Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
FAKULTAS HUKUM
2018
STATUS HUKUM BAGI CALON KEPALA DAERAH
YANG TELAH DI TETAPKAN SEBAGAI
TERSANGKA OLEH KPK
Mulai dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Bagi banyak orang korupsi
kebiasaan. Karena sudah membudaya maka sulit sekali di berantas. Pada saat
ini budaya korupsi masih saja ada dan tumbuh subur di segala lini.
Tidak ada definisi khusus dalam tindak pidana korupsi. Tetapai secara
pribadi dan orang lain. Faktor pemicunya salah satunya lemahnnya dalam
sudah membentuk pihak yang berwenang yaitu KPK. KPK sendiri telah
dimilki KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan suatu lembaga
tahun 2002). Sebagai lembaga indenpenden artinya tidak boleh ada intervensi
dari pihak lain dalam penyelidikannya agar diperoleh hasil sebaik mungkin.
di dasari pada istitusi kejaksaan dan kepolisian yang di nilai kotor dalam
biasa. Dalam hal ini sangat cocok di pakai di Indonesia, mengingat korupsi
sudah merusak bangsa Indonesia. Maka, tidak mengherankan jika hari ini
dan menyelidiki kasus tindak pidana korupsi. Dalam hal ini KPK berperan
para koruptor yang masih belum tertangkap yaitu para pejabat Negara dan
bagi para pelaku yang di curigai melakukan tindak pidana korupsi dan
shock bagi para koruptor. Secara tidak langsung kewenangan yang dimilki
oleh KPK di anggap tidak wajar karena mélanggar privasi sesorang, inilah
korupsi karena takut di tangkap oleh KPK yang datang tanpa melalui
undangan. Akan tetapi, dengan hasil kerja KPK yang berhasil mengungkap
banyak kasus korupsi membuat para pihak yang merasa terganggu sehingga
bersih dari tindak pidana korupsi. Meskipun dalam prakteknya masih banyak
Pada saat ini KPK sendiri berkududukan di pusat Ibu kota Negara
sendiri dapat membentuk perwakilan di tingkat provinsi (pasal 19 ayat (1) dan
2002).
kepolisian ( Pasal 8 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2002). Karena itu kepolisian
dan kejaksaan yang tengah menyidik atau menuntut suatu perkara tindak
pidana korupsi tapi di minta oleh KPK untuk di tangani, wajib menyerahkan
tersangka dan seluruh berkas perkara, alat bukti, dan dokumen lainnya kepada
yang sesungguhnya.
dapat dipertanggungjawabkan.
Tahun 2002):
sedang diperiksa
diperiksa.
adalah OTT (operasi tangkap tangan) yang mengacu dalam pasal 102 (2)
b”.
kepolisian dan kejaksaan. Hal ini untuk menghindari main mata antara
menyatakan :
pidana.”
Dan dalam pasal 44 ayat (1) UU No.30 Tahun 2002 tentang Komisi
optic”.
sebagai salah satu upaya paksa sehingga dijadikan sebagai objek praperadilan.
tindak pidana yang berdasarkan dengan bukti permulaan. Dan jika bukti-bukti
melakukan penahanan.”
pidana.”
dalam pasal 24 KUHAP yaitu : batas waktu paling lama 20 hari. Apabila
paling lama 40 hari. Jika 60 hari sebelum pemeriksaan telah selesai tahanan
telah di keluarkan dan, jika sampai 60 hari perkara juga belum putus, maka
artinyaa
“penuntutan adalah tindakan penintut umum untuk melimpahkan
menindak semua orang atau pejabat Negara yang diduga melakukan tindak
pidana korupsi, meskipun yang diduga akan mencalonkan diri sebagai kepala
Pada saat ini KPK sudah menetapkan beberapa calon kepala daerah yang
akan maju di pilkada serentak 2018 meskipun belum adanya bukti permulaan
calon kepala daerah dalam Pilkada serentak 2018 yang terjerat kasus korupsi.
terganggu dengan adanya proses hukum yang harus dipenuhi oleh calon
kepala daerah. Wiranto yakin penetapan tersangka ini penuh unsure dan
Pemlihihan Umum).
untuk pencalonan calon kepa daerah yang tersangkut jeratan Hukum. KPK
sebelumnya mengusulkan kepada pemerintah untuk mengeluarkan peraturan
anggota DPR R.I yang mempunyai pendapat lain yaitu dalam pendapatnya
bahwasannya dalam menetapkan tersangka pada calon kepala daerah itu bisa
Dalam hal ini KPK dengan tegas menolak penundaan proses penyidikan.
Karena KPK mengacu pada KUHAP, UU KPK, dan UU tipikor. Berarti dalam
hal ini KPK tetap berjalan melakukan penindakan sesuai undang-undang yang
berlaku. Menurut KPK melalui jubir Febri Diansyah penetapan tersangka ini
koridor hukumnya.
Menurut pakar hukum Prof. Andi Hamzah dalam ILC tidak ada di
Dan berharap KPK tidak di intervensi oleh pihak manapun, karena KPK
lembaga-lembaga yag telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Setelah terbentuknya KPK tahun 2002, KPK sebagai momok
menakutkan oleh para koruptor dan elit politik. Sehingga KPK ingin di
lemahkan dengan aturan aturan yang menurut masyaratak dan para penegak
bertindak secara berani, tegas, dan tanpa mengenal siapapun. KPK juga
Meskipun banyak di tekan oleh para elite politik dan yang mempunyai
kepentingan.
umum. Dan peran KPK saat ini masih perlu di butuhkan sampai kapanpun.
pada calon kepala daerah dalam kajian subtansi (landasan hukum) serta
hukum.
judul “status hukum bagi calon kepala daerah yang telah sah di tetapkan
2.2.Bagaimana status hukum bagi calon kepala daerah yang telah sah di
3. Tujuan Penelitian
3.2. Untuk mengkaji secara mendalam status hukum bagi calon kepala
4.1.Hasil penelitian ini di harapkan menjadi masukan dan bahan rujukan bagi
kepala daerah tidak akan menunda proses pemeriksaan bagi terduga yang
5. Penelitian Terdahulu
yang telah sah ditetapkakan tersangka oleh KPK secara umum cukup banyak
litratur, baik berupa buku, jurnal nasional, atauoun yang membahas masalah
ini.
tentang Ketentuan calon dan pencalonan kepala darah dan wakil kepala
Pilkada.
yang disandang oleh kepala daerah yang sudah dilantik dan menjabat
sebagi kepala daerah. Oleh karena itu, agar calon kepala daerah terpilih
masalah yang rumit dikemudian hari karena tidak ada dasar hukum yang
mengatur hal itu secara detail sehingga diperlukan aturan hukum yang
bagi kepala daerah yang yang terlibat tindak pidana suap adalah sebagai
berikut : (1). Dalam proses kepala daerah terpilih terlibat tindak pidana
KPK, maka status hukumnya bisa menjadi saksi atau tersangka, (2). Jika
Jika dalam putusan hakim yang mempunyai hukum tetap dan di vonis
bersalah maka yang bersangkutan dapat menjadi terpidana, hal ini sesuai
Tahun 2004
oleh Presiden,
dalam pemilukada.
syarat calon kepala daerah dan hak politik calon kepala daerah yang
Bupati
berikut:
pemerintah.
Terpilh.
berhalangan tetap, sesuai Pasal 29 Ayat (2) Huruf b dan Pasal 139
(enam).
status hukum bagi calon kepala daerah yang telah sah ditetapkan tersangka
Ropii, Ananda Prima Yurista dan Helmie Bomia, Mohd Hazrul Bin
Sarijuddin, Dyah Kemala Sintha. Maka dapat dilihat bahwa meraka tidak
menjadikan pembahasan status hukum calon kepala daerah yang telah sah
ditetapkan tersangka oleh KPK sebagai kajian utama, akan tetapi bersifat
daerah dan status hukum apabila kepala daerah di duga melakukan tindak
yang nantinya akan di gali lebih dalam segala permasalahan dan isu
Ananda Prima Yurista dan Helmie Bomia, Mohd Hazrul Bin Sarijuddin,
melakukan penelitian.
yang akan melaksanakan Pemilukada tahun 2018, hal itu di dasarkan pada
tahun 2018 yang menimbulkan polemic antara penegak hukum dan elite
politik.
Ropii, Ananda Prima Yurista dan Helmie Bomia, Mohd Hazrul Bin
calon dan pencalonan kepala darah dan wakil kepala daerah berlaku untuk
wakilnya, prosedur dan syarat pencalonan yang harus dipenuhi agar dapat
Pemerintah (PP). Hingga yang terakhir adalah dari Dyah kemala Shinta
dari penelitian ini berbeda dengan para peneliti terdahulu. Seperti yang di
bagi calon kepala tersebut beserta isu dan kasus hukum yang menjadi
menjadi tersangka kasus suap, akan tetapi sisi lain dalam penelitian ini
calon kepala daerah tersebut yang telah sah di tetapkan tersangka oleh
KPK.
6. Kajian Pustaka
akan mengkuti pilkada serentak pada tahun 2018 ini mengacu pada Undang-
hal ini penegak hukum dapat melakukan penuntutan dan pembuktian kepada
calon kepada kepala daerah yang telah sah di tetapkan sebagai tersangka.
Pasal 1 butir 14 UU No. 8 Tahun 1981 Hukum Acara Pidana yang di jelaskan
bahwa :
Dan di dalam Dan dalam pasal 44 ayat (1) dan (2) UU No.30 Tahun
menyebutkan:
“(1) jika penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti
dan tidak terbatas pada informasi atau data yang di ucapkan, dikirm,
optic.”
Hal ini sudah di tegaskan dalam Pasal 1 butir 14 KUHAP dan Pasal 44
7. Metode Penelitian
penelitian ini, maka metode pendekatan yang di pakai dalam penelitian ini
rumusan norma dan aturan mengenai status hukum bagi calon kepala
daerah yang telah sah di tetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kemudian
penelitian tersebut.
daerah yang telah sah ditetapkan tersangkaoleh KPK dan dari peraturan
data sekunder, yaitu data yang bersumber dari bahan hukum antara lain:
Undang-
tulisan mengenai status hukum calon kepala daerah yang telah sah di
atas data tertulis. Dalam hal ini, peneliti membaca, mempelajari, dan
mengkaji dari buku-buku, dokumen, dan bahan tulisan yang berhubungan
Teknik analisis data adalah tahap yang penting dalam menentukan suatu
bersifat deskriptif.
dan menganalisis materi isi dan keabsahan data yang ditemukan dalam
tersangka sesuai dengan koridor hukun dan status hukum calon kepala daerah
yang telah sah di tetapkan sebagai tersangka oleh KPK sesuai dengan tujuan
bagian yang terdiri dari bab-bab, dan bagian bab terdiri dari sub bab. Agar