KOPERASI
OLEH KELOMPOK 6:
KELAS: X MIA II
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah Lintas Minat Ekonomi tentang Koperasi.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utama nya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya.Koperasi sebagai
perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas
tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
perkumpulan-perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam
sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan
untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih
menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui tentang apa itu
koperasi, bagaimana sejarah berdirinya koperasi di dunia dan Indonesia, apa saja yang berkaitan
dengan Koperasi, apa itu yang dimaksud dengan Koperasi Pasar dan perannya dalam
perekonomian,serta bagaimana bentuk profil koperasi di Indonesia?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 SEJARAH KOPERASI
Gerakan Koperasi di dunia, dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di
Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industry di Inggris pada tahun 1770 yang
menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industry yang berdampak pada semakin
bersarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin
menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh
kaum kapitalis. Semboyan Liberte – Egalite – Fraternite ( Kebebasan – Persamaan –
Kebersamaan) yang semasa revolusi di dengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat
perjuangan rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi
rakyat. Manfaat Liberte ( Kebebasan ) hanya menjadi milik mereka yang memiliki capital untuk
mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (Persamaan dan
Persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata social tinggi atau pemilik
modal kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis atau liberal memberikan keuntungan yang sebesar-
besarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat
ekonomi lemah. Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, beberapa orang yang penghidupannya
sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi
yang sama,secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia
sesamanya dengan mendirikan koperasi.
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat
kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan
sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi penduduk
pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di samping itu para
rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari
keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak
jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka
mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan
pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto,
Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk
Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915,
rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :
1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit Rakyat dan
Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata
: “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”.
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah
melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila.
Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam
dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan,
tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Landasan Mental
Landasan mental berupa setia kawan dan kesaadaran pribadi. Koperasi merupakan
organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi
gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk
mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat
dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
4. Landasan Operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No.
25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian
Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara
lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23,
dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan
pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.
2.4 ASAS DAN TUJUAN KOPERASI
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha
ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari
semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan
juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti
ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
2. Asas Kegotong-royongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan.
Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.
A. Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat dilakukan oleh
para pengurus koperasi,yaitu :
1. Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan volume
penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
2. Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
3. Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang kelancaran operasional
koperasi.
A. Berdasarkan jenis
1. Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperaasi yang didirikan oleh dan ber anggotakan orang seorang. Misalnya :
- Koperasi Pasar Agung
- Koperasi Pasar Kemiri
2. Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder ialah koperasi yangg didirikan oleh badan-badan hukum. Misalnya:
- Gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota Depok.
3. Koperasi Tersier
Koperasi Tersier adalah koperasi yang didirikan oleh induk nasional dan gabungan dari koperasi
sekunder. Misallnya:
- Gabungan dari pusat-pusat atau dari koperasi sekunder (INKOPAS) yang ada dijakarta.
B. Berdasarkan Fungsi
Adapun jenis koperasi pasar berdasarkan fungsinya, yaitu:
Di dalam koperasi pasar terdapat sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran. Sumber penerimaan yang
ada, antara lain sebagai berikut:
1. Simpanan pokok atau wajib
S2. Angsuran piutang
3. Angsuran TAKOP (Tabungan Koperasi Pasar)
4. Provisi dan administrasi
5. Jasa Peminjaman
6. Administrasi TAHARA (Tabungan Hari Raya)
7. Simpanan Sukarela
Pada dasarnya koperasi pasar ditujukan untuk membantu dan memberdayakan para
pedagang yang beraktivitas di pasar. Maka pengurus/manajemen maupun anggota-anggota
koperasi pasar juga berasal dari para pedagang pasar yang mampu dan mumpuni.
Koperasi pasar memiliki peran yang sangat strategis bagi peningkatan kesejahteraan para
pedagang pasar dan menjadi pondasi serta penggerak ekonomi kerakyatan. Di antara peran yang
bisa dimainkan oleh koperasi pasar adalah:
1. Koperasi pasar bisa dimanfaatkan sebagai wadah pemersatu para pedagang pasar. Di sinilah
pedagang bersatu, berdaya, dan bermitra. Meski telah ada perkumpulan atau semacam
paguyuban pedagang, namun koperasi lebih strategis sifatnya bagi pedagang.
2. Mengedukasi para pedagang tentang pentingnya koperasi sebagai mitra dan peyokong
ekonomi para pedagang. Selain itu koperasi bisa memberikan tips berdagang yang baik bagi
pedagang.
3. Koperasi pasar dapat menyediakan kebutuhan produk/barang bagi pedagang dengan harga
terjangkau. Sehingga pedagang mudah mendapat stok barang untuk keperluan dagangnya.
4. Menjadi penyokong dan penyedia modal dana bagi pedagang yang membutuhkan. Di sini
koperasi menjadi tempat pemberi kredit dan bantuan bagi pedagang.
5. Koperasi pasar dapat menjadi perantara yang menghubungkan pemasok produk (supplier,
petani, peternak, dll) sehingga biaya distribusi produk bisa ditekan. Tentunya pedagang bisa
menjual produknya dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.
3.2 SARAN
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi untuk
meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi
tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga
memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia
ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://informazone.com/jenis-jenis-koperasi/amp/
https://www.haruspintar.com/ciri-ciri-koperasi/
https://www.academia.edu/28689621/
https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/sumber-modal-koperasi/
https://uangteman.com/blog/berita -bisnis/peran-vital-koperasi-pasar/
http://rahmanelieser.blogspot.com/2011/12/koperasi-pasar.html