KORUPSI
Fahririn, SH.,MH
KATA KORUPSI
Karena masalah korupsi sudah berurat akar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Korupsi telah menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang besar dalam kehidupan
masyarakat, karena sebagian besar masyarakat tidak dapat menikmati hak yang seharusnya dia
peroleh;
Karena korupsi itu telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat, maka
masalahnya tidak lagi merupakan masalah hukum semata, tapi korupsi itu sudah dirasakan sebagai
pelanggaran terhadap hak sosial dan ekonomi masayrakat sebagai bagian dari hak asasi manusia;
Karena adanya perlakuan diskriminatif di dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi;
Karena korupsi bukan lagi hanya berkaitan dengan sektor publik; melainkan sudah merupakan
kolaborasi antara sektor publik dengan sektor swasta.
SUBJEK HUKUM TP KORUPSI
Pemalsuan dokumen
Pemalsuan kwitansi
Menggelapakan uang/barang milik negara atau kekayaan negara
Penyogokan atau penyuapan biasanya
JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI
Penegasan tugas dan wewenang antara ketua dan wakil ketua Pengadilan Tipikor
Komposisi majelis hakim dalam pemeriksaan sidang Pengadilan Tipikor baik di tingkat
pertama, banding dan kasasi
Jangka waktu penyelesaian perkara tipikor pada setiap tingkatan pemeriksaan
Alat bukti yang diajukan di dalam proses pemeriksaan di Sidang Pengadilan Tipikor;
termasuk alat bukti yang diperoleh dari hasil penyadapan harus diperoleh secara sah
berdasarkan ketentuan.
Adanya kepaniteraan khusus Pengadilan Tipikor yang dipimpin oleh seorang panitera.
PRINSIP UMUM PENGADILAN TIPIKOR
Peraturan Perundangan
Di Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Peraturan perundangan
yang mengatur tentang tindak pidana korupsi sebenarnya sudah diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Didalam undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 penjelasan tentang korupsi dan sanksi
pidananya disebutkan mulai dari Pasal 2 sampai Pasal 20. Kemudian pada Bab IV
mulai Pasal 25 sampai Pasal 40 memuat tentang ketentuan formil bagaimana
menjalankan ketentuan materiilnya.
PEMBENTUKAN LEMBAGA
Pemberantasan Korupsi Sebetulnya suatu Badan yang bertugas untuk mengusut dan memberantas
tindak pidana korupsi telah ada sejak lama misalnya MPR dan DPR dalam ranah politiknya dan MA,
Kejaksaan, dan Kepolisian dalam ranah hukumnya. Disamping itu masih ada lembagalembaga seperti
BPK, BPPN, dan BPKB, hanya saja lembaga-lembaga tersebut tidak secara khusus menangani korupsi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
maka kemudian dibentuk suatu komisi khusus yang akan menangani dan memberantas korupsi yaitu
KPTPK (Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) yang kemudian terakhir disebut KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). KPK merupakan lembaga Negara yang bersifat independen yang dalam
melaksanakan tugas dan kewenangannya bebas dari kekuasaan manapun
LEMBAGA-LEMBAGA PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
Kepolisian
Jaksa
KPK
POLRI
KPK adalah lembaga yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat
independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Pembentukan Komisi
Pemberantasan Korupsi ini dimaksudkan agar pemberantasan tindak pidana korupsi dapat
ditangani secara profesional, intensif dan berkesinambungan