Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karuniaNya, sehingga makalah mata kuliah Sosiologi ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa
adanya kendala-kendala yang berarti. Makalah ini berisi kajian tentang penyimpangan sosial
dalam masyarakat. Di dalamnya dibahas tentang pengertian, teori-teori, ciri-ciri, jenis-jenis,
bentuk-bentuk, faktor-faktor, dampak, serta contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi di
masyarakat.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah sedikit banyak membantu dalam
proses pembuatan makalah ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bantuan
tersebut sangat membantu penyelesaian makalah ini. Semoga Tuhan yan Maha Esa membalas
segala kebaikan pihak-pihak tersebut dan meridhoi atas selesainya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat serta dapat membantu proses
belajar bagi siapa saja yang menggunakannya dengan baik dan benar. Amin.
Penulis
1
Daftar Isi
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3.Kebutuhan ekonomi untuk serba berkecukupan, tanpa harus bersusah payah bekerja,
mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan cara mencuri, merampok,
menodong, dan lain-lain.
4.Keluarga yang berantakan (broken home) dapat menyebabkan adanya penyimpangan
sosial. Sebagai pelampiasan, mereka melakukan kegiatan¬kegiatan yang sifatnya
negatif seperti berjudi, narkoba, miras, terjun ke dalam kompleks prostitusi.
5.Pengaruh media massa seperti adanya berita dan gambar-gambar serta siaran TV yang
menyajikan tentang tayangan tindak kekerasan dan kriminalitas.
2. Teori Pengendalian
Teori ini muncul bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor.
Pengendalian dari dalam yang berupa norma-norma yang dihadapi.
Pengendalian yang berasal dari luar, yaitu imbalan sosial terhadap konformitas dan sanksi
atau hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma tersebut.
Untuk mencegah agar perilaku menyimpang tidak berkembang lagi maka perlunya
masyarakat melakukan peningkatan rasa keterikatan dan kepercayaan terhadap lembaga dasar
masyarakat. Semakin kuat ikatan antara lembaga dasar dengan masyarakat, akan semakin
baik karena bisa menghayati norma sosial yang dominan yang berlaku dalam masyarakat.
4. Teori Sosialisasi
Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini, didasarkan
dengan adanya ketidakmampuan masyarakat untuk menghayati norma dan nilai yang
dominan. Penyimpangan tersebut disebabkan adanya gangguan pada proses penghayatan dan
pengamalan nilai tersebut dalam perilaku seseorang.
5
Pada lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif bagi tumbuhnya perilaku menyimpang
adalah sebagai berikut.
a. Jumlah penduduk yang berdesak-desakan dan padat.
b. Penghuni berstatus ekonomi rendah.
c. Kondisi perkampungan yang sangat buruk.
d. Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.
Menurut pendapat Shaw, Mckay dan mcDonal (1938), menemukan bahwa di kampung-
kampung yang berantakan dan tidak terorganisasi secara baik, perilaku jahat merupakan pola
perilaku yang normal dan wajar.
6
Penyalahgunaan narkotika dan zat-zat lain yang sejenisnya merupakan perbuatan yang
merusak dengan segala akibat negatifnya. Seseorang yang sudah merasa tergantung akan
narkotika bisa merugikan diri sendiri dan hancurnya kehidupan masa depan.
Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius, antara lain sebagai berikut.
Candu dan opium yang berasal dari tumbuhan Papaver somniferum.
Morfin merupakan zat yang diper¬oleh dari candu. Umumnya morfin berwarna putih dan
berwujud bubukan serta berasa pahit. Jenis lainnya adalah heroin dan kokain.
Alkohol mempunyai sifat me¬nimbulkan gangguan pada susunan saraf. Apabila diminum
pada awalnya akan merasa senang, akan tetap lama kelamaan dapat me¬nimbulkan
kesadarannya merendah, badan terganggu dan lain sebagainya.
Kokain diperoleh dari tumbuhan Erythroxylon coca, termasuk jenis tumbuhan semak yang
tingginya 2 cm. Daunnya mengandung zat pembius, banyak dipakai untuk operasi.
Ganja atau mariyuana diperoleh dari tumbuhan yang bernama Canabis Sativa. Cocok di
daerah tropis dan sub tropis.
Kafein yang terkandung dalam kopi memengaruhi susunan saraf dan jantung.
LSD (Lusergic acid Diethylamide) dapat menyebabkan halusinasi atau bayangan dengan
bermacam-macam khayalan.
Tembakau mengandung racun nikotin yang keras. Nikotin merangsang susunan urat saraf
sehingga dapat menimbulkan ketagihan.
7
4. Homoseksualitas
Homoseksualitas adalah kecenderungan seseorang untuk tertarik kepada sesama jenis
kelamin sebagai mitra seksualnya. Tindakan homoseksualitas bertentangan dengan norma
sosial dan norma agama.
5. Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja sering menimbulkan kecemasan sosial karena remaja sebagai
generasi penerus terperosot ke arah perilaku negatif. Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan,
kenakalan remaja adalah perbuatan antisocial yang dilakukan oleh remaja, bila hal ini
dilakukan orang dewasa termasuk tindak kejahatan.
Pendapat lain menyatakan bahwa semua perbuatan penyelewengan norma yang menimbulkan
kerusakan masyarakat dan dilakukan remaja. Remaja yang dimaksud adalah mereka yang
berusia antara 12 tahun sampai dengan 18 tahun serta belum menikah.
6. Perkelahian Pelajar
Perkelahian pelajar sebenarnya termasuk dalam kenakalan remaja karena merupakan bentuk
perilaku menyimpang. Perilaku semacam ini sering disebut dengan istilah tawuran.
Tawuran berbeda dengan per-kelahian satu lawan satu. Perkelahian satu lawan satu tidak
mendatangkan akibat luas, bahkan sebagian masyarakat menganggap sebagai lambing
sportivitas dan kejantanan. Perkelahian pelajar berkaitan dengan krisis moral akrena
tindakannya berlawanan dengan norma agama atau norma sosial. Biasanya para pelajar yang
terlibat perkelahian tidak memikirkan risiko yang akan ditanggung kemudian.
7. Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan
sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan
trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan
bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda
dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
Gejala sosial juga merupakan suatu fenomena yang di dalamnya terdapat beberapa
perubahan, dan bahkan beberapa konflik penyatuan dimensi sosial yang ada pada diri
manusia ketika berinteraksi antar sesama makhluk sosial.
Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah sebagai berikut:
8
2. Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur,
struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural
dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan
masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan
sosial, interaksi dengan orang lain dsb.
1. Ekonomi
2. Budaya
Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus saling menghormati
budaya lain. Adanya perbedaan jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan, melainkan
kita harus bersyukur karena keanekaragaman tersebut dapat menambah kekhasan budaya
indonesia. Keanekaragaman budaya tidak hanya ada di Indonesia, tetapi setiap negara juga
memiliki budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Kita juga harus menghormati
budaya asing. Keanekaragaman budaya di sekitar kita juga dapat menimbulkan gejala sosial,
misalnya tindakan peniruan budaya asing yang negatif, kenakalan remaja dsb.
Karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut aspek kondisi
kesehatan. Seseorang yang terkena penyakit dapat menimbulka gejala sosial di
lingkungannya sekitarnya. Contoh gejala yang ditimbulkan seperti munculnya, penyakit
menular, pencemaran lingkunngan dll.
4. Psikologis
1 Kemiskinan
a. Kemiskinan absolut, yaitu seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi
kebutuhan minimum hidupnya.Dalam sosiologi, kemiskinan merupakan suatu gejala sosial
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gejala sosial ini terjadi diberbagai
negara di dunia termasuk Indonesia.
9
Kemiskinan dapat dikarenakan tidak mampunya seseorang dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan primer. Namun dalam sosiologi, salah satu faktor penyebab munculnya maslah
tersebut karena lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu
lembagakemasyarakatan dibidang ekonomi. Permasalahan tersebut dapat menyebar kebidang
lainnya, seperti pendidikan, sosial, dsb.
2 Masalah remaja
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri sehingga banyak remaja yang meniru tingkah
laku orang lain. Tindakan remaja bila tidak terkontrol dapat menjadi suatu masalah sosial
yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Masalah remaja ini ditandai oleh adanya
keinginan untuk melawan ataupun sikap apatis. Pada masa ini seharusnya mereka mengenal
nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dengan mempelajari norma di
masyarakat, diharapkan mereka dapat berprilaku dan tidak melakukan perbuatan yang
menyimpang. Prilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dapat beragam, sebagai
contoh membolos, mencontek, pelanggaran lalu lintas dan lain sebagainya.
3 Masalah kependudukan
Indonesia adalah negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang padat. Penduduk
merupakan sumber penting bagi pembangunan. Hal ini dikarenakan penduduk menjadi
subjek dan obyek pembangunan. Dengan adanya pembangunan dapat meningkatkan
kesejahteraan penduduk disuatu negara. kesejahteraan penduduk juga mengalami gangguan
yang dipengaruhi oleh perubahan demografis yang sering sekali tidak dirasakan. Masalah
kependudukan dapat berupa kepadatan penduduk, pemerataan penduduk yang tidak rata,
ledakan penduduk dsb.
Terjadinya perubahan sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala
sosial. Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif dan negatif.
Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita dapat terbuka
dan mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada. Maka perubahan tersebut akan
berdampak positif dan memberikan kita mamfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan
bidang tekhnologi. Dalam bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi
telepon, handphone, telegram, email, dsb. Dengan adanya alat komunikasi yang modern,
maka, maka kita dapat melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.
Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan mengalami keguncangan
culture shock. Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawa
kearah prilaku menyimpang.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan manusia
yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut dengan perilaku
menyimpang.terutama pada kalangan remaja karena tingkat emosionalnya cukup tinggi dan
bulum mampu mengontrol diri dalam mengambil pergaulan .perilaku menyimpang ini tidak
memandang umur baik anak-anak sampai orang dewasa bisa melakukan perilaku
menyimpang tersebut.
3.2 Saran
Sebaiknya kita harus lebih memperhatikan dan mentaati segala aturan dan norma yang
berlaku di lingkungan kita karena perilaku menyimpang dapat menyebabkan kerusakan moral
pada masyarakat terutama pada remaja ,apalagi pada zaman ini banyak terdapat perilaku
menyimpang sehingga kita harus lebih menjaga diri dari perilaku-perilaku tersebut agar tidak
merusak masa depan kita .
Daftar Pustaka
11
Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta: Kencana.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-ervinakhoi-5700-2-babii.pdf
12