100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas upaya Dikti dalam pembentukan karakter bangsa yang anti korupsi melalui pendidikan karakter dan anti korupsi serta deklarasi anti menyontek dan plagiat. Juga dibahas peran mahasiswa dalam mencegah korupsi dan lembaga-lembaga penanggulangan korupsi seperti KPK, YLBHI, ICW, dan TII.
Dokumen tersebut membahas upaya Dikti dalam pembentukan karakter bangsa yang anti korupsi melalui pendidikan karakter dan anti korupsi serta deklarasi anti menyontek dan plagiat. Juga dibahas peran mahasiswa dalam mencegah korupsi dan lembaga-lembaga penanggulangan korupsi seperti KPK, YLBHI, ICW, dan TII.
Dokumen tersebut membahas upaya Dikti dalam pembentukan karakter bangsa yang anti korupsi melalui pendidikan karakter dan anti korupsi serta deklarasi anti menyontek dan plagiat. Juga dibahas peran mahasiswa dalam mencegah korupsi dan lembaga-lembaga penanggulangan korupsi seperti KPK, YLBHI, ICW, dan TII.
Upaya dikti dalam pembentukan karakter bangsa Deklarasi mengawal perwujudan empat pilar kebangsaan Deklarasi anti menyontek dan anti plagiat Pendidikan karakter bangsa Pendidikan anti korupsi Peran mahasiswa dalam mencegah korupsi Pemberantasan korupsi (terutama pencegahan) perlu melobatkan peran serta masyarakat, termasuk mahasisw. Mahasiswa mempunyai potensi besar untk menjadi agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi. Salah satu peran mahasiswa dalam pemberantasa korupsi yaitu: a. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa bersih dari korupsi dan perilaku koruptif b. Membangun dan memelohara gerakan anti korupsi Peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi 1. Pencegahan Pendidikan anti korupsi Pendidikan karakter Kampanye ujian bersih 2. Opini Gagasan – ide Metod pencegahan dan pemberantasan korupsi Mengangkat isu korupsi lokal – nasional ke mediaa 3. Gerakan Moral Pressure Group Kampanye Anti-korupsi Lembaga anti korupsi Komisi pemberantasan tindak pidana korupsi (KPK) dibentuk berdasrkan UU No 30 tahun 2002 pada tanggal 29 Deesember 2003. KPK dibentuk karena lembaga pemerintah yang selama ini penangani perkara tindak pidana koruppsi belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam memberantas tindak pidana korupsi. Struktur organisasi KPK meliputi; Pimpinan, tim penasihat, deputi bidan pencegahan, deputi bidan penindakan, deputi bidan informasi dan data, deputi bidan pengawasan internal dan pengaduan masyarakat, serta sekretariat jenderal. (struktur organisasinya dibuat pake diagram) Visi KPK “mewujudkan indonesia yang bersih” Misi “sebagai penggerak perubahan untuk mewujudkan bangsa yang anti korupsi”. Dalam mewujudkan visi dan misinya, KPK mengembangkan tiga strategi pokok yaitu. Strategi jangka pendek, strategi jangka menengah, dan strategi jangka panjang. Pengertian YLBHI : Yayasan lembaga bantuan hukum indonesia yang sering kita kenal dengan nama (YLBHI) merupakan lembaga non pemerintah yang secara spesifik melakukan advokasi dan pembelaan hukum kepada golongan lemah dan tertindas. Pengertian Indonesia Corruption Watch (ICW), merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang lahir pada masa bergulirnya reformasi pada mei 1998. Kelahiran ICW tidak terlepas dari konteks perubahan sosial yang menghendaki adanya perubahan sosial. Yaitu ingin menghilangkan praktek-praktekdan sistem pemerintahan yang penuh dengan nuansa koruptif. Masyrakat Transparansi Indonesia (MTI) adalah penegakan transparansi di semua lini masyarakat, mulai dari persoalan politik, sosial, ekonomi, hingga pertahanan keamanan. Dalam pandangan MTI, transparansi merupakan kunci masuk terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih. Transparency Internasional Indonesia (TII) yang merupakan gerakan global menentang korupsi yang berkantor diberlin jerman. TII bertujuan mempromosikan transpatansi dan akuntabilitas dan pemerintahan dan sektor usaha. Gratifikasi Pemberantasa tindak pidana korupsi (Tipikor) Tipikor: Kerugian keuangan negara Suap menyuap Penggelapan dalam jabatan Pemerasan Perbuatan curang Benturan kepentingan (COI) dalam pengadaan Gratifikasi Perbedaan antara suap, pemerasan, gratifikasi 1. Suap: permisive untuk melakukan sesuatu 2. Pemerasan: permisive untuk meminta 3. Gratifikasi: permisive untuk menerima Bentuk gratifikasi terbagiatas dua yaitu grativikasi yang wajib di laporkan dan grativikasi yang tidak wajib di laporkan. Prosedur penebusan benda gratifikasi untuk dimiliki pelapor a. Pelapor menyampaikan keinginannya untuk memiliki benda gratifikasi kepada KPK dengan mengganti sejumlah uan; b. Pelapor menyerahkan benda gratifikasi kepada KPK untuk keperluan penaksiran harga; c. KPK memproses laporan d. KPK mengeluarkan keputusan pada grafikasi milik negara yang dapat di ganti dengan sejumlah uang; e. Pelapor menyetor uang pengganti kepada KPK dan memperoleh benda gratifikasi yang di maksud. Ancaman hukuman bagi penerima dan pemberi gratifikasi UU 31/1999 jo. UU No.20/2001 pasal 12B dan 12C ayat (1) Penerima: -pidana penjara seumur hidup atau 4 s.d 20 tahun -pidana denda rp200 juta s.d. rp 1 milyar Lembaga-lembaga penegakan hukum di indonesia 1. Lembaga kepolisian tahun 2002. Tentang kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu; a). memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b). menegakkan hukum; dan c). memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. 2. Lembaga kejaksaan Dalam Undang-Undang no.16 tahun 2004 tentang kejaksaan republik indonesia pasal 1 dinyatakan bahwa: “jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-undang”. 3. Lembaga kehakiman Berdasarkan UUD 1945 yakni dalam bab IX kekuasaan kehakiman. Pasal 24 UUD 1945 menyatakan: o Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelanggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan; o Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam perlindungan keadilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan sebuah mahkamah konstitusi. o Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang. 4. Lembaga Advokat atau pengacara Adapun yang menjadi tugas Advokat seperti yang dimaksud dalam pasal 5 angka (1) undang-undang no.18 tahun 2003 tentang Advokat, ialah: “Advokat bertugas sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang di jamin oleh hukum dan peraturan perundang-undangan. Hukum acara pidana indonesia dalam kasus korupsi 1. Penyelidikan “serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang di duga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyedikan menurut cara yang di atur dalam undang- undang ini.” (pasal 1 butir 5 KUHAP) -pengaduan; pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tidak pidana aduan yang merugikannya. (pasal 1 butir 25 KUHAP) -pelapor; pemberitahuan yang di sampaikan oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau di duga akan terjadinya peristiwa pidana. (pasal 1 butir 24 KUHAP). 2. Penyelidik Pasal 4 KUHAP yang berwenang melakukan fungsi penyelidikan adalah “setiap pejabat polisi negara republik indonesia”. Dalam pasal ini ditegaskan hanya polisi yang mempunyai kewenangan untuk melakukan menyelidikan dan pejabat diluar kepolisian tidak di perkenankan oleh undang-undang begitu pula jaksa. 3. Penyidikan Serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan merut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, bukti-bukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. (vide pasal 1 angka 2 KUHAP) Pra- Adjukasi kejaksaan Jaksa Jaksa penuntut umum Penuntutan Tata cara pelaporan tindak pidana korupsi di komisi pemberantasan korupsi (KPK) 7 Kelompok TPK 1. Delik perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian keuangan negara/perekonomian negara. 2. Delik suap menyuap (pemberian sesuatu/janji kepada pegawai negeri) 3. Delik penggelapan dalam jabatan 4. Delik pemerasan 5. Delik perbuatan curang 6. Delik benturan kepentingan dalam pengadaan 7. Delik gratifikasi TKP yang ditangani oleh KPK (sesuai pasal 11 UU No. 30 tahun 2002 tentang KPK -mendapat perhatian -yang meresahkan masyarakat Hak pelapor tindak pidana korupsi PP No. 71 ahun 2000 a. KPK wajib memberikan perlindungan terhadap saksi/pelapor yang menyampaikan laporannya b. KPK wajib merahasiakan kemungkinan dapat di ketahuinya identitas pelapor/isi informasi/saran/pendapat yang di sampaikan c. pelapor TPK berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam atau premi paling banyak dua permil dari nilai kerugian negara yang kembalikan
Media penyampaian laporan pengaduan
-Datang langsung -Mengirimkan surat Direktorat pengaduan masyarakat jlan H.R.Rasuna Said, kav. C-1 jakarta 12920 melalui PO BOX 575 Jakarta 10120. Pengaduan diterima apabila telah di sertai dengan data lengkap, sesuai dengan PP No.71/2000 pasal 2 dan pasal 3