Anda di halaman 1dari 36

1 KALINDAQDAQ MAPPAKAINGAQ (KRITIK SOSIAL)

Pitu tokke pitu sassa


Sattindorang buliliq
Sangnging ma uwang
Baleri tomawuweng.

(Tujuh tokek tujuh cecak


Dan seiringan kadal
Semuanya berkata
Genit lagi si orang tua).

Muaq diang to mawuweng


Baler mendulu
Alangi rottaq*)
Patuttuang tondinnaq

(Bila ada orangtua


Genit kembali
Ambilkan sendok nasi
Pukulkan ke tengkuknya).

Mau ana?, mau appo


Mau biya, mau perruqdusang
Mattedoang koyokang
Ito tambeasa maq gau.

(Namun anak kandung, maupun cucu


Sekalipun cibirang tulang, kendatipun keturunan
Menendang kobokan
Orang tak pernah menduduki fungsi).

Innami takkeamaq lino


Tattallang dunnia
Poppor loka
Musanga uru sei.

(Bagaimana tidak akan kiamat bumi


Tak kan tenggelam dunia
Tandang pisang yang dibawah
Disangka tandang pisang yang diatas).

Di pebulu dami manu


Di pemarabe dami
Andiang tomi
Di peillang sissiqna.

(Bulunyalah ayam yang dilihat


Mahkota indahnya yang dipandang
Tiada perlu lagi
Diperhatikan sisik keberadaannya).

Pammanauangi tuq-u paqmai


Mua ita to tuna
Pammongeangi tuq-u ate
Muaq ita to kasi-asi.

(Sedih nian sanubari


Bila kita orang hina dina
Sakit nian hati
Jika kita orang miskin).

VI. KALINDAQDAQ PIPATUDU (PUISI PASTORAL)

Dipameang pai dalle


Dileteangngi pai
Andiang dalleq
Mambawa alawena.

(Rezeki harus dicari


Dan dibuatkan titian
Tiada rezeki
Yang datang sendiri).

I Cicci paq manini


Kaiyang simbolongnaq
Di pettuppuang
Diperauang sorong.

(Si puteri kesayanganlah kelak


Besar indah sanggulnya
Dipertahankan/dikokohkan
Dimintakan mas kawin).

Nadiondoq-i I Cicci
Na di damo-damoi
Tuo marendeng
Diang bappaq dalleq-na.

(Diayun puteri kesayangan


Dengan belaian kasih sayang
Panjang umur
Semoga mendapat rezeki).

Diang dalleq mulolongan


Daq mu gula-gulai
Andiang tu-uq
Nasadia-diannaq.

(Ada rezeki diperoleh


Jangan diroyalkan
Sebab tidak akan
Selalu ada).

Usurung mallete lembong


Matindo manu-manu
Maq ayumai
Dalle pole dipuang.

(Walau harus menyeberangi lautan


Tidur laksana burung
Demi berikhtiar/berusaha
Rezeki dari Yang Maha Kuasa).

VII. KALINDAQDAQ MASAALA (PUISI RELIGI)/AGAMA

Disebut kalindaqdaq masaala, karena berisi masalah-masalah keagamaan.itulah sebabnya kalindaqdaq


masaala umumnya terdiri dari dua bait. Bait pertama mengajukan masalah, bait kedua memberikan
jawaban.

Inna sambayang-sambayang
Sambayang tongang-tongang
Meloq u issang
Meloq uu ajappui.

(Mana sembahyangnya sembahyang


Sembahyang yang sebenar-benarnya
Ingin kutahu
Ingin kuyakini)

Indi sambayang sambayang


Sambayang tongang-tongang
Tandi kedoang
Napakedo alawena.

(Inilah sembahyangnya sembahyang


Sembahyang yang sebenar-benarnya
tidak digerakkan
digerakkan dirinya sendiri).

Ahera oroang tongan


Lino dindan di tiaq
Borong to landur
Leppang dipettullungngi.

(Kampung akhirat tujuan akhir


Dunia ini hanya pinjaman
Ibarat musyafir
Sekedar singgah untuk berteduh).

Meillong domai ku?bur


Siola sulo-oq mai
Oroang ku?bur
Taq lalo mappttannaq.

(Dunia kubur memberi isyarat


Hendaklah anda siapkan obor
Sebab disana diliang kubur
Gelap gulita tiada taranya).

Sambayang di tiaq tu-uq


Namaka di pesulo
Kedo macoa
Namaka di pekasor.

(Sembahyang itulah yang paling baik


Dijadikan obor dalam kegelapan
Karya yang mulia
Bekal yang cocok dijadikan kasur).

Tandi soppoi sambayang


Tandi teweq-i jenqne
Iyamo tiaq
Maparri di pogau.
(Tidak akan dipikul sembahyang
Tidak akan dijinjing wudhu
Itulah dia
Sukar dilaksanakan).

Manu-manu apa tiaq


Pole di dappingallo
Zkkir bambaqna
Koroang pecawannaq

(Burung apa gerangan


Yang datang disaat subuh
Zikir suaranya
Al-Qur?an tawanya).

Apa ande di suruga


Pewongan di alleqna zikkir
Tambottuq
Lailaha Illallah.

(Apa gerangan santapan di surga


Bekalan diperantaran zikir
Yang tak pernah putus
Kalimat Lailaha Illallah).

Manu-manu disuruga
Saiccoq pole boi
Mappettuleang
To sukku sambayanna.

(Burung indah penghuni surga


Senantiasa datang mengintai
Mengintai dan menanyakan
Orang yang sempurna shalatnya).

Passambayang mo-oq dai


Pallima wattu mo-oq
Iyamo tu-uq
Pewongan diahera.

(Hendaklah anda tegakkan shalat


Lima waktu selalu sempurna
Sebab itulah bekal abadi
Menuju hari kemudian).
Apamo di tiri alang
Di parakkaqna dunnia
Annaq mikkeqde
Boyang sambua-bua.

(Apa yang diciptakan alam


Dalam membangun dan menata bumi
Sehingga berdiri
Rumah yang satu-satunya).

Boyang sambua di lino


Daq dua arriannaq
Pitussulapa
Pitu pepattoang.

(Rumah satu di dunia


Dua tiangnya
Tujuh sudut
Tujuh jendelanya).

Boyang dilalang di kaodong


Pitu sawa-sawannaq
Mesa tibua
Pura dipepattoi

(Rumah didalam kenangan abadi


Tujuh bubungan atapnya
Satu terbuka
Semuanya ditempati mengintai).

Pappeyappu daq di Puang


Di tajallinna Muhamma
Rapangi tu-uq
Bilang sappulo appe.

(Keyakinanlah kepada Yang Maha Kuasa


Sinar dan cahaya Muhammad
Bagaikan
Bulan purnama raya).

Pappeyappu daq di Puang


Tannaratang paindoqna
Si pekkedeang nurung
Anna Muhamma.

(Keyakinanlah kepada Yang Maha Pencipta


Betapa terang cemerlangnya
Sejajar dan searah nurung
Dengan Muhammad).

Muaq polemi manini


Di andiang rapanganna
Iya issanna
Lailaha Illallah.

(Bila tiba kelak


Yang tiada perumpamaannya
Didalam pengetahuannya
Oleh Yang Maha Agung).

Ayappui tonga-tongan
Rokonna asallangan
Iyamo tu-uq
Pewongan di ahera.

(Pahami yang sebenar-benarnya


Semuanya rukun Islam
Sebab itulah
Bekal akhirat kelak).

Bismillah akkeq letteqna


Alepuq pelliaqna
Turang loana
Lailaha Illallah.

(Bismillah angkat kakinya


Alif langkahnya
Tutur katanya
Lailaha Illallah).

VIII. KALINDAQDAQ PETTOMUANEANG (PUISI PATRIOTISME)

Indi tia to muane


Bannang pute sarana
Meloq di bolong
Meloq di lango-lango.
(Aku ini pahlawan
Adalah benang putih
Yang siap basah
Menghadapi warna apapun).

Muaq tongano muane


Pattandai mo-oq galung
Nadiengei
Sipettombangan cera.

(Bila anda betul pahlawan


Tunjukkanlah lokasi dan lapangan
Akan di tempati
Sama bergelimang di telaga darah).

Menangi kaccang tunggara


Menangi na sumobal
Tanda mokau
Tuali di lolangan.

(Semakin kencang angin tenggara


Semakin layar terkembang
Suatu pertanda pantang mundur
Balik surut dari samudera luas).

Takkalai di sobalang
Dotai lele ruppu
Dadi nalele
Tuali di labuang.

(Sekali bahtera layar terkembang


Karam dan hancur tak kuhiraukan
Asal tidak gempar terseriar
Balik surut ke pangkalan semula).

Muaq purami di palandang


Pemali diliaiq
Muaq purami di pobambaq
Pemali di peppondoq-i.

(Jika sudah terbentang


Pantang dilangkahi
Bila sudah diikrarkan
Pantang membelakangi).

Muaq purami di pau


Purami di poloa
Daq leqba tia
Soroq tammappasaqbi

(Bila kita sudah berucap


Jika mulut sudah berbincang
Jangan sampai mencoba diri
Surut menghilang tanpa pamit).

Dotai sisaraq
Salakka annaq uluttaq
Dadi tia sisaraq
Loa tongatta.

(Lebih baik berpisah


Badan dengan kepala
Dari pada berpisah
Ungkapan yang telah diucapkan).

Dotai tau sisaraq


Maraqdiatta
Dadi tia sisaraq
Assamalewuangtaq.

(Lebih baik kita berpisah


Pemimpin kita
Dari pada berpisah
Persatuan dan kesatuan kita).

Namanetteaq lipa
Sureq di sigayangngi
Puccana cera
Birinnaq mata gayang.

(Aku akan menenung sarung


Corak saling bertikaman
Kepala coraknya darah
Pinggirannya mata keris).

Tania passobal
Muaq mappelinoi
Lembong di tiaq
Mipatada di pottanaq.

(Bukan awak perahu


Bila menunggu tenangnya ombak, redanya badai
Sebab ombaklah
Yang membawa hingga dapat tiba di daratan).

Tania to muane
Muaq jiripai gayang
Attonganang di tiaq
Di sanga to barani.

(Bukan pahlawan
Bila harus ada keris terselip di pinggang
Karena keadilan dan kebenaranlah
Yang dikatakan kesatria).

IX. KALINDAQDAQ TO SIPOMONGEQ (PUISI ROMANTIK)

Pitu buttu mallindungi


Pitu taq-ena ayu
Purai accur
Naola saliliq-u.

(Tujuh gunung menghalangi


Tujuh dahan kayu
Semua rata semuanya hancur
Dilanda rinduku).

Batu toyang dilolangan


Peatallangngoq-o naung
Apaq nanaolai
Lopinna tomasara nyawa.

(Wahai batu dan karang di tengah samudera


Tenggelam dan karamlah engkau
Karena akan dilintasi
Perahunya kelana yang merana).

Ulamung batui sarau


Di naunna ende?mu
Jappoq-I batu
Tanjappoq passengaq-u

(Kubenamkan cintaku, bak membenam batu


Di bawah tanggamu
Batu hancur
Tapi kerinduanku tak akan luntur).

Nalayangangmi cinnaq-u
Naliliang sarau
Iqdai mala
Dipasima-simangngi.

(Diterbangkannya harapanku
Dilayangkan harapanku
Tak dapat lagi
Untuk menahannya).

Mapanraq sonaiq toaq


Mongeaq sonai toaq
Muaq iq-o bandi
Usimonge-mongeang.

(Susah dan merana tak kan mengapa


Sakit pedih biarkan daku
Asalkan dikau
Membalas kasihku).

Ukolliangi sarau
Di lisu simbolongmu
Mau matindo
Muilalai toaq.

(Kuikatkan tanda kasihku


Di pusat sanggulmu
Biarpun kau nyenyak tidur
Kan terkenang juga kepadaku).

Pattuaq mannawa-nawa
Saqulaq mattimbangngi
Maupaq bandi
Muaq na teqtoq iq-o.

(Sulit sungguh memikirkan


Sukar nian merenungkan
Mujurlah diri
Bila engkau demikian jua).

Beru-beru baqbar-aoq
Pandeng malassuq-aoq
Napuppi-aoq
Ito pammalanreang.

(Melati, janganlah engkau mekar


Nenas, janganlah engkau layu
Jangan sampai di petik
Oleh insan yang pembosan).

Beru-beru penggilingmu
Bunga lawar passoemu
Bunga tipussuq
Peitammu leqmai.

(Bunga melati pandanganmu


Kembang mawar ayunan tanganmu
Bunga mekar harum
Lirikanmu terhadapku).

Iqda naung nameita


Allo naung natambus
Assirumungannaq
Matanna to salili.

(Kutak ingin memandang kesana


Sang surya yang akan terbenam
Karena di ufuk sana, perpaduannya
Mata yang dilanda kerinduan).

Diang lao to salili


Pepattoang naluba
Apaq iyau
Nyawau namalai

(Orang yang dilanda arus kerinduan


Kepada jendela segera bergegas
Kiranya aku
Jiwa raga ingin melayang).
Inggai para sumobal
Sipandalle-dalleang
Andiang dalle
Itamo sipodalle

(Marilah kita sma berlayar


Sama mengadu nasib
Tiada untung dan rezeki
Kiranya kitalah saling menerima rezeki).

Meapa ami mongeqna


To manniaq tandottong
Titedo dua
Annaq kindo diellongngi.

(Bagaimana niang sakit parahnya


Yang diidam-idamkan tiada terwujud
Kiranya hanya kaki tersandung
Ibunda yang dipanggil).

Accur tongani ateu


Marere rapang sia
Sawaq batammu
Usenga, usalili.

(Betapa remuk redamnya hatiku


Hancur luluh bagaikan garam
Disebabkan tubuhmu
Yang selalu kukenang, senantiasa kurindukan).

Mazdondonna duambongi
Annaq maullung allo
Damoq pettule?
Salili-uq motu-uq.

(Besok lusa
Manakala langit mendung
Tak usahlah anda bertanya
Itulah pertanda kerinduanku).

Tambar ditippa manini


Pauli ditit topa
Annaq massau
Garring di alaweu.
(Air penawarmulah kelak
Pun minyak obatmu jua
Yang mampu menyembuhkan
Demam yang ada pada diriku).

Tennaq rapangdaq uaiq


Lambaq lolong lomeang
Mettonang banda
Dinaunnaq endeqmu.

(Seandainya aku laksana air


Mengalir kesana-kemari
Maka aku berlinang
Dibawah naungan tanganmu).

Musaq diang bura lembong


Disambah di uluang
Damo pettuleq
Saliliq-u motu-uq.

(Jika ada putihnya hempasan ombak


Menghempaskan diri di buritan
Janganlah anda bertanya
Itulah arus kerinduanku).

Usurungani matindo beke


Di naunna ende?mu
Mattattangai
Pendai perrawummu.

(Kusengaja tidur laksana kambing


Di bawah naungan tanggamu
Menunggu dan menanti
Naik dan turunmu selalu).

Inggai para mattinja


Para malloa-loa
Batattaq bappa
Mala dai si pake.

(Marilah kita berikrar


Sama berjanji
Semoga hubungan yang penuh kenangan ini
Dapatlah hendaknya terjalin dengan mesrah).

Muaq lesseaq malai


Annaq maullung allo
Damo pettule
Saliliq-uq motu-uq.

(Bila aku telah pulang


Kemudian langit mendung
Tak usahlah anda bertanya
Itulah cahaya kerinduanku).

Diang sarau saicco


Uputi daun camba
Arangi tiwua
Muaq tania iq-o.

(Ada kasihku sedikit


Kubungkus daun asam
Pantang dan haram terbuka
Jika bukan anda yang membukanya).

Tennaq uitadi dai


Bittoeng sippaqtummu
Iqda matindo
Muaq iqdai tambus.

(Seandainya aku melihat ke atas


Cahaya bintang di atasmu
Justru aku tak akan tidur
Sebelumnya ia terbenam).

Usanga bittoeng raqda


Dibaqbana songimmu
Ikandi palakang
Manggiling loqdiannaq.

(Kusangka bintang jatuh terkapar


Dimuka pintu kamarmu
Kiranya dinda
Memutar balik cincinnya).

Tennaq diang di adaqna


Lolong tama uwai
Mappatubanda
Sallang memonge-monge.

(Seandainya ada adat kebiasaan


Air mengalir ke hulu
Aku akan mengirim
Salam yang merisaukan dan merindukan).

Lappaqmi iyau letteq-u


Kambang pegallangaq-u
Mapponayoi
Matanna alawemu

(Sakit dan parah kakiku


Mengembang betisku
Mundar-mandir
Demi memperhatikan kecantikan tubuhmu).

Monge-monge paq iyau


Annaq tonande gayang
Tonande gayang
Tonande gayang diang pauliannaq.

(Betapa parah dan sakitku


Lebih parah dan sakit dari pada orang yang bertikam keris
Yang tertikam keris
Masih ada usaha dan pengobatannya).

Inai tosara baru


Nalloi-naurangngi
Sara barunna
Itosoro mamboyang.

(Hasrat suci, cinta murni siapa gerangan


Dijemur dihujani
Hasrat suci, cinta murninya
Insan yang telah berantakan rumah tangganya).

Tania tozdi batangngu


Na naposara batangmu
Batang to tuna
Taq-e to kasi-asi
(Bukannya diri pribadiku yang dimaksud
Yang dimaksudkan oleh diri pribadimu
Pribadinya orang hina
Tangkainya orang miskin).

Uru-uru name endeq


Gayang napetaeng
Pindaq-duanna
Kowi kaiyang damo.

(Awal mulanya naik ke tangga


Keris yang diselipkan
Setelah kedua kalinya
Parang besarlah sudah).

Gau tongappai iyau


Sara mennassa topa
Annaq tiwua
Temunganna nyawau.

(Tindak laku yang mulia


Hasrat suci yang jelas
Yang akan mampu membuka
Tabir pintu kalbuku).

Tenna dazda tarring kambu


Tarring pokki loloqna
Muwatta banda
Muala polattangan.

(Seandainya aku bukan bambu jelek


Bambu yang terpotong ujungnya
Justru anda akan menebang
Digunakan untuk lantai).

Tennaq dazda bale beong


Bale mate kindoq-u
Natuna banda tia
Nasirua-ruai

(Seandainya aku tidak segera yatim


Takkan segera ditinggalkan ibunda
Hina dan papa
Tidaklah seberapa, dan tidaklah berarti).
Meita dai di bulan
Pai-paindo pai
I'da naindo
Apaq tuna iyau.

(Kulancarkan pandanganku ke atas rembulan


Aduhai, betapa cemerlang dan bercahayanya,
Hanya aku yang tak disinari sinarnya
Karena aku hina dan papa).

Rappei tona murappe


Rappe toa iyau
Sangga iyau
Namusala murappe.

(Sebut dan kenanglah orang yang anda kehendaki


Aslkan aku juga disebut dan dikenang
Jangan sampai hanya aku
Dilupakan disebut dan dikenang).

Meapaami mongeqna
To mannia tan dottong
Ti tezdo dua
Annaq kindo diellongngi.

(Bagaimana sakit parahnya


Orang yang mencita-citakan tiada tercapai
Tersandung kaki sedikit
Ibunda yang dipanggil-panggil).

Mongea monge di lalang


Magarring ida' limbang
Mongea nasurungang
Batang di alawena.

(Betapa parah dalam jiwaku


Demam dalam yang tak nampak
Parah disebabkan
Tubuh jelita dihayatnya).

Rapangaq dai di makka


suju di Baitullah
wattu meloqmu
sioro-oroang.

(Bagaikan aku ke Mekah


Sujud di Baitullah
Sewaktu anda bersedia
Duduk bersamaan).

Accur tongani ateu


Marere rapangi sia
Sawa batangmu
Usenga-usalili

(Betapa hancur luluh hatiku


Hancur laksana garam
Di sebabkan tubuh indahmu
Senantiasa kukenang dan kurindukan).

Mane meppusui pandeng


Diongmaq di naunnaq
Accilakaq-u
Baqbarmi taq utara.

(Kiranya nenas baru berkuncup


Aku telah bernaung di bawahnya
Aduhai, malangku
Ku tak tertahan setelah mekar).

Inai marroyong bulan


Annaq raqbas bittoeng
Ibaju calla
Manggeser lodiannaq.

(Siapa gerangan menggoyang sang rembulan


Sehingga bintang-bintang bertaburan
Kiranya si baju merah
Memutar balik cincinnya).

Omas diting di rupammu


Tiqdi naung di lita
Polei naung
Jari ittangjamarroq.

(Keringat yang ada di wajahmu


Jatuh berlinang membasahi bumi
Kiranya tiba
Menjelma intan dan zamrud).

Mane diongo-o di toyang


Ulagai mo-oq naung
Tuo-oq dai marendeng
Batattaq nasipake.

(Sejak anda di ayunan


Aku telah mencumbu dan merayu
Selamat dan panjang umur
Semoga terjalin kasih dan mesrah).

Doq-a apa mu podoq-a


Merrawung di boyangmu
Annaq di aya
Cahayana Muhamma.

(Doa apa gerangan yang anda pakai


Maninggalkan ruangan rumahmu
Sehingga di wajahmu
Memancarkan cahaya Muhammad).

Mau musassang endeqmu


Mulollor mata gayang
Mendai toa
Apa pandeng di aya.

(Sekalipun ranjau di tanggamu


Diselipkan mata keris
Aku akan tetap naik
Karena gadis cantik di atas).

Lipaq seqbena kindo-u


Lipaq di lappeannaq
Moka muaq
Paccowa-cowa tibua.

(Sarung sutera ibundaku


Sarung sutera yang dilipat rapi
Aku tak sudi
Kiranya percobaan belaka).
Iqda nande paulimmu
Issi buli-bulimmu
Nandea tiaq
Gariting di lindo?mu.

(Aku tak mempan dengan minyak penawarmu


Sebagai isi botol kecilmu
Tetapi aku mempan
Dengan keritingmu yang menawan).

Tekena di pale limammu


Tulisa di matammu
Dipikkini?mu
Rappeq-rappeqana.

(Rangkaikanlah tanda tangan di tanganmu


Hiasilah tulisan di matamu
Dikedipan matamu
Kiranya merayu dan membisik).

Usurung matindo beke


Dinaunnaq ende?mu
Mattattangai
Pendai perrawummu.

(Kusengaja tidur laksana kambing


Di bawah naungan tanggamu
Menunggu dan menanti
Nauk turunmu selalu).

Madondonna duambongi
Annaq ajal mendiolo
Annaq rappeq-o manini
Baca-bacana sokkol ande kawengmu.

(Besok atau lusa


Aku meninggal duluan
Kemudian engkau melangsungkan pernikahan
Tolong dibacakan nasi ketan pernikahanmu).

Apa diting mupikirri


Apa munawa-nawai
Ande? matammu
Di oroannaq bandi.

(Apagerangan dipikirkan
Apa yang dikenangkan dibayangkan
Pilihan matamu
Tetap jua ditempatnya).

Innaq-di pura loata


Masseq pulu-pulutta
Tassigilingan mata
Di tau laeng.

(Mana ungkapan kita yang telah dimufakati


Yang kokoh kuat didalam janji
Tak kesana kemari lagi mata menengok
Kepada orang lain).

Pallaq-do ioq palakang


Iqda mupaessanni
Iqdami dissang
Masara dilaenna.

(Kiranya telah pudar kasihmu


Tanpa memberi tahu padaku
Justru sudah tak tahu
Mencari lagi dilainnya).

Sipasaqbi di tiaq tau


Muaq nasipallangi
Annaq dissangi
Masara dilaennaq.

(Seharusnya kita saling pamit


Bila ingin berpisah
Agar kita tahu
Mencari lain lagi).

Iqda lao nasalopo


Di topammaleleang
Dioa? manini
Annaq malele bomo.

(Aku tak ingin berkenalan


Kepada orang pembosan
Jangan sampai sudah mesrah hubungan
Dia sudah bosan lagi).

Iqda napasang kindo?-u


Pallaq-I, pallaq to-oq
Ia pasannaq
Pallaq-I, salopo-iq.

(Tidak dipesan ibundaku


Bila dia ingkar, engkau juga ingkar
Bahkan pesannya
Dia ingkar, engkau tambah setia).

Paqmaimudaq diolo
Mammisi annaq golla
Apa diteq-e
Paria tattettomi.

(Budi luhurmu dahulu


Lebih manis dari pada gula
Tetapi sekarang
Lebih pahit lagi dari pada paria (buah sayuran paling pahit).

Tennaq uitadi batu-batu


Natitedoi letteqna I Bolong
Uduru bandi
Annaq undu-undungngi.

(Andai kata kulihat batu kerikil


Kesandung dengan kakinya si Hitam
Niscaya kupungut
Akan kuasapi dengan kemenyan di pedupaan).

Mepateni to napalla
To na taqgiling laeng
Me peloppoq-i
Paqmai mapianna.

(Tentunya orang yang akan ingkar


Orang yang akan berpaling
Memberikan berlimpah
Budi luhurnya).
Mu pallanga di kanangmu
Lelea di kaerimmu
Tanda mokaq-u
Mupallang paqmai.

(Mengingkari aku dikananmu


Kupindah ke sebelah kirimu
Suatu pertanda, kutak rela
Diingkari budi luhurmu).

Pole topa ioq mai


Ande nawa-nawammu
Annaq iamo
Namuala peq-olo.

(Nanti akan datang


Pilihan hatimu
Akan dia kelak
Dijadikan pedoman).

Rappeqma padi pondoqmu


Senga padi seqdemu
Padi riwammu
Ande nawa-nawammu.

(Sebut aku tempatkan di belakangmu


Kenang aku tempatkan di sisimu
Tempatkan di pangkuanmu
Pilihan hatimu).

Di mongeq-u, dimasarau
Kindoq-u uellongngi
Dinamateu
Io urappe-rappe.

(Di waktu sakit, di waktu merana


Bunda kupanggil-panggil
Di waktu meninggal
Anda yang senantiasa kusebut kukenang).

Mutinandena sadangngu
Musapunna matau
Mapia dai
Palainna nyawau.
(Di tengadah daguku
Diusap mataku
Selamat nian
Kepergiannya jiwaku).

Bismillah mutati bappa


Mudande-dande bappa
Limammu bappa
Matti nande sadangngu.

(Bismillah semoga aku dipelihara


Dibelai kasih sayangnya
Semoga tanganmu
Menadah mesrah daguku).

Daq muallu di lipaq-mu


Allua di atemu
Ballungi mata
Annaq-ma dinyawamu.

(Jangan aku diingkarkan di sarungmu


Kiranya aku diingkarakan di hatimu
Kelak sayup-sayup kabur mata memandang
Tempatkan aku di istana jiwamu).

Annaq di paleq limammu


Di tappaq kanukummu
Diang mu donggo?
Muilalai boma.

(Tempatkan aku diruangan tanganmu


Di ujung kukumu
Kelak ada yang dipegang
Tetap diingat diriku).

Muaq salilido palakang


Gilingngi lodiangmu
Diongaq tu-uq
Sisarung parrammata.

(Bila rasa rindu mendatang


Putar balik saja cincinmu
Niscaya aku disitu
Terikat dengan permata).

Pasituppui endeq-ta
Pasittumbang boyatta
Asari allo
Si pepattoang boi tau.

(Mari saling beradu tangga kita


Saling berpetak rumah kita
Kelak di senja hari
Saling menengok lagi di jendela).

Damu sosoi batangmu


Ia mui lalai
Cinnaq muturu
Eloqmu naolai.

(Janganlah menyesali dirimu


Yang engkau ingat
Nafsu belaka engkau ikuti
Kehendak hatimusemata engkau turuti).

Pamilei memang moq-oq


Sara batammu sewa-sewa
Dado di boe
Massoso alawemu.

(Pilih memang dari sekarang


Pilihan hatimu sendiri
Jangan sampai di belakang
Menyesali dirimu sendiri).

Rapemi ila pappamile


Ila kacalla-calla
Iya nacalla
Iya napeppolei.

(Telah resmi lamarannya, orang yang banyak pilih


Orang yang tukang cela
Yang dicela
Ia yang didapat).

Muaq rapemo manini


Peqgurui rapeq batu
Dao rapeq talongnge?
Rapeq talongnge? malai pallengasang.

(Bila anda telah resmi lamarannya


Pelajari resmi/rapat laksana batu
Jangan rapat bagaikan penutup periuk
Rapat laksana penutup periuk, gampang tergelincir).

I'oq bungana paqmai-u


I'oq beru-berunaq
Arangi tipuppi
Muaq paccoba-coba.

(Engkaulah bunganya hatiku


Engkau pulalah melatinya
Haram dipetik
Bila dijadikan percobaan).

Tennaq situppuq-i endeqta


Sibanabe boyatta
Polei garring
Di solai boi.

(Seandainya searah tangga kita


Seikat, seiring rumah kita
Datang penyakit
Bersama menghadapinya).

Talattanamma iyau
Rapang bunga lipaqmu
Apaq tania
Bunga napebunga.

(Hamburkanlah aku
Laksana bunga sarungmu
Sebab bukan
Bunga di jadikan bunga).

Nadi turuq-i dei diolo


Eloqna tomawuweng
Apasalana
Di titalattangan burewe.
(Kita ikuti dulu
Kehendak orang tua
Apa salahnya
Dihamburkan kembali, laksana mayang kelapa).

Seba-seba tammanangnga
Rapeq-a tammario
Tandi rapeq-u
Tandi seba-sebaq-u.

(Sendirian tak mengapa


Jumpa jodohpun tak gembira
Sebelum jodoh
Sendirianpun tak ada masalah).

Muaq diang melo tuna


Rappe tuna iyau
Muaq andiang
Saqbara sewa-sewa.

(Bila ada mau hina


Tunjukkanlah kehinaan padaku
Bila tak ada
Kusabar menyendiri dalam sendirian).

Upadibikkai tunau
Nalamba uleleang
Anding bandi
Melo mattawarri.

(Kuletakkan di bali hinaku


Kupergi menawarkan
Tak kunjung juga
Yang mau menawar).

Tuna-tuna paq iyau


Tuna tannala lino
Maloang lino
Sippi banda iyau.

(Alangkah hina dinaku


Hina yang tak dimuat dunia
Sungguh luas dunia
Tetapi diriku tetap sempit).
Kasi-asi tak ucalla
Tuna taq uwawire
Apaq iyamo
Pappetandona puang.

(Kemiskinan tak kucela


Kehinaan tak kebenci
Karena itulah
Pemberian Yang Maha Kuasa).

Tuna di nacalla tau


Siola kasi-asi
Iamo todi
Muranganna batangngu.

(Kehinaanlah dicela orang


Bersama kemiskinan
Itulah dia
Yang menyelimuti tubuhku).

To landur di seqde boyang


Sittaq-i pelliaq-mu
Nakollioq manini
Belayanna to tuna.

(Orang yang lewat di samping rumah


Percepat langkah kakimu
Terjerat nanti
Tali ikatannya orang hina).

Muaq purama muturang


Dialle galaqgarmu
Rattassi tomi galaqgar
Lattang usippatuang.

(Bila aku telah dijatuhkan


Disela-sela rangka lantaimu
Putuskan pula rangka lantai
Lantai yang tertuju padaku).

Muaq di tinga meoro


Annaq diang pasambo
Turamma naung
Di alle galaqgarmu.

(Bila disitu aku duduk


Kemudian ada yang lebih pantas
Jatuhkanlah saya ke bawah
Disela-sela rangka lantaimu).

Meendeaq di boyangmu
Meendeq tuna banda
Andiang bandi
Ulewa passollorangmu.

(Kunaiki tangga rumahmu


Kunaik tangga dengan sikap rendah/hina
Aku tidak
Melewati batas pintumu).

Bismillah sallang salama


Salama luluare sallang
Akkatta malaqbi
Meendeq di boyangmu.

(Bismillah salam selamat


Selamat saudara se Islam
Maksud mulia
Menaiki tangga rumahmu).

Tallemi tarrauwe
Dao bata-bata
Panayoanna
Anaqna bedadari.

(Telah nampak pelangi


Janganlah ragu dan bimbang
Lalu lalangnya
Anak bidadari).

Rapang tarrauwe
Kawena simbolongmu
Ia manjollo
Ia kokkong limanna.

(Laksana pelangi
Ikatan sanggulmu
Siapa yang menunjuk
Dia yang bengkok jarinya).

Tennaq ruda maita


Anaqna bedadari
Iq-o rapannaq talleq
Dialleq tarrauwe.

(Andai aku pernah melihat


Anaknya bidadari
Engkau bagaikan bayangannya
Di sela-selanya pelangi).

Bismillah mai peq-itanna


Pateha pecawanna
Talleq betannaq
Rapang anaq bedadari.

(Bismillah kemari penglihatannya


Al Fatihah ketawanya
Nampak tubuhnya
Bagaikan anak bidadari).

Talleqmi imasagala
Iandiang rapanganna
Tumbiring lino
Naola pecawanna.

(Nampaklah si jelita rupawan


Yang tak ada bandingannya
Miring bumi
Dilintasi tawanya).

Bulan dai di rupammu


Bittoeng di pilismu
Pambawa allo
Dilisu sembolongmu.

(Bulan purnama di wajahmu


Binatang cemerlang di pipimu
Pembawa matahari
Di pusat sanggulmu).
Bukan dai pettulei
Bettoeng ajappui
Ia paindo inggannanaq
Narakka alang.

(Ke bulan engkau tanyakan


bintang memahami
dia yang terang di seluruh
alam mayapada ini).

Diona nanaung dua


Nanaung dua pole
Dioppaq manini
Annaq mekkanjaq dai.

(Di bawah aku ke bawah lagi


Telah di bawah dan ke bawah lagi
Di bawah kelak nanti
Akan menengadah ke atas).

Sukkuqmi tiaq berena


Amma pembolongammu
Bunga natuda
Bunga dai ti baqbar.

(Syukurlah nasibnya
Ibu kandungmu yang sejati
Kembang yang ditanam
Kembang pula yang mekar).

Bungana ammamu
i-oq tomo pandenna
i-oq namaka
di pelindo-lindoang

(Bunganya mamakmu
Engkau pulalah gadis kebanggaannya
Engkaulah yang wajar
Disiapkan gerbang yang indah).

Mane meppusui pandeng


Diommaq di naunnaq
Tamma upaq-u
Baqbari taq uita.

(Baru akan mekar nenas


Aku telah berada di naungan pohonnya
Kutak beruntung
Mekar tak kulihat).

Malinga malilu toa


Mettama di kappummu
Pusuna loka
Usanga pusu pandeng.

(Keliru dan kukhilaf


Memasuki kampungmu
Kuncup pisang
Kusangka kuncup nenas).

Mane pissangi ulete


Turunang di kappummu
Tappaq mauaq
Tembaleq turunaq-u.

(Baru sekali kuinjak


Kampung halamanmu
Terus kunyatakan
Semoga ini kampung halamanku).

Leboa di turunammu
Daq muanggaq to lebo
Anggama todi
Solamu di banua.

(Kumengelana di kampungmu
Jangan dianggap pengelana
Anggaplah aku
Teman karib di negerimu).

Innaq lao tangalalang


Di pondoqna dunnia
Nauolai lao
Mattibeang tunau.

(Kemana gerangan jalanan


Di belakang dunia
Ku akan kulewati
Untuk membuang hina dinaku).

Utibeangi tunau
Di pondoqna dunia
Sarombong bandi
Saba kasi-asi-u.

(Kubuang hina dinaku


Dibelakang dunia
Namun tetap jua tercium
Sebab kemiskinanku).

Uissattobandi iyau
Nanala apaq tau
Tas sarre toa
Tambalimbubeng toa.

(Aku juga mengetahui diriku


Akan diapakan orang
Daun sereipun bukan
Lengkuaspun tidak).

Annaq tama di atemu


Pepembolong di lalang
Maumo-oq palla
Muaq membolong banda.

(Pastikan aku di hatimu


Agar bertahta didalam
Walaupun engkau benci
Asalkan aku bertahta di dalamnya).

Mupallanga di kanangmu
Lelea di kaerimmu
Tanda mokaq-u
Na mu palla mai.

(Aku di benci di sebelah kananmu


Ku pindah di sebelah kirimu
Suatu pertanda
Tak mau aku di benci).
Beru-beru bura lemo
Sipo apai tiaq
Sippute bandi
Rasana sisalai.

(Bunga melati kuncup jeruk


Hubungan apa gerangan
Sama putihnya
Rasa baunya berbeda).

Beru-beru pannoq lino


Pandeng pali dunnia
Bunga tipussu
Melo usiruppuang.

(Bunga melati penuh bumi


Nenas berlimpah di dunia
Bunga menunggal
Ingin kubersama hancur).

Beru-beru mamba melloloq


Pandeng dai rumakkaq
Bunga landerang
Siandarang tanete.

(Bunga melati berkuncup kian kemari


Nenas semakin mekar ke atas
Bunga mawar
Berhempasan dengan lereng belukar).

Pole innaq-I domai


Rasana beru-beru
Pole di dali
Millete di sakalla.

(Dari mana datangnya


Rasanya bunga melati
Datang dari subang (dali)
Meniti di beludru)

Tambangi sarombonnaq pandeng


Nawawana domai
Pusu tongannaq
Napadi tau laeng.
(Bertambah rasa baunya nenas
Kudibawakan kemari
Kuncup aslinya
Diserahkan kelain orang).

Anda mungkin juga menyukai