpan karena jabatan
Pasal 9
1. Pegawai Negeri/selain PN yang ditugaskan menjalankan jabatan umum secara
terus menerus atau sementara
2. Sengaja
3. Memalsu
4. Buku-buku atau daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi.
Pasal 10
1. Pegawai Negeri/selain PN yang ditugaskan menjalankan jabatan umum secara
terus menerus atau sementara
2. Sengaja
3. Menggelapkam, menghancurkan, merusak atau membuat tidak dapat dipakai
4. Barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau
dipakai untuk membuktikan dihadapan pejabat yng berwenang
5. Yang dikuasai karena jabatan
Pasal 10 huruf b
1. Pegawai Negeri/selain PN yang ditugaskan menjalankan jabatan umum
secara terus menerus atau sementara;
2. Sengaja
3. Membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusak atau
membuat tidak dapat dipakai lagi;
4. Barang, akta, surat atau daftar sebagaimana disebutkan dalam Pasal 10 a.
Pasal 10 huruf c
1. Pegawai Negeri/selain PN yang ditugaskan menjalankan jabatan umum
secara terus menerus atau sementara;
2. Sengaja’
3. Membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusak atau
membuat tidak dapat dipakai lagi;
4. Barang, akta, surat atau daftar sebagaimana disebutkan dalam Pasal 10 a.
Pemerasan
Pasal 12 huruf e
1. Pegawai negeri atau penyelenggara negara
2. Dengan maksud
3. Menguntungkan diri sendiri atau oang lain
4. Secara melawan hukum
5. Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar
atau menerima pembayaran dengan potongan, atau
untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
6. Menyalahgunakan kekuasaan
Pasal 12 huruf f
1. Pegawai negeri atau penyelenggara negara
2. Pada waktu menjalankan tugas
3. Meminta, meminta atau menerima pembayaran
4. Kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas
umum,
5. Seolah-olah pegawai negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas
umum mempunyai utang kepadanya
6. Diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang
Pasal 12 huruf g
1. Pegawai negeri atau penyelenggara negara
2. Pada waktu menjalankan tugas
3. Meminta atau menerima pekerjaan, atau penyerahan barang
4. Seolah-olah merupakan utang kepada dirinya
5. Diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang
Perbuatan Curang
Pasal 7 (1) huruf a
1. Pemborong, ahli bangunan, atau penjual bahan
bangunan;
2. Melakukan perbuatan curang;
3. Pada waktu membuat bangunan atau menyerahkan
bahan bangunan;
4. Yang dapat membahayakan keamanan orang, atau
barang atau keselamatan negara dalam keadaan
perang.
Pasal 7 (1) huruf b
1. Pengawas bangunan atau pengawas penyerahan bahan
bangunan;
2. Sengaja;
3. Membiarkan dilakukan perbuatan curang pada waktu
membuat bangunan atau menyerahkan bahan
bangunan
4. Sebagaimana dimaksud Pasal 7 (1) huruf a.
Pasal 7 (1) huruf c
1. Setiap orang;
2. Melakukan perbuatan curang;
3. Pada waktu menyerahkan barang keperluan TNI dan atau POLRI
4. Dapat membahayakan keselamatan negara dalam keadaan perang
Pasal 7 (1) huruf d
1. Orang Yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluan
TNI dan/atau POLRI;
2. Dengan sengaja
3. Membiarkan perbuatan curang (sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 (1) huruf c)
Pasal 7 (2)
1. Orang yang menerima penyerahan bahan bangunan
atau penyerahan barang keperluan TNI dan/atau
POLRI
2. Membiarkan perbuatan curang sebagaimana
dimaksud Pasal 7 (1) huruf a atau huruf c.
Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 12 huruf i
1. Pegawai negeri atau penyelenggara negara;
2. Sengaja;
3. Langsung atau tidak langsung turut serta dalam
pemborongan, pengadaan atau persewaan;
4. Pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau
sebagian ditugaskan untuk mengurus atau
mengawasinya.
Gratifikasi (Pasal 12 B Jo Pasal 12 C)
Pemberian dalam arti luas yakni: uang, barang,
discount/rabat, komisi, pinjaman uang, bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan gratis, dan fasilitas lainnya.
Diterima di dalam negeri atau luar negeri melalui
sarana elektronik atau tidak melalui sarana elektronik.
TPK Terkait Korupsi
Pasal 21
1. Setiap orang;
2. Sengaja;
3. Mencegah, merintang atau menggagalkan;
4. Secara langsung atau tidak langsung;
5. Penyidikan, prnuntutan dan (seharusnya
atau)pemeriksaan sidang terdakwa maupun saksi
dalam perkara korupsi
Pasal 22
1. Setiap orang;
2. sengaja;
3. Tidak memberikan keterangan atau kmemberikan keterangan
yang tidak benar
Pasal 23
Pelanggaran Ps 220 KUHP (Laporan palsu), Ps 231 (menarik barang yg
disita), Ps 422 (penyalahgunaan kekuasaan memeras dalam perkara
korupsi), memaksa utk memberukan keterangan (422), Pejabat memaksa
masuk ke dalam rumah (429), Melampai kekuasaan merampas surat,
barang atau paket( 430) KUHP
Pasal 24
Larangan saksi dan orang lain yg bersangkutan dg TPK dilarang
menyebutkan nama atau alamat pelapor.
Subyek TPK