Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman pendidikan budaya anti korupsi

Nama : Irmawati
Nim : 183010007
Pertemuan 9
PERAN MAHASISWA DALAM MENCEGAH KORUPSI
PERAN MAHASISWA
• Pemberantasan korupsi (terutama Pencegahan) perlu melibatkan peran serta
masyarakat , termasuk mahasiswa.
• Mahasiswa mempunyai potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan
motor penggerak gerakan anti korupsi
Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi
1. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa bersih dari korupsi dan perilaku
koruptif.
2. Membangun dan memelihara gerakan anti korupsi.
Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi
1. Pencegahan
• Pendidikan Anti Korupsi
• Pendidikan Karakter
• Kampanye Ujian Bersih
2. Opini
• Gagasan - Ide
• Metode Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
• Mengangkat Isu Korupsi Lokal-Nasional ke Media

3. Gerakan Moral
• Pressure Group
• Kampanye Anti-Korupsi
Pertemuan 10
LEMBAGA-LEMBAGA ANTIKORUPSI DI INDONESIA
Berisi tentang lembaga-lembaga antikorupsinya yaitu :
o KPK, Kejaksaan, Kepolisian

o YLBHI,

o ICW,

o MTI.

o TII

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)


KPK dibentuk berdasarkan UU No 30 Tahun 2002 pada tanggal 29 Desember
2003. KPK di bentuk karena lembaga pemerintah yang selama ini menangani perkara
tindak pidana korupsi belum berfungsi secaa efektif dan efisien dalam memberntas
tindak pidana korupsi.
Visi Misi KPK
Visi KPK “mewujudkan Indonesia yang bersih”
Misi “sebagai penggerak perubahan untu mewujudkan bangsa yang ant korupsi.
Dalam mewujudkan visi dan misinya, KPK mengembangkan tiga strategi pokok
yaitu. Strategi jangka pendek, strategi jangka menengah, dan strategi jangka panjang.
Faktor-faktor pemicu Kegagalan Lembaga Antikorupsi
 Tidak adanya komitmen politik
 Kontra produktif terhadap pertumbuhan ekonomi
 Secara umum pemerintah gagal dalam membangun institusi di negaranya
 Penerapan hukum terhadap korupsi yang kurang mendorong, tidak efektif,
dan ambigu.
Pertemuan 11
GRATIFIKASI
LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI
Pada dasarnya praktek pemberian adalah netral dan wajar.
Gratifikasi terjadi di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkup :
• Peringatan peristiwa spesial
• Ekspresi persahabatan
• Wujud terimakasih kepada teman/ keluarga
PERBEDAAN ANTARA SUAP, PEMERASAN, DAN GRATIFIKASI
1. Suap : Permisive untuk melakukan sesuatu
2. Pemerasan : Permisive untuk meminta
3. Gratifikasi : Permisive untuk menerima
GRATIFIKASI YANG WAJIB DILAPORKAN
1. Penerimaan dalam bentuk apa pun.
2. Diduga memiliki keterkaitan dengan jabatan Pegawai.
3. Bertentangan dengan kewajiban/tugas Pegawai.
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN
1. Berlaku umum:
2. Suatu kondisi penerimaan yang diberlakukan sama dalam hal jenis,
bentuk, persyaratan/nilai, untuk semua peserta & memenuhi prinsip
kewajaran/kepatutan.
3. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramahtamahan & penghormatan
dalam hubungan sosial antar sesama dalam batasan nilai yang wajar.
5. Merupakan bentuk penerimaan yang berada dalam ranah adat istiadat,
kebiasaan & norma yang hidup di masyarakat dalam batasan nilai yang
wajar.

Pertemuan 12
LEMBAGA-LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
1. Lembaga kepolisian : Tugas pokok kepolisian yang terdapat dalam Pasal 3
Undang-Undang No. 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, yaitu;
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Menegakkan hukum
c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Lembaga kejaksaan : Dalam Undang-Undang No. 16 tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 1 dinyatakan bahwa: “Jaksa adalah pejabat
fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai
penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang”.
Lembaga kejaksaan mempunyai tugas pokok yakni untuk menyaring kasus yang
layak diajukan ke pengadilan, mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan
misalnya membuat surat dakwaan, melakukan pembuktian dimuka siding dan
melakukan penuntutan serta melaksanakan putusan pengadilan. (H. Edi Setiadi
dan Kristian, 2017:114
3. Lembaga kehakiman Berdasarkan UUD 1945 yakni dalam Bab IX Kekuasaan
Kehakiman. Pasal 24 UUD 1945 menyatakan: Kekuasaan Kehakiman merupakan
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan; Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi; Badan-badan
lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-
undang.
4. Lembaga advokat atau pengacara : Adapun yang menjadi tugas Advokat seperti
yang dimaksud dalam Pasal 5 angka (1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2003
Tentang Advokat,i alah: “Advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan
mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang-undangan.
Pertemuan 13
Hukum Acara Pidana Indonesia Dalam Kasus Korupsi
Penyelidikan : Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan
suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau
tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.”
(Pasal 1 butir 5 KUHAP)
1. Pengaduan Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut
hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang
merugikannya. (Pasal 1 butir 25 KUHAP
2. Pelaporan : Pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak atau
kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang
tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana. (Pasal
1 butir 24 KUHAP)
TUGAS DAN KEWENANGAN PENYIDIK (Pasal 7 kuhap)
1. Menerima Laporan Atau Pengaduan Dari Seorang Tentang Adanya Tindak
Pidana;
2. Melakukan Tindakan Pertama Pada Saat Di Tempat Kejadian;
3. Menyuruh Berhenti Seorang Tersangka Dan Memeriksa Tanda Pengenal Diri
Tersangka;
4. Melakukan Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Dan Penyitaan;
5. Melakukan Pemeriksaan Dan Penyitaan Surat;
6. Mengambil Sidik Jari Dan Memotret Seorang;
7. Memanggil Orang Untuk Didengar Dan Diperiksa Sebagai Tersangka Atau
Saksi;
Syarat Formil Penangkapan
• Bukti Permulaan Yang Cukup (Psl 17 KUHAP)
• Surat Tugas
• Surat Perintah Penangkapan e.g.: identitas tersangka, alasan penangkapan,
uraian singkat perkara kejahatan yg disangkakan, tempat dimana ia akan
diperiksa.
• Lamanya penangkapan 1 (satu) hari (Psl 19 ayat (1) KUHAP)
Pertemuan ke 14
TATA CARA PELAPORAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
TPK yang ditangani oleh KPK (Sesuai Pasal 11 UU No.30 tahun 2002 tentang KPK)
1. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain
yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi tersebut
2. Mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat
3. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu
milyar rupiah)
Hak Pelapor Tindak Pidana Korupsi PP No. 71 Tahun 2000
1. KPK Wajib memberikan perlindungan terhadap saksi/pelapor yang
menyampaikan laporannya
2. KPK Wajib merahasiakan kemungkinan dapat diketahuinya identitas
Pelapor/isi informasi/saran/pendapat yang disampaikan
3. Pelapor TPK berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam dan atau
premi paling banyak dua permil dari nilai kerugian negara yang
dikembalikan
KWS adalah sarana bagi whistleblower menyampaikan pengaduan dugaan TPK
yang telah maupun akan terjadi, yang melibatkan aparat penegak hukum,
penyelenggara negara dan orang lain yang ada kaitannya dengan TPK tersebut

Anda mungkin juga menyukai