Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH LINTAS MINAT EKONOMI

KOPERASI

OLEH KELOMPOK 6:

1.ADE KHAIRANI ERWAN

2.ALDO PRIMA CHANDRA

3.AZAHRA LUTHFI DAIM

4.HABIB DIOV GRIMALDY

5.RIDHO PUTRA NOVANDA

6. TITAH SITI BUNGSU

KELAS: X MIA II

SMA NEGERI 15 PEKANBARU

TA 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah Lintas Minat Ekonomi tentang Koperasi.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Pekanbaru, 21 Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

BAB II KAJIAN TEORI

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utama nya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya.Koperasi sebagai
perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas
tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam
sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan
untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih
menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu yang dimaksud dengan Koperasi?

2. Bagaimana sejarah koperasi di dunia dan di Indonesia?

3. Apa saja yang berkaitan dengan koperasi?

4. Apa itu Koperasi Pasar (KOPPAS)?

5. Bagaimana peran Koperasi Pasar dalam perekonomian?

6. Bagaimana bentuk profil koperasi di Indonesia?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui tentang apa itu
koperasi, bagaimana sejarah berdirinya koperasi di dunia dan Indonesia, apa saja yang berkaitan
dengan Koperasi, apa itu yang dimaksud dengan Koperasi Pasar dan perannya dalam
perekonomian,serta bagaimana bentuk profil koperasi di Indonesia?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 SEJARAH KOPERASI

A. Sejarah Koperasi di Dunia

Gerakan Koperasi di dunia, dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di
Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industry di Inggris pada tahun 1770 yang
menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industry yang berdampak pada semakin
bersarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin
menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh
kaum kapitalis. Semboyan Liberte – Egalite – Fraternite ( Kebebasan – Persamaan –
Kebersamaan) yang semasa revolusi di dengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat
perjuangan rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi
rakyat. Manfaat Liberte ( Kebebasan ) hanya menjadi milik mereka yang memiliki capital untuk
mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (Persamaan dan
Persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata social tinggi atau pemilik
modal kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis atau liberal memberikan keuntungan yang sebesar-
besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat
ekonomi lemah. Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi
yang sama,secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia
sesamanya dengan mendirikan koperasi.

B. Sejarah Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan
sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi penduduk
pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di samping itu para
rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari
keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak
jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka
mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan
pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto,
Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk
Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:


1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan
dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik,
khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan
pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915,
rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :
1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit Rakyat dan
Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata
: “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”.

Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :


1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953,
diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai
berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

2.2 PENGERTIAN KOPERASI

A. Pengertian Koperasi Menurut Istilah


Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan
pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama,
diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan
anggota.

B. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang

UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):


Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
C. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :


1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota
dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo


Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja


Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar laba
atau dasar biaya.

Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.3 LANDASAN KOPERASI


Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

1. Landasan Idiil Pancasila

Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan,
tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Landasan Mental
Landasan mental berupa setia kawan dan kesaadaran pribadi. Koperasi merupakan
organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi
gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk
mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat
dan mendapat dukungan luas dari rakyat.

4. Landasan Operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No.
25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian
Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara
lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23,
dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan
pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.
2.4 ASAS DAN TUJUAN KOPERASI

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha
ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari
semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan
juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti
ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
2. Asas Kegotong-royongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.
Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.

2.5 CIRI – CIRI KOPERASI

1. Terdiri dari perkumpulan orang


2. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka .
3. Berazas Kekeluargaan.
4. Kekuasaan tertinggi adalah rapat anggota.
5. Koperasi bersifat Non Kapitalis.
6. Kegiatannya berdasarkan pada prinsip Swadaya, Swakerta, dan Swasembada.

2.6 PRINSIP KOPERASI


Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering dikaitkan
dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip ekonomi melainkan juga
kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992,
adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah:
A. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota
koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam
keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
B. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi
C. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ketentuan demikian ini
merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
D. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk
sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para
anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan.
Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga yang berlaku.
E. Kemandirian
F.Pendidikan perkoperasian
G. Kerja sama antarkoperasi

2.7 FUNGSI DAN PERAN KOPERASI


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui
koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan,
sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki
peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota
koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi
anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.
Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha
sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

2.8 MODAL KOPERASI


Ada dua sumber modal yang dapat dijadiakn modal usaha koperasi yaitu :

A. Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat dilakukan oleh
para pengurus koperasi,yaitu :
1. Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan volume
penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
2. Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
3. Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran operasional
koperasi.

B. Secara Tidak Langsung


Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung digunakan oleh
koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan koperasi itu sendiri dalam rangka menekan
biaya,caranya antara lain :
a. Menunda Pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
b. Memupuk dana cadangan
c. Melakukan Kerja Sama-UsahaS
d. Mendirikan Badan-Badan Bersubsidi

1. Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)

A). Modal Sendiri (Equity Capital)


Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan-simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau
simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, dana cadangan, dan SHU yang belum
dibagi.

1). Simpanan Pokok


Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para
pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat
ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi
anggota koperasi.

2). Simpanan Wajib


Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi yang dapat
disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak
dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai
jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha
koperasi.

3). Simpanan SukaRela


Adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada kemampuan
anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap saat.

4). Dana Cadangan


Adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok,simpanan wajib, dan dana cadangan. Dana
cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan
kepada anggota. tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-
waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam
usaha. Fungsi cadangan: Menjaga Kemungkinan rugi dan memperkuat kedudukan finansial
koperasi terhadap pihak luar (kreditor).

2. Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No.25/1992)

B). Modal Pinjaman (Debt capital)

 .Pinjaman dari Anggota


Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan sukarela
anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan
tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai
uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.

 Pinjaman dari Koperasi Lain


Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan usaha
koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja
sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung
dari kebutuhan modal yang diperlukan.

 Pinjaman dari Lembaga Keuangan


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat prioritas
dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan
komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan
ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.

 Obligasi dan Surat Utang


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada
masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota
koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam
ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

 Sumber Keuangan Lain


Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah
dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
C. Modal penyertaan (diatur dengan PP)
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal (investasi)
pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta, dan BUMN).
Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi. Dalam koperasi, modal
penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal ini tidak memiliki suara dalam rapat
anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi dari modal
tersebut sesuai dengan kesepakatan.
KOPERASI PASAR (KOPPAS)
Koperasi pasar ialah badan usaha yang didirikan, dibentuk, dibiayai, dikelola, diawasi, dan
dimanfaatkan oleh pedagang tersebut. ), Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang
berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di
tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan
memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah binaannya.

MACAM-MACAM KOPERASI PASAR

A. Berdasarkan jenis
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperaasi yang didirikan oleh dan ber anggotakan orang seorang. Misalnya :
- Koperasi Pasar Agung
- Koperasi Pasar Kemiri

2. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder ialah koperasi yangg didirikan oleh badan-badan hukum. Misalnya:
- Gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota Depok.

3. Koperasi Tersier
Koperasi Tersier adalah koperasi yang didirikan oleh induk nasional dan gabungan dari koperasi
sekunder. Misallnya:
- Gabungan dari pusat-pusat atau dari koperasi sekunder (INKOPAS) yang ada dijakarta.

B. Berdasarkan Fungsi
Adapun jenis koperasi pasar berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Koperasi Pasar Fungsional


Koperasi yang anggotanya terdiri dari pegawai-pegawai suatu instansi. Misalnya:
- Koperasi Pegawai
- Koperasi Telkom
- Koperasi Pertamina, dan lain-lain
2. Koperasi Pasar Struktural
Koperasi yang anggotanya terdiri dari suatu profesi tertentu. Misalnya:
- Koperasi Pedagang
- Koperasi Petani
- Koperasi Nelayan
- Koperasi Pedagang Kaki Lima

SUMBER PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KOPERASI PASAR

Di dalam koperasi pasar terdapat sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran. Sumber penerimaan yang
ada, antara lain sebagai berikut:
1. Simpanan pokok atau wajib
S2. Angsuran piutang
3. Angsuran TAKOP (Tabungan Koperasi Pasar)
4. Provisi dan administrasi
5. Jasa Peminjaman
6. Administrasi TAHARA (Tabungan Hari Raya)
7. Simpanan Sukarela

Sedangkan pengeluaran dalam koperasi pasar antara llain:


1. Simpanan wajib atau pokok
2. Angsuran TAKOP (Tabungan Koperasi Pasar)
3. Simpanan sukarela
4. Perlengkapan, misalnya: Komputer, meja, kursi
5. Peralatan, misalnya: buku, stempel, alat tulis
6. Tunjangan operasional, membayar karyawan
7. TAHARA (Tabungan Hari Raya)

Pada dasarnya koperasi pasar ditujukan untuk membantu dan memberdayakan para
pedagang yang beraktivitas di pasar. Maka pengurus/manajemen maupun anggota-anggota
koperasi pasar juga berasal dari para pedagang pasar yang mampu dan mumpuni.

Koperasi pasar memiliki peran yang sangat strategis bagi peningkatan kesejahteraan para
pedagang pasar dan menjadi pondasi serta penggerak ekonomi kerakyatan. Di antara peran yang
bisa dimainkan oleh koperasi pasar adalah:
1. Koperasi pasar bisa dimanfaatkan sebagai wadah pemersatu para pedagang pasar. Di sinilah
pedagang bersatu, berdaya, dan bermitra. Meski telah ada perkumpulan atau semacam
paguyuban pedagang, namun koperasi lebih strategis sifatnya bagi pedagang.
2. Mengedukasi para pedagang tentang pentingnya koperasi sebagai mitra dan peyokong
ekonomi para pedagang. Selain itu koperasi bisa memberikan tips berdagang yang baik bagi
pedagang.
3. Koperasi pasar dapat menyediakan kebutuhan produk/barang bagi pedagang dengan harga
terjangkau. Sehingga pedagang mudah mendapat stok barang untuk keperluan dagangnya.
4. Menjadi penyokong dan penyedia modal dana bagi pedagang yang membutuhkan. Di sini
koperasi menjadi tempat pemberi kredit dan bantuan bagi pedagang.
5. Koperasi pasar dapat menjadi perantara yang menghubungkan pemasok produk (supplier,
petani, peternak, dll) sehingga biaya distribusi produk bisa ditekan. Tentunya pedagang bisa
menjual produknya dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.

PERBEDAAN KOPERASI PASAR DENGAN BADAN USAHA LAIN


Adapun perbedan koperasi pasar dengan badan atau organisasi adalah sebagai berikut:

1. Anggota sebagai pemilik, pemodal, dan pengguna jasa


2. Berazaskan azas kekeluarga
3. Beranggotakan minimal 20 orang
4. Pendiri koperasi pasar adalah para anggota itu sendiri
5. Keputusan terdapat pada rapat anggota (keputusan bersama)
6. Bunga pinjaman kecil
7. Jangka waktu yang diberikan cukup lama
8. Keuntungannya untuk menyejahterahkan para anggota.

Badan usaha atau organisasi:


1. Pemiliknya adalah orang yang pemilik saham atau investasi paling besar
2. Jumlah anggota tidak tertentu
3. Bunga pinjaman cukup besar
4. Jangka waktu pinjaman yang diberikan lebih singkat
5. Keuntungannya sebagian besar untuk pemilik saham mayoritas
BAB III
PENUTUP
31. KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun
tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik
orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama
sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki
kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam
usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik
sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian rakyat.
Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut
serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri
maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan
meningkat.

3.2 SARAN
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi untuk
meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi
tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga
memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia
ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

http://tesyazulvaaprilia.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://informazone.com/jenis-jenis-koperasi/amp/
https://www.haruspintar.com/ciri-ciri-koperasi/
https://www.academia.edu/28689621/
https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/sumber-modal-koperasi/
https://uangteman.com/blog/berita -bisnis/peran-vital-koperasi-pasar/
http://rahmanelieser.blogspot.com/2011/12/koperasi-pasar.html

Anda mungkin juga menyukai